You are on page 1of 34

G2P0A1 hamil aterm dengan Eklampsi inpartu Kala I fase aktif Janin Tunggal Hidup Persentasi Kepala

Preceptor : dr. Is Yulianto Sp.OG Oleh : Octaria Anggraini 0718011026

Anamnesis
Identifikasi
Nama Med.Rec Umur Pendidikan Alamat MRS : Ny. T : 262087 : 18 tahun : SMP : Jl. Ratu dibalan Gg.kenanga II , RT 005 way kandis, Bandar Lampung : 23 September 2012 , 12.20 WIB

Anamnesis
Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali lamanya 1 tahun, menikah di usia 17 tahun

Riwayat reproduksi - Menarche pada usia 12 tahun, siklus haid teratur


setiap bulan lamanya 7 hari. HPHT 20-12-11

Anamnesa Khusus
Keluhan Utama :

Mau melahirkan dengan Kejang Keluhan Tambahan: Perut mules, keluar darah lendir

Riwayat Perjalanan Penyakit


Perut terasa mulas yang menjalar sampai pinggang sejak 7 jam SMRS dan dirasakan semakin sering dan semakin kuat.Keluar lendir darah (+), keluar air-air (-). Dari alloanamnesa yang di katakan keluarga pasien, pasien sudah kejang sejak pukul 08.00 WIB , keluarga pasien mengatakan kejang berlangsung kurang lebih 5 menit dan sudah 2 kali kejangkejang. Riwayat abortus satu kali. Pertama waktu ketika dipuskesmas. Riwayat kejang sebelum kehamilan (-). Dari pertama kali kejang sampai RSUD pasien sudah kejang- kejang sebanyak kurang lebih 1 kali. Sebelum pasien kejang - kejang, ibu pasien mengatakan pasien sempat mengeluh kepala pusing, badan panas, nyeri leher dan satu kali muntah, kaki pasien bengkak.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien selama kehamilan kontrol kehamilan tekanan darahnya selalu normal 110/80 mmHg, terakhir kontrol tekanan darah pasien tinggi 150/110 mmHg. Saat ini pasien sedang mengandung anak pertama dan ibu pasien mengatakan pasien sudah masuk umur kehamilan 9 bulan. Gerakan janin masih bisa dirasakan oleh pasien. Riwayat kejang sebelum kehamilan disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kesadaran GCS Tinggi badan Berat badan Tekanan darah Nadi Pernafasan

: Compos Mentis : 15 : 155 cm : 60 kg : 170 /110 mmHg :116 x/menit : 24 x/menit

Keadaan khusus
Kepala Leher Thoraks : Konjungtiva ananemis, sklera ikterik (-) : Tekanan vena jugularis tidak meningkat : Jantung; S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Paru paru; sonor, vesikuler normal, ronki basah (-), wheezing (-) Abdomen : Dinding perut cembung keras, pelebaran vena (-), hepar dan lien teraba(-). Ekstremitas : Edema tungkai +/+

Pemeriksaan obstetri
Tinggi fundus uteri 3 jari bawah procesus xyphoideus (30 cm) Janin letak memanjang Punggung kiri, Terbawah kepala, Penurunan 3/5 His 3x/10/40 DJJ 156 x/mnt reguler TBJ 2750 gram

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium Darah Rutin (01-07-2012) Hb : 9,3 g/dl Leukosit : 24.900/ul Hematokrit : 28 % Trombosit : 396.000/ul Masa pendarahan : 230 Masa pembekuan :7

Kimia Darah : GDS : 167 mg/dl SGOT : 21 U/l SGPT : 10 U/l Ureum : 23 mg/dl Kreatinin : 1,1 mg/dl Natrium : 121 mmol/L Kalium : 4,1 mmol/l Chlorid : 100 mmol/l LDH :453 Urinalisa Warna : kuning BJ : 1,015 pH : 7,0 Protein : 75 mg/dl Glukosa : negatif Bilirubin : Darah Samar : 250/ul

Diagnosis Kerja
G2P0A1 Hamil aterm inpartu kala I fase aktif dengan eklampsia janin tunggal hidup intra uterin persentasi kepala.

Penatalaksanaan
Inj MgSO4 40% 4gr IV Inj. MgSO4 maintenance 40% 6 gram tiap 6 jam Nifedipine 10 mg oral 3x1 Cek darah rutin, kimia darah, PT/aPTT da urin lengkap Pemberian O2 5 liter

IVFD XX tetes/menit Observasi TVI,his,DJJ Catheter menetap Observasi kemajuan persalinan dan percepat kala II. SIO Kala II diakhiri dengan tindakan (ekstraksi forceps/vakum )

PROGNOSIS Kehamilan : ad bonam Persalinan : dubia ad bonam

Follow Up

Permasalahan
Apakah diagnosis kasus ini sudah tepat? Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat? Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada kasus ini?

Apakah diagnosis pasien ini sudah tepat?


Dasar diagnosis eklampsia pada pasien ini adalah sesuai definisi dimana eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang. Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.

Pada pasien ini sedang dalam persalinan kala 1 fase aktif, dengan tanda-tanda pre eklampsia yakni hipertensi dengan tekanan darah saat tiba di RS 170/110 mmHg, adanya proteinuria + serta edema pada kedua tungkai. Pasien juga mengalami kejang sebanyak 2 kali. Namun kesadaran pasien saat tiba di RS sudah composmentis.

Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah tepat?


Prinsip pengobatan pada penderita eklampsia adalah sebagai berikut : Menghentikan kejang (cegah terjadinya kejang kembali) Menurunkan tekanan darah Stabilisasi KU Memantau diuresis R/Terminasi kehamilan.

Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada kasus ini?


Solusio plasenta Hipofibrinogenemia. Hemolisis. Perdarahan otak Kelainan mata Sindroma HELLP Lidah tergigit pneumonia aspirasi. Gagal jantung dan syok. Prematuriatas, dismaturitas dan kematian janin intrauterin.

Tinjauan pustaka
Eklampsia Eklampsia pada umumnya timbul pada wanita hamil atau dalam nifas dengan tanda-tanda pre-eklampsia. Pada wanita yang menderita eklampsia timbul serangan kejangan yang diikuti oleh koma.

TEKANAN DARAH MENINGKAT

Penilaian klinik
HIPERTENSI KRONIK SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA

( 140/90 mmHg)
NYERI KEPALA GANGGUAN PENGLIHATAN HIPERREFLEKSIA PROTEINURIA KOMA

HAMIL < 20 MG

KEJANG + HAMIL > 20 MG

EKLAMPSIA
HIPERTENSI

KEJANG

PREEKLAMPSIA RINGAN PREEKLAMPSIA BERAT

KLASIFIKASI HIPERTENSI KARENA KEHAMILAN

DIAGNOSIS HIPERTENSI

TEKANAN DARAH KENAIKAN DIASTOLIK 15 mmHg ATAU 90 mmHg DALAM 2 PENGUKURAN JARAK 1 JAM

TANDA LAIN PROTEINURIA (-) KEHAMILAN > 20 mg

PREEKLAMPSIA RINGAN

IDEM

PROTEINURIA 1+

PREEKLAMPSIA BERAT

TEKANAN DIASTOLIK > 110 mmHg

PROTEINURIA 2+ OLIGURIA HIPERREFLEKSIA GANGG.PENGLIHATAN NYERI EPIGASTRIUM

KLASIFIKASI HIPERTENSI KRONIK DALAM KEHAMILAN

DIAGNOSIS HIPERTENSI KRONIK

TEKANAN DARAH HIPERTENSI

TANDA LAIN KEHAMILAN < 20 mg

SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA

HIPERTENSI KRONIK

PROTEINURIA DAN TANDA LAIN PREEKLAMPSIA

EKLAMPSIA
KEJANG DAPAT TERJADI TANPA TERGANTUNG PADA BERAT RINGANNYA HIPERTENSI SIFAT KEJANG TONIK-KLONIK KOMA TERJADI SETELAH KEJANG DAN DAPAT BERLANGSUNG LAMA

ALUR TERAPI
PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA

KEJANG

ANTI KONVULSAN

ANTI KONVULSAN ANTI HIPERTENSI PASANG INFUS KESEIMBANGAN CAIRAN PENGAWASAN OBSERVASI TANDA VITAL, REFLEKS, DJJ, EDEMA PARU, UJI PEMBEKUAN DARAH

OLIGURIA SINDROM HELLP KOMA RUJUK

PERSALINAN 12 JAM (EKLAMPSIA) / 24 JAM (PREEKLAMPSIA)

GAWAT JANIN

PARTUS PERVAGINAM

BEDAH CAESAR

PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA PENGELOLAAN KEJANG


ANTI KONVULSAN PERLENGKAPAN PENGELOLAAN KEJANG LINDUNGI DARI TRAUMA ASPIRASI MULUT DAN TENGGOROK BARINGKAN PADA SISI KIRI, TRENDELENBURG O2 4-6 LITER/MENIT

Terapi
MgSO4 i.v dilanjutkan dengan Mg SO4 infuse atau i.m (sebagai loading dose ) dan diteruskan dengan pemberian berkala secara i.m Pemberian antihipertensi secara berkala i.v atau per-oral bila TD diastolik> 110 mmHg Hindari pemberian diuretik dan batasi pemberian cairan intravena kecuali bila perdarahan hebat. Jangan berikan cairan hiperosmotik Akhiri kehamilan atau persalinan.

Syarat-syarat pemberian sulfas magnesikus : Tersedia kalsium glukonas 1 g, 10 ml 10% iv pelan (3 menit). Refleks patella (+) kuat Pernafasan > 16 kali/menit, tanpa tanda-tanda distres prnafasan Produksi urin > 100 ml dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/kgbb/jam)

PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA

PENGELOLAAN UMUM
JIKA DIASTOLIK > 110 mmHg BERIKAN ANTI HIPERTENSI SAMPAI DIASTOLIK ANTARA 90-100 mmHg PASANG INFUS RINGER LAKTAT UKUR KESEIMBANGAN CAIRAN KATETERISASI URIN JIKA JUMLAH URIN < 300 ML/JAM PANTAU EDEMA PARU PENGAWASAN OBSERVASI TANDA VITAL, REFLEKS & DJJ TIAP 1 JAM LAKUKAN UJI PEMBEKUAN DARAH

Pengelolaan antihipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual. Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.

PERAWATAN POSTPARTUM

ANTI KONVULSAN DITERUSKAN SAMPAI 24 JAM POSTPARTUM / KEJANG TERAKHIR ANTI HIPERTENSI JIKA TEKANAN DIASTOLIK > 110 mmHg PEMANTAUAN JUMLAH URIN

TERIMA KASIH

You might also like