Professional Documents
Culture Documents
Wanita, 19 th, nyeri perut, TD palpasi 80, N kecil 140 x/mnt, RR 38X/mnt cuping hidung, extremitas dingin, kesadaran , DX : KET TX : RL 2 lt dg cepat, siap op ambil contoh darah, 30 mnt kemudian TD 100/60, N 110, extremitas mulai hangat, HB 7,0 selama op + RL 1 lt dalam 30 mnt perdarahan 1 lt, TD akhir op 110/80 N 100 perfusi baik HB 6,0
Syok Hipovolemik
Pengetahuan Syok masih sangat gelap Syok a rude un hinging (perusakan dengan kasar sendi-sendi) of machinery of life. Syok the harbinger (pertanda akan datangnya) of death. Tahun 1970-an : Inadeguate blood flow to vital organs or filure of the cell of vital organs to utilize oxygen. Sekarang : gangguan pada parfusi dan oksigenasi pada jaringan atau sel.
20
10
4 hr
1,2
5,6 weeks
Time after injury Trimodal distribution of deaths (from Trankey DD : Sci Am 249 : 28 : 35, 1983)
SYOK HIPOVOLEMIA
SYOK KARDIOGENIK
SYOK ANAFILACTIC
SYOK SEPTIK
GANGGUAN UTAMA
VOL DARAH
VASODILATASI
VOL DARAH
PEMBLH DRH
: 60 % BB : 40 % BB : 20 % BB
IVF = 5 % BB
ISF = 15 % BB
: IVF + Sel-sel : 5 % + 2 % = 7 % BB
: BB 50 kg : 30 L : 3500 cc
Fisiologi Kardiovaskuler
: : : : : : : : : :
SV X HR Preloid, afthload, kontraktilitas miocard Co X SVR (SaO2 X Hb X 1,34) + PaO2 (0,003) Co X Ca CaO2 Hb 15 g/dl, SaO2 100%, CO 5 L/mnt 50 X 15 X 1 X 1,34 = 1005 ml/mnt 200 250 ml/mnt 5 g/dl; CO 15 l/ mnt 150 X 5 X 1 X 1,34 = 1005 ml/mnt
Pain
Tachycardia
Peripherial Vasocontriction
Arterial Hipotensi
ReductionTissue Perfusion Anaerobic metabolism Myocardial failure Multi Organ Failure Acidosis
MEKANISME HOMEOTASIS ;
DEHIDRASI / SYOK MENYEBABKAN VOL, CAIRAN TUBUH TURUN STRESS OSMOL NAIK
GINJAL
ALDOSTERON REABSORBSI Na
HIPOPISE
ADH NAIK
&
Volume cairan tubuh bertambah OSMOLARITAS TURUN ADH TURUN Menyebabkan Produksi Urin Meningkat / Encer Volume Cairan Tubuh Turun
AIR NAIK
Subjectiv dan tanda fisik : kulit yg dingin, basah, pucat, gangguan kesadaran, TD rendah (TDS < 90 mmHg / penurunan > 50 mmHg di bawah nilai base line) denyut nadi cepat dan lemah, Tek nadi < 20 mmHg.
Kelas II 750-1500
15%
< 100 Normal Normal atau 14-20 > 30 Sedikit cemas
15-30%
> 100 Normal
30-40%
> 120
> 40%
> 140
Penggantian Cairan
Untuk BB 70 kg
Kristaloid
Kristaloid
Berikan O2 untuk atasi hipolsia jaringan memanipulasi O2 yang terlarut di plasma, walau nilainya kecil namun pada kondisi syok sangat bermanfaat. Perbaiki volume intravaskuler - Beri infus kristaloid 2 L dalam 10 manit CO - Pasang vena kateter yang terbesar - Tinggikan kaki 30 45 VR Pemilihan cairan kristoloid, koloid darah tergantung kebutuhan pasien. Monitor nadi, sirkulasi perifer, TD tiap 5-10 menit pasang DC untuk efaluasi produk urine.
Penderita perdarahan
Pasang Infus jarum besar Catat perfusi, nadi, TD, RR, Produk Urine Ambil contoh darah, siapkan darah donor 500 1000 cc
Dosis dapat diulang sampai 2 4 X Blood Lost (jika perfusi nadi, TD masih buruk)
1.
2.
Bila hemodinadik baik perfusi hangat, kering, merah TDC > 100, HR < 100, teruskan cairan tetesan main tenance biasanya tidak perlu tranfusi Bila hemodinamik tetap buruk berikan lagi bolus 1000 cc sampai 2-4 X Blood lost Bila kemudian HD Baik cek kadar Hb, bila < 8 g/dl dapat diberikan tranfusi pelanpelan. Kalau TD baik tranfusi dapat ditunda sampai sumber perdarahan terkuasai. Bila HD tetap buruk tranfusi segera diberikan
Respon Cepat Tanda Vital Dugaan kehilangan darah Kebutuhan kristaloid Kebutuhan darah Persiapan darah Operasi Kehadiran dini ahli bedah Kembali normal Minimal, (1020%) Sedikit Sedikit Type Spesific & Crossmatch Mungkin Perlu
Respon Sementara Perbaikan sementara, TD, N kembali Sedang, (20-40%) Banyak Sedikit - banyak Type Spesific Sangat mungkin Perlu
Tanpa Respon Tetap abnormal Berat, > 40% Banyak Segera Emergency Hampir pasti Perlu
Nadi < 100/ menit TDS > 90 mmHg CVP 5-8 cm H2O Produk Urin : - Dewasa 0,5 cc /kg BB/jam - Anak 1 cc /kg BB / jam - < 1 th 2 cc /kg BB /jam
Lar gula dalam air D5%, 10%, 40% martos 10 Lar Kristaloid murni NaCL 0,9%, RL, Asering resusitasi Lar Kristaloid + gula RD5, KAEN3B, 3A, Mg3, tutofusin rumatan Lar Koloid hetastarch, gelatin, dextran, albumin, dll Lar Nutrisi parenteral triofusin, aminofusin,Panamin G dll
Koloid VS Kristaloid
(Area Persetujuan) Koloid Ana Philaktoid Efisiensi Harga Hemodilusi + ++ +++ +++ Kristaloid + + ++
Osmotik
+++
KRISTALOID VS KOLOID
(Area Persetujuan)
Resusitasi dg cairan selain dari darah secara praktis sangat bermanfaat. Anemia ternyata di toleransi lebih baik drpd hipovolemia. Pada pendarahan akut pada orang sehat anemia dpt ditoleransikan sampai 50 % sedangkan hipovolemia hanya 30% Kelebihan cairan dengan kedua macam larutan merupakan peristiwa yang tidak diinginkan Mempertahankan TOK plasma dipostulasikan sbg tujuan thd cairan yang diinginkan; larutan, koloid lebih efektif dlm mempertahankan tekanan osmotik koloid
Kristaloid VS Koloid:
Area debat (1 dekade yl)
EFEK KOAGULASI FUNGSI GINJAL AIR INTERTISIAL PARU LAMA RAWAT DI ICU & RS ANGKA KELANGSUNGAN HIDUP KEKERAPAN ARDS
Vol Plasma
275 85 1000 700 1000 1000 1600 1300 1000 1000 1450
Vol Interstisial
825 255 0 300 0 0 - 260 - 130 0 0 - 450
0 0 0
Larutan
6 % / 10% HES 200 / 0.5 6 % HES 200 / 0.6 4 8 jam
Waktu
8 12 jam
8 12 jam
6 8 jam 3,5 4,5 jam
4 % Plasmafusin
5 % albumin (500 ml) 25 % albumin (100 ml)
4 6 jam
3,5 4,5 jam 3,5 4,5 jam
Gelatin
1,5 2 jam
TRANFUSI : - Bila Hb < 7 mg/ dL (Ht < 21 %) - Jarang bila Hb > 10 mg / dL (Ht 30%) - 7 < Hb < 10 mg/L : manfaat tidak jelas !
RISIKO TRANSMISI VIRAL & BAKTERIAL MODULASI IMUN SEKUNDER
Hb 7-9 mg% atau 10-12 mg% tidak berbeda dalam morbiditas dan mortalitas
Russell JA Fluid strategy in ARDS : The concept of maintaining peripheral perfusion. In H Burchardi G, GJ Dobb, J Bion, RP Delinger (eds) WB saunders, London 1997 p; 17-42
Multi center study : Tidak ada perbaikan morbiditas & mortalitas ps yang menerima transfusi dengan Hb 8 mg% - 10 mg%
Carson, Jl. Et al. Perioperative blood transfusion and postoperative mortality, JAMA 1998; 279: 1999-205
Na+
154 mEq Cl - 154 mEq Pemberian >> Risiko asidosis metabolik terjadinya asidosis hipercloremic yg selama ini dianggap tdk berdampak (-) & akan hilang dg sendirinya ternyata dpt mengganggu perfusi organ akhir & mekanisme pertukaran sel, RBF, GFR
asidosis metabolik
(selama pembedahan besar)
Mc Farlane C et al. comparison of plasmalyte 148 and 0,9% saline for intra operative fluid replacement, Angesthesia, 1994 : 49 ; 779 - 781
Hemodilusi aman :
HCT >25 % Pendapat lain 20% Ada masalah jantung koroner : HCT > 30% 4-8 mgg kader Hb kembali normal 3-4 hr kadar albumin kembali normal Anemia tidak disertai hipovolemik Penyembuhan HCT > 15% luka tidak terganggu