You are on page 1of 40

Cerebrovaskular Disease

DEFINISI
Stroke Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO) Cerebro Vascular Disease (CVD) Cerebro Vascular Accdent (CVA) Merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi oak secara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak
Brunner & Suddrath 2000 --

DEFINISI
Suatu kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis pembuluh darah serebral atau dari selluruh sistem pembuluh darah otak
Doengoes , 2000 --

DEFINISI
Stroke : sindrom yang terdiri dari gejala hilangnya fungsi SSP fokal/global yang berkembang cepat (dalam detik/menit) . Berlangsung lebih dari 24 Jam. TIA : transien ischemic attack : hilangnya fungsi SSP fokal scara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam, dan diduga diakibatkan oleh mekanisme vaskular emboli, trombosis. RIND : reversible ischemic neurological Deficits : beberapa episode transien/sementara yang berlangsung lebih dari 24 jam, tetapi pasien mengalami pemulihan sempurna

ETIOLOGI
Infark otak :
Emboli (15-20%)
Emboli kardiogenik, Emboli paradoksal Emboli arkus aorta

Trombosis (75-80%)
Di arteri ektrakranial carotis interna, vertebralis Di arteri intracranial carotis interna, serebri media, basilaris

Penyebab lain
Hiperkoagulasi Trombosis sinus dura Vasculitis SSP aneurisma

Faktor resiko
Hipertensi Penyakit CVS Hematokrit tinggi DM Kontrasepsi oral Penurunan tekanan darah berebihan Obes, rokok, alkohol Esterogen tinggi

Usia > 35 tahun Penyalahgunaan obat Gangguan aliran darah otak sepintas Hiperkolesterolemia Infeksi Kelainan pembuluh darah otak Lansia Asam urat

EPIDEMIOLOGI
Eropa 200/100.000 orang pertahun menderit stroke America 275.000-300.000 orang meninggal Usia kejadian meningkat pada dekade 5 Infark krn emboli
Mulai ada <20 thn Meningkat 40-60 thn Menurun > 60 thn

EPIDEMIOLOGI
20-30 tahun 3,59%, 30-50 tahun 20,76%, 51-70 tahun 52,69% 71-90 tahun 22,95%
Pusat Pengembangan dan Penanggulangan Stroke Nasional (P3SN) RSUP Bukittinggi pada tahun 2002

EPIDEMIOLOGI
WHO (2005), stroke menjadi penyebab kematian dari 5,7 juta jiwa di seluruh dunia Diperkirakan meningkat menjadi 6,5 juta penderita pada tahun 2015 dan 7,8 juta penderita pada tahun 2030

GEJALA

GEJALA (non hemoragik)


Menurut letak sumbatan A.carotis interna
Amaurosis fugaks Disfasia tidak bisa bicara Hemiparesis kontralateral

A.cerebri anterior
Hemiparesis kontralat tungkai lebih parah Gangguan mental Gangguan sensibilitas tungkai yang lumuh Tidak mampu kendalikan buang air (ngompol) kejang

GEJALA (non hemoragik)


A. Cerebri media
Gangguan saraf perasa , 1 sisi tubuh Aphasia hilang kemampuan berbahasa

Sist. Vertebrobasilar
Lumpuh 1-4 etremitas Meningkat refleks tendo Gangguan koordinasi gerak tubuh Tremor dan vertigo Disfagia Disatria gangguan motoris lidah, mulut, rahang, pita suara Sinkope, struptor, disoirentasi Gangguan penglihatan Gangguan pendengaran

GEJALA (non hemoragik)


A.cerebri posterior
Koma Hemiparesis Aleksia tidak mampu membaca Lumpuh nervus III

Fungsi luhur
Aphasia motorik tidak mampu bicara Aphasia sensorik tidak mampu mengerti pembicaraan Alexia verbal tidak mampu baca kata Alexia lateral tidak mampu baca huruf Dyslexia kongenital Agraphia tidak mampu menulis Acalculata Agnosia jaro Amnesia dementia

GEJALA (hemoragik)
Perdarahan Intraserebral (PIS)
nyeri kepala berat, mual, muntah adanya darah di rongga subarakhnoid pada pemeriksaan pungsi lumbal Serangan sering kali di siang hari, waktu beraktivitas dan saat emosi/marah. Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara 1/2-2 jam, dan 12% terjadi setelah 3 jam).

GEJALA (hemoragik)
Perdarahan Subarakhnoid (PSA)

nyeri kepala yang hebat, nyeri di leher dan punggung, mual, muntah, fotofobia.
nyeri kepala, Tajam penglihatan mundur akibat edema papil tanda-tanda defisit neurologik daerah otak yang tertekan. Gejala ini timbul berminggu-minggu hingga berbulanbulan setelah terjadinya trauma kepala.

Perdarahan Subdural

Patofisiologi

Anatomi Fisiologi CerebroVascular


Sirkulasi darah otak
menerima 17 % curah jantung Menggunakan 20 % oksigen dari seluruh Tubuh

Suplai darah
2 pasang arteri : a.carotis interna & a.vertebralis a.Carotis perdarahi bagian Anterior a.Vertebralis perdarahi bagian Posterior Membentuk Circulus Arteriosus Willisi

a. Braciocephalica
a. Carotis communis a. Carotis interna a. Vertebralis
a. Cerebri anterior a. Cerebri a. Cerebri media com. posterior

a. Subclavia

a. Cerebelar posterior - anterior

a. Spinalis anterior

a. Spinalis posterior

a. basilaris

a. Cerebellar Anterior-inferior

a. Cerebellar superior

a. Cerebellar posterior

Circulus Arteriosus Willisi


Anastomosis dari a.Carotis interna dan a.Vertebralis Dibentuk oleh :
a. Cerebri posterior Ramus communicans anterior a. Carotis interna Ramus communicans posterior a. Cerebri anterior a. Basilaris

Anatomi Fisiologi CerebroVascular


Perdarahan cerebri
a. Cerebri anterior permukaan medial & posterior
Lobus Frontalis

a. Cerebri media permukaan lateral ,


Lobus temporalis

a. Cerebri posterior permukaan Inferior ,


Lobus Occipitalis , sebagian temporalis

Anatomi Fisiologi CerebroVascular


Sirkulasi Kolateral
Sirkulus willisi Ateria oftalmika

Autoregulasi otak
Perubahan ukuran pembuluh Tek. arteri Sistemik naik vasokonstriksi Tek. Arteri sistemik turun vasodilatasi

PATOFISIOLOGI
Stroke Non-Hemoragik

Diabetes Mellitus

arterosklerosis Stenosis Kurang perfusi korteks cerebri ISKEMIK


(inti,penumbra, luxury perfusion)

Trombosis & embolus Sumbatan

ISKEMIK
Pada daerah yang diperdarahi oleh

a. Carotis interna

a. Cerebri anterior

a. Cerebri posterior

a. Cerebri Media

1. Amaurosis 1. Hemiparesis kontra lateral Fugaks 2. Disfasia (tdk 2. Kejang 3. Gangguan bisa bicara) sensibilitas 3. Hemiparesis daerah kontra lateral hemiparesis

1. Gangguan 1. Hemiparesis saraf kontra perasa lateral 2. Aphasia

PATOFISIOLOGI
Stroke Hemoragik

Hipertensi

Microaneurisma PECAH Darah masuk ke jaringan otak Kematian medadak Herniasi otak Edema otak TIK meningkat

Hipertensi

Aneurisma Berry / AVM PECAH

Keluar ke Subarachnoid TIK meningkat

Nyeri kepala Hebat

Struktur peka nyeri meregang

Vaso-spasme

Turun kesadaran

Diagnosis

Non-hemoragik
Computerized Tomography Scanning (CT-Scan)
membedakannya dengan perdarahan terutama pada fase akut.

Angiografi serebral (karotis atau vertebral)


gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang terganggu

Pemeriksaan likuor serebrospinalis,


membedakan infark, perdarahan otak, baik perdarahan intraserebral (PIS) maupun perdarahan subarakhnoid (PSA).

Non-hemoragik
menemukan faktor resiko, seperti:
pemeriksaan darah rutin (Hb, hematokrit, leukosit, eritrosit), Komponen kimia darah, gas, elektrolit, Doppler, Elektrokardiografi (EKG).

Hemoragik

Penatalaksanaan
Obat
Trombolitik Antikoagulan Antiagregasi

Perhatian pemberian obat


No antihipertensi ganggu kolateralisasi No diuretika viskositas darah No dexamethasone gangguan elektrolit & metabolisme lokal No infus glukosa meningkatkan lactat No anticoagulan (jika 4 jam setelah teraputic window)

Perbaikan gaya hidup

Prognosis
Jika diobati dengan benar, sekitar 1/10 dari para pasien ini kemudian akan mengalami stroke dalam 3,5 bulan setelah serangan pertama, sekitar 1/3 akan terkena stroke dalam lima tahun setelah serangan pertama. Risiko TIA untuk terkena stroke 35-60% dalam waktu lima tahun

You might also like