You are on page 1of 25

FATTY LIVER DESEASE

Dr.Achmad TAruna,SpPD FINASIM Bag-Ilmu Penyakit Dalam F.K.UNILA RSUD Dr. Abdul Moeloek Bandar Lampung

PENDAHULUAN
Fatty liver (perlemakan hati) : non alkoholik dan alkoholik Fatty liver desease. Ludwig dkk (1980) memperkenalkan istilah non alcoholic teato-hepatitis/NASH untuk gambaran histopatologi hati yang menyerupai hepatitis alkoholik tetapi bukan peminum alkohol. Saat ini istilah yang disetujui untuk semua spektrum kelainan perlemakan hati metabolik adalah NonAlcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD).

NAFLD adalah jumlah etanol yang dikonsumsi < 70 gram/minggu bagi wanita dan < 140 gram/minggu bagi pria. Spektrum NAFLD mulai dari penemuan histopatologi steatosis steatohepatitis sirosis hati dan stadium akhir penyakit hati. NASH merupakan bentuk yang paling serius dari NAFLD.

NAFLD penting dalam implikasi klinis karena: a. penyebab terbanyak dari peningkatan transaminase di Amerika b. peningkatan prevalensi kelainan perlemakan hati c. potensial berkembang menjadi sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler.

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi NAFLD 17-33 % sedangkan NASH 5.7-16.5 %. NASH telah menjadi masalah global. Banyak dilaporkan di USA,Jepang,Asia Tenggara dan Timur Tengah. Kecenderungan adanya pertumbuhan populasi, kenaikan prevalensi obesitas dan diabetes akan meningkatkan insidensi dan prevalensi di Asia Pasifik.

NON ALCOHOLIC STEATO HEPATITIS


Penimbunan jaringan lemak dalam hati yang jumlahnya melebihi 5%,kira2 pada biopsi hati di temukan minimal 5-10 % sel lemak dari hepatosit Faktor risiko
Obesitas, DM , Hiperlipidemi,Hipertensi

Gejala
Peningkatan SGPT dan GGT bahkan bisa menimbulkan hepatitis atau sirosis

PATOGENESIS
RI + gangguan supresi lipolisis perifer oleh insulin jumlah asam lemak bebas (FFA) trigliserida dan diekspor sebagai VLDL. First Hit Jika tidak seimbang steatosis hati

PATOGENESIS
Selain resistensi insulin, untuk perkembangan menjadi NASH ( Two Hit Hypothesis), ditemukan adanya stres oksidatif yang menyebabkan peroksidasi lipid (Second Hit). Kadar petanda stres oksidatif yaitu serum thioredoxin pada pasien NASH lebih tingi bermakna daripada dengan perlemakan hati saja.

PATOGENESIS
Peranan Sitokin Pada subjek dengan obesitas, beratnya penyakit hati dan resistensi insulin berhubungan dengan kadar TNF- di jaringan lemak dan hati. Toksisitas Lipid Peningkatan asupan FFA dapat menimbulkan efek sitotoksik langsung terhadap sel hati. Mekanisme tidak langsung yang penting adalah peroksidase lipid asam lemak tidak jenuh.

FAKTOR RESIKO
Resistensi Insulin/Sindrom Metabolik Resistensi insulin berperan penting dalam patofisiologi NAFLD dan bahkan RI juga terjadi pada pasien NAFLD dengan berat badan normal dan toleransi gula darah normal. Pasien NAFLD yang disertai sindrom metabolik lebih cenderung mempunyai NASH.

FAKTOR RESIKO
Obesitas Lemak viseral dan bukan lemak total: prediktor penting untuk perlemakan hati dan juga untuk hiperinsulinemia, penurunan ekstraksi insulin hati dan resistensi insulin perifer.

FAKTOR RESIKO
MENGURANGI BERAT BADAN, TERUTAMA DENGAN DIET DAN OLAH RAGA TUJUAN : UNTUK MENGOREKSI RESISTENSI INSULIN DAN MENGURANGI OBESITAS SENTRAL.

MANIFESTASI KLINIS
MAYORITAS TANPA GEJALA SEBAGIAN MENGELUH LEMAH, MALAISE,RASA TDK ENAK DAN MENGGANJAL DIPERUT KANAN ATAS SEBAGIAN DITEMUKAN SECARA KEBETULAN PADA USG.

GAMBARAN KLINIS
Usia 40-50 tahun dengan kenaikan transaminase yang ditemukan secara kebetulan. Obesitas, DM, hiperlipidemia, hipertensi dan resistensi insulin. Umumnya asimtomatik, dirujuk karena peningkatan transaminase. Lelah, rasa tidak nyaman di abdomen kanan atas

PEMERIKSAAN FISIK
Tidak ditemukan stigmata penyakit hati menahun. Hepatomegali pada 50% pasien.

DIAGNOSIS
GOLD STANDART BIOPSI NON INVASIF DENGAN USG DAN KIMIA DARAH, SAAT INI SEDANG DI KEMBANGKAN.

LABORATORIUM
NON SFESIFIK PENINGKATAN RINGAN AST DAN ALT ATAU KEDUANYA. AST DAN ALT KADANG NORMAL KADANG ADA DISLIPIDEMIA,YAITU TGLISERIDA 21- 83 % LAB- LAIN TIDAK SFESIFIK.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SGOT/SGPT walaupun < 4X nilai normal Kadar albumin serum, bilirubin, studi koagulasi dalam batas normal kecuali penyakit sudah progresif. Hiperlipidemia, DM Kadar besi serum termasuk ferritin NAFLD dapat ditemukan pada kelainan hati lain seperti hepatitis virus B dan C, hepatitis autoimun, sirosis bilier primer, dan defisiensi -1 antitripsin.

PENCITRAAN
ULTRASOUND (US), gambaran ekogenik difus bright liver. Computerized tomography (CT) MRI Ketiga pencitraan di atas mempunyai sensitivitas yang baik untuk mendiagnosis NAFLD salama deposit lemak di hati >30%, tetapi tidak ada yang mampu membedakan steatosis dari NASH.

BIOPSI HATI
Saat ini biopsi hati merupakan standar baku untuk diagnosis dan mrupakan satu-satunya cara untuk membedakan NASH dari steatosis dengan atau tanpa inflamasi.

GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Tipe 1: steatosis saja Tipe 2: steatosis dan inflamasi lobulus Tipe 3: steatosis, inflamasi lobulus, dan degenerasi balooning hepatosit Tipe 4: steatosis, degenerasi balooning hepatosit dan Malollory bodies dan atau fibrosis (menurut klasifikasi Matteoni dan Brunt)

MANAGEMENT
PENGONTROLAN FAKTOR RESIKO

TERAPI FARMAKOLOGIS

FARMAKOLOGIS
ANTI DIABETIK DAN SENSITIZER ANTI HIPERLIPIDIDEMIA ANTI OKSIDAN HEPATOPROTEKTOR

TERAPI MEDIKAMENTOSA
Obat meningkatkan sensitivitas insulin metformin Antioksidan Vit E, C, betaine dan N-acetylcystein Obat menurunkan lipid clofibrate, gembrozil, dan atorvastatin.

THANKS FOR YOUR ATTENTION BANDAR LAMPUNG 2011

You might also like