Professional Documents
Culture Documents
yang menggambarkan distribusi obat Jenismodel farmakokinetik: 1.Modelmammilary 2. Model caternary 3. Model Aliran fisiologis
1. Model Mammillary
merupakan model yang paling umum digunakan.
dihubungkan ke kompartemen sentral Kompartemen sentral mewakili jaringan2 yang kesetimbangan obatnya cepat terjadi Ka menunjukkan tetapan laju absorpsi
satu Kompartemen dua terbuka iv Kompartemen dua terbuka dengan absorpsi orde ke satu
2. Model Caternary
Model ini terdiri atas kompartemen2 yang berderet
perifer yang mengelilingi kompartemen sentral. Sementara model Caternary tidak menunjukkan hal tersebut Sehingga model caternary tidak banyak digunakan
3. Model Fisiologik
perfusi merupakan model farmakokinetik yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik Metode ini lebih akurat tapi ribet
First order
1. t1/2 tidak tergantung dosis 2. Eliminasi non jenuh
3. Linier farmakokinetik
Persamaan2 mengikuti
Persamaan reaksi orde 1 Ln At = Ln Ao Kt At = obat yang siap beraksi pada waktu ke t Ao= obat yang siap beraksi mula2 K= tetapan kecepatan reaksi orde 1 t= waktu sehingga a=Ln Ao b=K
kesatuan. Jadi obat masuk dan secara cepat terdistribusi ke semua bagian lalu obat juga dapat keluar dari tubuh karena merupakan kompartemen terbuka. Selain itu model kompartemen satu terbuka tidak menghitung kadar obat yang sebenarnya dalam jaringan, tapi menganggap bahwa berbagai perubahan kadar obat dalam plasma mencerminkan perubahan yang sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Jadi saat kita analisis kadar obat dalam darah, maka nilai yg kita dapat dianggap sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Tapi konsentrasi obat dalam berbagai jaringan tidak sama pada berbagai waktu.
pembuluh darah dan didistribusikan. Dalam hal ini volume dimana obat terlarut disebut Volume distribusi (Vd) rumus: untuk orde 1 Vd = DB0 / Cp0 atau Vd = Dosis / Cp0, dimana, DB0 merupakan kadar obat dalam tubuh mula2 atau sama dengan dosis yg diberikan Cp0 merupakan kadar obat dalam plasma mula2. didapat dari anti ln K pada persamaan regresi linier t vs Cp
Vd = Dosis yang diberikan secara i.v / (K x AUC) K = tetapan laju eliminasi, didapat dari regresi linier t v
Cp AUC = area under curve, pada model kompartemen satu terbuka i.v dapat digunakan rumus: Cp0/K Selain itu Vd dapat juga dinyatakan sebagai % Vd/berat badan) x 100% = %BB Ada juga Tetapan Laju Eliminasi (K) yang terdiri dari: Tetapan Laju eliminasi (K) = Tetapan Laju metabolisme (Km) + Tetapan Laju Eksresi (Ke) Pada model ini reaksi mengikuti REAKSI ORDE 1
lnDBt = lnDB0 kt dimana, DBt = jumlah obat dalam tubuh pada waktu t DB0= jumlah obat dalam tubuh mula2 = dosis atau jika yang diketahui adalah kadar obat dalam plasma= lnCpt=lnCp0 kt Cpt = kadar obat dalam plasma pada waktu t Cp0= kadar obat dalam plasma mula2 DB = Vd x Cp
terimakasih