You are on page 1of 37

Pemeriksaan Mata

Dr. Suwido Magnadi Bag./ SMF Mata FK. UNDIP / RS Dr. Kariadi Semarang

PANCA INDERA TIDAK SELALU DAPAT DI PERCAYA , DAN PANCA INDERA DAPAT MENGELABUHI KITA , KARENA KADANG KADANG SUMBER PERUBAHAN SEBAGIAN BESAR ADA PADA OBYEK ITU SENDIRI ATAU LATAR BELAKANGNYA.

ISTERIKU DAN IBU MERTUA ( HILL , 1915 )

ANAMNESIS
Nama
Umur Alamat

:
: :

Pekerjaan
Agama

:
:

Pendidikan :

KELUHAN UTAMA
1. TAJAM PENGLIHATAN :
Jangka waktu Perbedaan kedua mata Gangguan Visus

Metamorfopsia
Fotophobi Kromatopsia Halo Hilang lapang pandang Niktalopia Hilang sementara

2. RASA SAKIT / KURANG ENAK

3. MELIHAT DOBEL 4. KOTORAN / SEKRET MATA

5. PERUBAHAN PENAMPILAN
PERUBAHAN WARNA PEMBENGKAKAN

BENJOLAN

PERUBAHAN LETAK

1. Visus 2. Segmen depan Fokal Iluminasi Placido Fluorescein

3. Segmen Belakang
Fundus Reflek Funduskopi 4. Khusus Tekanan Dalam Bola Mata Lapang Pandang Tes Anel

MATA KABUR

1. Refraksi Anomali

3. Kelainan Saraf

2. Kelainan Media Refrakta

KORNEA
HUMOR AQUOUS LENSA

KORPUS VITREUM

MEDIA REFRAKTA

VISUS OPTOTIPE

E
A D A
DOKTER
DRWIDAGDO
D R NORMA D H
DR S MAGNADI
DR INAKAWATI
RSELISABETH
SEMARANG

5 / 50

Snellen / Straub
VISUS NORMAL : 5 / 5

5 / 40

5 / 30

ARTINYA : Penderita bisa membaca huruf pada optotipe pada jarak 5 m yang se harusnya dapat dibaca oleh orang normal pada jarak 5 m.

5 / 20
5 / 15 5 / 10 5/6 5/5 6/5

VISUS HITUNG JARI

3 ../60

hanya
Penderita bisa menghitung jari pada jarak 3 meter yang seharusnya orang normal pada jarak 60 m.

VISUS GERAKAN / LAMBAIAN TANGAN

1 / 300
Penderita HANYA bisa melihat lambaian / gerakan tangan pada jarak 1 m yang se harusnya bisa dilihat orang normal pada jarak 300 m.

VISUS GELAP & TERANG (


ARTINYA : Penderita HANYA bisa membedakan gelap dan terang.

1/~

Perlu diperiksa apakah masih dapat mem bedakan arah datangngnya sinar dan membedakan warna merah hijau.

VISUS O
Penderita terang. TIDAK DAPAT membedakan gelap dan

PUPIL REFLEK

:
Direk negatif Indirek positip

Fokal / Oblique iluminasi

PRINSIP

Sumber Cahaya dari kanan depan penderita , melalui lensa + 10 / 15 D berkas sinar difokuskan pada tempat yang akan diperiksa.

TINDAL EFEK

Fenomena yang terjadi pada kamera okuli anterior , dimana akan tampak berkas / garis sinar yang meng hubungkan antara fokus sinar pada kornea dan fokus sinar pada iris oleh karena pantulan sinar oleh sel sel hasil peradangan.

Tes PLACIDO
Sumber cahaya dari kanan belakang penderita, Keratoskop Placido dihadapkan pada penderita dan pemeriksa mengintip lewat lubang ditengah keratoskop dibantu dengan lensa sferis positip 10 - 15 D yang ditempelkan dibelakang placido untuk memperbesar gambar.

TES FLUORESEIN
1. Ada tidaknya defek epitel Kornea
Mata ditetesi Lar. Fluoresein 2 % , kemudian dibilas dengan NaCl fisiologis. Apabila terdapat defek epitel kornea maka akan tampak warna kehijauan ditempat defek. Gambaran ini akan diperjelas bila menggunakan Slit lamp dengan penyinaran biru.

2. Tes FISTEL / KEBOCORAN ( Seidel tes )


Mata ditetesi lar. Fluoresein 2 % Penderita disuruh berkedip kedip, akan tampak aliran dari tempat kebocoran / fistel.

3. BREAK UP TIME ( Kekeringan kornea )


Mata ditetesi lar. Fluoresein 2 % Tunggu dan tentukan waktunya berapa lama warna hijau menjadi pecah dari mulai saat ditetes lar. Fluoresein . Normal : 15 - 45 detik.

4. Fungsi Ekskresi Sistim Lakrimalis


Mata penderita ditetesi lar. Fluoresein 2 %, kemudian ditunggu beberapa saat sambil diperintahkan untuk berkedip kedip.

Hidung ipsilateral ditutup kapas basah, hidung kontra lateral ditutup, kemudian penderita disuruh sisi .
Hasil Positip bila ada bercak fluoresein pada kapas ( hijau kekuningan )

FUNDUS REFLEK

CERMIN DATAR BERLUBANG

Kapsul Anterior Pusat Lensa Kapsul Posterior Korpus Vitreum

DIPERINTAH MELIRIK KANAN KIRI atau ATAS BAWAH


DIPERINTAH MELIRIK KE KIRI :

Mengikuti Perintah : kekeruhan di kapsul anterior Tidak bergerak : kekeruhan di pusat lensa Berlawanan Perintah : kekeruhan di kapsul posterior Gerak tidak beraturan : kekeruhan di korpus vitreum

FUNDUSKOPI ( oftalmoskop )

Papil N II

Arteri / Vena
Retina Fovea

TEKANAN INTRA OKULER


Pemeriksaan sederhana dgn cara digital (hasil tidak akurat, tergantung pengalaman)

TONOMETER SCHIOTZ ( cukup murah , hasil dpt diandalkan )

LAPANG PANDANG
Tes KONFRONTASI :
Penderita dan pemeriksa saling berhadapan, masing masing pandangan terfiksasi pada ujung hidung / pangkal hidung . Telunjuk pemeriksa digerakkan dari sebelah samping kanan / kiri menuju ketengah.

PERIMETER GOLDMAN

KAMPIMETER
Untuk memeriksa defek lapang pandang / scotoma sentral.

Lapang pandang ?
Kecuali apabila lapang pandang sudah menyempit

Tes ANEL
Melalui punctum lakrimalis dimasuk kan cairan NaCl fisiologis , apabila saluran lakrimalis lancar maka akan tampak reflek menelan

Penyebab mata kabur adalah sebagai berikut : 1. Refraksi Anomali 2. Kekeruhan media refrakta

3. Kelainan Syaraf
4. Aberasi Sferis

Pemeriksaan visus dapat menggunakan : 1. Optotip Snellen 2. Jari tangan 3. Optotipe Straub 4. Lampu Batery

Media refrakta dapat diperiksa dengan menggunakan :


1. Obilque Iluminasi 2. Lampu Batery 3. Fokal Iluminasi 4. Fundus Reflek

Untuk memeriksa fundus reflek : 1. Pupil dilebarkan 2. Cahaya dibiaskan masuk kedalam bola mata 3. Sumber cahaya dibelakang penderita 4. Lensa berlubang ditengahnya.

Penderita dengan visus 5 / 10 : 1. Dapat melihat gerakan tangan pada jarak 5 m. 2. Dapat menghitung jari pada jarak 5 meter. 3. Dapat melihat gerakan tangan pada jarak 10 m. 4. Dapat membaca huruf pada optotipe.

A. Kesuraman bergerak sesuai dengan perintah kekeruhan di kornea. B. Sumbu putar bola mata ada dipusat lensa.

A. Fundus reflek dapat untuk mengetahui kekeruhan media refrakta.


B. Kekeruhan media refrakta hanya dapat dilihat dengan fundus reflek.

Terima Kasih

You might also like