You are on page 1of 51

BASIC MAINTENANCE SYSTEM

Oleh : Ating Sudradjat

Jan-13

united
Smart Education . Smart People

Research l Training l Consulting

DEFINISI MAINTENANCE
Daftar Istilah teknik (glossary) dalam British Standard (3811:1993) mendefinisan maintenance sebagai : Kombinasi dari berbagai kegiatan teknis dan administrasi, termasuk kegiatan supervisi guna untuk mempertahankan suatu sistem atau komponen sistem atau mengembalikan ke bentuk sesuai fungsi yang diperlukan.
Jan-13

maintenance adalah suatu set kegiatan organisasi yang dilaksanakan dalam tatanan aturan untuk menjaga sistem atau komponen sistem dalam kondisi operasi terbaik dengan ongkos yang minimum

Pengertian :
Suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan fasilitas agar fasilitas tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai
Jan-13

AKTIVITAS MAINTENANCE :
Aktivitas dari fungsi maintenance

bisa merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan atau penggantian, yang mana dibutuhkan untuk suatu item agar dapat mencapai pada kondisi produktivitas sistem diterima dan kegiatan ini pun harus dilaksanakan dengan ongkos yang minimal.

TUJUAN UMUM MAINTENANCE

Jan-13

Menjamin fasilitas (mesin/peralatan) dalam kondisi siap pakai dan mampu memberikan keuntungan Menjamin safety bagi operator/ pengguna Memperpanjang umur pakai

LATAR BELAKANG MAINTENANCE


akibat ada peningkatan jumlah dan variasi asset/fasilitas, sehingga kompleksitas makin tinggi. pandangan tentang organisasi dan tanggung jawab perawatan. Menjawab :


Jan-13

Pengaruh kerusakan fasilitas terhadap keselamatan dan lingkungan Hubungan perawatan dengan kualitas output Efisiensi ongkos Peningkatan availability

PERKEMBANGAN MAINTENANCE
Jan-13

Generasi

1 : ( hingga perang dunia II)

Mekanisasi industri tidak tinggi, sehingga down time bukan masalah Peralatan sangat sederhana dengan tingkat keandalan tinggi, (karena rancangan dibuat berlebihan) dan mudah dirawat. Tidak membutuhkan maintenance secara sistematis, kecuali pembersihan, pelumasan, sehingga skill yang dibutuhkan rendah

Generasi 2 : (selama PD II) Meningkatnya mekanisasi peralatan, akibat dari meningkatnya kebutuhan Sejak tahun 1950-an jenis mesin dan peralatan industri makin banyak dan kompleks Down time menjadi perhatian utama, sehingga tercipta konsep Preventive Maintenance (1960) dan pelaksanaan overhaul dilakukan secara periodik pada interval yang tetap. Peningkatan ongkos perawatan terhadap ongkos operasi, sehingga meningkat pada sistem perencanaan dan penjadualan Akibat dari kenaikan ongkos menyebabkan jumlah kapital yang terkait dengan fixed asset meningkat, maka dicari jalan untuk memaksimumkan umur asset. Selain itu peran perawatan juga masuk kedalam proses design

Jan-13

Generasi

3 : (sejak pertengahan tahun 1970-an)


Jan-13

Adanya perubahan meningkatnya proses di industri, yang memacu adanya beberapa perubahan pada :

Penelitian Teknologi System

Tahapan ini, sistem perawatan berkembang lebih baik lagi seperti munculnya: TPM, RCM, CMMS, IMS. World-class companies are in continuous need of a very well organised maintenance programme to compete world-wide.

MAINTENANCE HISTORY
Jan-13

- Jangka terotechnology diperkenalkan. - Pengakuan perlu menunjukkan kegagalan peralatan. - Model untuk pemeliharaan preventif dikembangkan
Peningkatan kesadaran: -Lingkungan -Keselamatan -Kualitas Butuh peralatan handal. Pengurangan biaya.

Development of Maintenance Pre-World War II

Memperbaiki peralatan jika rusak

Post-World War II

Time
1980 Onwards

Maintenance History
(Adapted From Shenoy, Bhadury 1998)

SASARAN :
Hubungan antara tujuan pemeliharaan dan tujuan produksi tercermin dalam tindakan bagaimana menjaga mesin produksi dan fasilitas dalam kondisi terbaik, sehingga akan : Memaksimalkan produksi atau meningkatkan ketersediaan fasilitas dengan biaya rendah dan kualitas tinggi serta standar keselamatan tinggi. Mengurangi kerusakan dan shutdowns darurat. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya. Mengurangi downtime. Meningkatkan kontrol stok suku cadang.
Jan-13

Jan-13

Meningkatkan efisiensi peralatan dan mengurangi tingkat skrap. Meminimalkan penggunaan energi. Mengoptimalkan masa pemanfaatan peralatan. Mengendalikan ketersediaan anggaran Mengidentifikasi dan menerapkan pengurangan biaya (Cost reduction)

MAINTENANCE OBJECTIVES
PLANT
Jan-13

Maximising Production

Minimising Energy Usage

Optimising Useful Life of Equipment

Providing Budgetary Control

M A I N T E N A N C E

Reduce Breakdowns

Reduce Downtime

Improving Equipment Efficiency

Improving Inventory Control

Optimising Resources Utilisation

Implementing Cost Reduction

TYPES OF MAINTENANCE
Jan-13

1. 2. 3. 4. 5.

Run to Failure Maintenance (RTF) Preventive Maintenance (PM) Corrective Maintenance (CM) Improvement Maintenance (IM) Predictive Maintenance (PdM)

RUN TO FAILURE MAINTENANCE (RTF)

Tindakan yang diperlukan terutama perbaikan, penggantian, atau rekondisi mesin atau fasilitas setelah terjadi kegagalan/kerusakan agar mesin atau fasilitas untuk setidaknya kembali kekondisi minimum yang dapat diterima. Merupakan jenis maintenance tertua
Jan-13

RTF terdiri dari dua jenis: Emergency maintenance : harus dilakukan secepat mungkin agar mesin atau fasilitas kondisi yang gagal/rusak dapat dioperasikan kembali atau beroperasi dengan aman dan efisien. Breakdown maintenance: Kegiatannya dilakukan setelah terjadinya kegagalan/kerusakan dengan menggunakan metoda perbaikan, penggantian spare parts sesuai dengan tata cara perbaikan atau penggantian yang dianggap sesuai, termasuk penentuan tenaga kerja, material dan alat.

KEKURANGAN:
1.

2.

3.

Kegiatannya mahal, baik biaya langsung dan tidak langsung. Sistem maintenance yang dilakukan terkait dengan terjadinya kegagalan/kerusakan spare parts dapat menyebabkan kegagalan/kerusakan pada spare parts lainnya, sehingga mengarah pada tingkat ketersediaan (availability) rendah. Kegiatan-kegiatannya sangat sulit untuk rencana dan dijadwalkan.

Jan-13

RTF SANGAT BERGUNA DALAM SITUASI :

Jan-13

Kegagalan komponen dalam sebuah sistem tidak dapat diprediksi. Biaya melaksanakan kegiatan perbaikan kegagalan/kerusakan lebih rendah daripada melakukan kegiatan maintenance jenis lain Prioritas anggaran yang telah direncanakan untuk preventive maintenance lebih rendah

PREVENTIVE MAINTENANCE (PM)


British Standard 3811:1993 mendefinisikan sebagai Preventive Maintenance :
pemeliharaan dilakukan pada interval yang telah ditentukan atau sesuai dengan kriteria yang ditentukan, dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan/kerusakan atau penurunan fungsi.
Jan-13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PM :

Membutuhkan cukup banyak staf pada departemen maintenance untuk melakukan kegiatan PM. Suatu pilihan yang tepat PM diterapkan pada peralatan produksi dan mesin bila sesuai pada lingkungan kerja yang dapat mentolerir beban kerja berlebih. Kualifikasi staf yang diperlukan, keterampilannya perlu ditingkatkan melalui pelatihan. Adanya dukungan dan komitmen dari manajemen Perencanaan dan penjadwalan program PM yang tepat. Kemampuan dalam menerapkan program PM.

Jan-13

KEGIATAN PM :
Jan-13

PM baik untuk mesin/fasilitas yang bila rusak menyebabkan kerugian produksi yang serius Tujuan PM terutama untuk menjaga kondisi mesin dengan meminimalkan kerusakan dan menjaga agar tidak dilakukannya emergency maintenance. Kegiatannya meliputi penggantian, penyesuaian, overhaul besar, inspeksi dan pelumasan (lubrications).

SESUAI DENGAN SIFAT KEGIATANNYA PM :


Routine maintenance, meliputi kegiatan PM secara berkala seperti pelumasan, pembersihan, dan reparasi kecil serta penggantian komponen. Running maintenance, meliputi kegiatan PM yang dilakukan disaat mesin atau peralatan sedang berjalan sebelum kegiatan PM yang sebenarnya terjadi. Opportunity maintenance, merupakan serangkaian kegiatan PM di saat ada kesempatan yang tidak direncanakan selama periode kegiatan maintenance yang terencana. Window maintenance, merupakan serangkaian kegiatan PM dilakukan disaat mesin atau peralatan yang tidak diperlukan untuk jangka waktu tertentu Shutdown preventive maintenance, serangkaian kegiatan PM yang dilakukan saat jalur produksi dalam situasi berhenti total.

Jan-13

Kriteria penentuan fasilitas yg masuk dalam program PM : Apakah kerusakan alat berdampak pada safety Apakah kerusakan alat dapat menyebabkan system down Apakah repair cost nya tinggi dan lama Ketersediaan spare part dari fasilitas tsb Kondisi kerja dari fasilitas tsb

Jan-13

Set-up keberhasilannya :

Cost minimal % down time turun Ratio dari Planned WO dan Emergency WO

PROGRAM PREVENTIVE MAINTENANCE


Jan-13

Prevetive Maintenance - mengacu pada waktu inspeksi : metode ini terdiri dari kegiatan inspeksi yang dilaksanakan secara periodik Frekuensi pelaksanaannya didasarkan pada nilai keausan, terutama informasi dari riwayat alat Cost of Maintenance rendah, karena pekerjaan dapat direncanakan dan breakdown dapat dihindari dan rendah (biaya shutdown minimal akibat inspeksi yang terencana)

PREVENTIVE MAINTENANCE DECISIONS

Aktivitas PM tergantung pada :


production environment, reliability requirement, equipment criticality.

Jan-13

Aktivitas PM dapat dikelompokkan menjadi :

Routine PM, seperti ; Cleaning, Inspection, Lubrication, dan lainnya

Major PM, seperti ; replacing failed atau

keausan parts, equipment upgrade dan modifications, major calibration dan adjustment, major overhauls

KELOMPOK PREVENTIVE MAINTENANCE

Periodic Maintenance

Pelaksanaan pekerjaan seperti servis, yang dilakukan setelah alat bekerja pada jumlah jam tertentu dan dilakukan secara periodik

Jan-13

Scheduling Maintenance
Bentuk maintenance terhadap komponen suatu equipment, dimana proses kerjanya menyangkut pekerjaan secara terjadwal termasuk overhaul

Condition Base Maintenance


Maintenance yang didasarkan pada kondisi equipment

PELAKSANAAN PERIODIC MAINTENANCE


Daily Maintenance
Inspeksi sebelum sistem dioperasikan, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi sistem itu apakah aman untuk doperasikan. Alat bantu yang digunakan :
Check Sheet formulir yang digunakan untuk mencatat hasil operasi suatu sistem dalam satu hari operasi Daily Check sama seperti Check Sheet, namun berbeda dalam ukuran yang berbentuk pocket size, operator maupun teknisi dapat mencatat semua kejadian yang terjadi setiap saat.

Jan-13

Periodic Service
Pelaksanaan pekerjaan service yang harus dilakukan secara berkala berdasarkan panduan jam kerja yang telah ditetapkan (lihat manual book)

PELAKSANAAN SCHEDULE OVERHAUL


Jan-13

Schedule Overhaul : Penetapan waktu pekerjaan harus dilakukan sebelum sistem mengalami kerusakan Jadwal overhaul sesuai rekomendasi pabrik, yaitu terhadap life time sistem tsb. Proses pekerjaan overhaul :

Dis-assembly Measuring Reusable part Part ordering Assembling Testing

Preventive time-based maintenance/Scheduling


+ Kerusakan minimal + Shutdown yg terencana - Kemungkinan umur sparepart / mesin karena tdk digunakan sepenuhnya - Ada risiko bahwa mesin terlalu sering direparasi
A Jan-13

Repair ?

Periodic service

1 2 3 Lifetime Good intervall

Poor intervall

CORRECTIVE MAINTENANCE (CM)

Kegiatan perbaikan, penggantian, atau restotasi yang dilakukan setelah terjadinya kegagalan/kerusakan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan, atau mengurangi frekuensi kejadiannya kegagalan/kerusakan.

Jan-13

British Standard 3811:1993 Mendefinisikan CM : pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan/kerusakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembalikan sistem pada keadaan di mana sistem dapat melakukan fungsinya sesuai yang diperlukan

JENIS CORRECTIVE MAINTENANCE (CM)


Remedial maintenance, merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan tanpa mengganggu kelangsungan proses produksi. caranya, item yang rusak dikeluarkan dari sistem/lintasan produksi yang kemudian direkondisi atau beban kerja dialihkan ke lintasan lainnya. Deferred maintenance, kegiatan CM yang menunda perbaikan namun tidak mempengaruhi proses produksi. Shutdown corrective maintenance, serangkaian kegiatan CM yang dilakukan ketika lintasan produksi dalam situasi berhenti total.

Jan-13

Langkah-langkah kegiatan CM :
1. Fault detection. 2. Fault isolation. 3. Fault elimination. 4. Verification of fault elimination.
Jan-13

Pada langkah fault elimination tindakan yang dapat dilakukan seperti adjusting, aligning, calibrating, reworking, removing, replacing atau renovasi.

Prasyarat pelaksanaan CM :
1. Identifikasi masalah. 2. Perencanaan yang efektif, tergantung tingkat kompetensi perencana, ketersediaan basis data, waktu standar, kelengkapan prosedur, keterampilan tenaga kerja, special tool dan komponen serta peralatan. 3. Prosedur perbaikan yang tepat. 4. Waktu yang cukup. 5. Verifikasi perbaikan.

IMPROVEMENT MAINTENANCE (IM)


IM bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali kebutuhan terhadap maintenance Jenis IM berikut: 1. Design-out maintenance, serangkaian kegiatan untuk menghilangkan penyebab adanya maintenance, menyederhanakan tugas-tugas maintenance, atau meningkatkan kinerja mesin dari sudut maintenance dengan mendesain ulang mesin-mesin dan fasilitas yang rentan terhadap sering terjadinya kegagalan dan perbaikan jangka panjang atau biaya penggantian yang sangat mahal. 2. Engineering services, meliputi modifikasi konstruksi dan konstruksi, reinstalasi, dan pengaturan ulang dari fasilitas. 3. Shutdown improvement maintenance, serangkaian kegiatan perbaikan yang dilakukan ,sementara lintas produksi berada dalam kondisi berhenti.
Jan-13

PREDICTIVE MAINTENANCE (PDM)

Predictive maintenance adalah suatu set aktivitas yang melakukan deteksi terhadap perubahan kondisi fisik dari equipment (tanda/gejala kerusakan) sehingga dapat dengan tepat dan cepat melakukan perbaikan, dan atau menentukan pekerjaan maintenance yang sesuai untuk memaksimumkan umur pakai equipment tanpa meningkatkan resiko kerusakan
Jan-13

Metoda pendeteksian kerusakan :

Condition-based predictive maintenance, berdasarkan pada kontinuitas atau periodikal monitoring kondisi peralatan dalam mendeteksi kerusakan Statistical-based predictive maintenance, berdasarkan data statistik dan catatan riwayat kerusakan mesin/alat dimasa lalu untuk memprediksi kerusakan.

Perawatan prediktif juga merupakan bagian perawatan preventif. Perawatan prediktif dapat diartikan sebagai strategi perawatan yang mana perawatannya didasarkan atas kondisi mesin itu sendiri. Untuk menentukan kondisi mesin dilakukan pemeriksaan atau monitoring secara rutin. Jika terdapat tanda gejala kerusakan segera diadakan tindakan perbaikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Jika tidak terdapat gejala kerusakan, monitoring terus dilanjutkan supaya jika terdapat gejala kerusakan segera diketahui sedini mungkin.
Jan-13

How Predictive Maintenance Works

Jan-13

Pola Kerusakan
Ditinjau dari trend pola kegagalan (kemungkinan kegagalan vs waktu) ada 2 pola yang populer: Kegagalan/kerusakan berkaitan umur (age-related failures) dengan
Jan-13

Kegagalan/kerusakan failures)

acak

(random

Age - related failures


Sebagian besar komponen akan gagal setelah melewati umur operasi tertentu dan sebagian kecil saja yang rusak sebelum umur operasi tertentu tersebut. Dengan demikian dapat diperoleh patokan useful life atau MTBF (mean time between failures) yang secara statistik deviasinya kecil sekali sehingga hampir dapat dipastikan bahwa komponen ini akan rusak setelah melewati MTBF tersebut. Oleh karena itu cocok dilakukan preventive maintenance yaitu penggantian (discard) atau perbaikan (restoration) secara periodik.
Jan-13

Random failures
Kemungkinan dan peluang kegagalan/kerusakan komponen hampir sama di sepanjang waktu. Artinya tidak ditemukan batas umur operasi tertentu dimana hampir dapat dipastikan komponen ini akan gagal/rusak. Contoh kasus: kerusakan pada bearing.
Penelitian terhadap 30 buah deep groove ball bearing diuji secara run to failure pada kondisi terkontrol, membuktikan bahwa periode kerusakan bearing sangat bervariasi sehingga waktu penggantian bearing (dimana bearing tidak akan rusak sebelum diganti) dengan tingkat kepercayaan 95% sulit ditentukan.
Jan-13

ARTINYA :
Berdasarkan pola trend kegagalannya, pada komponen dengan kegagalan acak tidak cocok diterapkan Preventive Maintenance, karena tidak adanya batas umur. Meskipun demikian, komponen yang akan rusak biasanya akan memberikan tanda-tanda. Karena ada tanda-tanda ini maka kondisi komponen dapat diketahui.
Jan-13

Oleh karena itu, berdasarkan pola kerusakan acak (random) dan adanya tanda-tanda kerusakan, maka pada komponen/sistem dengan pola kerusakan seperti ini cocok diterapkan Predictive Maintenence (PdM).

Ditinjau dari cost of maintenance, bahwa predictive maintenance atau metode monitoring kondisi mesin yang paling rendah dibanding dengan CM dan PM, untuk mempertimbangkan strategi

Jan-13

20

Cost of maintenance
15
10

Breakdown

Preventive Predictive

CM

PM

Pd M

Jenis maintenance

Secara umum Predictive Maintenance


Inti dari predictive maintenance adalah monitoring atau pemantauan kondisi mesin (machinery condition monitoring) tanpa harus memberhentikan mesin Predictive maintenance disebut juga sebagai maintenance berdasarkan kondisi atau condition based maintenance Monitoring kondisi mesin dapat diartikan sebagai menentukan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin Dengan cara pemeriksaan secara rutin kondisi mesin dapat diketahui sehingga reliability mesin dan keselamatan kerja dapat terjamin
Jan-13

Monitoring atau pemantauan kondisi mesin dapat juga mereduksi breakdown dan kecelakaan yang disebabkan oleh kerusakan alat dan meningkatkan waktu operasi dan laju produksi, serta mereduksi biaya maintenance
united
Smart Education . Smart People

Jan-13

Monitoring visual Monitoring minyak pelumas Monitoring kinerja Monitoring geometrik Monitoring getaran Monitoring NDT

Research l Training l Consulting

Predictive maintenance membutuhkan teknologi dan keahlian SDM dalam membuat keputusan terhadap tindakan yang dilakukan pada kondisi peralatan kritis, dengan mengintegrasikan : diagnostik data unjuk kerja mesin dan peralatan maintenance histories data operasi dan disain

Jan-13

Dalam predictive maintenance bisa berbicara dan bergelut hal-hal yang menyangkut reliability (keterandalan) dan availability (ketersediaan) peralatan dengan lebih teliti dan terukur, karena memanfaatkan alat ukur yang cukup akurat.

Sehingga, banyak perusahaan yang sudah menggunakan pendekatan predictive maintenance, dari beberapa perusahaan yang menerapkan predictive maintenance dengan benar menunjukkan adanya pengurangan maintenance cost secara total sekitar 50% s.d 70% dibanding menerapkan preventive maintenance.

Jan-13

Persiapan Pelaksanaan Maintenance


1.

2. 3.

4.

Menentukan kebijakan Maintenance, termasuk kebijakan tentang sub kontrak Membuat perencanaan dan jadual Menentukan kebijakan pengadaan material dan spare part Penyiapan tenaga kerja dan peralatan

Jan-13

MAINTENANCE STRATEGY
MAINTENANCE
Jan-13

PLANNED MAINTENANCE (PROACTIVE)

UNPLANNED MAINTENANCE (REACTIVE)

EMERGENCY

BREAKDOWN

PREDECTIVE MAINTENANC E STATISTICA L - BASED

PREVENTIVE MAINTENANC E

IMPROVEMEN T MAINTENANC E DESIGN OUT -

CORRECTIVE MAINTENANC E DEFERRE D REMEDIAL

CONDITION - BASED

ENGINEERIN G SERVICES

Shutdown Maintenance
WINDOW RUNNIN G ROUTIN E
OPPORTUNITY

SHUTDOWN PREVENTIVE

SHUTDOWN IMPROVEMEN T

SHUTDOWN CORRECTIVE

Maintenance Types

Pengurangan akibat kerusakan Pengurangan frekuensi kerusakan

Jan-13

Jan-13

Pengurangan

frekuensi kerusakan, tindakan :

Preventive maintenance Penggantian Rancangan reliabilitas Instruksi untuk operator

Pengurangan

akibat kerusakan, tindakan :

Percepatan pelaksanaan reparasi / perbaikan Mempermudah tugas reparasi Output alternatif reparasi

TIME RELATIONSHIPS
TIME

Jan-13

UPTIME
Standby/ready time System Operating time Active Maintenance time

DOWNTIME
Logistics Delay time Adm. Delay time

Corrective maintenance

Preventive maintenance

Preventive Maintenance cycle


Preparation time Repair of item In place or Removal of faulty Item and replace with spare Inspection time Servicing time Checkout time

Preparation Fault detected For maintenance

Localization And fault isolation

Disassembly (gain access)

Reassembly (buildup)

Adjustment, Alignment, calibration

Condition Verification (checkout)

united
Smart Education . Smart People

Research l Training l Consulting

PERBANDINGAN POLA PENCEGAHAN (MANUSIA X MESIN)


Jan-13

Tubuh Manusia Gangguan Penyebab Bantuan Penyakit

Mesin Mogok / macet

Kurang daya tahan tubuh


Dokter

Kurang perawatan, kurang pengetahuan mesin Teknisi / mekanik / petugas perawatan


Mengikuti petunjuk operasi Periksa pelumas, bising, getar, panas, dll.

Pencegahan

Istirahat yang cukup, berolah raga Berat badan

Pemantauan

MAINTENANCE MANAGEMENT PYRAMID


Jan-13

Continuous Improvement
Total Productive Maintenance Financial Optimization Reliability Centered Maintenance Technical and Interpersonal Training

Predictive Maintenance

Operations Involvement

Stores and Procurement

Work Flow System

CMMS

Preventive Maintenance

Rethinking Maintenance Strategy


Third Generation: The coming of Maintenance Optimization (80/20 rule) with less resources Meningkatnya tingkat kompetensi dan softskill Meningkatkan availability dan reliability Condition monitoring Failure modes effects analyses Expert systems Greater safety Better product quality No damage to the environment Longer equipment life Greater cost effectiveness

Second Generation: Overhaul secara terjadwal Lakukan maintenance apapun, dengan cara yang sama Diperbaiki ketika sudah rusak Praktek maintenance secara konservatif

First Generation: Perbaiki ketika rusak

1950

1960-70

1980

1990

2000

Today

1940

You might also like