Professional Documents
Culture Documents
DR K .SPOG
CMV (SITOMEGALOVIRUS)
Termasuk golongan Virus HPV DNA Di Amerika virus CMV merupakan penyebab utama infesi perinatal Penularan berlangsung secara horisontal, vertikal dan hubungan seksual.
PATOGENESIS CMV
Infeksi yang pertama kali disebut sebagai infeksi primer, dimana berlangsung secara simptomatis dan asimptomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes dalam waktu yang tidak terbatas Selanjutnya virus akan masuk dalam sel dr berbagai macam jaringan Infeksi laten
PATOGENESIS CMV
Pada keadaan tertentu eksaserbasi terjadi dari infeksi laten disertai dengan multiplikasi virus, biasanya pada keadaan yang menekan imun karena HIV, keganasan, transplantasi organ
EPIDEMOLOGI
Di negara maju CMV merupakan penyebab infeksi kongenital yang paling utama Manifestasi klinik nya : dapat berupa hepatosplenomegali, mikrosefali, retardasi mental, gangguan psikomotor, ikterus, petechiae, korioretinitis dan kalsifikasi cerebral
Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi selam kehamilan dan infeksi pada umur kehamilan kurang dari 16 mgg menyebabkan kerusakan yang serius
Infeksi Endogenous adalah suatu reaktivasi virus sebelumnya dalam keadaan paten
DIAGNOSIS
Ditegakan baik dengan metode serologik maupun virologik metode serologik Perubahan seronegatif seropositif ( pemeriksaan Ig M dan Ig G anti CMV)
DIAGNOSIS
Metode Virologik Uji Imunofluorosen, menggunakan monoklonal antibodi yg mengikat antigen Pp 65, suatu protein dari CMV di dalam leukosit dalam darah ibu
DIAGNOSA PRANATAL
Harus di kerjakan pada ibu dengan kehamilan yang menunjukan infeksi primer pada umur kehamilan sampai 20 mgg. Diagnosa di kerjakan dengan metode PCR dan isolasi vius pada cairan ketuban yang diperoleh dari amniosintesis (di ambil pada usia kehamilan 2123 mgg)
Bila didapatkan: 1. Oligohidramnion 2. Polihidramnion 3. Gangguan pertumbuhan janin 4. Mikrosefali 5. Hidrocephalus, dll
Tidak ada terapi yang memuaskan, khusus nya pada infeksi kongenital.oleh karena itu perlu konseling untuk terminasi kehamilan.
RUBELA
Dikenal sebagai German Measles menyerupai campak hanya saja bercaknya lebih kasar Infeksi rubela pada trimester pertama memberikan dampak buruk pada janin akan kelainan bawaan
RUBELA
1. 2. 3. 4. Kelainan bawaan yang di maksud: Defek pada jantung Katarak Retinitis ketulian
RUBELA
Oleh karena itu pada Trimester pertama kehamilan yang terdiagnosa rubela memberikan pilihan aborsi Kepastian infeksi pada Rubela ditemukan pada kadar Ig M (+)
PENCEGAHAN
VZIG di rekomendasikan oleh CDC and preventation 1996 untuk proses pencegahan dengan dosis 125 IU/10kg BB, maksimum 625 unit atau 5 vial.
HEPATITIS VIRUS
Sampai saat ini telah dikenal 7 macam virus Hepatitis yaitu: HVA,HVB,HVC,HVD,HVE,TTV,HGV 2 Macam virus terakhir belum elas pengaruhnya pada manusia Infeksi Virus hepatitis yang berpengaruh pada kehamilan HVB,HVD, & HVE
HEPATITIS VIRUS B
Prevalensi di Indonesia sekitar 1-5% Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus tapi jika terjadi infeksi akut maka akan terjadi Hepatitis Fulminant yang dapat mengakibatkan mortalitas baik ibu maupun bayi
HEPATITIS VIRUS B
Pada ibu akan mengakibatkan abortus dan terjadinya HPP karena ada gangguan faktor pembekuan darah oleh adanya gangguan fungsi hati Pada bayi tidak terjadi masalah serius pada neonatus tapi pada saat dewasa
HEPATITIS VIRUS B
Menimbulkan infeksi nosokomial pada tenaga medis dan paramedk melalui pertolongan persalinan atau operasi, karean tertusuk jarum atau luka lecet, teruama pada pasien dengan HBs Ag dan HBe Ag (+)
PENCEGAHAN
Sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, kesadaran me , urine warna teh pekat, urobilin dan bilirubin +, Pemeriksaan SGOT dan SGPT tinggi
3. Persalinan sebaiknya tidak dibiarkan berlangsung lama 4. Menyusui bayi , tidak merupakan masalah Karena pada saluran cerna dibutuhkan titer virus yang lebih tinggi untuk terjadi penularan
HEPATITIS VIRUS D
HVD pada replikasi nya memerlukan HBs Ag jadi akan menyebabkan infeksi apabila terdapat infeksi HVB
HEPATITIS VIRUS D
2 type infeksi HVD: 1. Super infeksi, dimana pada awalnya terdapat infeksi HVB , kemudian baru terinfeksi oleh HVD 2. Ko-infeksi HVB, dan HVD menginfeksi bersamasama
PREVALENSI HVD
Prevalensi tertinggi didaerah timur tengah (saudi arabia, dan mesir) kenya , amerika selatan seperti Venezuela Ditularkan melalui hub sexsual atau jarum suntik
PREVALENSI HVD
Pasien yang terinfeksi secara ko-infeksi akan berakhir dengan kesembuhan Akan tetapi yang terinfeksi secara superinfeksi akan berakhir seperti halnya dengan HVBpengidap kronik dan jika menjadi hep fuminant maka akan menyebabkan kematian sebesar 5-20%
HEPATITIS VIRUS E
Mirip dengan HVA, dimana ditularkan secara fecal oral Manifestasinya akut dan merupakan wabah pada sanitasi yang buruk
HEPATITIS VIRUS E
Mempunyai satu kekhususan dalam terjadinya proporsi infeksi akut yang tinggi pada kehamilan jika terjadi wabah, dan besar kemungkinan akan terjadinya hepatitis fulminant dengan resiko tinggi kematian
AIDS( Acquired immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Antibodi virus mulai dapat dideteksi kira-kira 3-6 bulan sesudah infeksi Dilakukan pemeriksaan dengan ELISA sebagai tes penyaring memakai reagen dan tehnik yang berbeda
Telah banyak bukti menunjukan keberadaan IMS meningkatkan kemudahan terjadinya peningkatan HIV
SIFILIS
Merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Treponema Pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh mulai kulit , mukosa, jantung,hingga susunan saraf pusat dan juga dapat tanpa manifestasi dalam tubuh
SIFILIS
Infeksi terbagi dalam beberapa fase: Sifilis primer Sifilis sekunder Sifilis laten dini Sifilis lanjut (neurosifilis) sifilis tersier
PENULARAN SIFILIS
Penularan lewat kontak sexsual, namun juga pada masa kehamilan secraa vertikal
PADA KEHAMILAN
Gejala klinik tidak banyak berbeda Tes serologi sifilis pada kehamilan normal bisa memberikan hasil positif palsu Transmisi dr ibu ke janin biasanya pada kehamilan > 16 mgg saat plasenta sudah terbentuk sempurna sehingga sifilis kongenital dapat mungkin terjadi
DIAGNOSA
Diagnosa Pasti ditegakkan dengan cara menemukan T. Pallidum dalam spesimen Pemeriksaan lainnya dengan tes non treponemal untuk melacak antibodi Ig G dan Ig M terdapat pada permukaan sel treponema
TERAPI
Menurut WHO dan CDC telah merekomendasikan pemberian terapi injeksi peicilin Benzatin 2,4 juta MU untuk Sifilis Primer, sekunder dan laten dini Sifilis laten lanjut atau tidak diketahui lamanya, mendapat 3 dosis tersebut
TERAPI
Alternatif pengobatan bagi yang alergi Penisilin dan tidak hamil diberikan doksisiklin per oral 2x 100 mg/ hari selama 30 hari atau tetracycline per oral 4x 500 mg/ hari selama 30 hari
TERAPI
Pengobatan pada wanita hamil tapi yang alergi penisilin diberikan eritromicin 4x500 mg/hari selama 30 hari dapat dipertimbangkan Untuk semua bayi yang baru lahir dengan seropositif diberi pengobatan Penisilin benzatin 50.000 IU / kg bb dosis tunggal IM.
Perlu dilakukan monitor hasil pengobatan dengan pemeriksaan serologi non treponemal 1 , 3, 6 bulan, 1 tahun dan 2 tahun setelah pengobatan selesai
DEMAM TIFOID
Penyakit ini berkembang terutatama pada masyarakat yang miskin, pengetahuan yang rendah, hygiene dan sanitasi jelek Penyebab Salmonella Typhi dengan masa inkubasi antara 30-60 hari
DEMAM TIFOID
1. 2. 3. 4. Dimulai dengan gejala: Panas tinggi dan persisten selama 7-10 hari Sakit kepala Malaise Gangguan defekasi (obstipasi atau diare)
DEMAM TIFOID
Pada daerah endemik gejala klinik sering terjadi multidrug resistant shingga pasie lebih kelihatan lebih toksik dengan gangguan kesadaran ,hepatomegali, DIC, dan komplikasi lainnya Komplikasi yang sering terjadi adalah perforasi usus
Karena panas yang lama dan tinggi disamping pengaruh keadaan umum yang jelek dapat mengakibatkan keguguran, persalinan prematur, dan IUFD Kehamilan sendiri tidak mempengaruhi jalannya penyakit
PENANGANAN
Pencegahan dengan perbaikan sanitasi dan higiene akan sangat bermanfaat Antibiotika Fluorokuinon dikatakan paling efektif pada bumil selain itu dapat juga diberikan Azitromisin ,Cephalosporin generasi ke 3 secara IV
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH