Professional Documents
Culture Documents
ISI
1. 2. 3. 4. 5. Sejarah KB Alasan Untuk Melaksanakan KB Fisiologi Siklus Menstruasi Kebutuhan Kontrasepsi Kontrasepsi Hormonal a) Kontrasepsi Oral (KO) - Cara Kerja - Keuntungan Kontrasepsi - Keuntungan NonKontrasepsi - Efek Samping - Kontroversi - Kontrasepsi Darurat - Rangkuman - Kesimpulan
Injeksi DMPA, Norethisterone acetate Implan AKDR dengan Pelepas Hormon Cincin Vagina (Vaginal Ring) Kontrasepsi Transdermal (patch) pelepas hormon 6. Kontrasepsi untuk klien khusus, remaja & perempuan usia diatas 35 tahun 7. Kontrasepsi Klien Berisiko 8. Kontrasepsi Hormonal pada puerperium dan pascakeguguran 9. Kontrasepsi Pospartum (Pascapersalinan) dan Periode Laktasi 10. Kontrasepsi Perimenopause b) c) d) e) f)
Content
11. Kontrasepsi Barrier a) Kondom b) Diafragma c) Cervical cap d) Spermisida e) Vaginal sponge 12. Operatif Tubektomi dan Vasektomi 13. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) 14. Kontrasepsi Alamiah a) Lendir Serviks b) Metode Laktasi Amenore (LAM) c) Metode Kalender d) Temperatur Basal Tubuh e) Pengukuran LH/Estradiol dan Siklus
Sejarah KB
Mesir (Ebers-papyrus 1550 Sebelum Masehi): Ramuan untuk membuat tampon vagina dengan efek kontraseptrif dibuat dari pucuk daun acasia dicampur dengan madu dan buah perdu (famili Moraceae) sehingga terbentuk gum arabic
Sejarah KB
Setiap saat, perempuan dan/atau laki-laki berharap dapat cegah kehamilan tidak diinginkan dengan cara yang mereka ketahui, terlepas apakah itu cukup atau kurang efektif
Sejarah KB
Arab Islami (abad ke 14 15): Islam membolehkan pencegahan kehamilan Metode Barrier (spons dengan air jeruk nipis) Kotoran Gajah dicampur dengan madu dan minyak Kondom yang terbuat dari usus hewan, Senggama Terputus
Eropa (Abad 13 15): Kontrasepsi dilarang oleh Gereja Roma-Katolik Senggama Terputus, Menelan sejumlah lebah Membawa jantung kelinci kering di tubuh Diketahui adanya efek kontrasepsi Laktasi Amenore.
Sejarah KB
Sejarah Kontrasepsi Oral - Para Pionir Margret Sanger membuka tempat konseling pertama untuk KB pada 1916 sehingga dia mendapat sanksi hukum. Ia menginspirasi Dr. Pincus untuk meneliti kontrasepsi oral progestin.
Carl Djerassi Mengembangkan progestin oral aktif pertama bersama Gregory Pincus
.... Progestogen
Kontrasepsi oral yang pertamakali di kembangkan Eropa diperkenalkan 1961 sebagai Anovlar oleh Schering AG Berlin. Mengandung 50 g ethinyl estradiol (EE).
Alasan untuk KB
Alasan untuk KB
Alasan untuk KB
Tampilan diagram keluarga tradisional & moderen:
Alasan untuk KB
30%
IUD Oral contraceptives Condom Tubal sterilization DMPA Vasectomy men Others
24%
Data from a Family Planning Clinic HCMC 2004 Personal Communication Workshop on Contraception July 2005,HCMC
Kebutuhan Kontrasepsi
Kebutuhan Kontrasepsi
Angka dari abortus provokatus per 1,000 perempuan/tahun di berbagai negara(Nieschlag et al. 1998):
Kebutuhan Kontrasepsi
Prevalensi Kontrasepsi:
80
1960-1965
1983
1998
Persen pengguna
60
40
20
Estrogen:
- Ethinyl estradiol (EE)
Progestogen:
- derivat 19 nortestosterone - derivat 17 alpha-hydroxyprogesterone - derivat 17 alpha-spironolactone
Komponen Ethinylestradiol Chlormadinone acetate Cyproterone acetate Norethisterone Levonorgestrel Desogestrel Gestodene Dienogest
Half-life/jam 10-27 80 70 8 14 12 12 9
Progestogen
12 25 4 100 2 6 3
Pil Sequential
Oestrogen
Pil Bifasik
Pil Trifasik
Progestogen-only-pill (POP)
14
21
28
Hari siklus
micro-pill
Bermula pada hari ke-1 siklus 21 hari menstruasi, diikuti dengan jarak tujuh hari atau tujuh tablet placebo
Catatan: Terkait dengan semakin rendahnya kandungan ethinyl- estradiol pada Kontrasepsi Oral (micropills dengan 20 - 35 g EE), maka sebagian besar kontrasepsi oral saat ini adalah pil kombinasi monofasik (EE dan P).
Progestogen
Efek Endometrium:
Ethinylestradiol (proliferasi) Progestogen (transformasi) a) inhibisi implantasi b) hipotrofisme endometrium
N=22
Inhibisi dari aktivitas ovarium dan fungsi corpus luteum (pada ovulasi 20-40%)
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Diencephalon dan pituitary gland terinhibisi oleh kadar hormon reguler Ovarium tidak terstimulasi untuk memproduksi hormon Ovarium tidak memproduksi estrogen dan progesteron sendiri Maka jika ovum belum matang, tidak ada ovulasi Lendir serviks mengental dan menebal (sperma tidak dapat berpenetrasi dan tidak mencapai ovum) Menurunkan motilitaas tuba falopii (Ovum tidak mencapai uterus pada saat yang tepat)
7.
Pil
Injeksi 3 bulanan
Mini-pill (POP)
Jumlah kehamilan yang terjadi pada 100 perempuan yang menggunakan kontrasepsi yang sama dalam waktu setahun: - Acceptable PI : < 1 - Good PI : < 0.5
Metode Tanpa kontrasepsi Coitus interruptus Pantang Berkala Spermasida Kondom Diafragma AKDR (CuT)
PI 85 90 10 38 1 - 35 3 41 7 14 2 25 0.1 2.7
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menstruasi teratur Hipomenore Kulit halus dan bersih Membaiknya kualitas hidup Dismenore Penyakit Radang Pelvis/PID Menurunnya insidens mioma uteri
8. Kista fungsional ovarium 9. Rendahnya kehamilan ektopik 10. Cegah kanker ovarium 11. Cegah kanker endometrium 12. Mencegah kematian ibu 13. Mengurangi morbiditas ibu 14. Perbaikan anemia defisiensi zat besi
Gangguan Pendarahan:
Hipotrofi endometrium dan siklus reguler menyebabkan berkurangnya gangguan perdarahan secara signifikan dan peningkatan kualitas hidup manusia.
20.0
18.3
Pendarahan bercak
Pendarahan lucut
- 57 %
Amenorrhoea
0.1
12
siklus
Hipomenore:
Hipotrofi endometrium menyebabkan naiknya angka perdarahan lucut ringan ( Rabe T et al., Eur J Contracept Reprod Health Care, 1997; 2:39-51)
Dismenore:
2 -10% perempuan mengeluhkan dismenore akut yang menyakitkan (Logue, Moos 1986, Psychosom. Med.).
- Masalah:
- Dampak Sosial-ekonomi:
Dismenore:
Patogenesis: Sintesis prostaglandin dalam uterus
Prostaglandins darah menstuasi dalam g
50
Dismenore Menstruasi Normal 40
30
20
10
PGF2
PGI2
PGF/PGI
Dismenore:
Patogenesis Peningkatan tekanan intrauterine
100 Dysmenorrhea Normal menstruation
**
** p < 0.01
80
60
40
20
2 3 Hari Menstruasi
4-5
Dismenore:
KOK mengurangi insiden dismenore sekitar 40%. Gejala-gejala lainnya sepertipremenstrual syndrome juga membaik.
66.0 % Combined OCs: EE 0.03 mg, chlormadinone acetate 2 mg
13.0 %
16.7 % 0.7 %
no more dysmenorrhea
weaker
unchanged
worse
unit pilosebacea :
Batang Rambut
Epidermis
Dermis
Jaringan Subkutan
(modified from Katz, H. I., International Expert Meeting on Contraception und Skin, Munich 2000).
Seboroe:
Seboroe disebabkan oleh produksi sebum berlebihan dari kelenjar minyak (sebaceous gland), terutama pada masa pubertas. Terjadi pada usia 15 20tahun dan perkiraan antara 60% dan 70%. Gejalanya adalah muka dan rambut yang berminyak. Seborrhoea biasanya berhubungan dengan jerawat(= prekondisi!) Patogenesis Jerawat:
1. Keratinisasi abnormal folikel (Retention, hyperkeratosis)
2. Bertambahnya sebum
3. Jerawat Propionibacterium (Berlebihnya asam lemak yang teriritasi) 4. Pembengkakan (memerah dan perih)
Terjadinya sebum
P. acnes Inflammation
(modified from Katz H. I., National Expert Meeting Contraception and Skin, Munich, 2000)
Catatan:
1. Seluruh kontrasepsi oral kombinasi dengan androgen rendah dapat memberi efek menguntungkan untuk kulit karena menambah produksi SHBG pada hati, yang menyebabkan berkurangnya testosteron bebas. 2. Kontrasepsi oral kombinasi dengan antiandrogenic progestogen yang spesifik (chlormadinone acetate dan bahkan cyproterone acetate yg lebih banyak) mempunyai efek yg lebih menguntungkan pada pergantian kulit dan jerawat, oleh karena mereka sekaligus menghambat 5-alpha-reductase dan menghambat reseptor testosteron pada kelenjar minyak dan pada pilosebaceous unit.
Kulit dan rambut: Konsekuensi dari berkurangnya testosteron dan bertambahnya level SHBG secara signifikan mengurangi testosteron bebas, yang menyebabkan berkurangnya keluarnya sebum, sehingga memperbaiki jerawat yang tumbuh berlebih.
Severe Moderate Mild
Pasien berusia 19 tahun dengan PCOS. Bertambahnya rambut wajah secara dramatis. Saat terapi (a), dan perbaikan (b) setelah 6 bulan menggunakan kontrasepsi oral antiandrogenik dengan 35g EE dan 2mg cyproterone acetate.
4,5
P < 0,001
3,75
Hamil Ektopik:
Penggunaan kontrasepsi oral kombinasi mengurangi risiko hamil ektopik sampai 90% dibanding yang tidak menggunakan kontrasepsi.
Angka abortus provokatus dan kematian akibat komplikasi abortus: Di seluruh dunia, angka kelahiran yang tidak diharapkan dan abortus provokatus adalah 50% dari seluruh kehamilan(WHO). Vietnam, Rasio kelahiran/aborsi 1:1 (> 600,000 abortus provokatus/tahun). Jerman, rasio kelahiran/aborsi sekitar 5:1 Besarnya kematian disebabkan oleh aborsi dan kehamilan dapat di kurangi secara dramatis dengan penggunaan kontrasepsi yang efektif dan benar.
Durasi kumulatif penggunaan kontrasepsi oral dan risiko relatif kanker epitel ovarium dibandingkan dengan kontrol:
1 0,9 0,8 0,7
Relative risk
0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Never 3 - 6 months 7 - 11 months 1 - 2 years 3 - 4 years 5 - 9 years >= 10 years
Kanker Endometrium:
- Terdapat 50% penurunan risiko kanker endometrium, efektif satu tahun setelah awal pemakaian. - Efek protektif diperoleh melalui kerja progestogen yang mencegah proliferasi akibat induksi estrogen sel endometrium (hipotrofi). - Efek protektif bertahan paling sedikit 15 tahun setelah penghentian penggunaan.
(Schlesselman JJ, Contraception 1991, 43(6):557-79)
- Banyak studi yang menyetujui KOK mengurangi insiden penyakit kista fibroma dan fibroadenoma sampai 40%. - Tumor jinak payudara dapat menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. KOK melindungi pengguna dari penyakit dengan gambaran atipia tingkat rendah dan tidak spesifik untuk jenis atipia tingkat tinggi. Yang disebutkan terakhir dapat berlanjut menjadi kanker payudara.
(Blackburn RD et al. Population Information Program Center for Communication Programs, The Johns Hopkins University School of Public Health 2000 / Owen, J. The benefits and risks of oral contraceptives, Parthenon Publishing Group 1993 / Pastides et al., 1983, J. National Cancer Inst. 71,5-9)
Mioma Uteri:
- Pada penelitian kasus-kontrol oleh kelompok studi Oxford/FR KOK menunjukkan penurunan risiko mioma (leiomyomata). Terjadi reduksi 17% setiap lima tahun penggunaan KO kombinasi.
(Ross, RK et al, Br. Med. J. 1986, 293, 359-362, )
Bleeding
Intestinal pressure
Gangguan perdarahan
Sakit kepala Migrain dan kontrasepsi hormonal: Hipotesis: Penurunan estradiol secara bermakna pada tengah siklus atau menstruasi dapat menyebabkan gangguan saraf pusat dan/atau pembuluh darah yang berujung pada migrain yang diinduksi oleh hormon.
Estradiol
PGI2
Kontraktilitas Arteri
5-Hydroxy-Tryptamin Saraf/trombosit COX1/-2 PGE2 LOX
Radikal Bebas
Lipidperoxidation
permabilitas vaskuler
rasa sakit => edema
LT
WHO dan pemuka program KB mempromosikan skema bertingkat untuk kehati-hatian penggunaan 4 kategori daripada kategori kontraindikasi absolut dan relatif Ketika spesialis OB/GYN dan institusi KB Eropa berpedoman pada kontraindikasi, bidan, petugas KB dan pelatih (di 3 atau 4 negara di Dunia) lebih leluasa merujuk ke kategori kehati-hatian penggunaan karena lebih memberi akses untuk memperoleh kontrasepsi.
Kontraindikasi:
a) Penyakit hati akut atau progresif b) Tumors hati tinak atau ganas c) Tumor jinak tergantung hormon d) Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada riwayat e) Gangguan Koagulatori (contoh. Resistensi terhadap APC) f) Hypertriglyceridemia g) Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh (terbatas) h) Hipertensi berat i) Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa j) Migrain yang tidak tergantung siklus k) Otosclerosis dengan progresi pada kehamilan sebelumnya l) Perempuan berusia 45 atau lebih yang merokok m) Chloasma
Kontraindikasi Relatif:
a) Bedah major meningkatkan risiko thromboembolic dan imobilisasi harus mengakhiri penggunaan KO sementara b) Perokok berusia > 30tahun c) Porphyria d) Penyakit kantung empedu, riwayat intrahepatik cholestasis e) Gagal ginjal f) Gagal Jantung g) Thromboflebitis berulang h) Penyakit Sickle Sel(SS atau Penyakit Sel S)
a) Pertama kali migrain atau sakit kepala berat b) Meningkatnya episode epilepsi pada pasien dengan tipe epilepsi apa saja c) Gangguan visual, Gangguan pendengaran d) Tumor Hati e) Cholestasis, icterus f) Hepatitis aktif atau baru g) Phlebitis h) Thromboembolism i) Kenaikan tekanan darah yang signifikan
Kategori WHO 1 (aman & bermanfaat): Postpartum >= 21 hari Pasca keguguran, dengan pengguguran dilakukan trimester pertama atau kedua Riwayat diabetes kehamilan Diabetes Varises Sakit kepala ringan Pola ireguler pendarahan per-vaginal tanpa anemia Riwayat PRP, riwayat PRP sekarang atau sebelumnya Riwayat IMS sekarang atau sebelumnya Vaginitis tanpa servisitis purulenta
Postcoital/Kontrasepsi darurat
Sinonim:
Cara Kerja:
Metode:
Kontrasepsi Darurat
1500 g LNG = Levonorgestrel: Dalam awal 3 X 24 jam setelah hubungan seks tanpa pelindung Muntah pada 4 jam pertama asupan, perlu asupan pengganti 750 g LNG Dikonsumsi setelah atau selagi makan Asupan tambahan 15 mg Meloxicam (Cox-2-inhibitor) mencegah ovulasi dan meningkatkan efisiensi efeksamping: dua pendarahan akan terjadi pada siklus respektif (setelah asupan tablet dan berakhir pada saat menstruasi yang di harapkan, pada penggunaan pasca ovulasi, atau satu minggu lebih awal pada penggunaan pra ovulasi) Kontrasepsi aman pada siklus ini penting karena ovulasi dapat terjadi tidak lama setelah penggunaan LNG
Kontrasepsi Darurat
Perhatikan efek samping yang ada dalam daftar seperti sakit kepala, mual, muntah-muntah dan gejala yang tak disebutkan seperti gangguan sensor optik dan akustik (pengaruh farmakologi) LNG tidak teratogenik dan juga tidak menyebabkan abortus LNG dapat mengurangi produksi ASI pada ibu menyusui LNG tidak berbahaya bagi bayi tetapi sangat dianjurkan untuk memberikan ASI dahulu sebelum meminum obat dan tunda pemberian ASI berikutnya Test kehamilan dan dan konsultasi dibutuhkan jika tidak dapat haid
Kontrasepsi Darurat
Hasil:
Angka kehamilan 1.5 1,8% (4136 pasien, ketiga regimen sama efektif!) 4) 1x10mg mifepristone (antiprogestin RU 486) 5) Insersi AKDR/IUD tembaga dalam 3-7 hari (makin lama dari waktu ideal akan semakin kurang efisiensinya)
Lainnya:
CATATAN: Intersepsi postcoital adalah satu-satunya yang di anjurkan untuk darurat, dan tidak sesuai pada kontrasepsi rutin sebagai paparan hormonal yang tidak di inginkan, gangguan siklus perlu di hindari!
Keuntungan Onkologi:
Kanker Ovarium Pengurangan > 80%
Kanker Endometrium
Pengurangan 50%
Choriocarcinoma
Lainnya:
Pengurangan dismenore
(Mishel DR Jr, AM J Obstet Gynecol 1982)
Kista Fungsional Ovarium (tergantung dosis) perkiraan. 50 % Pencegahan Osteoporosis (paling sedikit 2 tahun)
(Kleerekoper M et al., Arch Int Med 1991)
Perdarahan Disfungsional Uterus PCO - syndrome Kegagalan ovarium prematur Kista fungsional ovarium (pencegahan, bukan terapi) Amenore berhubungan dengan hiperprolaktinemi/disfungsi hipotalamik Nyeri Panggul Nyeri Tengah siklus Endometriosis (Siklus panjang, POP) Mengurangi jumlah kehilangan darah (perdarahan antar siklus atau menoragi) Jerawat dengan antiandrogen progestin
(Kaunitz AM, Contraception 1999)
Kesimpulan 1
Pada umumnya, keuntungan dari kontrasepsi oral kombinasi adalah lebih banyak daripada keterbatasannya. Pemberian kontrasepsi harus dengan pengawasan yang baik dan sedapat mungkin menggunakan dosis yang paling rendah tetapi tetap efektif .
Kesimpulan 2
80 - 90% perempuan tidak menyadari banyaknya keuntungan KO.
Oleh sebab itu perlu dilakukan konseling berkesinambungan pada para pengguna dimana hal ini dapat di lakukan oleh dokter, bidan, dan institusi masyarakat:
Kesimpulan 3
Kontrasepsi hormonal/oral adalah satu penemuan di abad ke-20 yang memiliki banyak keuntungan tetapi tidak banyak di manfaatkan karena kurang dipahami. Padahal bukan tidak mungkin bahwa kontrasepsi telah
Kesimpulan 4
Kesehatan reproduksi perempuan telah meningkat secara signifikan dengan penggunaan kontrasepsi oral. Pengurangan kesuburan melalui pengenalan dan perluasan penggunaan kontrasepsi oral telah berkontribusi secara bermakna terhadap kesinambungan pembangunan negara.
IUD yang mengandung Levonorgestrel (Mirena) Implan yang mengandung Etonogestrel, atau vaginal ring (Implanon, Nuva-Ring).
Injeksi Farmakokinetik:
MPA ++ Norethisterone ++
Cara Kerja Inhibisi Ovulasi (Inhibisi pra menstruasi LH-peak) Penebalan mukus serviks Transformasi Endometrium Atrofi Endometrium Pearl index
+ ++ ++ 0.1 - 0.6
Keterbatasan
- Gangguan pendarahan pada enam bulan pertama (atropi lambat) - Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis(?)
1. Cyclofem ( 25 mg depot-medroxyprogesterone acetate (DMPA) + 5 mg estradiol cypionate) 2. Mesigyna 50 mg norethisterone enantate + 5 mg estradiol valerate 3. Chinese monthly injection 17-hydroxyprogesterone acetate + estradiol valerate Data chinese monthly injection dibuat oleh Prof. Cheng
Injeksi: Keuntungan
Pearl index 0 - 0.2 Tidak mengandung ethinyl estradiol (efek samping rendah) Pemberian sekali sebulan Kontrol siklus yang baik (peran estradiol) Kesuburan kembali segera setelah penghentian penggunaan
Keterbatasan
- Kunjungan bulanan ke klinik KB
benar (subkutan)
salah (intramuskuler)
Palpasi
Anestesi Lokal
Insisi dengan ujung scalpel bayonet dari ujung bawah batang implant
Implant mudah ditampilkan setelah dibersihkan dari selaput fibrin dan diambil dengan forceps
Hormone-Releasing IUD
AKDR + Levonorgestrel
Kontra
Pro
Efektifitas kontrasepsi sangat tinggi (PI 0.1) Pelepasan lokal menuju target organ efek sistemik rendah Tak tergantung kepatuhan Jangka panjang: hingga 5 tahun Haid menjadi lebih pendek, ringan dan kurang nyeri Tidak mengurangi produksi ASI Proteksi endometrial selama terapi suplementasi estrogen
Terjadi haid sela diantara 2 haid selama 3-6 bulan pertama Perlu insersi ulang setelah masa pakai selesai Efek samping hormonal pada beberapa pengguna Polarisasi ion
-3
-2
-1
10
11
Perdarahan bercak/banyak dalam 3-6 bulan pertama Haid lebih pendek, ringan dan kurang nyeri Sekitar 20% klien akan mengalami amenore setelah penggunaan diatas 1 tahun
Cincin Vagina
Cincin vagina dengan pelepas Etonogestrel (ENG) dan ethinyl estradiol (EE) - (NUVA-Ring). Prinsip Dasar: Sistem Intravaginal ini terdiri dari evathan yang dapat melepaskan 15 g EE dan 120 g ENG per hari.
Cincin Vagina
Farmakokinetik :
- Membran luar evathan menjamin pelepasan hormon secara kontinu (etonogestrel = 3-ketodesogestrel = ENG = metabolit aktif dari desogestrel).
Farmakokinetik (2):
- Cincin dimasukkan mulai awal siklus dan dikeluarkan pada hari ke 21 diikuti dengan satu minggu bebas cincin hingga haid terjadi. - Posisi intravaginal pada sepertiga atas - Rerata konsentrasi ENG sebanding dengan KOK - Konsentrasi EE hanya 50% dari KO
Cincin Vagina
Cincin Vagina
Kesimpulan:
Cincin vagina dengan pelepas ENG/EE adalah kontrasepsi modern dengan efektifitas tinggi dan pengaturan siklus yang baik serta efek samping minimal (diterima baik oleh perempuan muda)
Matrix-Patch (EVRA)
- 20 cm perekat yang melepaskan 20 g ethinylestradiol dan 150 g Norelgestromin (Shangold et al.) - 3 perekat/siklus, ganti setelah 7 hari - Mempengaruhi pengikatan hormon dalam serum, angiotensinogen, dan
Days
Tak ada pengaruh olahraga terhadap Konsentrasi EE dalam serum selama Melakukan aktifitas.
(modified from Abrams; J Clin Pharmacol 2001;41: 1301-09)
Kontrasepsi Remaja
Di negara Barat, 38% gadis usia 14 - 17 tahun dan 29% perjaka pernah
melakukan senggama. Kontrasepsi pilihan untuk Hubungan Perdana adalah kondom. Dengan bertambahnya pengalaman maka pilihan beralih ke Pil
Terjadi 10.000 kehamilan per tahun pada gadis usia dibawah 18 tahun
disebagian besar negara maju. Konseling untuk remaja, penting sekali untuk mencegah kehamilan. Keuntungan non-kontraseptif KO juga diminati (intensitas perdarahan, dismenore, gejala androgenisasi, kista ovarium).
Kontrasepsi Remaja
Kontrasepsi Remaja
Kontrasepsi Perempuan 35
Perempuan 35 tahun:
Masalah
Permintaan khusus terhadap kontrasepsi efisien, KB atau kecukupan anggota keluarga, meningkatnya risiko abortus dan komplikasi kehamilan, defisensi estrogen yang laten dan gejala vasomotor, perdarahan.
Rekomendasi
Klien bukan perokok, usia diatas 35 dapat menggunakan kontrasepsi hormon dosis rendah karena tak dijumpai peningkatan risiko kardiovaskuler (two population-based control studies Sydney et al. 1998, Schwartz et al.1998). Penggunaan KO dosis rendah hingga usia 55 tahun atau mulai menopause dapat di justifikasi untuk klien tanpa faktor risiko tambahan (ACOG 2000). Faktor risiko: merokok dan trombosis yang meningkat sesuai pertambahan usia
Tumor jinak payudara: Riwayat tumor jinak payudara bukan kontraindikasi penggunaan kontrasepsi oral
Tak ada hubungan antara kontrasepsi oral dan tumor jinak payudara (case control study 4,575 women, Marchbanks et al., 2002).
Riwayat keganasan atau tumor jinak payudara pada keluarga bukan merupakan kontraindikasi penggunaan kontrasepsi oral Mioma Uteri:
Penggunaan jangka panjang KO menurunkan kejadian mioma uteri hingga 17% (penggunaan 5 tahun).
Kehilangan darah melalui haid jadi berkurang (Larsson et al.,1992). Dismenore, terutama pada perempuan dengan mioma akan menurun KOK tidak menyebabkan peningkatan diameter atau ukuran mioma uteri (Ross et al., 1989, Marschall et al., 1998).
Dislipidemia:
EE dalam pil kontrasepsi meningkatkan HDL yang menambah efek menguntungkan dalam mencegah penyakit kardiovaskuler Derivat 19-Nortestosterone berinteraksi menguatkan efek positif tersebut Studi epdemiologi multisenter menyatakan tak ada risiko jangka panjang penyakit kardiovaskuler pada pengguna KO (Chasen-Taber et al., 1998).
Kesimpulan
Klien dengan dislipidemia terkontrol dapat memakai KO EE < 35 g Lemak darah harus dikontrol pada klien dengan dislipidemia. Klien dengan dislipidemia tak terkontrol tak dapat menggunakan KO. Klien dengan dislipidemia tetapi ada faktor risiko tambahan (perokok berat, diabetes, obesitas, hipertension) sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi yang mengandung EE (ACOG 2000).
Catatan:
Sebagian besar data ilmiah tentang penggunaan KO dengan trombosis trombofilia diambil dari penelitian populasi kaukasia dengan mutasi faktor V Leyden yang dapat meningkatkan risiko tromboemboli. Dengan demikian, data diatas tidak mempunyai implikasi luas pada tatanan atau situasi Asia.
Migraine (non-hormonal/non-siklik):
Fakta
1. Klien dengan migraine, risiko stroke meningkat 3-5 kali 2. Klien dengan migraine dan KOK, risiko stroke 2-6 kali (Schwartz et al., 1998, Lidegaard et al 1995, Chang et al., 1999). 3. Klien dengan migraine, KOK dan perokok, risiko stroke meningkat 34 kali 4. Risiko absolut stroke pengguna KOK dan migraine:
> 20 tahun > 40 tahun 8/100,000 perempuan/tahun 80/100,000 perempuan/tahun
Fakta:
- Laktasi memberikan efek kontrasepsi dalam 6 bulan pertama.
Non-laktasi
Laktasi
Kembalinya menstruasi/ovulasi pada ibu yang tidak menyusukan (merah) vs. menyusukan bayi (biru)
Fakta:
Kesimpulan:
Efek kontrasepsi laktasi menunjukkan perbedaan yang tinggi terkait dengan perbedaan situasi dan pengaturan laktasi. Oleh sebab itu:
Rekomendasi:
1. 2. Strategi kontrasepsi non-hormonal dan hormonal laktasi cukup beralasan Kontrasepsi Oral Progestin merupakan metode terpilih selama periode laktasi (WHO, Reinprayoon et al., 2000). Progestin tidak mempunyai efek negatif terhadap tumbuh-kembang bayi baru lahir (Diaz 2002). Progestin oral (minipill) seperti halnya kontrasepsi injeksi (DMPA, depot Clinovir atau depot Provera), AKDR dan implant (AKBK) Mirena, Implanon juga merupakan metode yang dianjurkan. KOK dosis tinggi atau rendah menyebabkan penurunan produksi ASI (Tankeyoon et al., 1984) dan berkontribusi terhadap peningkatan risiko thrombosis postpartum (4 minggu).
3.
4.
Kontrasepsi Pascakeguguran
Fakta:
Terapi hormonal untuk pertumbuhan endometrium tidak didukung oleh data yang kuat dan juga tidak diperlukan. Studi juga menunjukkan inisiasi kontrasepsi hormonal dapat dilakukan tanpa menunggu datangnya haid berikut dan juga tidak meningkatkan insidens gangguan perdarahan.
Rekomendasi:
Kontrasepsi efektif merupakan pilihan yang paling sesuai untuk pengguna yang kurang disiplin agar tidak meningkatkan risiko hamil di luar rencana!
Kontrasepsi Barier
Kontrasepsi Barier:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Kondom Laki-Laki Kondom Perempuan Diafragma Spermisida Cervical cap Tabel Busa Vaginal
Kontrasepsi Barier
Kondom (1):
Fakta: Metode kontrasepsi non-operatif untuk laki-laki Kondom pertama ditulis pada sejarah Mesir (1000 BC). Alergi kondom lateks dan polyurethane (1 - 3%). Pearl index 7 14. Kegagalan karena penggunaan yang salah dan tidak konsisten adalah 14%. Method-specific faillure rate karena robek dan terlepas adalah 2.3%
Kontrasepsi Barrier
Kontrasepsi Barier
Diafragma (1): Tudung fleksibel yang dipasangkan diantara simfisis dan forniks posterior untuk menutupi keseluruhan serviks. Kubah yang terbuat dari karet tipis dengan dasar yang dikelilingi oleh cincin pegas agar mudah ditempatkan diantara kedua forniks.
Insersi
Kontrasepsi Barier
Diafragma (2):
Keuntungan
- Tidak mengurangi produksi ASI. - Hanya digunakan selama sanggama.
Keterbatasan
- Mengganggu proses sanggama. - Harus ditempatkan secara benar. - Sulit memasang dan menempatkan dengan tepat. - Diafragma harus tetap terpasang hingga 6 jam pascasanggama.
- Pearl index: hingga 25. Tambahan spermisida membuat nilai Pearl index menurun jadi 4. - Angka kehamilan kumulatif diafragma dan spermisida setelah dua tahun adalah 1%.
Kontrasepsi Barier
Spermisida (1):
Keuntungan - Tidak mengurangi produksi ASI - Digunakan selama sanggama - Dapat dikombinasikan dengan diafragma Keterbatasan - Mengganggu proses sanggama/timbul rasa panas - Harus menunggu 10 menit untuk memulai sanggama - Cukup mengganggu saat mengeluarkannya
Kontrasepsi Barier
Spermisida:
- Diaplikasikan dalam bentuk ovula, pesarium, spray, busa, krim
Kontrasepsi Barier
Cervical cap:
- Tutup serviks adalah kontrasepsi barier yang dipasang untuk menutupi serviks dan pemilihannya sangat tergantung dari diameter invidual serviks. - Dapat dikombinasi dengan spermisida untuk meningkatkan efektifitasnya - Tetap terpasang pada serviks hingga 6-8 jam setelah sanggama (maksimal. 72 jam) - Efek samping minimal (ulserasi vaginal)
Kontrasepsi Barier
Vaginal sponge:
Bahan spons polyurethane yang dibasahi spermisida yang dilepaskan dalam 24 jam. Tidak perlu pengukuran dan penempatan. Dapat tetap digunakan sanggama berulang kali selama tidak melebihi waktu 24 jam. Kurang efektif dibandingkan dengan diafragma. Angka kehamilan kumulatif dalam 12 bulan per 100 klien adalah 17-24 sedangkan diafragma 11 - 13. Lebih bayak menimbulkan reaksi alergi Bahan spons tidak direkomendasikan sebagai metode efektif
Tubektomi:
- Minilaparotomi postpartum, subumbilikus atau insisi suprapubik. - Metode Pomeroy - Metode Labhadt dan Uchida Ligasi Tuba secara Laparoskopik - Koagulasi Bipolar pada tuba - Cincin silastik Yoon - Penjepitan dengan Klip Teknik Transervikal - Sumbat Oklusi (Essure), oklusi tuba secara histeroskopik
Tubektomi Mini-laparotomi:
MetodePomeroy
Extra-
retroperitoneal
Cincin Tuba
Sekitar 1 - 4 mortalitas per 100,000 prosedur. Komplikasi Berat: 1 - 3.5% (0.1% laparotomi).
Angka kegagalan kumulatif (5 tahun) 13/1,000 klien (multicenter study 10.685 women, Peterson HB et al., 1996).
Safingektomi parsial pascapersalinan angka kegagalan (5 tahun): 3/100,000 klien Klip Titanium angka kegagalan (5 tahun) 31.7/100,000
Makin muda usia klien, makin tinggi angka kegagalan (fertilitas tinggi)!
Keamanan dan efektifitas tubektomi/ligasi tuba (2) Risiko hamil ektopik setelah ligasi tuba: 7.3/100,000 klien (bipolar coagulation)
(Peterson HB et al. 1996).
Tubektomi tidak mempengaruhi libido atau kenikmatan (ACOG 2003). Tubektomi pada klien usia diatas 35 tahun menunjukkan tingkat penyesalan yang rendah (< 35 tahun adalah 26%).
Vasektomi:
Aspektus lateralis organ reproduksi yang menampilkan diseksi vas-deferens pada skrotum.
Vasektomi:
Vas deferens teraba sepeti kawat yang kemudian dijepit dengan klem fiksasi dilanjutkan dengan diseksi kulit skrotum dan ligasi vas deferens dengan benang sutra (non-absorable thread).
Riwayat AKDR:
Sejak 100 tahun yang lalu, pemilik unta berupaya agar agar hewan peliharaan mereka tidak hamil dengan jalan memasukkan kerikil ke dalam rahim unta 1909 Richter mengenalkan pesarium dari anyaman benang 1928 Grfenberg menggunakan cincin dari kawat perak
Sondage
Translokasi AKDR:
Jenis-jenis AKDR
Mirena
1 (plastik), 2 (tembaga) dan 3 AKDR dengan hormon lepas lambat (Nova-T mengandung batang perak untuk mencegah fragmentasi kawat tembaga).
Karakteristik AKDR:
Kontraindikasi AKDR Radang/Infeksi lokal Kelainan bentuk uterus Perdarahan yang belum jelas penyebabnya Penggunaan antikoagulan Alergi tembaga
- Tidak hamil - PAP Smear normal Tidak perlu - 0.53.0 (AKDR Generasi Kedua) - 0.050.1 (AKDR Generasi Ketiga) Ekspulsi AKDR (18%) Perforasi Uterus (0.120.68/1000) Peradangan lokal (1.49.6/1000) Hamil Ektopik (6.88.9/1000/10 tahun) Gangguan Menstruasi (25%) Bercak, Dismenore (44-59%)
Pengamatan lanjut
- Konfirmasi USG pascainsersi - USG setelah 6 minggu pemasangan - Pemeriksaan ginekologi tahunan
Gambaran sonografik AKDR generasi kedua dan ketiga pada tempatnya. Perhatikan beda echographic lingkar tembaga (a) dan pelepas LNG (b).
Kontrasepsi Alamiah
Definisi:
Metode Alamiah adalah cara-cara pencegahan kehamilan yang diatur oleh pengguna mengacu pada pemahamannya terhadap siklus menstruasi, berpantang di masa subur dan ejakulasi di luar.
Metode:
1. 2. 3. 4. 5. Coitus interruptus (sanggama terputus) Metode lendir serviks Temperatur Basal Tubuh (BBT) Metode Kalender Pengukuran kadar LH (luteinizing hormone) dengan program terkomputerisasi (urine dip-stix)
Kontrasepsi Alamiah
Kontrasepsi Alamiah
Kontrasepsi Alamiah
Fertile days
Fertile days
Fertile days
Kontrasepsi Alamiah
Jawaban:
Kontrasepsi Oral Kombinasi EE dan progestagen justru menyebabkan lubrikasi lebih baik dibandingkan pengaruh estradiol fisiologis pada siklus normal. Kurangnya lubrikasi lebih disebabkan oleh faktor lain seperti kondisi peri atau postmenopausal, defisiensi estradiol, konflik dengan pasangan, hilangnya libido dsb.
Jawaban:
Perempuan yang mengeluhkan penurunan selama menggunakan KOK disebut dengan epiphenomenon; dimana juga akan mengeluhkan hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan kontrasepsi dan umumnya senang sekali berganti-ganti metode seperti misalnya contraceptive patch, vaginal ring atau IUD.
Apakah penggunaan jangka panjang KOK dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pengguna?
Jawaban:
Jelas sekali jawabannya adalah tidak! Pada sebagian besar kasus, siklus fisiologis akan kembali normal setelah penggunaan KOK dihentikan Eliminasi bahan aktif dalam preparat injeksi depot seperti Depo Provera ) berlangsung lambat sehingga terjadi perlambatan mulainya siklus normal
Sebaliknya: infertilitas dapat dicegah melalui pengurangan risiko kehamilan ektopik, Penyakit Radang Panggul (PID), dan penanggulangan endometriosis dari penggunaan progestagen dalam kontrasepsi
Apakah ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi jangka panjang dengan peningkatan risiko keganasan?
Penelitian tentang hubungan tersebut sudah dimulai sebelum berbagai metode kontrasepsi dikenalkan atau dipasarkan dan masih tetap berjalan hingga sekarang. Kejadian kanker Ovarium menurun secara dramatik hingga 50-80%. Kanker Endometrium menurun hingga dibawah 50% Data awal menunjukkan adanya penurunan insidens kanker usus besar. Konsensus saat ini menyebutkan KOK tidak menaikkan risiko terjadinya Ca Mamae. Ada penelitian yang menyebutkan risiko relatif sedikit meningkat (1.24) tetapi hal itu dihubungkan penggunaan jangka lama dengan kandungan hormon yang tinggi (50g) hal ini tidak didukung dengan bukti-bukti yang sahih
Jawaban:
Apakah perempuan dengan insufisiensi vena kronik (CVI) pada tungkai bawah dapat menggunakan kontrasepsi oral? Jawaban: Mereka tetap dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi oral Insufisiensi Vena Kronik (CV) merupakan kontraindikasi relatif. Bila terjadi flebitis atau riwayat trombosis pada CVI maka hal ini merupakan kontraindikasi absolut.
Jawaban:
Jawaban:
Yang paling sering digunakan saat ini adalah KOK monofasik dengan kandungan EE 20 - 35 g (dosis rendah atau rendah sekali) Karena tidak ada indikasi khusus maka KO bifasik atau trifasik sudah jarang sekali digunakan. Dosis rendah dan monofasik pada kontrasepsi oral dikaitkan dengan siklus yang teratur dan rendahnya keluhan gangguan perdarahan.
Apakah ada gangguan pada bayi apabila terjadi kehamilan sementara masih menggunakan KOK?
Jawaban:
Tidak ada pengaruh buruk pada bayi. Penggunaan KO harus dihentikan sesegera mungkin apabila terjadi kehamilan. Secara teoritis, bayi perempuan akan mengalami efek androgenik akibat derivat nortestosteron pada beberapa bulan kehamilan tetapi pada kenyataannya, hal tersebut tidak terjadi.
Jawaban:
Jarang sekali penggunaan KO jangka panjang menyebabkan chloasma dan kalaupun timbul efek serupa, biasanya berupa hiperpigmentasi ringan pada wajah dan diantara payudara.
Apakah perbedaan efek KO EE 30 g (dosis rendah) dan 20 g (rendah sekali) dalam penggunaannya?
Jawaban: Makin rendah dosis EE akan semakin ringan atau rendah efek samping yang mungkin terjadi
Bagaimanapun, dosis yang sangat rendah menyebabkan pengaturan siklus dan gangguan perdarahan menjadi kurang efektif
Walaupun efek samping EE dosis sangat rendah adalah minimal tetapi efek protektif terhadap kehamilan yang tak diinginkan akan mengalami penurunan apabila pengguna lupa mengkonsumsi pil kontrasepsi.
Berapa lama sebaiknya KO digunakan? Apa yang dimaksud dengan penggunaan jangka panjang kontrasepsi?
Jawaban:
Bila KO dipakai atas indikasi terapetik maka hal tersebut digolongkan sebagai penggunaan jangka pendek (mis. terapi kista fungsional selama 3 bulan) Bila perempuan menggunakan KOK sebagai kontrasepsi dalam jangka waktu lebih dari 15 tahun maka hal tersebut dapat digolongkan sebagai penggunaan jangka panjang Semua data terkait dengan keuntungan dan keterbatasan kontrasepsi berasal dari studi klinik kontrasepsi jangka panjang.
Apa yang dapat dijelaskan apabila seorang perempuan mengeluhkan timbulnya jerawat secara berlebihan setelah menggunakan Diane 35?
Jawaban:
Setelah penghentian Diane 35 selama 6 bulan ternyata jerawat berlebihan timbul kembali?
Jawaban:
Hal tersebut jelas menunjukkan efek menguntungkan dari Diane terhadap kondisi kulit wajah pengguna! Penyebab terjadinya jerawat pada pengguna ini adalah gangguan metabolisme hormonal (mis. Sindroma Ovarium Polikistik). Pengguna ini mengalami gangguan kronik yang memerlukan suplementasi hormonal yang tidak saja memperbaiki gangguan jerawat tetapi juga menjaga kesuburan pengguna terhadap pengaruh kondisi kronik tersebut.
Bila pengguna sudah 2 tahun memakai Diane 35 kemudian terjadi lagi gangguan jerawat yang berlebihan. Apa penjelasan dan rekomendasi untuk mengatasi kondisi tersebut?
Jawaban:
Yang paling mungkin, hal tersebut diakibatkan kekambuhan gangguan kronik yang sudah ada atau reaksi atopik. Pada kondisi ini, sebaiknya pengguna diberikan anti-androgenik seperti cyproterone acetate (Androcur). Kaji ulang kemungkinan penggunaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang kemudian menimbulkan rekasi berlebihan berupa jerawat?
Jawab:
PCO perlu didiagnosis dan ditangani secara tepat. Bahan aktif yang ada di dalam Diane 35 dapat digunakan untuk menangani PCO
Pengguna telah menggunakan Diane 35 untuk 6 siklus tanpa keluhan, siklus teratur, membaiknya jerawat dan seborrhoea. Setelah istirahat 3 siklus ia menggunakan lagi Diane 35 dan menhgalami amenore pada bulan pertama penggunaan. Apakah hal ini merupakan masalah?
Jawaban:
Definisi amenore sekunder adalah tidak datangnya haid selama 3 bulan berturut-turut. Pada kasus ini, kemungkinannya adalah mentruasi terlambat atau kehamilan. Lakukan uji kehamilan. Bila kehamilan dapat disingkirkan maka tanyakan apakah akan meneruskan penggunaan Diane 35?
Jawaban:
Chloasma merupakan kontraindikasi penggunaan KO termasuk Diane 35 Chloasma bukan efek samping Diane 35! Seperti halnya KO lain, Diane 35 dapat menyebabkan (jarang sekali) hiperpigmentasi ringan pada wajah dan diantara payudara.
Apakah klien dengan hipertensi dapat menggunakan KOK atau Diane 35?
Jawaban:
Klien dapat menggunakan KOK/Diane 35 bila hipertensinya terkontrol baik Klien dengan tekanan darah 140/160 - 90/100 dapat menggunakan KOK/Diane 35 tetapi harus juga mendapat pengobatan anti hipertensi
Hipertensi berat (tekanan darah > 160/100) merupakan kontraindikasi untuk menggunakan KOK/Diane 35
Jawaban:
Tegangan pra-menstruasi berkurang secara bermakna pada penggunaan KOK (lihat data Egarter et al.)
Tegangan pada payudara merupakan efek estradiol pada jaringan payudara Bila timbul nyeri selama penggunaan KO, coba ganti dengan pil EE dosis sangat rendah (20 g EE).
c) Postpartum: progesterone-releasing IUD (e.g. Mirena) atau KO monofasik seperti dijelaskan diatas.
d) Tidak ingin hamil lagi: Tubektomi atau vasektomi (pria).
Jawaban:
b. Gangguan terkait siklus (endometriosis, PCO, kista fungsional ovarium, Sindroma Pramenstruasi, mioma).
c. Gangguan pembekuan darah d. Lain-lain: liburan, ibadah haji, pekerjaan, kompetisi olahraga/pertandingan.
Very good
good
satisfied
poor
No answer