You are on page 1of 26

Diare adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang.

Di Indonesia 162 ribu balita meninggal setiap tahun,atau sekitar 460 balita setiap harinya. Penyebab utama kematian karena diare adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinjanya.

Diare

BAB berupa cairan encer atau sedikit berampas 3 atau > 3 kali dalam 24 jam tinja kadang juga disertai darah atau lendir. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi BAB > 4 kali, Bayi umur lebih 1 bulan dan anak-anak frekuensi > 3 kali.

Diare

Insiden diare lebih tinggi pada penduduk perkotaan yang padat dan miskin atau kumuh serta pada masyarakat yang hiegiene perorang nya buruk. Data Departemen Kesehatan RI, angka kesakitan diare di Indonesia saat ini adalah 230-300 per 1000 penduduk untuk semua golongan umur. 1,6-2,2 episode diare tiap tahunnya untuk golongan umur balita.

Lingkungan kebersihan lingkungan & perorangan Gizi pemberian makanan Kependudukan insiden diare pd daerah kota yg padat / kumuh lebih Pendidikan pengetahuan ibu Perilaku masyarakat kebiasaan2 Sosial ekonomi

1.

Faktor infeksi a. Infeksi enteral infeksi pada GIT (penyebab utama)


Bakteri Virus Parasit

b. Infeksi parenteral infeksi di luar GIT (OMA, BP, Ensefalitis,dll)

: Vibrio cholerae, Salmonella, E. coli dll : Rotavirus (40-60%), Coronavirus, Calcivirus dll : Cacing (Ascaris, Oxyuris,dll), Protozoa (Entamoba histolica,Giardia Lambia, dll) Jamur (Candida Albicans)

2.

3.
4.

Faktor malabsorbsi : KH, Lemak,Protein Faktor makanan : basi / beracun, alergi Faktor psikologis : takut dan cemas

Diare karena bakteri Non Invasif : makanan / minuman yang tercemar oleh bakteri lambung (dihancurkan oleh asam lambung) usus halus multiplikasi enzim mucinase toksin cAMP (Cyclic Adenosin Monophosphate) Hipervolume Hiperperistaltik Diare

BAKTERI INVASIF (Salmonella,

Shigella, E. Coli, Champylobacter) prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus reaksi sistemik (demam, kram perut) dan dapat sampai terdapat darah
Toksin Shigella masuk ke serabut saraf otak kejang

Diare osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh lumen usus hiperosmoler hiperperistalsis Diare sekretorik : terjadi akibat absorbsi natrium oleh vili gagal sedangkan sekresi klorida di sel epitelberlangsung terus meningkat Diare akibat gangguan motilitas usus : cepat atau lambatnya pergerakan usus

1.

Dehidrasi Isotonik
kehilangan air dan natrium dalam proporsi yang sama dengan keadaan normal yang ditemui dalam cairan ekstraseluler Gejala : ekstremitas dingin dan berkeringat, kesadaran menurun, syok hipovolemi

2.

Dehidrasi Hipertonik (Hipernatremik)


keadaan kekurangan cairan dan kelebihan natrium bila dibandingkan dengan proporsi yang biasa ditemukan dalam cairan ekstraseluler dan darah Gejala : sangat haus, anak sangat rewel, kejang

3.Dehidrasi Hipotonik (Hiponatremik)


Keadaan kekurangan natrium dan kelebihan air. Gejala : anak letargi dan kadang kejang

Anamnesis mencret 3 kali atau lebih sehari dengan atau tanpa darah ataupun lendir. Pemeriksaan fisik Derajat Dehidrasi
Penilaian Tanpa Dehidrasi Baik, sadar Normal Ada Basah Minum biasa, tidak haus Kembali cepat

Dahidrasi ringan sedang


* Gelisah, rewel

Dehidrasi berat

Keadaan umum Mata Air mata Mulut dan lidah Rasa haus Turgor

* Lesu, lunglai atau tidak sadar Cekung Sangat cekung Tidak ada Tidak ada Kering Sangat kering *Haus ingin minum * Malas minum atau tidak banyak bisa minum * Kembali lambat * Kembali sangat lambat

penderita didiagnosa dehidrasi berat, ringan-sedang atau tanpa dehidrasi bila ada dua atau lebih tanda, di mana satu tanda tersebut adalah tanda kunci*. Pembacaan dimulai dari kanan

Penggantian cairan dan elektrolit (rehidrasi) Pemberian makanan terutama ASI tetap diteruskan Pemberian obat-obatan dengan indikasi yang jelas Memberikan edukasi

Tanpa dehidrasi mengikuti rencana pengobatan A.


Berikan anak lebih banyak cairan dari biasanya untuk mencegah dehidrasi. Berikan anak makanan untuk mencegah kurang gizi. Bawa anak ke petugas kesehatan.

Rencana Terapi B: Untuk mengobati D.ringan-sedang

Umur

Jumlah oralit 50100ml

Jumlah oralit yang diberikan dalam 4 jam pertama:

<1 tahun

ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita (kg) dengan 75 ml Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel di samping.

15 tahun

100200 ml

>5 tahun

semaun ya

Mulai pemberian cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit sewaktu cairan IV dimulai. Beri 100 mg/kg cairan ringer laktat (garam normal), dibagi sbb:
Pemberian I: 30 ml/kg dalam 1 jam -1 jam Kemudian 70 ml/kg dalam 5 jam 2 -3 jam

Umur Bayi <12 bl Anak > 1 th

Ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan mikroskop dan/atau biakan Pada pemeriksaan mikroskopik dan/atau makroskopik ditemukan darah pada tinja Secara klinik terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi Didaerah endemik kolera

Probiotik adalah bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan baik pada manusia dan binatang dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal

Probiotik ini dicampur dengan cairan rehidrasi oral, dengan hasil: Laktobacillus GG aman jika diberikan kepada penderita diare bersama-sama dengan cairan rehidrasi oral. Penderita diare yang mendapat laktobasillus GG kemungkinan untuk menjadi prolonged diarrhea sangat kecil jika dibandingkan dengan yang tidak diberi laktobasillus GG

Secara umum, suplemen zinc pada anak yang menderita diare berguna: mempersingkat episode diare (menurunkan jumlah hari lamanya anak sakit) Menurunkan kejadian berulangnya diare menurunkan tingkat keparahan penyakit sahingga dapat menurunkan angka kematian karena diare. Dosis pemberian tablet zinc yang diberikan: Untuk usia 2 5 bulan 10 mg, 1 kali sehari selama 10 hari Untuk usia 6 bulan keatas 20 mg, 1 kali sehari selama 10 hari.

Kehilangan air dan elektrolit Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik Gangguan sirkulasi darah Syok hipovolemik Gangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein, Intolerasi laktosa sekunder

Penanganan secara tepat prognosisnya sangat baik Kematian terutama disebabkan oleh karena dehidrasi dan malnutrisi

1.

Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada 5 waktu penting : 1. sebelum makan 2. setelah buang air besar 3. sebelum memegang bayi 4. setelah menceboki anak, dan 5. sebelum menyiapkan makanan

2.
3. 4.

Meminum air minum sehat Pengelolaan sampah yang baik Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya

You might also like