Professional Documents
Culture Documents
Data Demografi
Persen 4,3
3 Tahap proses mengingat 1. Menyerap Informasi Baru 2. Menyimpan Informasi 3. Mengingat Kembali Informasi
Definisi Demensia
Suatu kondisi klinis yang ditandai oleh kemerosotan daya ingat, intelektualitas dan emosional. Sehingga mengakibatkan ketidakmampuan melakukan kegiatan seharihari secara normal.
Klasifikasi demensia
1. 2. 3. 4.
Berdasarkan umur : senilis, presenilis Berdasarkan gejala klinis : global, afasik, visuo perseptif Berdasarkan anatomi ; kortikal, subkortikal Berdasarkan perjalanan penyakit : demensia reversibel + 10-12% disebabkan alkohol, obat-obat, kelainan psikiatri, penyakit meningitis, trauma kepala, hidrosefalus komunikan demensia non reversibel: proses degeneratif tergolong kedalamnya demensia yang paling banyak ditemui : demensia alzheimer dan vaskuler
Biasanya
ada faktor resiko : riwayat keluarga, alzheimer umur > 50 thn, penyakit down`s syndrome ,parkinson Progresif, sangat chronis
Demensia Alzheimer
Diagn. pasti dengan otopsi otak Jadi diagn cukup dengan diagnosis probable Kriteria diagnosa probable Alzheimer:
1. Ditemukan demensia secara klinis (test mini mental) 2. Defisit 2 atau lebih bidang kognitif (memori, bahasa, atensi, orientasi, fungsi eksekutif, visuospatial) 3. Perburukan memori/kognitif progresif 4. Tak ada gangguan kesadaran 5. Tak ada penyakit otak dan gangguan sistemik (khas: perburukan intelektual dan tingkah laku, mengganggu pekerjaannya dan lingkungan)
Tujuan pengobatan
Mempertahankan
hidup Memperlambat progresivitas Mengobati penyakit penyerta Membantu keluarga, memberi informasi cara-cara penanganan yang manfaat
kualitas
Terapi farmakologi
Menentukan
pembuluh darah serebral (ump : stroke) Ditemukan infark multipel di otak 15-25% dari semua demensia onset pada usia yang lebih muda dan lebih mendadak dibanding Alzheimer
Gejala klinis
Biasanya menyusul penyakit stroke, muncul demensia, perjalanan penyakit bisa mendatar atau membaik, kemudian memburuk lagi dst berfluktuasi step wise Konfusi mengembara Kepribadian masih terpelihara sampai std lanjut Terdapat gejala lesi di otak: hemisparese gangguan esktrapiramidal, disathria, dll Defisit memori kurang menonjol tapi kognisi lamban Disfungsi visuospasial
Dikutip dari Brown MM (1993) vascular dementia Alzheimer`s Review 3(2)5762 http://www.alzcot.org/info/vasculardementia.html
Diagnosis
1. 2. 3.
4.
5.
Tentukan dulu apa ada demensia Tentukan gangguan fungsi kognitif, memori, emosional Perjalanan penyakit gradual atau stepwise Periksa gejala stroke : kelainan neurogi fokal Cari faktor risiko stroke, hipertensi, DM, cholesterol , merokok, dll
Pengobatan
Demensia
vaskuler adalah akibat stroke sehingga penting di pikirkan pencegahan : secondary stroke attack. Obat-obat
Galatamin 2 x 4 mg 2 x 8 mg Rivastigmin 2 x 3 mg 2 x 6 mg Donepezil 1 x 5 mg 1 x 10 mg Pentoxifilin 3 x 400 mg Piracetam 3 x 800 mg 1200 mg Ginkogiloba 2 x 40 mg 60 mg Vit V 2 x 100 unit
Pencegahan
Sesuai dengan pencegahan serangan stroke ulang Obati hipertensi, DM Kendalikan hiperlipidemia Hentikan rokok, alkohol Diet yang sesuai Gaya hidup sehat dengan olah raga, rendah garam, kurangi stress Penderita dengan resiko tinggi, berikan obat anti agregasi trombosit.
PERTANYAAN
1)
2)
3) Yang tidak berhubungan dgn Demensia alzheimer a) ada riwaayat keluarga b) usia > 50tahun c) downs syndrome d) parkinson e) akut 4) Yang tidak berhubungan dengan demensia vaskuler a) berhubungan dgn masalah pembuluh darah b) infarak multiple diotak c) onset pada usia muda d) lebih mendadak dari pada alzaheimer
5. Diagnosis pasti alzheimer a) otopsi otak b) probable alzheimer c) tesmini mental d) tes laboraturium e) CT scan