Direktur RSUD Sungai Dareh STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) 2018
Drg. Chusnul Chotimah Subekti, MPH
NIP. 19730412 200312 2 005
Pengertian 1. Informed Consent adalah formulir persetujuan yang
diberikan kepada pasien atau keluarga atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien di ruang rawat inap, kamar operasi maupun pelayanan darah 2. Rawat Inap adalah suatu bentuk perawatan dimana pasien dirawat/mondok lebih atau sama dengan satu hari di suatu pelayanan kesehatan 3. Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang digunakan untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut yang membutuhkan keadaan suci hama (steril) 4. Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang melayani permintaan darah, transfusi darah maupun penyimpanan persediaan darah
Tujuan Memberikan acuan bagi dokter yang akan melakukan
tindakan medis
Kebijakan 1. Sebelum tindakan atau operasi yang memerlukan Informed
Consent dilaksanakan, dokter wajib menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang penandatanganan Informed Consent dan didampingi oleh saksi setelah dokter memberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan, prosesnya, resiko yang mungkin terjadi dan hasilnya 2. Persetujuan atau penolakan tindakan medis harus diberikan oleh pasien atau keluarga yang sehat mental tanpa ada paksaan 3. Pihak yang menyatakan persetujuan: a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)
No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD SUNGAI DAREH 445/ /SPO- 002 2/2
MIRM/RSUD- 2018
b. Dokter yang akan melakukan tindakan/yang memberikan
Kebijakan informasi c. Saksi dari pihak rumah sakit (staf keperawatan) d. Saksi dari pihak pasien e. Apabila pasien atau keluarga tidak menyetujui tindakan medis yang akan dilakukan maka: f. Pasien/keluarga menandatangani/cap jempol (buta huruf) Surat Melakukan Tindakan Medis (Informed Consent) g. Dokter yang akan melakukan tindakan/yang memberikan informasi h. Saksi dari pihak rumah sakit (staf keperawatan) i. Saksi dari pihak pasien
Prosedur 1. Sebelum tindakan medis dilakukan, dokter memberikan
penjelasan kepada pasien atau keluarga mengenai diagnosis/keadaan pasien, nama dan tujuan tindakan, alternatif tindakan lain dan resikonya, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan dan perkiraan biaya tindakan. 2. Setelah pasien atau keluarga mendapatkan penjelasan dari dokter, jika pasien atau keluarga menyetujui maka pasien maupun keluarga membubuhkan tangan dan nama terang ke dalam formulir persetujuan tindakan medis, jika tidak maka pasien atau keluarga membubuhkan tanda tangan ke dalam formulir penolakan tindakan medis 3. Dokter dan saksi dari pihak rumah sakit (staf keperawatan) harus ikut membubuhkan tanda tangan dan nama terang dalam surat persetujuan atau penolakan tindakan medis