You are on page 1of 27

DESAIN PENELITIAN

KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN


BERDASARKAN RUANG LINGKUP PENELITIAN KLINIS PENELITIAN LAPANGAN PENELITIAN LABORATORIUM

BERDASARKAN WAKTU PENELITIAN

TRANSVERSAL VS LONGITUDINAL RETROSPEKTIF VS PROSPEKTIF

BERDASARKAN SUBSTANSI BERDASARKAN ADA TIDAKNYA ANALISIS

DASAR VS TERAPAN DERKRIPTIF VS ANALITIK

DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI


STUDI CROSS SECTIONAL PENELITIAN CASE CONTROL PENELITIAN COHORT PROPSKETIF PENELITIAN COHORT RETROSPEKTIF PENELITIAN CLINICAL TRIAL

Klasifikasi yang sangat sering dikemukakan adalah Pembagian penelitian menjadi : - Penelitian deskriptif - Penelitian analitik (cross sectional, case control & cohort) - Penelitian eksperimental (pre eksperiment & true eksperiment)

Penelitian deskriptif: penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasideskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat baik yang berupa faktor risiko maupun efek. Penelitian analitik: penelitian dimana peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan masyarakat itu terjadi, yaitu dengan melakukan analisis dinamika korelasi antara faktor risiko dan efek. Penelitian eksperimental: penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari intervensi peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri (variabel) subyek penelitian.

STUDI CROSS SECTIONAL


Mempelajari hub antara variabel.. Independent with dependent variable

Independen variable

dependent variable

Dilakukan pengukuran 1x pada saat yang sama

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN CROSS SECTIONAL


KELEBIHAN Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum Desain relatif mudah, murah dan hasilnya cepat dpt peroleh Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel No loss to follow up Dapat dimasukan dlm penelitian pertama suatu penelitian kohort Dasar penelitian berikutnya KEKURANGAN Sulit menetukan sebab akibat Hanya menjaring onset penyakit yang lama

PENELITIAN KASUS KONTROL


Pada studi ini membandingkan sekelompok kasus (pasien yang menderita penyakit atau efek yang sedang di teliti) dibandingkan dengan sekelompok kontrol (mereka yang tidak menderita penyakit atau efek)

APAKAH ADA FAKTOR RESIKO

DITELUSURI RETROSPEKTIF

PENELITIAN MULAI DI SINI

YA KASUS (SUBYEK DENGAN PERLAKUAN)

TIDAK

YA

TIDAK

KONTROL (SUBYEK TANPA PERLAKUAN)

Tiga cara memilih kontrol yang baik


1. Memilih kasus dan kontrol dari populasi yang sama 2. Matching, memilih kontrol yang mempunyai karakteristik yang sama dengan kasus. 3. Memilih lebih dari satu kelompok kontrol.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN KASUS-KONTROL


KELEBIHAN 1. Dapat meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang 2. Hasil dapat diperoleh dgn cepat 3. Biaya yang dipakai relatif lebih sedikit 4. Memerlukan subyek penelitian yang lebih sedikit 5. Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor resiko sekaligus

KELEMAHAN
1. Recall bias : daya ingat responden 2. Validasi mengenai informasi kadang-kadang sukar diperoleh 3. Karena kasus dan kontrol di tentukan oleh peneliti sukar menentukan yg sepadan 4. Tidak memberikan incident rates 5. Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variabel dependend.

PENELITIAN KOHORT
Adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, secara alamiah mereka akan terbagi dalam (1)kelompok dengan faktor resiko, dan (2) kel tanpa resiko, kemudian kelompok tersebut di ikuti sampai waktu tertentu untuk menentukan terjadi atau tidakknya efek yang diteliti

KOHORT PROSPEKTIF
PENELITIAN MULAI DI SINI
DIIKUTI PROSPEKTIF

APAKAH TERJADI EFEK

YA

FAKTOR RESIKO (+) TIDAK SUBYEKK TANPA FAKTOR RESIKO TANPA EFEK FAKTOR RESIKO (-)

YA

TIDAK

CIRI-CIRI KOHORT
Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah subyek mengalami outcome yang diamati atau tidak. Bisa bersifat retrospektif atau prospektif

KARAKTERISTIK PENELITIAN KOHOR


1. Bersifat observasional 2. Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat 3. Disebut sebagai studi insidens 4. Terdapat kelompok kontrol 5. Terdapat hipotesis spesifik 6. Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif 7. Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder

KEUNTUNGAN KOHORT
1. Merupakan desain terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan peny. Atau efek yg diteliti 2. Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal 3. Dapat menghitung laju insidensi 4. Untuk meneliti paparan langka 5. Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparan

KELEMAHAN KOHORT
1. Lebih mahal dan butuh waktu lama 2. Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal 3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka 4. Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi, partisipasi rendah atau meninggal

PENELITIAN CLINIKAL TRIAL


merupakan penelitian eksperimental terencana yang dilakukan pada manusia. Pada uji klinis peneliti memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan itu diukur dan dianalisis.

Uji klinis ini dasarnya merupakan suatu rangkaian proses pengembangan pengobatan baru. Biasanya obat baru ini di bandingkan dengan obat yang sudah ada. Uji klinis ini dapat di bagi dalam 2 tahap: 1. tahap 1 2. tahap 2

TAHAP 1 Penelitian di laboratorium (ujian preklinis), biasanya menggunakan binatang percobaan


TAHAP 2 Digunakan manusia sebagai subyek penelitian Tahap 2 ini dapat di bagi menjadi 4 fase 1. fase 1 keamanan 2. fase 2 dosis 3. fase 3 bandingkan dgn obat yg sdh ada 4. fase 4 evaluasi 5 tahun

Desain Uji Klinis


Desain pararel, merupakan perbandingan antar kelompok (group comparison), dapat berupa pasangan serasi (matched pairs) atau bukan Desain menyilang (cross-over design)

Desain pararel

EFEK? KELOMPOK PERLAKUAN SUBYEKK PENELITIAN

R KELOMPOK KONTROL EFEK?

Desain Menyilang
KELOMPOK PERLAKUAN

EFEK ?

KELOMPOK PERLAKUAN

EFEK ?

SUBYEK

KELOMPOK KONTROL

EFEK ?

KELOMPOK KONTROL

EFEK ?

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


KEUNTUNGAN Randomisasi maka bias dapat dikontrol Statistik akan lebih efektif Uji klinis sangat menguntungkan KERUGIAN Desain komplek dan mahal Uji klinis sering dihadapkan dgn masalah etik Kadang-kadang uji klinis sangat tidak praktis

Pre eksperiment
One shot case study Pre test post test desaign Pre test post test with control group desaign Static group comparison

TERIMA KASIH

You might also like