You are on page 1of 21

Nama : Abdullah Rasyid

NIM : J71217103
Psikologi Belajar
Edward Lee Thorndike
Edward L. Thorndike

Konsep Teoretis Thorndike Konsep Thorndike


Utama Sebelum Sekunder Pasca 1930
1930 sebelum
Koneksionisme Revisi Hukum
1930
Latihan
Pemilihan dan
Pengaitan Hukum Revisi Hukum
Respon
Kesiapan Efek
Belajar adalah Berganda
Inkremental Hukum Set/Sikap Belongingness
Belajar Tidak Latihan Prapotensi Penyebaran
Dimediasi Ide Elemen Efek
Hukum
Semua Mamalia Efek Respon dengan
belajar dengan Analogi
cara sama Pergeseran Asosiatif
Koneksionisme

Thorndike menyebut asosiasi


antara kesan indrawi dan impuls
dengan tindakan sebagai
ikatan/kaitan atau koneksi.
Pemilihan dan Pengaitan

Menurut Thondike bentuk paling


dasar dari proses belajar adalah
trial-and-error learning (Belajar
dengan uji coba).
Belajar adalah Inkremental, Bukan
Langsung ke Pengertian Mendalam

Belajar dilakukan dalam langkah-


langkah kecil yang sistematis,
bukan langsung melompat ke
pengertian mendalam.
Belajar Tidak Dimediasi oleh Ide

Belajar adalah bersifat langsung


dan tidak dimediasi oleh pemikiran
atau penalaran. Thorndike menolak
campur tangan dalam belajar dan ia
lebih mendukung tindakan seleksi
langsung dan pengaitan dalam
belajar.
Semua Mamalia Belajar dengan Cara
yang Sama

Fenomena yang sederhana dan semi-


mekanis ini … yang menunjukkan
proses belajar hewan, adalah adalah
dasar-dasar dari proses pembelajaran
manusia. Tentu saja untuk proses
belajar manusia akan lebih rumit dan
maju.
Hukum Kesiapan

1. Ketika seseorang siap untuk melakukan


suatu tindakan, maka melakukannya akan
memuaskan.
2. Ketika seseorang siap untuk melakukan
suatu tindakan, maka tidak melakukannya
akan menjengkelkan.
3. Ketika seseorang belum siap melakukan
suatu tindakan tetapi dipaksa melakukannya
maka melakukannya akan menjengkelkan.
Respons Berganda

Respons ini mengacu pada fakta


bahwa jika respons pertama kita
tidak memecahkan problem maka
kita akan mencoba respons lain.
Set atau Sikap

Perbedaan individual dalam belajar


dijelaskan melalui perbedaan dasar
diantara manusia: warisan kultural
atau genetik atau keadaan temporer
seperti deprivasi, keletihan, atau
berbagai kondisi emosional.
Prapotensi Elemen

Kita biasanya merespons beberapa


elemen dari satu situasi namun tidak
merespon situasi yang lainnya. Cara
kita merespons terhadap suatu situasi
akan bergantung pada apa yang kita
perhatikan dan respons apa yang kita
berikan untuk apa-apa yang kita
perhatikan itu.
Respons dengan Analogi

Respons dengan analogi yaitu kita


merespons suatu situasi dengan cara
seperti ketika kita merespons situasi
yang terkait (mirip) yang pernah kita
jumpai.
Pergeseran Asosiasif

Prosedur untuk menunjukkan


pergeseran asosiatif dimuli dengan
koneksi antara satu situasi tertentu dan
satu proses tertentu. Kemudian
seseorang mengambil elemen-elemen
stimulus yang merupakan bagian dari
situasi awal dan menambahkan elemen
stimulus yang bukan bagian dari stimuus
awal.
Revisi Hukum Latihan

Hukum penggunaan, yang menyatakan


repetisi saja sudah cukup untuk
memperkuat koneksi, ternyata tidak
akurat. Penghentian repetisi ternyata
tidak melemahkan koneksi dalam
periode yang cukup panjang.
Revisi Hukum Efek

Setelah 1930, hukum efek ternyata


hanya separuh benar. Revisi hukum
efek menyatakan bahwa penguatan
akan meningkatkan kekuatan koneksi,
sedangkan hukuman tidak memberi
pengaruh apa-apa terhadap kekuatan
koneksi.
Belongingness

Ada sesuatu yang beroperasi selain


kontinuitas, dan sesuatu itu oleh
Thorndike dinamakan Belongingness;
artinya sifat-sifat suatu item, yang erat
hubungannya dengan, atau menjadi
bagian integral dari, item yang lain.
Penyebaran Efek

1. Penguatan akan meningkatkan


probabilitas, tetapi hukuman tidak
mengurangi probabilitas
2. Sebelum dan sesudah suatu hal
yang diperkuat juga meningkatkan
probabilitasnya, walaupun tidak
diperkuat atau pun telah dikenai
hukuman sebelumnya.
Terima Kasih

You might also like