You are on page 1of 18

Universitas Darma Agung, Medan.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I
1. Jefri Manurung 2. Minar Lasmauli Sirait (10.032.111.029) (10.032.111.032) 5. Yarman Laia 6. Paulo M.P. Harianja (10.032.111.229) (11.032.111.006)

3. Fasaaro Laoli
4. Rivelson P. Sidauruk

(10.032.111.066)
(10.032.111.068)

7. Dian Asmita Panjaitan


8. France Elinda Sinaga

(11.032.111.034)
(12.032.115.027)

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2013

Pengertian
Produksi adalah suatu proses yang mengubah input (faktor produksi atau sumberdaya) menjadi output sehingga bertambah nilainya. Output yang dihasilkan dapat berupa barang dan jasa. Faktor produksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tanah (land)

Tenaga Kerja (labor)


Modal (capital) Kewirausahaan (entrepreneurship) Faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Input tetap, yaitu input yang jumlahnya tidak berubah dalam jangka waktu tertentu. Input variabel, yaitu input yang jumlahnya dapat berubah mengikuti jumlah output yang dihasilkan.
Tenaga Kerja (Labor) Modal (Capital) Barang (Goods)

Input
Tanah (land) Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Proses Produksi

Output
Jasa (Services)

Universitas Darma Agung, Medan.

Fungsi Produksi Jangka Pendek


Fungsi produksi jangka pendek merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat input, dimana input yang digunakan terdiri atas input tetap (paling tidak satu) dan input variabel.
__

Q = f (K,L)
K = Kapital (modal) dan L = Labor (tenaga kerja)

1. Konsep Produksi
Total Physical Product (TPP)

Total Physical Product (TPP) adalah jumlah seluruh output yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.
Average Physical Product (APP)

Average Physical Product (APP) adalah jumlah output rata-rata per unit input yang digunakan dalam suatu proses produksi.

APP = TPP/input

Marginal Physical Product (MPP)

Marginal Physical Product (MPP) adalah perubahan jumlah output sebagai akibat perubahan 1 (satu) unit input yang digunakan dalam suatu proses produksi.

MPP = TPP/input
Universitas Darma Agung, Medan. 4

Fungsi Produksi Jangka Pendek


2. Tahap Produksi Kurva Produksi Jangka Pendek Tahap I Pada tahap ini TPP, APP, dan MPP naik, seperti
Q TPP

terlihat pada jarak OL1.

Tahap II Pada tahap ini TPP dan APP masih mengalami

0 Tahap I
Q

L1

L2

L3

kenaikan, namun MPP menurun, seperti terlihat


pada jarak L1 L2 .

Tahap II

Tahap III

Tahap III Pada tahap ini TPP, APP, dan MPP turun, yaitu seperti terlihat setelah L3 .
APPL

L1

L2

L3 MPPL

Universitas Darma Agung, Medan.

The Law of Deminishing Return


The Law of Deminishing Return (hukum hasil lebih yang semakin berkurang) menyatakan bahwa: Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (misalnya tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total (total physical product) akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, pertambahan produksi (marginal physical product) akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total akan semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun..
Tenaga Kerja (orang) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Physical Product (TPP) / (unit) 150 400 810 1080 1290 1440 1505 1520 1440 1300 Average Physical Product (APP) / (unit) 150 200 270 270 258 240 215 Marginal Physical Product (MPP) 150 250 410 270 210 150 65 15 -80 -140 KETIGA
6

Tahap

PERTAMA MPPmax

KEDUA

TPPmax

180 160 130


Universitas Darma Agung, Medan.

The Law of Deminishing Return


Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi
2000 1800 1600 1400

Tahap I

Tahap II

Tahap III

Jumlah Produksi (Q)

1200 1000 800 600 400 200 0 0 -200 -400 2 4 6 8 10

TPP

APP MPP

Tenaga Kerja (L)


Universitas Darma Agung, Medan. 7

Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan. Atau dapat ditulis :

Elastisitas Produksi =

Persentase perubahan output Persentase perubahan input

Elastisitas produksi juga dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:

dY/Y dY . X Elastisitas Produksi = ; dX/X dX Y


product dan average physical product, sebagai berikut:

MPP (Marginal Physical Product) = APP (Average Physical Product)

Dari persamaan tersebut, nampak adanya hubungan antara elastisitas produksi dengan marginal physical

Jika tingkat produksi di mana MPP > APP maka EP > 1 Jika tingkat produksi di mana MPP = APP maka EP = 1 Jika tingkat produksi di mana MPP = 0 maka EP = 0 Jika tingkat produksi di mana MPP negatif maka EP juga negatif.

Universitas Darma Agung, Medan.

Elastisitas Produksi
I = Daerah Produksi I Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1, disebut daerah I (irasional). Penambahan faktor produksi sebesar 1% menyebabkan penambahan produk
Y
TPP

selalu lebih besar dari 1%.


II = Daerah Produksi II Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0, disebut daerah rasional. Penambahan faktor produksi 1% menyebabkan penambahan produk paling tinggi
0 I Y II III X

1% dan paling rendah 0%. Di daerah ini dapat


dicapai pendapatan maksimum. III = Daerah Produksi III Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0, disebut daerah irasional. Penambahan faktor produksi menyebabkan pengurangan produk (penambahan negatif) atau mengurangi pendapatan.

E>1

E=1

E=0

E<1

APP

L3

Universitas Darma Agung, Medan.

Fungsi Produksi Jangka Panjang


Fungsi produksi jangka panjang merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat input, yang mana input yang digunakan seluruhnya berupa input variabel.

Q = f (K,L)
K = Kapital (modal) dan L = Labor (tenaga kerja)

Kurva Produksi Jangka Panjang


K K

Jalur Perluasan Usaha

Expantion Path

Least Cost Combination (Keseimbangan)

Isoquant Curve 3 (3000 Unit) Isoquant Curve 2 (2000 Unit) Isoquant Curve 1 (1000 Unit) Isoquant Curve 2 Isoquant Curve 1

Isocost Line 1

Isocost Line 2

Isocost Line 3

Isocost Line 1

Isocost Line 2

Universitas Darma Agung, Medan.

10

Fungsi Produksi Jangka Panjang


Isoquant Curve Isoquant Curve adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi output dengan jumlah tertentu (sama). Ciri-cirinya: Cembung dilihat dari titik 0 (origin). Berlereng (slope) negatif. Tidak saling berpotongan. Semakin menjauhi dari titik 0 (origin), semakin tinggi jumlah barang yang diproduksi. Isocost Line Isocost line adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat dibeli (dibiayai) dengan jumlah dana yang sama. Least Cost Combination Least Cost Combination adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang memberikan biaya paling rendah dalam memproduksi sejumlah output tertentu. Keseimbangan Produsen Keseimbangan Produsen adalah tingkat output maksimal yang dapat dihasilkan dengan dana (biaya) tertentu atau jumlah dana (biaya) minimal yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu. Expantion Path Expantion Path (jalur perluasan usaha) adalah garis yang menghubungkan titik-titik keseimbangan produsen pada berbagai tingkat output.
Universitas Darma Agung, Medan. 11

Fungsi Produksi Cobb-Douglas Q = A K L


Dimana:
Q Jumlah output A = Kondisi teknologi K = Kapital ( modal) L Labor (tenaga kerja)

Fungsi produksi Cobb-Douglas memiliki 3 (tiga) sifat kondisi return to scale, yaitu:

Increasing Return to Scale


Merupakan kondisi di mana proporsi kenaikan output lebih dari proporsi kenaikan input, yang ditunjukkan

dengan jumlah pangkat lebih dari 1 atau + > 1

Constant Return to Scale


Merupakan kondisi dimana proporsi kenaikan output sama dengan proporsi kenaikan input, yang ditunjukkan dengan jumlah pangkat sama dengan 1 atau + = 1.

Decreasing Return to Scale


Merupakan kondisi dimana propoesi kenaikan output kurang dari proporsi kenaikan input, yang ditunjukkan dengan jumlah pangkat kurang dari 1 atau + < 1
Universitas Darma Agung, Medan. 12

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Hubungan Input dan Output yang Menggambarkan Kenaikan Hasil Bertambah (Increasing Return to Scale)
Faktor Produksi (X) 1 2 3 4 Penambahan Faktor Produksi (X) 1 1 1 Hasil Produksi (Y) 18 25 45 70 Penambahan Hasil Produksi (Y) 15 20 25 MPP (Y/ X) 15 20 25

Universitas Darma Agung, Medan.

13

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Hubungan Input dan Output yang Menggambarkan Kenaikan Hasil Tetap (Constant Return to Scale)
Faktor Produksi (X) 1 2 3 4 Penambahan Faktor Produksi (X) 1 1 1 Hasil Produksi (Y) 10 20 30 40 Penambahan Hasil Produksi (Y) 10 10 10 MPP (Y/ X) 10 10 10

Universitas Darma Agung, Medan.

14

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Hubungan Input dan Output yang Menggambarkan Kenaikan Hasil Berkurang (Decreasing Return to Scale)
Faktor Produksi (X) 1 2 3 4 Penambahan Faktor Produksi (X) 1 1 1 Hasil Produksi (Y) 10 18 24 28 Penambahan Hasil Produksi (Y) 8 6 4 MPP (Y/ X) 8 6 4

Universitas Darma Agung, Medan.

15

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Contoh: 1. Diketahui fungsi produksi dengan persamaan Q = 5K3/4L1/5. Jika pangkat dalam persamaan tersebut dijumlahkan akan diperoleh nilai kurang dari 1. yaitu 3/5 + 1/5 = 4/5. Untuk membuktikan bahwa fungsi produksi tersebut bersifat Decreasing Return to Scale, dapat dilakukan dengan mengalikan semua input dengan

kelipatan yang sama, misalnya 2, maka persamaannya menjadi:


Q* = 5 (2K)3/5 (2L)1/5 Q* = 5. 23/5. K3/5. 21/5. L1/5 Q* = 5. 23/5. 21/5. K3/5. L1/5

Q* = 24/5. 5. K3/5. L1/5


Q* = 24/5. Q Q* = 1,74 Q Artinya:

Setiap kenaikan input K dan L sebesar 2 kali lipat menghasilkan kenaikan output yang proporsinya kurang dari 2,
yaitu sebesar 1,74 kali lipat, sehingga terbukti bahwa fungsi produksi tersebut bersifat Decreasing Return to Scale.

Universitas Darma Agung, Medan.

16

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


2. Diketahui fungsi produksi dengan persamaan Q = 7Ka Lb, dengan Q = 50.000, K = 5.000.000, dan L = 500, serta a + b = 0,7 atau (b = 0,7 a). Untuk menghitung a dan b dapat dilakukan dengan menggunakan logaritma, sebagai berikut: Q log Q log 50000 4,70 4,70 = 7 Ka Lb = log 7 + a log K + b log L = log 7 + a log 5000000 + b log 500 = 0,85 + a(6,70) + b(2,70) = 0,85 + 6,70a + 2,70b

4,70
4,70 1,96 a b

= 0,85 + 6,70a + 2,70(0,7-a)


= 0,85 + 6,70a + 1,89 2,70a = 4a = 0,49 = 0,7 a = 0,7 0,49 = 0,21
Universitas Darma Agung, Medan. 17

4,70 0,85 1,89 = 6,70a 2,70a

Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Untuk menghitung MPK dan MPL dapat dilakukan dengan menurunkan secara parsial fungsi produksi tersebut terhadap K dan L. MPK = Q/K

= 7 a Ka-1 L b
= 7 (0,49) (5000000)-0,51 (500)0,21 = 7 (0,49) (0,00038) (3,69) = 0,0048 Dan: MPL = Q/L = 7 b Ka L b-1 = 7 (0,21) (5000000)0,49 (500)-0,79 = 7 (0,21) (1916,44) (0,0074) = 20,85

Universitas Darma Agung, Medan.

18

You might also like