You are on page 1of 8

BAB 1

PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang

memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang

mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24

susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan

susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi

dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan

informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.

Sampai dengan akhir Mei 2012 mobile ad market di indonesia meningkat

99% menjadi 27 milyar dari 13,6 milyar pada Mei 2012, dimana platform Android

menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 8,3 share point. Dari segi

market share nokia menguasai setengahnya pada angka 56%, diikuti oleh Android

dengan 9,7% market share, RIM dan Apple dengan 4% dan 3%. (The Jakarta Post,

2012)

“Pertumbuhan pengguna ponsel Android di Indonesia didukung oleh harga

yang terjangkau, karena beberapa memiliki harga yang sama seperti fitur ponsel

tapi menawarkan teknologi jauh lebih tinggi,” Kepala Grup Marketing Service

Gerry Leo Nugroho. (The Jakarta Post, 2012)

Spesifikasi OS Android minimum yang digunakan untuk game ini adalah OS

2.3 Gingerbread. Hal ini dikarenakan faktor jumlah pemakai OS ini di pasaran.

Berdasarkan survei yang dilakukan Google sendiri per 4 maret 2013, didapat

1
2

bahwa OS Gingerbread masih menduduki peringkat tertinggi untuk OS yang

paling banyak dipakai pengguna Android saat ini, diikuti oleh Ice Cream Sandwich

dan OS yang paling baru Jelly Bean. (Android Developer)

(a)Mazing, sebuah game berbasis GPS yang dikembangkan oleh Alexander

Hermans dan Tianjiao Wang adalah salah satunya. Game ini dimainkan dengan

cara multiplayer dan tiap player akan bersaing satu sama lain untuk menang. Tiap

player diharuskan bergerak dan pergerakan mereka akan membuat sebuah jalur di

layar GPS. Player yang mengenai jalur yang sudah dilewati oleh player lain, maka

player itu yang akan dinyatakan kalah. (Game Career Guide, 2012)

Selain (a)Mazing, ada juga game lain yang sudah berbasis GPS bernama

GPS Mission. Game ini bertujuan untuk membuat pemain melakukan eksplorasi ke

berbagai tempat. Pada layar GPS milik player, akan ada ikon atau simbol yang

muncul yang bisa diambil jika player pergi menuju tempat yang ditunjuk di layar

GPS. Player juga bisa membagi foto agar bisa memberi tahu posisi player ke

player lainnya.
3

Berdasarkan berbagai game yang sudah dikembangkan, maka dirangcang

sebuah game mobile yang berbasis GPS. Real World Hunting, judul dari game

yang akan dikembangkan, adalah sebuah game berbasis GPS dimana player akan

melakukan eksplorasi sekaligus menyelesaikan tantangan. Player diharuskan

melakukan eksplorasi menuju lokasi yang ditunjuk di layar GPS, dan untuk

mendapat hadiahnya player akan menyelesaikan tantangan yang diberikan.

1.2 Ruang Lingkup

Guna mendukung penulisan skripsi ini, berikut adalah batasan-batasan yang ada di

dalam skripsi ini :

 Game Real World Hunting ini dirancang untuk smartphone Android versi 2.3

keatas

 Perancangan game adventure ini berbasis GPS dengan arena bermain kota

Jakarta

 Game Real World Hunting ini ditujukan untuk semua umur baik laki-laki

maupun perempuan

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Memadukan sebuah game bergenre adventure dengan fitur GPS.

2. Mengetahui minat pemain game apabila memainkan sebuah game

yang dilakukan di outdoor.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemain untuk bermain

game, sehingga dapat dijadikan acuan developer-developer lain untuk

merancang game yang dapat diterima masyarakat.


4

1.3.2 Manfaat

1. Pemain dapat mengenal kembali dan membantu melestarikan berbagai

sejarah Indonesia yang di sajikan di dalam game maupun di luar game

seperti saat pemain berkunjung ke beberapa lokasi tujuan.

2. Fungsi GPS di dalam Android lebih dikenal lagi.

3. Memberikan kesempatan berkunjung dan berwisata menuju tempat-

tempat yang sudah ditentukan tempat tujuannya di dalam game.

1.4 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi dibagi menjadi dua

yaitu:

1.4.1 Metode Analisis

1.4.1.1 Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan studi pustaka dengan mengumpulkan

jurnal-jurnal dan buku-buku untuk menunjang pengembangan game ini.

1.4.1.2 Kuisioner

Pada tahap ini dilakukan penyebaran kuisioner kepada beberapa

responden untuk melengkapi studi pustaka yang sudah dilakukan.

1.4.2 Metode Penelitian

1.4.1.1 Survey

Pada tahap awal, kegiatan survey dilakukan untuk mengumpulkan

data tentang penelitian lokasi untuk memenuhi kebutuhan data untuk

dianalisis.
5

1.4.1.2 Analisis dan Definisi Kebutuhan

Tahap ini berisi mengenai kegiatan mencari kebutuhan data untuk

merancang aplikasi, yaitu dengan menggunakan studi pustaka, untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan penelitian ini

melalui berbagai media, contohnya buku dan internet.

1.4.1.3 Design sistem dan perangkat lunak

Pada tahap ini data-data yang telah berkumpul dianalisa dengan

tujuan untuk merancang arsitektur aplikasi. Metode perancangan yang

digunakan adalah,

1. Metode perancangan layar, menggunakan storyboard

2. Metode perancangan sistem, menggunakan UML, yaitu use-case

diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

3. Metode perancangan game, menggunakan Eclipse

1.4.1.4 Penulisan Kode Program

Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan desain

sistem yang telah dibuat kedalam bentuk perintah-perintah yang

dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman.

1.4.1.5 Penerapan Program

Setelah game telah diuji dan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Maka game telah bisa diperkenalkan kepada masyarakat.


6

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memahami penyusunan dan pembahasan, maka skripsi ini dibagi dalam

lima bab yang secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut :

• BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi yang digunakan serta sistematika penulisan.

• BAB 2 LANDASAN TEORI

Bagian ini menguraikan secara teoritis mengenai pengertian dan konsep-

konsep dasar yang menjadi pedoman dalam penelitian dan perancangan

aplikasi, baik teori umum maupun teori khusus.

• BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis pengguna aplikasi melalui

kuisioner serta analisis game-game sejenis. Selain itu, perancangan-

perancangan aplikasi game, diagram-diagram dan storyboard juga akan

dibahas pada bab ini.

• BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini merupakan paparan implementasi dari hasil analisis dan perancangan

aplikasi. Pada bab ini juga akan dijelaskan cara menjalankan aplikasi yang

telah dirancang serta hasil evaluasi dari pengujian aplikasi.

• BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan dari bahasan yang telah dilakukan pada bab-

bab sebelumnya mengenai perancangan aplikasi game serta saran yang dapat

diberikan sehubungan dengan perancangan aplikasi dan implementasinya.


7

1.6 Tinjauan Pustaka

Tujuan dari sebuah game adalah untuk membuat kemampuan seorang player

memiliki kemampuan relatif terhadap lawan saat bermain, baik itu AI maupun

pemain lagi. (Annie, Leon, & Sanchez, 2010)

Location-based game adalah game yang menggunakan lokasi fisik player,

biasanya melalui modul sensor GPS, sebagai input atau sebagai dasar untuk

generasi tingkat permainan atau akses ke lokasi informasi khusus (seperti peta,

cuaca, atau layanan berbasis lokasi). Karena kebutuhan konektivitas game-game

ini sering dibebankan, mereka hampir secara eksklusif tersedia di mobile platform.

(Jacob & Coelho, 2011)

Location-based game mengijinkan pemain untuk bermain game dengan

mengetahui keadaan tentang lingkungan fisikal di sekitarnya, dan juga

menyediakan para pemain dengan kemampuan untuk berinteraksi baik dengan

objek nyata maupun dengan objek virtual yang ada di dalam game. (Coulton,

Bamford, Cheverst, & Rashid, 2008)

Walaupun mobile phone tidak memiliki kualitas setara dengan console game

generasi sekarang, tetapi mereka mempunyai keunikan tersendiri yang mampu

memperluas demografik untuk para pemain game. Oleh karena itu, mobile phone

sangat ideal untuk melakukan sebuah permainan yang berinteraksi dengan

lingkungan sekitar dan dalam skala publik yang lebih besar. (Vajk, Coulton,

Bamford, & Edwards, 2008)

Pada genre adventure player mengikuti cerita dengan memecahkan teka-teki

(puzzle) atau mengubah jalan cerita dengan keputusannya sendiri. Adventure game

adalah genre yang terutama meliputi tentang tantangan eksplorasi dan


8

penyelesaian puzzle, yang kadang-kadang mengandung tantangan konseptual.

(Heni & Beckermann, 2006)

Kolumnis TechCrunch bernama Semil Shah berkata bahwa ada tiga cara

bagaimana sebuah mobile application dapat mengumpulkan data dari penggunanya

: melalui explicit signals, seperti memeriksa dimana lokasi pengguna saat ini

(contoh Foursquare); melalu implcit signals, seperti memberi tahu dimana lokasi

pengguna saat ini setelah pengguna melakukan sebuah tindakan atau aksi (contoh

Instagram); atau melalui passive data collection, atau tracking, dimana aplikasinya

berjalan di background untuk mengetahui lokasi pengguna, baik aplikasinya

sedang djalankan atau tidak (contoh Highlight) (Shah, Semil: 2012).

Generasi baru dari perangkat mobile, seperti ponsel, PDA dan console game

portable semakin mengintegrasikan keterlibatan GPS teknologi sebagai fitur

tambahan dan membuat mereka tersedia untuk pasar normal. Perkembangan teknis

ini memungkinkan bentuk kemungkinan baru dari pervasive game. Dengan

perangkat tersebut, game bisa dimainkan di mana-mana dan dunia nyata itu sendiri

dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam permainan atau menjadi bagian

integral dari lingkungan permainan. Melalui pengembangan game digital ini

memiliki kemungkinan untuk meninggalkan ruang pribadi seseorang dan

memasuki ruang publik. Dengan menggunakan dunia nyata sebagai game board,

location aware game membuat benda-benda fisik dan pergerakan tubuh menjadi

elemen penting dalam game digital. (Hielscher & Heitlager)

You might also like