Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Jembatan merupakan fasilitas infrastruktur vital bagi kelangsungan perkembangan kegiatan sosial dan ekonomi suatu wilayah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan bertambahnya usia jembatan yang mendekati umur rencananya, semakin tinggi pula kebutuhan akan pemeliharaan rutin, rehabilitasi dan penggantiannya. Manajemen dan strategi pencapaian mutu jembatan ini sangat perlu di lakukan. Dimana dimaksudkan untuk memelihara pencapaian umur rencana dan untuk meminimumkan potensi kerusakan jembatan, sehingga selalu dapat memberikan pelayanan yang layak.
2
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peningkatan sarana transportasi sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Jembatan yang merupakan bagian dari sistem jaringan transportasi darat mempunyai peranan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Manajemen dan strategi pencapaian mutu jembatan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya rekonstruksi yang harus dilakukan apabila ada bagian yang tidak memenuhi stndar mutu yang diharapkan.
Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Fungsinya untuk menerima beban-beban yang diberikan bangunan atas dan kemudian menyalurkan ke pondasi, beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah. Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi : 1. Pangkal jembatan (abutment) dan pondasi. 2. Pilar jembatan (pier) dan pondasi.
KLASIFIKASI JEMBATAN
Klasifikasi menurut kegunaannya :
Jembatan Jalan Raya. Jembatan Kereta Api. Jembatan Jalan Air. Jembatan Militer. Jembatan Jalan Pipa. Jembatan Penyeberangan. Dan lain-lain.
KERUSAKAN YANG TERJADI PADA JEMBATAN Retakan-retakan pada beton serta pekerjaan logam. Penurunan dan penggeseran pondasi. Expansion joint. Macetnya landasan rol. Getaran yang cukup besar. Longgarnya bagian sambungan. Bagian-bagian yang hancur. Bagian-bagian yang pernah direparasi pada masa lampau. IDENTIFIKASI PENGENDALIAN MUTU JEMBATAN identifikasi pengendalian mutu jembatan berfungsi untuk mendapatkan cara penanganan yang efisien dan efektif dalam pencapaian mutu jembatan yang memenuhi stndar.
Pemilihan Konstruksi Bawah Jembatan Pemilihan konstruksi bawah jembatan harus memperhatikan kondisi tanah setempat dan pola aliran sungai. Tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan fondasi jembatan antara lain:
Pemeriksaan rencana tahanan lateral ultimit geser maupun tahanan tekanan pasif pada fondasi. Stabilitas terhadap geser dan guling. Kapasitas daya dukung ultimit. Penurunan (settlement) pada fondasi.
PEMELIHARAAN JEMBATAN
Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan rutin pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan seperti semula mencakup beberapa pekerjaan yang berulang, yang secara teknis cukup sederhana. Pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai dibangun (jembatan masih dalanm keadaan baru) dan seumur jembatan tersebut. Hal ini merupakan suatu pengalokasian dana yang efektif dalam hal pemeliharaan. Pemeliharaan rutin jembatan biasanya dimasukkan dalam pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan dilaksanakan bersamaan dengan pemeliharaan rutin jalan tersebut. Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan adalah sebagai berikut : Pembersihan secara umum. Membuang tumbuhan liar dan sampah. Pembersihan dan melancarkan drainase. Penanganan kerusakan ringan. Pengecatan sederhana. Pemeliharaan permukaan lantai kendaraan.
Pemeliharaan Berkala Pemeliharaan berkala adalah usaha menjaga jembatan tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah pembangunan yang mencakup beberapa kegiatan, yaitu :
Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga. Mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pengecatan ulang. 2. Penggantian lapisan permukaan. 3. Penggantian lantai kayu. 4. Pembersihan jembatan secara keseluruhan. 5. Pemeliharaan perletakan / landasan. 6. Penggantian expansion joint.
Perbaikan sederhana mencakup hal-hal : 1. Penggantian bagian-bagian kecil dan elemen yang kecil. 2. Perbaikan tiang dan sandaran. 3. Perawatan bagian-bagian yang bergerak. 4. Perkuatan bagian yang struktural. 5. Perbaikan tebing yang longsor dan terkena erosi. 6. Perbaikan bangunan pengaman yang sederhana.
BAB IV KESIMPULAN
Jembatan yang merupakan bagian dari jalan sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang.
Pada umumnya kerusakan lokasi kerusakan pada jembatan menyangkut pondasi, landasan, penyambungan, lantai dan bagian-bagian rangka atau retakan-retakan pada beton serta pekerjaan logam, penurunan dan penggeseran pondasi, expansion joint, macetnya landasan rol, getaran yang cukup besar, longgarnya bagian sambungan, bagian-bagian yang hancur serta bagian-bagian yang pernah direparasi pada masa lampau
Dalam perencanaan teknis jembatan perlu dilakukan identifikasi yang menyangkut beberapa hal antara lain :
Kondisi tata guna lahan Kelas jembatan Struktur tanah geologi dan topografi serta kondisi sungai dan perilakunya pemeriksaan terhadap pemilihan lokasi jembatan, bahan konstruksi jembatan, pemilihan konstruksi atas jembatan, pemilihan konstruksi bawah jembatan.
Masalah pemeliharaan jembatan adalah persoalan serius bagi para teknisi. Pemeliharaan jembatan mencakup dua jenis pemeliharaan :
Pemeliharaan Rutin. Pemeliharaan Berkala