You are on page 1of 9

Teknik Kilat Menghafal 10 Minit

Ikhwan dan akhwatfillah…

Saya berharap antum-antunna semua membaca tema yang sangat penting ini agar dapat
mengambil manfaat darinya dalam menghafal Al-Quran dalam 10 minit. Tidak ada istilah
mustahil… antum-antunna semua bisa.

Kalau sekiranya setiap kita membuat jadual harian, nescaya kita dapatkan betapa banyak
waktu kita yang terbuang sia-sia. Ketahuilah bahwasanya kita akan dihisab tentang waktu
yang kita gunakan di dunia ini. Marilah kita hisab waktu kita sebelum kita dihisab dihadapan
Allah SWT kelak.

Sebagaimana sabda Rasulillah SAW; “Tidaklah berdiri tegak kedua kaki hamba
Allahsehingga ia ditanya tentang 4 hal; umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya
untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan,dan
ilmunya bagaimana ia mengamalkannya. ..”

Kerana ittulah saya ketengahkan cara ini untuk antum-antunna, kepada mereka yang
menghabiskan waktunya dalam kelalaian dan hanya mengisi dengan menyanyikan lagu-
lagu syahwat, menonton film serta berleka-leka tanpa membawa sedikit punmanfaat…

Mungkin antum-antunna bertanya-tanya bagaimana cara menghafal Al-Quran dalam 10


minit? Berikut ini saya saya jelaskan langkah-langkah menghafal 10 menit;

Menghafal Al-Quran 10 minit yang dimaksud adalah menggunakan waktu 10 minit setelah
solat fardu lima waktu.

Antum-antunna menghafal Al-Quran satu halaman setiap harinya. Satu halaman Ak-Quran
terdiri dari 15 baris. Dan 1 halaman dibahagi 5 waktu solat dalam sehari-semalam dengan
lama waktunya masing-masing10 menit. Atau dengan kata lain antum-antunna
memerlukan waktu 50 minit sahaja.

Ya hanya 50 minit… 1 jam kurang 10 minit. Jika dibandingkan dengan waktu antum-
antunna sia-siakan sungguh sangat sedikit sekali. Antum-antunna hanya menghafal 3 baris
saja dalam waktu 10 minit setelah solat fardhu. 3 baris x 5waktu = 15 baris atau sama
dengan 1 halaman. Sedangkan Al-Quran Resam Utsmaniy terdiri dari 604 halaman. Bererti
antum-antunna akan hafal Al-Quran dalam masa kira-kira 1 tahun 8 bulan 15 hari.
Bukankah 10 minit itu mudah dan ringan bagi antum-antunna untuk melakukannya?
Terlebih ia akan mengangkat kedudakan antum-antunna di sisi Alllah SWT dan makhluk-
makhluk- Nya serta antum-antunna akan bersama para Malaikat yang baik danmulia.

Selanjutnya cara tersebut kita perinci sebagai berikut;

1. 10 minit setelah solat subuh; menghafal 3 baris = kurang lebih 20 kalimat saja. Ini
seperlima bahagian pertama.

2. 10 minit setelah solat zuhur; menghafal 3 baris. Ini seperlima bahagian kedua.

3. 10 minit setelah solat asar; menghafal 3 baris. Ini seperlima bahagian ketiga.

4. 10 minit setelah solat maghrib; menghafal 3 baris. Ini seperlima bahagian keempat.

5. 10 minit setelah solat isya; menghafal 3 baris. Ini seperlima bahagian kelima.

6. Terakhir menutup hari dengan solat witir 3 atau 5 rakaat dan didalamnya membaca
hafalan 1 halaman yang telah didapat pada hari itu. Ini sekaligus dijadikan sarana
muraja’ah harian yang efektif.

TEKNIK MURAJA’AH

HARI PERTAMA

1. Solat sunah Qobliyah dan ba’diyah dhuhur; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan
dengan membaca hafalan yang didapat setelah subuh atau hafalan seperlima bahagian
pertama

2. Solat sunah Qobliyah ashar; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah zuhur atau hafalan seperlima bahagian kedua

3. Solat sunah ba’diyah maghrib; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan


membaca hafalan yang didapat setelah asar atau hafalan seperlima bahagian ketiga

4. Solat sunah Qobliyah isya; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah maghrib atau hafalan seperlima bahagian keempat

5. Solat sunah ba’diyah isya; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah isya atau hafalan seperlima bahagian kelima
6. Sholat Witir; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca hafalan yang
didapat pada hari ke-1 ini atau 1 halaman penuh.

HARI KE-2

1. Solat sunah qobliyah subuh; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah isya hari ke-1 atau hafalan seperlima bahagian kelima

2. Solat sunah dhuha 2 rakaat; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan 1 halaman yang telah didapat pada hari ke-1.

3. Solat sunah qobliyah dan ba’diyah zuhur; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan
dengan membaca hafalan yang didapat setelah subuh atau hafalan seperlima bahagian
pertama hari ke-2 ini.

4. Solat sunah qobliyah ashar; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah zuhur atau hafalan seperlima bahagian kedua hari ke-2 ini.

5. Sholat sunah ba’diyah maghrib; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan


membaca hafalan yang didapat setelah asar atau hafalan seperlima bahagian ketiga hari
ke-2 ini.

6. Solat sunah qobliyah isya; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah maghrib atau hafalan seperlima bahagian keempat hari ke-2
ini.

7. Solat sunah ba’diyah isya; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
hafalan yang didapat setelah isya atau hafalan seperlima bahagian kelima hari ke-2 ini.

8. Solat sunah witir; setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca hafalan
yang didapat pada hari ke-2 ini atau hafalan 1 halaman hari ini.

HARI KE-3 HINGGA HARI KE-6

1. Dilakukan mengikuti ritme muraja’ah hari ke-1 dan ke-2 dan begitu seterusnya

2. Solat sunah witir dengan hafalan 2 halaman yang sudah didapat pada hari sebelumnya
dan hari yang sedang berlangsung dan begitulah seterusnya.

HARI KE-7
1. Hendaknya jatuh pada malam Ahad agar dibuat program ‘qiyamullail’ seminggu sekali
dengan mengulang hafalan yang sudah didapat selama seminggu.

2. Jika antum-antunna sudah berkeluarga, boleh juga dibuat program tasmi’ bersama
suami/isteri dan anak-anak dalam seminggu sekali (memperdengarkan hafalan yang sudah
didapat selama seminggu). Dan bagi yang belum berkeluarga, boleh juga mengundang
teman-teman dan sekalian jamuan makan kalau mampu.

3. Antum-antunna ada cara lain?….silahkan di-share.

MudahBukan?

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, makaadakah orang
yang mengambil pelajaran?” (Qs. Al-Qomar(54) : 17, 22, 32,40)

-------------------------------------
Subhanallah, Gadis Inggris Ini Hafal Al-Qur’an pada Usia 7 Tahun
Menjadi Seorang “Hafizdh” atau penghafal Al Qur’an tidaklah cukup dengan waktu yang sebentar.
Namun, gadis kecil yang bernama Maariya asal Luton, Inggris ini telah menyelesaikan hafalan seluruh
Al Qur’an diusia dini.
Maariya mulai menghafal Al Qura’an sejak usia 5 tahun dengan menghafal Surah Yasin pada
tantangan amal saat mengumpulkan dana untuk Suriah. Tak lama berselang, Maariya menyelesaikan
hafalan Juzz terakhir dari Al-Qur’an di madrasah setempat.
Sang ibu berharap, Maariya bisa menjadi “Hafidzah” karena ia memiliki potensi untuk cepat
menghafal Al Qur’an. Sayangnya, tidak ada kelas hafidzah di negaranya sehingga ibunya harus
membimbing sendiri putrinya.
Ibu Maariya mengatakan kepada IlmFeed, saat membimbing putrinya menghafal Al-Qur’an awalnya
tidak mudah dan dibutuhkan banyak kesabaran dari dirinya dan putrinya.
“Saya kewalahan dan sangat emosional. Namun, ketika saya berpikir Allah akan memberi saya
kesabaran untuk melalui proses yang tidak mudah ini akhirnya dimudahkan,” tutur Ibu Maariya.
Maariya dan ibunya harus membuat jadwal yang ketat, Maariya menghafal 5 jam dalam sehari. Jadwal
Maariya terbagi menjadi tiga bagian, sebelum sekolah Maariya akan menghafal sesuatu yang baru,
saat setelah sekolah Maariya akan melakukan murajaah apa yang telah ia pelajari sebelmunya dan sesi
lain setelah makan malam untuk perbaikan.
Setiap menyelesaikan sebagian dari Al Qur’an, Maariya selalu diberikan hadiah apapun yang ia minta
oleh ibunya untuk menambah motivasi sang anak
“Maariya sering memilih hadiah sederhana seperti mainan boneka, buku mewarnai atau makan di
sebuah restoran,” tandas ibunya.
Segala upaya mereka terbayar setelah melewati waktu dua tahun. Pada usia 7 tahun, Maariya selesai
menghafal seluruh Al-Qur’an.
Ibu Maariya mengatakan bahwa prestasi putrinya telah membuatnya menjadi ibu paling
membanggakan yang berjalan bumi ini. dan ia juga berdoa agar Maariya selalu hidup dengan apa yang
telah dia pelajari dalam Al-Qur’an
Disarikan dari islampos

Menghafal Qur’an hingga Nomor Ayat, Bagaimana


Caranya?
15hb Jun 2013 jam 8.28 pagi

Dari Catatan Abu Mufti


Utk Pengingat

Menghafal Qur’an hingga Nomor Ayat, Bagaimana Caranya?

Bismillah..

Metode menghafal al-Qur’an ternyata mempengaruhi bagaimana cara otak mengambil ingatan itu lagi.
Misal: kita menghafal qur’an berdasarkan juz, maka kita akan mengingat suatu ayat, ia berada di juz
berapa. Inilah biasanya yang diterapkan di ma’had2 tahfidzul qur’an.

Dari buku yang ana baca, yang berjudul “Mengapa Saya Menghafal Al-Qur’an”, ana dapati bahwa
menurut penulisnya, menghafal al-Qur’an berdasarkan juz itu.. adalah cara menghafal yang
salah/kurang tepat. Yang benar adalah menghafal al-Qur’an berdasarkan surat.. sehingga ketika kita
ditanya suatu ayat, maka kita akan mudah mengetahui, ayat itu ada di surat mana.
Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya digunakan dua metode. Karena di ma’had menggunakan
metode menghafal berdasarkan juz, maka ana harus menggunakan metode ini untuk ziyadahnya
(menambah hafalan). Tapi untuk muraja’ahnya (mengulang hafalan), ana lebih sering menggunakan
metode menghafal berdasarkan surat. Dengan demikian, diharapkan ketika ditanya suatu ayat, kita
bisa dengan tepat menyebutkan di juz mana dan di surat mana.

Jika kita masuk lebih dalam, maka kita juga bisa menghafal al-Qur’an bedasarkan halamannya. Kita
bisa menebak suatu ayat berada di lembar sebelah kanan atau kiri.. berada di lembar ke berapa juz ke
berapa.. Kalau yang pernah ana baca, untuk mendapatkan kemampuan ini, maka kita harus
mengoptimalkan penglihatan kita (sering melihat mushaf dengan konsentrasi / menggunakan ingatan
penglihatan).

Masih muncul permasalahan.. Apakah itu?

Salah satu permasalahan yang belum terpecahkan olehku sampai saat ini adalah menghafal al-Qur’an
secara sempurna hingga ke nomor ayatnya. Bagaimana caranya ya? Lalu aku pun mencarinya di
berbagai buku, adakah kisah penghafal al-Qur’an yang dapat menghafal al-Qur’an sampai ke
nomornya juga??

Alhamdulillah, akhirnya kutemukan juga ketika aku membaca buku “Seni Menghafal AL-Qur’an”. Di
sana dikisahkan ada seorang hafidzah yang memiliki suami seorang hafidz. Dia bercerita bahwa
suaminya bisa menghafal al-Qur’an hingga ke nomor ayatnya. Masya Allah!! Subhanalllah!! Aku pun
bertanya-tanya, bagaimana caranya?

Namun, sayang sekali, di buku itu tidak diceritakan bagaimana caranya hafidz tersebut bisa menghafal
al-Qur’an hingga ke nomor ayatnya..

Metode yang pernah dicoba adalah metode menghitung. Alhamdulillah, akhirnya bisa juga, tapi ini
efektif di lembar pertama sebuah surat. Setelah itu lembar2 berikutnya kabur, dan ingatan hitungan
berubah menjadi hitungan berdasarkan lembar ketika beberapa hafalan sudah digabung menjadi
sebuah surat atau juz.

Metode lain yang secara tidak sengaja ditemukan adalah menghafal ayat berdasarkan temanya. Hal ini
ditemukan ketika mengikuti kajian/ta’lim.. Seorang ustadz membacakan sebuah dalil dengan
menyebutkan surat dan nomor ayatnya. Akhirnya, sejak saat itu, ayat itu teringat menjadi lebih baik,
berada di surat apa dan ayat berapa. Permasalahannya, tidak semua ayat qur’an dibaca oleh ustadz
sebagai dalil. Solusi lain yang mungkin adalah mengkaji tafsir tematik. Di sana disebutkan seluruh
ayat yang berkaitan dengan tema tertentu. Misalnya tentang zakat, maka akan dikaji seluruh ayat yang
berkaitan dengan zakat.

Suatu hari, ana searching di internet, alhamdulillah ana menemukan artikel yang berkaitan dengan apa
yang ana cari selama ini.
===

Bagi para penghafal Al Quran yang pemula, menambah hafalan mempunyai kesulitan tersendiri.
Tetapi seiring dengan waktu kesulitan ini akan terlampaui. Ketika itu kesulitan lain timbul yaitu
mengulang hafalan (murajaah). Pada saat hafalan makin bertambah banyak, murajaah juga semakin
berat.

Untuk surat-surat yang agak panjang (50 ayat) dan yang panjang (diatas 100 ayat), biasanya kita
sangat hafal separuh awal dari surat tersebut. Untuk separuh terakhir sulit bagi kita untuk
mengingatnya. Ini akan ditandai dengan “macet” ketika saat memurajaah. Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini disebabkan kita selalu menghafal/murajaah dari awal surat (ayat 1). Ketika selesai
menghafalkan sebuah surat, ayat-ayat awal itulah yang lebih sering dilafadzkan dibandingkan dengan
ayat-ayat yang akhir. Sehingga otak kita lebih hafal ayat-ayat awal. Itulah sebabnya kita sangat hafal
ayat-ayat awal surat dan sering lupa pada ayat-ayat akhir surat.

Kesulitan kedua adalah ketika kita „macet“ sulit bagi kita untuk mengetahui ayat selanjutnya. Ayat-
ayat setelah „ayat macet“ menjadi gelap. Ini dikarenakan kita menghafal secara sekuensial/berurutan,
sehingga satu ayat selalu diingat setelah ayat sebelumnya. Sehingga kalau ayat “sebelumnya” macet
maka ayat selanjutnya menjadi hilang juga. Dalm hal ini tidak ada cara lain untuk mengingatnya
selain membuka mushaf Al Qur’an.

Lalu bagaimana cara efektif untuk menanggulangi masalah tersebut?

Kuncinya adalah ketika proses menghafal sebuah surat dilakukan. Hafalkan surat dengan cara
memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-
5 ayat.

Misalnya kita menghafal surat An Naba yang didalamnya ada 40 ayat. Caranya adalah sebagai berikut
:

Hafalkan ayat 1 sampai lancar. Lakukan sampai ayat 5.


Kemudian hafalkan secara berurut ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ikatlah ayat 1 sampai ayat 5 dengan
mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar. Gerak-gerakkan jari-jari tangan anda sesuai
dengan ayat yang sedang di hafal. Bila menghafal ayat 1 gerakkan ibu jari, ayat 2 gerakkan jari
telunjuk, ayat 3 gerakkan jari tengah, ayat 4 gerakkan jari manis dan ayat 5 gerakkan jari kelingking.
Kemudian hafalkan ayat 6 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti
yang dilakukan oleh tangan kanan. Ulang-ulang ayat 6 sampai 10 sampai lancar. Kegiatan ini
mengikat ayat 6 sampai dengan ayat 10
Sekarang mengulang menghafal ayat 1 sampai 10 dengan sambil menggerak-gerakkan jari sesuai
dengan nomor ayat yang dilafazkan. Lakukan sampai lancar. Hal ini mengikat ayat 1 sampai 10.
Lakukan langkah diatas untuk ayat 11-20, ayat 21-30 dan ayat 31-40.
Terakhir gabungkan semua ayat (ayat 1 sampai 40) dalam surat tsb. Ulang-ulang sampai lancar
Kemudian bagaimana anda murajaah sebuah surat bila kita telah menghafal secara konvensional? Bila
surat tersebut ayat-ayatnya pendek maka kelompokkan menjadi 10 ayat-10 ayat. Hafalkan per 10 ayat.
Bila suratnya berayat yang panjang-panjang seperti Al Baqarah, Ali Imran, An Nisaa dll, maka pecah
10 ayat menjadi 5 ayat-ayat.

Manfaat dari menghafal dengan sistem potongan ini adalah:

Ketika murajaah kita tidak selalu harus memulai dari awal surat – ayat1- sehingga untuk surat yang
panjang murajaah dapat dilakukan sepotong-sepotong di dalam shalat kita. Misalnya: untuk setiap
rakaat shalat kita membaca 10 ayat. Maka ketika shubuh kita sudah dapat murajaah sampai 40 ayat
(sunnat shubuh 2 rakaat dan shubuh 2 rakaat). Ini cukup bagus untuk surat An Naba yang 40 ayat.
Atau untuk surat yang panjang seperti Al Baqarah, bila dilakukan 10 ayat untuk setiap rakaat shalat,
maka selesai shalat isya kita sudah murajaah 100 ayat! Bila ditambah dengan shalat2 sunnah rawatib
maka kita bisa murajaah 200 ayat dalam sehari. Dan bila ditambahkan dengan shalat dhuha dan
tahajjud kita bisa mnyelesaikan 286 ayat Al Baqarah dalam shalat yang dilakukan sehari semalam!
Kita tidak merasa susah murajaah karena seakan-akan kita sedang menghafal surat-surat yang pendek
saja. Secara psikologis kita merasa lebih ringan. Dan di dalam memurajaah surat yang panjang kita
mempunyai
Menguatkan secara merata ayat-ayat di seluruh surat. Bukan hanya ayat-ayat awal surat saja. Ketika
memurajaah surat-surat yang panjang dan kemudian terputus oleh kondisi eksternal – tamu datang,
telfon berdering, anak menangis, masakan gosong dll- kita masih tetap bisa melanjutkan ayat
selanjutnya setelah kondisi eksternal tertangani. Tanpa harus mengulangi dari awal surat. Dengan
metoda menghafal konvensional maka kita kita harus selalu mengulangi mulai dari awal surat lagi.
Kondisi-kondisi seperti ini akan menguatkan hafalan ayat-ayat awal dan menurunkan kualitas hafalan
ayat-ayat akhir.
Hafal nomot ayat tanpa kita sadari. Ini adalah bonus yang sangat bermanfaat untuk kita
Mengatasi kasus „ayat macet“. Bila macet di satu ayat biasanya akan berhenti memurajaah surat
tersebut karena ayat-ayat yang selanjutnya sangat bergantung pada ayat yang macet/lupa. Tetapi
dengan sistem ‚potong surat’ ini kita masih tetap bisa terus memurajaah ayat-ayat setelah ayat macet
ini. Mengapa ? Karena dalam menghafal sistem ini setiap ayat independen diletakkan dalam memori
otak kita. Sebuah ayat tidak hanya dikaitkan dengan ayat yang sebelumnya –seperti dalam sistem
menghafal konvensional- tapi juga dikaitkan dengan nomornya (yang diingat secara tidak sadar
dengan menggerak-gerakkan jari tangan ketika menghafal). Ketika memori yang terkait dengan ayat
sebelum terlupakan maka ada „ pengait“ yang lain yaitu nomor surat. Percaya atau tidak? Anda
tinggal mencoba sistem ini dan merasakan hasilnya!

Melakukan metoda ini tak sesulit membaca baris-baris di atas. Bila anda melakukannya ini adalah hal
yang sangat simpel. Metoda ini menjadikan kita santai dan tidak stres dalam memurajaah. Karena kita
mempunyai „petunjuk/milestones“ dalam surat-surat hafalan kita yaitu ayat 1, 11, 21, 31, 41 dst. Kita
akan memurajaah „ayat-ayat pendek“, yaitu 10 ayat saja. Cobalah anda praktekkan dan anda akan
terkejut dengan hasilnya.

Selamat bermuraja'ah!

You might also like