You are on page 1of 34

PENDAHULUAN

Menopause : berhentinya menstruasi secara permanen

karena hilangnya fungsi ovarium. Menopause spontan : hilangnya fungsi ovarium yang berhubungan dengan proses penuaan. Menopause yang diinduksi : penghentian fungsi ovarium karena ooforektomi bilateral (menopause pembedahan) /kemoterapi/ radiasi panggul. Menopause prematur : menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
2

ETIOLOGI
Hilangnya fungsi ovarium
Spontan Diinduksi
Ooforektomi bilateral
Kemoterapi

Radiasi panggul

FAKTOR RESIKO
Merokok : faktor resiko untuk menopause dini (~1,5

tahun)& peningkatan resiko hot flashes. Usia menopause maternal memprediksi usia transisi menopause. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor resiko untuk hot flashes.

KLIMAKTERIK
Klimakterik : periode fisiologis dalam kehidupan

seorang wanita di mana fungsi ovarium mengalami regresi. Dalam perimenopause, follicles stimulating hormone (FSH) , kadar estradiols & kadar luteinising hormone (LH) tidak berubah setelah menopause. Meskipun banyak siklus perimenopause masih mengalami ovulasi, kadar progesterone biasanya lebih rendah.

KLIMAKTERIK
minggu 5 kehamilan, sel-sel germ primordial bermigrasi ke genital ridge

Pembelahan sel secara mitosis membentuk oogonium, membentuk oosit

20 minggu kehamilan, 7 juta oogonium , jumlah berkurang secara bertahap, 2 juta saat lahir, hanya 300, 000 pada masa pubertas.
6

Penurunan berlanjut hingga menopause. Oogonium dikurangi dengan atresia (penyebab utama kehilangan) & ovulasi (400-500 per seumur hidup).

menopause semakin hampir, ovulasi menjadi tidak menentu, ovarium menjadi kurang responsif terhadap hormon gonadotrophic, produksi estrogen menjadi tidak menentu & sering lebih rendah, kadar FSH meningkat.

Menopause terjadi ketika respon ovarium & oosit terhadap gonadotropins berkurang/ menghilang.

BERAKHIRNYA MENSTRUASI
Menopause alami hanya dapat ditentukan secara

retrospektif setelah mengalami amenore selama 12 bulan berturut-turut. Usia rata-rata menopause adalah 51 tahun.

MEKANISME FISIOLOGIS MENOPAUSE


Selama perimenopause (sekitar 4 tahun sebelum

menopause), konsentrasi FSH, LH, estradiol & estron bervariasi tidak bisa diprediksi. Siklus haid menjadi lebih panjang, secara bertahap dari 28 hari (kisaran 26-32 hari) sampai 60 hari (kisaran 35 hari hingga lebih dari 100 hari).

Siklus haid menjadi lebih panjang karena

folikulogenesis yang tidak mencukupi, mengakibatkan gangguan pada fungsi korpus luteum & sekresi progesteron yang kurang Pada awal menopause, sekitar 60 % dari siklus masih ovulasi. Dalam 6 bulan terakhir, kadar progesteron dalam ovulasi berkurang sekitar 5 % dari siklus.

10

Siklus tersebut ditandai dengan kurangnya sekresi

folikel estradiol untuk menginduksi lonjakan siklus pertengahan LH, tapi cukup untuk merangsang pertumbuhan endometrium. Pada wanita yang sudah menopause, 300 mg androstenedion diproduksi setiap hari, 95 % oleh kelenjar adrenal & 5 % oleh ovarium. Androstenedion kemudian diubah menjadi estron dalam lemak tubuh perifer.

11

Peningkatan lemak tubuh menghasilkan jumlah

estron yang besar. Wanita pascamenopause mengkonversi sekitar 1,5 % androstenedion kepada estron (40 mg estron per hari). Wanita gemuk dapat mengkonversi sebanyak 7 % dari androstenedion kepada estron (200 mg estron per hari).

12

EPIDEMIOLOGI
Rata-rata usia menopause : 51,4 tahun
Pada umumnya berkisar : 48 hingga 55 tahun Hanya wanita

13

PATOFISIOLOGI
ESTROGEN Dengan menopause, produksi estrogen, khususnya

estradiol, menurun lebih jauh dari kadar perimenopause. Sisa estradiol yang diproduksi secara tidak langsung oleh kalenjar adrenal. Estrone (penyumbang utama) & testosterone akan dirubah menjadi estradiol pada jaringan perifer. Estrone memiliki variasi diurnal dengan kadar tinggi di pagi hari & kadar terendah pada awal malam. Aromatisasi perifer adrenal andostenedion menjadi estrone merupakan bagian terbesar produksi estrone.
14

Gambar 42-1 Sistem stadium Reproductive Aging Workshop (STRAW).

15

Gambar 42-2. Photomicrographs dari korteks ovarium wanita dari lahir hingga usia 50 tahun. Folikel primordial kecil yang tidak bertumbuh (panah) memiliki satu lapisan sel granulosa skuamosa.

16

Gambar 42-3. Penurunan terkait usia pada jumlah folikel primordial (PF) & kedua ovarium dari lahir sampai menopause. Sebagai hasil dari perekrutan (inisiasi pertumbuhan PF), jumlah PF menurun secara progresif dari sekitar 1 juta pasa saat lair menjadi 25.000 pada usia 37 tahun. Pada usia 37 tahun, tingkat rekrutmen meningkat tajam, & jumlah PF menurun kepada 1000 pada saat menopause (sekitar usia 51 tahun).

17

Pengaruh kekurangan estrogen


Hot flushes Kehilangan kolagen kulit

Perubahan saluran urogenital

Atrofi vagina

18

Osteoporosis

Gangguan fungsi kognitif Penyakit kardiovaskuler


19

Penyakit Alzheimer

PROGESTERON
Karena progesterone diproduksi oleh korpus luteum,

tingkat progesterone pascamenopause hanya 30 % dari yang terlihat pada wanita berovulasi selama fase folikuler. Kelenjar adrenal dianggap menjadi sumber dari sejumlah kecil progesterone pada wanita pascamenopause.

20

ANDROGEN
Androstenedion adalah androgen dominan yang

disekresi oleh folikel yang sedang berkembang. Dengan berhentinya perkembangan folikel pada wanita menopause, kadar androstenedion menurun sebesar 50 %. Variasi diurnal androstenedion dapat ditampilakn untuk mengikuti aktivitas kelenjar adrenal setelah menopause.

21

GONADOTROPIN
Setelah menopause, LH & FSH meningkat secara

substansial. FSH & LH keduanya 4 hingga 30 mlU/mL selama masa reproduksi, kecuali selama lonjakan praovulasi, meningkat menjadi lebih dari 50 mlU/mL & lebih dari 100 mlU/mL. Setelah menopause, kadar keduanya menjadi lebih dari 100 mlU/mL. FSH naik lebih awal & dengan kadar yang lebih cepat berbanding LH.

22

DIAGNOSA
Anamnesis Tanda dan gejala

Pemeriksaan fisis

Lab

23

Anamnesis
Tidak adanya periode menstruasi > 12 bulan pada

wanita yang tidak hamil usia > 45 tahun. Hot flashes, keringat malam, insomnia, & perubahan menstruasi adalah gejala perimenopause. Ini membantu dalam diagnosis ketika perubahan menstruasi tidak dapat dinilai setelah histerektomi.

24

Tanda & gejala


Hot flashes, keringat malam & gangguan tidur
Ketidaknyamanan urogenital atrofi epitel urethra

yang seterusnya menyebabkan gangguan berkemih Atrofi vagina, iritasi & kekeringan, dispareunia Gelisah, depresi, iritabilitas, gangguan mood, masalah memori & kelelahan. Nyeri sendi & kekakuan.

25

Pemeriksaan fisis
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan tirod Pemeriksaan payudara

Pemeriksaan panggul

26

Lab
Mungkin tidak diperlukan jika riwayat yang konsisten

dengan diagnosis FSH > 40 iu/mL Estradiol < 20 pg/mL TSH : untuk menyingkirkan penyakit tiroid

27

DIAGNOSIS BANDING
Perubahan menstruasi

Kehamilan Kanker endometrium Kegagalan hipofisis Penyakit tiroid

Hot flashes
Hipertiroid Sindroma karsinoid

Serangan panik Gejala urogenital


Vaginitis

Infeksi saluran kemih


28

PENGOBATAN
TINDAKAN UMUM
DIET Vitamin E supplemen AKTIVITAS OBAT Terapi sulih hormon

29

JENIS-JENIS TSH
Oral
Patch & gel transdermal Implan

Vagina

30

KOMPLIKASI TSH
Keganasan
Menstruasi berterusan Pembesaran uterus

31

PROGNOSIS
Ketidakteraturan siklus menstruasi & perubahan

aliran menstruasi harus berhenti saat menopause Gejala vasomotor harusnya mengalami perbaikan dengan waktu, sehingga pengobatan dapat di tapering, setidaknya setiap tahun, disarankan untuk menentukan apakah dapat dihentikan atau dosis diturunkan.

32

Gejala urogenitalia kemungkinan akan berterusan &

berpotensi memburuk setelah menopause kecuali tindakan yang digunakan untuk mencegah &/atau mengobati

33

34

You might also like