You are on page 1of 33

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

Bangunan Non-Permanen (Saung)

I II III IV

ANGGOTA KELOMPOK
BANGUNAN PONDASI STRUKTUR LANTAI KOLOM

V VI
VII VIII

TIANG BALOK ATAP


ELEMEN PENDUKUNG

ANGGOTA KELOMPOK

Dilla Aprima Putri Dewi Amelia Ahmad Dzulqarnain Syahril Syidiq

- 21020111140160 - 21020111140161 - 21020111140163 - 21020111140165

Muhammad Fajri Utama Desriana Amalia Ayu Sophia Zahra Kanidya Putri Andana Dwi Putranto

- 21020111140169 - 21020111140171 - 21020111140173 - 21020111140176

TAMPAK PRESPEKTIF

TAMPAK DEPAN

Bangunan ini terletak di halaman Lias Gallery Indonesia (Jl. Klenteng Sari II-C Semarang). Berbentuk balok dengan panjang lebar tinggi keseluruhan 2.6meter x 2.6meter x 3.8meter. Bangunan ini difungsikan sebagai icon dari bangunan utama, yaitu gallery yang bernuansa kebudayaan Indonesia.

21 cm

Pondasi yang digunakan untuk bangunan ini memakai jenis Umpak yang terletak di atas tanah, karena struktur bangunan yang digunakan ringan, yaitu berupa kayu. Bahan yang digunakan untuk membuat umpak ini adalah Cor yang dicetak menyerupai batu candi.

Struktur tanah pada daerah tersebut memiliki kemiringan sekitar 15 derajat. Permukaan tanah pada daerah bangunan tersebut sudah dipaving terlebih dahulu.
Umpak itu sendiri tidak bersentuhan langsung dengan tanah, namun ada lapisan yang tebuat dari semen ( kurang lebih setebal 3cm ) hal ini di sebabkan adanya kemiringan pada struktur tanah di tempat tersebut. Hal itu digunakan untuk menahan bangunan agar tidak bergeser dari tempatnya.

Bangunan saung ini tidak langsung menempel pada umpak , namun adanya papan yang digunakan agar bangunan asli dari saung tidak mengalami kemiringan yang disebabkan oleh struktur tanah pada lingkungan tersebut. Sehingga bangunan tidak mengalami perubahan letak.

Bentuk dasar dari struktur lantai bangunan tersebut, adalah persegi. Papan kayu yang berasal dari jepara.

Bangunan ini menggunakan struktur lantai jenis dua lapis, dilengkapi dengan batang primer dan sekunder. Pada struktur lantai paling atas, dipasang kayu yang memiliki panjang 260 cm dan lebar 35cm. Digunakan struktur lantai dua lapis agar lebih kuat menahan beban dari lantai.

Batang Sekunder

58 cm

Batang Primer

13 cm

Lebar satuan papan lantai

Tebal struktur lantai

385 cm

Bahan yang dipakai untuk membuat atap adalah kayu tipis dengan lebar atap 385 cm. kondisi atap ini sudah tidak baik lagi, beberapa kayunya banyak yang mengelupas.

Genteng menggunakan sirap

Pada pemasangan atap, digunakan gording ( yang digariskan warna kuning) dan papan yang berfungsi sebagai penahan atap (yang digariskan warna biru)

Teknik yang digunakan untuk menopang atap ini adalah teknik kuda-kuda. Tetapi tidak terlihat karena banyak ukiran untuk memberikan estetika pada bagian langit-langit. gambar yang dilingkari adalah jurai luar gording

Ukiran pada atap

Kolom ini berbentuk balok yang mempunyai tinggi 253 cm dan lebar 13,5cm. Ada 4 buah balok di setiap sudut bangunan untuk menopang struktur lantai dengan atap. Dibuat dengan bahan kayu agar sama dengan bangunannya.

253 cm

13.5 cm

Sambungan sudut bangunan ini menggunakan kayu dengan Teknik Pen. Hubungan Pen tidak tembus sehingga Spat pen tersembunyi. Sambungan ini digunakan karena mudah dibuat dan jenis sambungan ini sangat kuat. Dibuat tersembunyi supaya terlihat lebih rapi

Pada Tiang balok Sistem sambungan yang digunakan adalah sistem sambungan takik, untuk sambungan balok kolom. Berfungsi untuk mendapatkan kekokohan struktur bawah dari bangunan non permanen ini.

Tangga
Bahan yang digunakan untuk membuat tangga tersebut adalah kayu dengan setiap anak tangga mempunyai panjang 70cm dan lebar 31cm. Cat yang melapisi tangga sudah mulai pudar karena sering digunakan untuk pijakan kaki dan ada salah satu anak tangga yang sudah mulai rusak.

20 cm 61 cm

100,5 cm

Tampak samping

Sandaran
Pengunaan sandaran digunakan selain untuk menambah estetika pada bengunan, juga dibuat dengan maksud membatasi ruang pada gazebo tersebut. Dengan adanya pembatas tersebut, diharapkan

Tirai bambu
Tirai digunakan untuk menutupi bangunan non permanen ini dari panas dan menambahkan tampilan tradisional

Pintu
Penambahan pintu digunakan untuk menambah estetika bangunan. Namun karena mengurangi ruang gerak, pintu tidak digunakan dan diikat agar tidak menggangu

Ukiran
Pemberian ukiran khas jepara, dimaksudkan untuk menambah estetika pada bangunan non permanen tersebut, hal itu disebabkan fungsi dari bangunan tersebut adalah untuk menerima tamu.

You might also like