You are on page 1of 15

MAKALAH MATERNITAS

JALAN LAHIR

DISUSUN OLEH :
ANITA INDAHNIATI
ASNI ASTUTI SIMANULLANG
MAESAROH
NOVIYANTI
ZAHROTUNNISA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BANTEN


JL. RAWA BUNTU NO; 10, BSD CITY – SERPONG 15318
JALAN LAHIR (PASSAGE)

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak,
khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi
panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. Oleh karena itu
ukuran dalam bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.

Anatomi jalan lahir


Jalan lahir terdiri atas:
a) Jalan lahir keras = pelvis = panggul.
b) Jalan lahir lunak = segmen bawah Rahim / SBR, serviks, vagina, introitus
vagina dan vulva, muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam
dan bawah panggul. Pada bagian bawah sebagai dasar panggul / diafragma
pelvis terdiri dari bagian otot disebut muskulus levator ani, sedangkan bagian
membrane disebut diafragma urogenital.
1. JALAN LAHIR ATAU PANGGUL KERAS
Bagian keras dibentuk oleh 4 buah tulang yaitu:
a. 2 tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari os ilium, os ichium dan os
pubis.
b. 1 tulang kelangkangan (os sacrum).
c. 1 tulang tungging (os cocygis).

Os ilium atau tulang usus

a. Ukurannya terbesar disbanding tulang lainnya. Sebagai batas dinding atas


dan belakang panggul / pelvis.
b. Pinggir atas os ilium yang tumpul dan menebal: crista iliaka.
c. Bagian terdepan kista iliaka: spina iliaka anterior posterior (SIAS) dan
beberapa cm dibawahnya menonjol: spina iliaka anterior inferior (SIAI).
d. Bagian paling belakang dari krista iliaka: spina iliaka posterior superior
(SIPS).
e. Dibawah SIPS ada tonjolan dinamakan spina iliaka posterior inferior(SIPI).
f. Lengkungan dibawah SIPI dinamakan incisura ischiadika mayor.
g. Pada sisi dalam os ilium merupakan batas antara panggul mayor dan
panggul minor dinamakan linea innominate / linea terminalis.

Os ischium / tulang duduk

a. Posisi os ischium terletak dibawah os ischium pada bagian belakang


terdapat cuat duri dinamakan spina ischiadika.
b. Lengkungan dibawah spina ischiadika dinamakan incisura ischiadika
minor.
c. Pada bagian bawah menebal, sebagai penopang tubuh saat duduk
dinamakan tuber ischiadikum.

Os pubis / tulang kemaluan

a. Membentuk suatu lubang dengan os ischium yaitu foramen ob turatorium.


Fungsi didalam persalinan belum diketahui secara pasti.
b. Diatas foramen ob turatorium dibatasi oleh sebuah tangkai dari os pubis
yang menggabungkan dengan os ischium disebut ramus superior ossis
pubis, sedang dinding bawah foramen dibatasi oleh ramus inferior ossis
pubis.
c. Pada ramus superior ossis pubis kanan dan kiri terdapat tulang yang bersisir,
dinamakan pectin ossis pubis.
d. Kedua ramus inferior ossis pubis kiri dan kanan membentuk sudut yang
disebut arkus pubis. Pada panggul wanita normal sudut ini tidak kurang dari
90 derajat.
e. Pada bagian atas os pubis terdapat tonjolan yang dinamakan tuberkulum
pubis.

Os sacrum / tulang kelangkangan

a. Bentuknya segitiga, dengan dasar segitiga, diatas dan puncak segitiga pada
ujung dibawah.
b. Terdiri 5 ruas yang bersatu, terletak diantara os coxae dan merupakan
dinding belakang panggul.
c. Permukaan belakang pada bagian tengah terdapat cuat duri dinamakan
crista sakralia.
d. Permukaan depan membentuk cekungan disebut arkus sakralia yang
memperlebar luas panggul kecil / pelvis minor.
e. Dengan lumbal ke 5 terdapat artikulasio lumbosacralis.
f. Bagian depan paling atas dari tulang sacrum dinamakan promontorium,
dimana bagian ini bila dapat teraba pada waktu periksa dalam, berarti ada
kesempitan panggul.

Os cocygis / tulang ekor

a. Dibentuk oleh 3-5 ruas tulang yang saling berhubungan dan berpadu dengan
bentuk segitiga.
b. Pada kehamilan tahap akhir, koksigeum dapat bergerak (kecuali jika
struktur tersebut patah)

Perhubungan tulang-tulang panggul

a. Didepan panggul terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri
yang disebut simfisis pubis.
b. Dibelakang panggul terdapat artikulasio sakro – iliaka yang
menghubungkan os sacrum dan os ilium.
c. Dibagian bawah panggul terdapat artikulasio sakro-koksigea yang
menghubungkan os sacrum dengan os os koksigis.
Tulang panggul dipisahkan oleh pintu atas panggul menjdi 2 bagian :
a. Panggul palsu / false pelvis (pelvis mayor). Panggul palsu adalah bagian
diatas pintu atas panggul dan tidak berkaitan dengan persalinan.
b. Panggul sejati atau true pelvis (pelvis minor). Bentuk pelvis minor
inimenyerupai suatu saluran yang menyerupai sumbu melengkung kedepan.
Dalam obstetri yang dimaksud pelvis minor terdiri atas :
c. Pintu atas panggul atau PAP yang disebut juga pelvic inlet.
d. Bidang tengah panggul atau mid pelvis terdiri atas bidang ruas dan bidang
sempit panggul. Pintu bawah panggul (PBP) atau disebut juga pelvis outlet.

Pintu atas panggul atau PAP

a. Bagian anterior pintu atas panggul, yakni batas atas panggul sejati, dibentuk
oleh tepi atas tulang pubis.
b. Bagian lateralnya dibentuk oleh linea iliopektenia yakni sepanjang tulang
inominata.
c. Bagian posteriornya dibentuk oleh bagian anterior tepi atas sacrum dan
promontorium sacrum.
Rongga panggul atau panggul tengah panggul

a. Merupakan saluran lengkung yang memiliki dinding anterior pendek dan


dinding posterior yang jauh lebih cembung dan panjang.
b. Rongga panggul melekat pada bagian posterior simfisis pubis, iscium, sebagian
ilium, sacrum, dan koksigeum.

Pintu bawah panggul

a. Adalah batas bawah panggul sejati.


b. Jika dilihat dari bawah, struktur ini berbentuk lonjong, agak menyerupai intan,
dibagian anterior dibatasi oleh lengkung pubis, dibagian lateral oleh tuber
ositosis iscium, dan bagian posterior oleh ujung koksigeum.

Bidang-bidang hodge

Bidang hodge adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan


kemajuan persalinan yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan
dalam / vagina toucher (VT).

Adapun bidang hodge sebagai berikut:

Hodge I : bidang yang setinggi pintu atas panggul (PAP) yang dibentuk oleh
promontorium, artikulasio sakro-iliaka, sayap sacrum linea inominata,
ramus superior os pubis, tepi atas simfisis pubis.

Hodge II : bidang setinggi pinggir bawah simfisis pubis terhimpit dengan PAP
(hodge I).

Hodge III : bidang setinggi spina ischikadika berhimpit dengan PAP (hodge I)

Hodge IV : bidang setinggi ujung os soccygis berhimpit dengan PAP (hodge I)


Ukuran-ukuran Panggul

1. Panggul Luar
a) Distansia Spinarum yaitu diameter antara kedua spinal iliaka anterior
superior kanan dan kiri : 24-26cm.
b) Distansia Kristarum yaitu diameter terbesar antara kedua krista iliaka kanan
dan kiri : 28-30cm.
c) Distansia Boudeloque atau Konjugata Eksterna yaitu diameter antara
lumbal kelima dengan tepi atas symfisis pubis : 18-20cm.
Ketiga distansia ini diukur dengan jangka panggul.
d) Lingkar Panggul yaitu jarak antara tepi atas symfisis pubis ke pertengahan
antara trochanter dan spina iliala anterior superior kemudian ke lumbal ke-
5 kembali ke sisi sebelahnya sampai kembali ke tepi atas symfisis pubis.
Diukur dengan metlin. Normal 80-90cm.
2. Panggul Dalam
a) Pintu Atas Panggul
1. Konjugata Vera atau Diameter Antero Posterior(Diameter Depan
Belakang) yaitu diameter antara promontorium dan tepi atas symfisis :
11cm. Cara pengukuran dengan periksa dalam akan memperoleh
konjugata diagonalis yaitu jarak dari tepi bawah symfisis pubis ke
promontorium(12,5cm) dikurangi 1,5-2cm. konjugata obstetrika adalah
jarak antara promontorium dengan pertengahan symfisis pubis.
2. Diameter Transversa (Melintang), yaitu jarak terlebar antara kedua linea
inominata : 13cm.
3. Diameter Oblik (Miring) yaitu jarak antara artikulasio sakro iliaka
dengan tuberkulum pubicum sisi yang bersebelah : 12cm.
b) Bidang Tengah Panggul
1. Bidang Luas Panggul terbentuk dari titik tengah symfisis, pertengahan
acetabulum dan ruas sacrum kedua dan ketiga. Merupakan bidang yang
mempunyai ukuran paling besar, sehingga tidak menimbulkan masalah
dalam mekanisme turunnya kepala. Diameter anteroposterior 12,75cm,
diameter transversa 12,5cm.
2. Bidang Sempit Panggul. Merupakan bidang yang berukuran kecil,
terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri, dan
1-2cm dari ujung bawah sacrum. Diameter anteroposterior : 11,5cm,
diameter transversa : 10cm.
c) Pintu Bawah Panggul
1. Terbentuk dari 2 segitiga dengan alas yang sama, yaitu diameter tuber
ischiadikum. Ujung segitiga belakang pada ujung os sacrum, sedangkan
ujung segitiga depan arkus pubis.
2. Diameter antero posterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis keujung
sacrum : 11,5cm.
3. Diameter Transversa : Jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri :
10,5cm.
4. Diameter sagitalis Posterior yaitu ukuran dari ujung sacrum ke
pertengahan ukuran transversa : 7,5cm.
Inklinatio Pelvis
Adalah kemiringan panggul, sudut yang terbentuk antara bidang semu Pintu
atas panggul dengan garis lurus tanah sebesar 55-60o .

Sumbu Panggul

Sumbu ini secara klasik adalah garis yang menghubungksn titik persekutuan
antara diameter transversa dan konjungata vera pada pintu atas panggul dengan
titik-titik sejenis di hodge II, III, IV. Sampai dekat Hodge III sumbu itu lurus, sejajar
dengan sacrum, untuk seterusnya melengkung ke depan, sesuai dengan lengkungan
sacrum.
Pada ukuran tinggi badan yang berbeda, bentuk dan ukuran saluran panggul
juga berbeda. Diameter bidang pintu atas, panggul tengah, pintu bawah dan sumbu
jalan lahir menentukan mungkin tidaknya persalinan pervaginam berlangsung dan
bagaimana janin dapat menuruni jalan lahir. Sudut subpubis, yang menunjukan
jenis lengkung pubis serta panjang ramus pubis dan diameter intertuberositas,
meruapakan bagian terpenting. Karena pada tahap awal janin harus melalui bagian
bawah lengkung pubis maka sudut subpubis yang sempit kurang menguntungkan
jika dibandingkan dengan lengkung yang bulat dan lebar.

Empat jenis panggul dasar dikelompokkan sebagai berikut.

1. Ginekoid (tipe wanita klasik)


2. Android (mirip panggul pria)
3. Antropoid (mirip panggul kera anthropoid)
4. Platipeloid (panggul pipih)
2. BAGIAN LUNAK PANGGUL

Bagian ini tersusun atas segmen bawah uterus, serviks uteri, vagina,
muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam dan bawah panggul.

a) Permukaan belakang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat antara os sacrum


dan ilium dinamakan ligamentum sacro iliaca posterior, bagian depan
dinamakan ligamentum sacro iliaca anterior.
b) Ligamentum yang menghubungkan os sacrum dan spina ischium dinamakan
ligament sacro spinosum.
c) Ligamentum antara os sacrum dan os tuber ischiadikum dinamakan ligamentum
sacro tuberosum.
d) Pada bagian bawah sebagai dasar panggul. Dasar panggul/diafragma pelvis
terdiri dari bagian otot disebut muskulus levator ani.
e) Bagian membrane disebut diafragma urogenital.
f) Muskulus levator ani menyelubungi rectum, terdiri atas musculus pubo
coccygeus, muskulus iliococcygeus, dan muskulus ischio coccygeus.
g) Ditengah-tengah muskulus pubococcygea kanan dan kiri ada hiatus urogenitalis
merupakan celah berbentuk segitiga. Hiatus ini dibatasi sekat yang
menyelubungi pintu bawah panggul sebelah depan. Pada wanita sekat ini
merupakan tempat keluarnya uretra dan vagina.
h) Fungsi diafrgama pelvis adalah untuk menjaga agar genitalia interna tetap pada
tempatnya. Bila muskulus ini menurun fungsinya, makan akan terjadi prolaps
atau turunnya alat genitalia interna.

Perineum

Merupakan daerah yang menutupi bawah panggul, terdiri dari :

a) Regio analis, sebelah belakang . Spinter ani eksterna yaitu muskulus yang
mengelilingi anus berada disini.
b) Regio urogenitalis terdiri atas muskulus bulbo cavernosus, ischiocavernosus
dan transversus perinei superficials.

Jaringan lunak sebelum persalinan dimulai uterus terdiri dari korpus uteri dan
serviks uteri. Saat persalinan dimulai kontaksi uterus menyebabkan korpus uteri
berubah menjadi dua bagian, yakni bagian atas yang tebal dan berotot dan bagian
bawah yang berotot pasif dan berdinding tipis. Suatu cincin retraksi fisiologis
memisahkan kedua segmen ini. Segemen bawah uterus secara bertahap membesar
karena mengakomodasi isi dalam Rahim, sedangkan bagian atas menebal dan
kapasitas akomodasinya menurun. Kontraksi kor[us uteri menyebabkan janin
tertekan ke bawah, terdorong kea rah serviks,. Serviks kemudian menipis dan
berdilatasi (terbuka) secukupnya sehingga memungkinakan bagian pertama janin
yurun memasuki vagina. Dasar panggul adalah lapisan otot yang memisahkan
rongga panggul di bagian atas dari ruang perineum di bawahnya. Struktur ini
membantu janin berotasi kearah anterior saat menuruni jalan lahir. Vagina
kemudian mengembang, berdilatasi untuk mengakomodasi sehingga
memungkinkan janin ke dunia luar.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin) Tahun 2009

You might also like