Professional Documents
Culture Documents
menderita SLE Menyerang wanita 15-40 th, 5 x lebih sering dibandingkan laki laki Merupakan prototipe penyakit autoimun yg ditandai oleh produksi antibodi terhadap komponem komponen inti sel yang berhubungan manifestasi klinis yang luas Perjalanan klinisnya ditandai dg periode aktif dan remisi dg manifestasi ringan sampai dengan berat (mengancam jiwa
histon. Antibodi ini secara bersama disebut ANA dan dg antigen membentuk kompleks spesifik dan beredar dalam sirkulasi. kompleks imum ini mengendap di berbagai organ tubuh yg mengakibatkan aktivasi komplemen dan selanjutnya menimbulkan inflamasi. Manifestasi klinis yang terjadi karena proses inflamasiini.
Genes suceptible individual Genes involved: MHC class II Complement Additional unidentified genes Environmental
Trigers
T-Cell driving force CD4-dependent
LES
Tindakan Pembedahan
Keguguran
Kehamilan
Manifestasi Klinik
Sangat beragam dan sering pada keadaan awal tidak
dikenali sebagai SLE Gambaran klinis keterlibatan sendi atau muskuloskeletal dijumpai pada 99% kasus SLE Artritis sebagai manifestasi awal hanya dijumpai pada 55% kasus
Gejala Konstitusional
Kelelahan : mendahului manifestasi klinis yang lain dan
agak sulit dinilai Penurunan berat badan: disebabkan pean nafsu makan atau disebabkan gx gastrointestinal Demam : sulit dibedakan dari sebab lain spt infeksi Lain-lain : rambut rontok, hilangnya nafsu makan, pembesaran kgb, sakit kepala, mual dan muntah
Manifestasi Muskuloskeletal
Nyeri otot (myalgia)
Nyeri sendi (athralgia) Arthritis Tendinitis
Manifestasi Muskuloskeletal
Fotosensitifitas
Diskoid LE Subacute cutaneus lupus erythematosus Paniculitis Alopecia Vaskulitis Bercak erithema pada palatum mole dan durum
Erithema
Depigmentasi pada bibir
Manifestasi Paru
Pneumonitis
Emboli paru Hipertensi pulmonum Perdarahan paru
Manifestasi Neuropsikiatrik
Epilepsi
Hemiparesis Lesi syaraf kranial Lesi batang otak Meningitis steril Gangguan fungsi mental organik dan non organik
Manifestasi Hemik-Limfatik
Limfadenopati
Kelenjar getah bening yang sering terkena adalah aksila
Limphadenophat i 12-50%
kelelahan 90%
Panas lama 80-85% BB turun 60% ginjal 50% Kulit 50-58% Athralgia/ arthritis 90%
SLE
Paru 38%
Hematologi 50%
Jantung 48%
Vaskulitis
DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan laboratorium
PENATALAKSAAAN SLE
Karena px SLE mengalami fotosensitif maka tidak boleh
terpapar sinar matahari Harus menggunakan krim pelindung sinar matahari, baju lengan panjang, topi, payung Karena sering infeksi, maka profilaksis antibiotika hrs dipertimbangkan utk px yg akan cabut gigi dll Pengaturan kehamilan Terapi SLE : konservatif dan agresif
Terapi konservatif
Artritis, athralgia, myalgia :
analgesik, NSAID, hidrosikloroquin,
Lupus kutaneus :
Sunscreen, baju pelindung, kaca jendela digelapkan
Glukokortikoid topikal
Anti malaria Dapson
Serositis
Salisilat NSAID Antimalaria
Terapi agresif
Glukokortikoid dosis tinggi harus segera diberikan bila timbul
pneumonitis lupus,
glomerulonefritis, anemia hemolitik, trombositopenia, sindroma otak organik
Jenis dan dosis obat imunosupressan dan sitotoksik yg dipakai untuk SLE
Azatioprin
Siklofosfamid Metotreksat Siklosporin A Mofetil mikofenolat