You are on page 1of 36

Tumor Payudara

Kuliah Pakar

HAS,FKUWKS

Tujuan pembelajaran IKT Breast


1. Mengetahui perbedaan Tumor jinak dan Ganas payudara baik perbedaan klinis, Ax dan PF 2. Mengetahui Epidemologi kondisi terkini 3. Mengetahui Faktor Resiko dan patogenesis 4. Mengetahui Ddx pada tumor payudara

Temuan Klinis
Kondisi kemungkinan Jinak Peradangan Pain (95% jinak) Menyusui Trauma Benjolan tanpa karakter ganas
( tumbuh invasif (fix pada dasar), temuan masa padat, berdarah, kolateral, edematous , gejala penekanan jaringan dan benjolan tambahan di tempat lain)

Epidemology
Globocan 2002 Insiden Kanker secara umum lebih tinggi di negara maju dari pada negara berkembang. Akan tetapi untuk Ca payudara negara berkembang lebih tinggi. 638: 514 ..

Epidemology
BRK PA 1998 menempati peringkat ke-2 setelah Ca Cx Globocan ,2000 Indonesia: kanker terbanyak
Payudara Cervix 26/100.000 16/100.000

Data SIRS 2004-2007:


Payudara (1) Ca Cx (2) 6.200 kasus 5.500 kasus

Data RS Dharmais :
2003 2008 221 657

Survey Yayasan Kesehatan Kanker Jakarta : 2005: Masyarakat tidak mengetahui deteksi dini : 70% kasus pada St III dan IV

Poli Bedah RS. DR. Soetomo 2002-2009 Kanker Payudara


450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Orang

Mortality
ACS : 1,3 juta terdiagnosis/ tahun kurang lebih 465.000

Semakin tinggi usia , semakin beresiko, dan bila usia lebih dini Ternyata banyak tipe Histopatologi yang lebih buruk

(Tavasolli FA,2003)

RAS.... Banyak terkena kulit Hispanic, akan tetapi kulit hitam bila ada biasanya tipe histo PA yang lebih buruk ( TNBC) ( Thike AA, 2010), Asia cukup banyak.

Anatomy

Areola Nipple Ductus Lobulus Sebaseus gld Musc. Pect ICS TDLU

Axillary tail of spence : Radical

Ligamentum Cooper

Lv 1 mammaria int subskapularis vena axilaris Lv 2. Rotter Lv3. Apical vena axillaris Lig. Helsted

N1.. Axilla N2. Mammaria interna N3. Infra clavicula

Operation Breast Coversing tx (lumpectomy) SimpleMastectomy(total)/ Partial Mastectomy Radical Mastectomy MRM

Clinical Symptoms
Perubahan bentuk Retraksi kulit payudara Peau de Orange Kolateral Satellite nodule Tumor ( Lokasi : QLA, Solid Konsistensi : padat kenyal rapuh Permukaan: kasar, berulkus, krustae Fix/ mobile)

Faktor Resiko BB naik, BMI > 28kg/m2 Diet Tinggi lemak Alkohol Menarche usia dini : 12-13 tahun. 10% Siklus menstruasi 21. tetapi 31 hari pada usia 18-22. Siklus menstruasi yang pendek, umur 30 ??? Menopause yang lebih tua peningkatan risk .

FIG. 1. Steroidogenic pathway. The biologically active steroids progesterone and estradiol are produced from cholesterol by a number of enzymes in the ovary. The key steps seem to be the entry of cholesterol into the mitochondrion facilitated by the StAR protein for progesterone production and the conversion of androstenedione to estrone catalyzed by aromatase (P450arom) for estrogen production. Please note that biologically active quantities of progesterone (nanomolar) are 100 to 1000 times higher than those of estradiol (picomolar). This underscores the fact that relatively very low quantities of aromatase enzyme and estradiol give rise to important biological functions.

Hamil anak pertama > 35 tahun Risk Hamil nulli para > 30% risk Ca Menyusui lebih lama menurunkan Risk

DDx
Mastitis Galactocele Periductal mastitis Fat nekrosis Intraductal papiloma FCC FAM Phylloides tumor DAN MALIGNANCY

Peradangan
Jarang, kemerahan, bengkak, nyeri

Mastitis acut

Paling sering Saat laktasi 1 bulan post partum Mg I ok fiss papila infeksi Causa staphylococcus aureus (streptoccus jrg) Kel : bengkak, kemerahan, nyeri, panas (+) lanjut abses terjadi necrosis + netrophil

Galactocele

Kista susu milk cyst. Pada wanita muda menyusui kista berisi air susu akibat sumbatan ductus. Dinding kista dengan bagianbagian necrosis + infiltrasi sel neutrofil. Dilatasi ductus = Ductus Ectasi tetapi DE terjadi post menopause.

FAT nekrosis

Tidak nyeri Penebalan / retraksi kulit Mamografi : Density (+) Kalsifikasi Pu ok trauma

sering kacau Ca ?

Mikroskopik : Permulaan terjadi gambaran perdarahan : Terjadi nekrosis sentralis lemak

Periductal mastitis
= Recurrent subareolar abscess = Squamous metaplasi of lactiferus duct = Zuska disease

Benjolan : nyeri kemerahan subareola ok infeksi non bakteri yang timbul sekundair ok pengentalan sekret payudara tidak berhubungan dengan laktasi, umur dan sex.

Papilloma

Papilloma solitair pada ductus subareolar yang besar

Perdarahan nipple
Discharge nipple

Pu usia 50 tahun Benjolan subareola Retraksi papilla mamma (-)

Tidak predisposisi malignancy

> 80% ductus papiller dengan nipple discharge massa kecil/mammografi Papilloma yang besar dapat menyebabkan infarct ok torsi tangkai discharge berdarah Discharge tidak berdarah sumbatan partial / intermittent atau iritasi sekresi Papilloma kecil kalsifikasi

Mikroskopik : proliferasi duct epitelium stroma tanpa sel abnormal

Tumor jinak, ok estrogen , 20-35 th Diameter 3 10 cm, berkapsul semu, putih, keabu-abuan, necrosis (-) Soliter, multipel Jenis : Pericanalicular Intracanalicular Mikroskopik : Jaringan ikat Sel epitel kelenjar

The first figure shows the entire

Alogoritme
Benjolan pada Payudara Menyusui
Mastitis Galactocele Mastitis TB

Tidak menyusui Infeksi


Mastitis ? Periductal mastitis Phyloides ? , Ganas?

Non Infeksi

GanasGanas FAM, Tidak FCC


Intraductal papilloma Phyloides Malignancy

Algoritme
Bedah Radiologi (USG/Mammo) PA (FNAB ) conculsive Unconculsive VC durante Op BEDAH Staging Paliatif Removable PA type tumor Radiology (Rx) IPD ( ChemoTx)

Selamat belajar Soal Ujian dari Topik ... 10 soal Di fokuskan Pola pemikiran : algortime Bukan semata gambaran PA, krn PBL

You might also like