Professional Documents
Culture Documents
Definisi : Suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki
b) Gelagar balok
c) Gelagar utk cetakan lantai/ pengaku cetakan balok. d) Papan penjepit cetakan. BAGIAN PERANCAH e) Tiang perancah f) Baji g) Landasan
Bagian perancah
Skor / pengaku
Tiang perancah
Bahan- bahan yang digunakan 1. Minyak pelumas 2. Meni 3. Air 4. Kapur 5. Plastik
Sambungan
Sambungan untuk cetakan bawah ( papan dengan papan ), diletakkan ditengah tumpuan dan masing masing sisi dipaku 2 buah paku
Sambungan untuk cetakan samping ( papan dengan papan ), papan dirangkai dengan menggunakan klam perangkai. sambungan tsb tidak boleh segaris
Sambungan gelagar dengan tiang. pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai papan dan sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja. Untuk ksi yg memikul beban berat, gelagarnya memakai balok 6/12 untuk gelagar utama, sedang pembaginya ukuran 5/7
Sambungan tiang dengan tiang penempatan sambungan ini jangan diletakkan pada tengah dari tinggi tiang, krn daerah ini terjadi tekuk yg paling besar. Dan peletakan sambungan ini untuk satu dan lainnya jangan segaris lurus.
Sambungan tiang
Pemakuan
Pemakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan agar tidak bergeser, shg pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak terlalu panjang Untuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris
PEMBONGKARAN
Pembongkaran dilakukan bila umur beton telah mencapai cukup umur ( 28 hari ) Pada cetakan samping pembongkaran bisa dilakukan lebih dahulu dari pada cetakan bawah.
2. Semi sistem
/ khusus . Tradisional / semi sistem Modulair . Semi sistem Tinggi / typikal . Sistem penuh
Letak papan duga : diletakkan pada sudutsudut bangunan Pemberian tanda as pd papan duga dengan memberi tanda panah yg berwarna menyolok
Persiapkan diperlukan.
bahan
dan
peralatan
yang
Tancapkan patok kecil pada titik A, B dan C masing masing dengan jarak .m dari batas tanah (sesuai grs sepadan bangunan) dilanjutkan dengan menancapkan patok D, E dan F.
Catatan : dalam memasang patok diusahakan harus lurus dan siku memakai rumus pithagoras c = akar ( a2+b2 )
Dirikan tiang tiang papan duga dengan jarak m dari as bangunan paling tepi dengan jarak masing masing tiang 2 m. Tentukan ketinggian piel lantai ( 0.00 ). Dan pindahkan ketinggian tsb ke salah satu tiang papan duga dengan menggunakan selang.
Papan duga
Tambahkan ukuran piel dengan 25 cm, dan levelkan ke tiang papan duga yang lain. Rangkaikan papan yang telah diketam rata pada bagian tebalnya, ke tiang papan duga. Menentukan as bangunan pada papan duga dengan bantuan benang dan unting unting. Membuat sudut siku pada masing masing sudut bangunan. Memberi tanda as bangunan, ketinggian papan duga thd 0.00 dengan meni.
Penjelasan definisi
Pembantu :
Sementara :
Bila beton telah mengeras/cukup umur, maka acuan dan perancah segera dibongkar
Kuat
Kokoh / stabil
Mampu menahan gaya dari samping sehingga konstruksi tidak bergoyang, tidak berubah bentuk dan tidak bergeser.
Mudah dibongkar
Mudah dibongkar tanpa merusak beton maupun bahan acuan dan perancah. Sehingga ada perhatian pada :
20 C
40
D E A A E
15
20 5 80
Langkah kerja
Pelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan. Buat papan duga untuk menentukan letak pondasi, meliputi benang as maupun benang batas kiri kanan. Disamping mengerjakan papan duga, dalam waktu bersamaan dapat pula dilakukan pekerjaan pabrikasi tulangan. Setelah ditentukan letak pondasi / as pondasi, dilakukan pekerjaan merangkai tulangan di tempatnya. Tancapkan tiang D berpatokan pada benang, dengan jarak antar tiang arah panjang 80 cm.
Membuat cetakan A dan B dengan lebar dan panjang sesuai gambar. Memasang papan C pada tiang D setinggi 105 cm dari dasar tanah. Cek kedataran dengan
waterpass.
Membuat papan siku E kemudian memasangkan dengan ketinggian 38 cm dari dasar tanah, dipakukan pada papan C dan tiang D. antara kiri dan kanan dilevelkan ketinggiannya. Cek
Memasang papan B dengan ketinggian 5 cm dari dasar tanah dan dilevelkan ketinggiannya antara yang kiri dan kanan Memasang cetakan A pada siku E dengan cara dipakukan.
leveling
Pemasangan papan L
finish
Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah celah sambungan. Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting unting atau theodolit. Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.
Papan cetakan
Klam perangkai
Klam perangkai dibuat dengan memanfaatkan sisa / potongan kayu yang tidak terpakai, asalkan panjangnya masih cukup panjang selebar cetakan yang akan disambung dan lebar klam perangkai 10 cm. Jarak klam tergantung dari besar kecilnya kolom yang dibuat, semakin besar kolom yang dibuat, semakin rapat jaraknya, begitu pula sebaliknya. Biasanya dibuat berkisar antara 40 60 cm.
d = tebal papan
b
Fungsi penjepit ini adalah untuk menahan cetakan agar tidak pecah ketika beton dicor. Penjepit ini dipasang sesuai dengan jarak klam perangkai yang dibuat. Panjang penjepi tergantung dari ukuran kolom yang dibuat.
Pada bagian bawah cetakan kolom dibuatkan lubang untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam cetakan kolom, dan ditutup saat akan dilakukan pengecoran.
Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting unting atau theodolit. Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.
Langkah kerja
Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan. Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan. Rangkaikan papan papan sebagai cetakan kolom dengan menggunakan klam perangkai, sesuai dengan ukuran yang tercantum di gambar kerja.. Buat papan duga, tentukan letak as kolom.
Pasang tulangan beserta penjaga jarak ( tebal selimut beton ) pada tempatnya. Letakkan cetakan pada tempatnya. Dirikan tiang perancah dengan jarak antara tiang perancah adalah lebar kolom ditambah 2 kali 35 cm. Rangkaikan tiang acuan dengan papan gelagar. Jarak gelagar sama dengan jarak klam perangkai, tetapi diukur dari as klam perangkai.
Tiang acuan harus tegak Memasang papan penjepit untuk bagian atas dan bawah terlebih dahulu, bagian tengah menyusul setelah cetakan kolom benar benar telah tegak. Untuk menegakkan kolom dipakai unting unting. Kedudukan kolom harus benar benar tegak dan siku / lurus terhadap kedudukan kolom yang lain.
Papan cetakan
Cetakan balok bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah celah sambungan Untuk mencegah bagian bawah begisting terbuka saat beton dicor, harus dibuatkan klam penjepit, dapat berupa papan ataupun balok kayu ukuran 5/7. Sedangkan untuk balok yang tingginya lebih dari 55 cm, pada cetakan samping perlu ditahan untuk menahan lentur dan dibuatkan skor.
Tiang Perancah
Acuan dapat menumpu pada satu tiang ataupun dua tiang, sesuai keperluannya. Apabila menggunakan satu tiang maka peletakan tiang dipasang di tengah, dan bila menggunakan dua tiang maka peletakannya pada bagian tepi. Jarak antar tiang arah memanjang dibuat sama dengan jarak klam perangkai, sedang jarak antar tiang arah lebarnya tergantung dari lebar balok.
Cetakan balok
Papan cetakan
Tiang perancah
Untuk perancah dari kayu untuk menyetel ketinggian, di bagian bawah tiang perancah diberi baji, sehingga akan memudahkan menaik-turunkan ketinggian yang ditentukan. Sedangkan bila perancah dari baja untuk menyetel ketinggian sudah terdapat ulir yang berfungsi untuk menaik - turunkan ketinggian tiang perancah. Agar tiang perancah tidak amblas ke dalam tanah dipakai papan alas.
Langkah kerja
kerja
dan
hitung
Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan. Rangkaikan papan papan sebagai cetakan balok dengan menggunakan klam perangkai, sesuai dengan ukuran yang tercantum di gambar kerja. Dirikan tiang perancah dengan jarak antara tiang perancah sama dengan jarak klam perangkai.
ke
arah
Menimbang dan memasang gelagar. Letakkan cetakan pada tempatnya di atas gelagar. Pasang klam penjepit dan skor atas. Pasang tulangan beserta penjaga jarak ( tebal selimut beton ) pada tempatnya
dan
sambungan
60 cm
60 cm
60 cm
60 cm 60 cm 60 cm 60 cm
60 cm
Tiang perancah dipasang di atas landasan papan yang berada di atas tanah dengan tujuan agar tiang perancah amblas masuk ke dalam tanah. Tiang tiang tersebut diperkuat dengan skor, dan jika terlalu tinggi dipasang papan pencegah tekuk.
Gelagar
Gelagar dipakukan pada tiang bagian atas sesuai dengan ketinggian yang ditentukan dengan bantuan benang. Untuk menentukan ketinggian gelagar, dipasang profil, atau menggunakan batas tepi cetakan balok bagian dalam. Pemasangan dimulai dari tepi ke bagian tengah.
Acuan lantai
Pada pembuatan acuan lantai, yang perlu diperhatikan adalah ketinggian dari lantai, di samping konstruksi cetakan yang harus kuat, kokoh dan stabil karena cetakan lantai merupakan cetakan yang luas dan menahan beban yang berat. Bahan yang digunakan sebaiknya multipleks, karena permukaannya yang luas dan rata.
2 4 cm
Langkah Kerja
Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan. Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan.. Dirikan tiang perancah yang akan digunakan untuk menimbang gelagar. Menimbang gelagar
Dirikan tiang perancah yang lain. Tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya dengan skor. Memasang gelagar Memasang cetakan lantai di atas gelagar yang sudah terpasang.
Jika letak tangga menumpu pada balok, maka cetakan balok dibuatkan coakan selebar tangga + dua kali lebar cetakan tangga.
Penulangan dipasang setelah cetakan tangga dan klos untuk cetakan optride dibuat. Setelah penulangan selesai kemudian dipasang cetakan optride.
Langkah Kerja
Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan. Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan. Dengan bantuan benang tentukan kemiringan tangga. Mendirikan tiang perancah, jangan lupa diskor. Menimbang gelagar
Memasang gelagar. Memasang cetakan bawah dan cetakan samping. Memasang perkuatan dari cetakan tangga, yaitu papan penjepit dan skor atas. Sebelumnya dicek ketegakan dan kesikuan cetakan. Melukis antride dan optride pada cetakan samping. Memasang klos untuk optride. Memasang dan merangkai tulangan. Memasang cetakan optride Memasang penguat cetakan optride.
Catatan :
Bagian atas gelagar diserut miring mengikuti kemiringan tangga. Pemakuan pada multipleks jangan terlalu banyak. Penggambaran optride dan antride dengan bantuan waterpass dan siku. Tiang perancah harus diberi alas dari papan