You are on page 1of 26

Awal Hub Perawat Pengumpulan data : Pilihan dan organisasi data Validasi data Pengenalan pola data Laporan

data

Evaluasi proses Tindakan untuk menyesuaikan rencana Terminasi hubungan perawatan

Pengkajian

PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang. Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain: Merupakan kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.

Bersifat teratur dan sistematis. Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain Memberikan asuhan keperawatan secara individual klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien Dapat digunakan dalam keadaan apapun Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu: pengkajian, diagnosa, intervensi dan evaluasi.

Evaluasi
Pengertian Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai (Ignatavicius, 1994).

Evaluasi adalah proses yang disengaja dan sistematik dimana penilaian dibuat mengenai kualitas, nilai atau kelayakan yang sesuai dengan kriteria atau standar sebelumnya (Wilkinson, 2007)

Fungsi Evaluasi

Menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal (Alfaro-LeFevre, 1994). Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.

Fungsi Evaluasi

Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dan klien (Yura & Walsh, 1988)

Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.

TUJUAN

Tujuan umum : Menjamin asuhan keperawatan secara optimal Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

Tujuan khusus : Mengakhiri rencana tindakan keperawatan Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum Meneruskan rencana tindakan keperawatan Memodifikasi rencana tindakan keperawatan Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai

MANFAAT

Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan

Kriteria Evaluasi

Kriteria Proses (evaluasi proses) : menilai jalannya pelaksanaan proses keperawatan sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan klien. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan. Kriteria keberhasilan (evaluasi hasil/sumatif) : menilai hasil asuhan keperawatan yang diperlihatkan dengan perubahan tingkah laku klien. Evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan keperawatan secara paripurna.

TEKNIK PENILAIAN
TEKNIK PENILAIAN : Wawancara Pengamatan Studi dokumentasi

LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi Mengumpulkan data baru tentang klien Menafsirkan data baru Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku Merangkum hasil dan membuat kesimpulan Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

MENGUKUR PENCAPAIAN TUJUAN


1. Kognitif : meliputi pengetahuan klien terhadap penyakitnya, mengontrol gejala, pengobatan, diet, aktifitas, persediaan alat, resiko komplikasi, gejala yang harus dilaporkan, pencegahan, pengukuran dan lainnya.

Interview

: recall knowledge (mengingat), komprehensif (menyatakan informasi dengan kata-kata klien sendiri), dan aplikasi fakta (menanyakan tindakan apa yang akan klien ambil terait dengan status kesehatannya)

2.Affektif : meliputi tukar-menukar perasaan, cemas yang berkurang, kemauan berkomunikasi, dsb. Observasi secara langsung Feedback dari staf kesehatan yang lainnya 3. Psikomotor : observasi secara langsung apa yang telah dilakukan oleh klien 4. Perubahan fungsi tubuh dan gejala

HASIL EVALUASI
1. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. (mengkaji masalah lebih lanjut/mengevaluasi outcomes yg lain) 2. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. (penambahan waktu, resources, dan intervensi diperlukan sblm tujuan tercapai)

3. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. (Mengidentifikasi alasan mengapa masalah timbul dengan mengkaji ulang masalah, membuat outcomes yang baru, intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan mencapai tujuan sebelumnya)

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM EVALUASI


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Kecukupan informasi Relevansi faktor-faktor yang berkaitan Prioritas masalah yang disusun Kesesuaian rencana dengan masalah Pertimbangan faktor-faktor yang unik Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi Logika hasil yang diharapkan Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan Keberhasilan rencana yang telah disusun Kualitas penyusunan rencana Timbulnya masalah baru.

Contoh Pengkajian- Evaluasi


Pengkajian Data subyektif : saya merasa migren saat ini Sekitar mata kiri saya berdenyut-denyut Saya nilai intensitasnya 3 (skala 0-4) Data Obyektif : Wajah meringis Memijat dahi di atas mata kiri Otot-otot leher dan bahu teraba

Diagnosa
Nyeri berhubungan dengan akibat cedera fisiologis Kriteria Hasil : 1. Klien mampu menyebutkan nilai nyeri sebelum nyeri mencapai 2 pada tanggal 31/12/2009 2. Klien mampu mempraktikan imajinasi terbimbing dan bernafas dalam pada permulaan migren pada tanggal 31/12/2009 3. Klien mampu menyebutkan faktor yang mencetuskan nyeri pada tanggal 31/12/2009

Tindakan keperawatan
1. Ajarkan klien untuk menilai nyeri pada skala 0-4 pada tanggal 30/12/2009. 2. Ajarkan klien tentang pengurangan nyeri melalui latihan imajinasi terbimbing dan nafas dalam pada tanggal 31/12/2009 3. Identifikasi faktor pencetus dan penanganan nyeri klien pada tanggal 31/12/2009

Catatan SOAP

2/1/2010 jam 13.00 masalah nyeri S: saya migren, saya merasa mual. Tolong beri saya obat. Saya nilai nyeri pada skala 4, rasanya ada tekanan diatas bola mata saya O : wajah meringis, air mata keluar dari mata kiri, memijat dahi kiri, otot bahu dan leher teraba, TD : 140/90 mm Hg berbaring, Nadi : 90 x/menit Resp : 20 A : Migren tidak berkurang. Nyeri masih dijumpai P : Memberikan obat analgesik. Mengajarkan tehnik relaksasi

3/1/2010 jam 14.15 Nyeri : Ergotamine tab 2 mg sublingual diberikan 3/1/2010 jam 15.00 catatan nyeri S : saya merasa lebih baik. Saya nilai tingkat nyeri pada skala 2. Rasa mual saya menghilang O : Wajah tidak meringis. Tidak ada mual dan tidak memijat dahi A : Nyeri telah berkurang dengan analgetik P : Mengajarkan imajinasi terbimbing untuk mengurangi nyeri

Kriteria

hasil : Klien mampu mempraktikan nafas dalam dengan baik secara mandiri sebelum nyeri mencapai 4 pada tanggal 31/12/2009 Evaluasi : Klien diamati mempraktekan nafas dalam dengan baik secara mandiri rata-rata 4 kali selama shif siang dan malam, serta dilakukan menjelang tidur

You might also like