You are on page 1of 46

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

8
Kelompok 2
Farmasi A
Suljawahirah S
Sartika Dewi Saiful
Sri Handriyani HR N
Zulhijja Adha
Nurul Hidayah A
Sitti Nur Hajiah K
Muhammad Darwis
Muhammad Nur Nisba
Fuada Haerana Rifai




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Sediaan Suppositoria



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
8



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
7



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
6



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
3



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>





>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Suppositoria adalah sediaan
padat dalam berbagai bobot
dan bentuk, yang diberikan
melalui rektal, vagina atau
uretra.
Umumnya meleleh, melunak
atau melarut pada suhu tubuh.
Suppositoria dapat bertindak
sebagai pelindung jaringan
setempat, sebagai pembawa
zat terapetik yang bersifat
local atau sistematik.



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Bobot, ukuran dan
bentuk
Bobot suppositoria kalau tidak
dinyatakan lain adalah 3 g untuk orang
dewasa dan 2 g untuk anak.
Bentuk dan ukurannya harus sedemikian
rupa sehingga dapat dengan mudah
dimasukkan ke dalam lubang atau celah
yang diinginkan tanpa meninggalkan
kejanggalan begitu masuk, harus dapat
bertahan untuk suatu waktu tertentu
Keuntungan bentuk torpedo adalah bila
bagian yang besar masuk melalui otot
penutup dubur, maka suppositoria akan
tertarik masuk dengan sendiri.




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Penyimpanan
Suppositoria supaya disimpan
dalam wadah tertutup baik dan
di tempat yang sejuk
Penyimpanan suppositoria
Dalam wadah tertutup baik
dan di tempat yang sejuk pada
suhu 5-15 C agar suppositoria
tidak menjadi lembek dan
tidak bisa digunakan.





>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Macam-macam
Suppositoria
Suppositoria
rektal
Suppositoria
vaginal
Suppositoria
uretra
Suppositoria
hidung/telinga




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Suppositoria rektal
Suppositoria rektal untuk dewasa berbentuk
berbentuk lonjong pada satu atau kedua
ujungnya, biasanya berbobot lebih kurang 2 g
Suppositoria untuk rektum umumnya
dimasukkan dengan jari tangan, panjangnya
32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk silinder dan
kedua ujungnya tajam.
Bentuk suppositoria rektum antara lain
bentuk peluru,torpedo atau jari-jari kecil,
tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan
basis yang digunakan.
Beratnya menurut USP sebesar 2 g untuk yang
menggunakan basis oleum cacao




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Suppositoria vaginal
Umumnya berbentuk bulat atau
bulat telur dan berbobot lebih
kurang 5,0 g dibuat dari zat
pembawa yang larut dalam air atau
yang dapat bercampur dalam air
seperti polietilen glikol atau
gelatin tergliserinasi.




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Suppositoria uretra
Suppositoria untuk saluran urine yang juga
disebut bougie.
Bentuknya ramping seperti pensil, gunanya untuk
dimasukkan ke dalam saluran urine pria/wanita.
Suppositoria saluran urin pria berdiameter 3- 6
mm dengan panjang 140 mm, walaupun ukuran
ini masih bervariasi satu dengan yang lainnya.
Apabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya
4 g.
Suppositoria untuk saluran urin wanita panjang
dan beratnya dari ukuran untuk pria, panjang
70 mm dan beratnya 2 gram, bila digunakan
oleum cacao sebagai basisnya




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Suppositoria hidung /
telinga
Disebut juga kerucut telinga, keduanya
berbentuk sama dengan suppositoria
uretra hanya ukuran panjangnya lebih
kecil, biasanya 32 mm.
suppositoria telinga umumnya diolah
dengan basis gelatin yang mengandung
gliserin.
Namun, suppositoria untuk obat hidung
dan telinga jarang digunakan




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Tujuan Penggunaan suppositoria
1. Untuk tujuan lokal seperti pada pengobatan
wasir atau hemoroid dan penyakit infeksi
lainnya. Suppositoria untuk tujuan sistemik
karena dapat diserap oleh membran mukosa
dalam rektum.
2. Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat
3. Untuk menghindari perusakan obat oleh enzim
di dalam saluran gastrointestinal dan
perubahan obat secara biokimia di dalam hati



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Keuntungan penggunaan
suppositoria
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada
lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim
pencernaan
3. Obat dapat masuk langsung saluran darah dan
ber akibat obat dapat memberi efek lebih
cepat daripada penggunaan obat per oral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak
sadar
5. Bentuknya seperti terpedo menguntungkan
karena suppositoria akan tertarik masuk
dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk
melalui otot penutup dubur



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Kerugian penggunaan
suppositoria
1. Cara pakai tidak menyenangkan
2. Absorbsi obat seringkali tidak
teratur / sukar diramalkan
3. Tidak dapat disimpan dalam suhu
ruangan
4. Tidak semua obat bisa dibuat
suppositoria




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Faktor yang mempengaruhi
Absorbsi:
1. Faktor fisiologis antara lain
pelepasan obat dari basis atau bahan
dasar, difusi obat melalui mukosa,
detoksifikasi atau metanolisme,
distribusi di cairan jaringan dan
terjadinya ikatan protein di dalam
darah atau cairan jaringan.
2. Faktor fisika kimia obat dan basis
antara lain : kelarutan obat, kadar
obat dalam basis, ukuran partikel dan
basis supositoria




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Sifat ideal bahan dasar/
basis yang digunakan
1. Tidak mengiritasi
2. Mudah dibersihkan
3. Tidak meninggalkan bekas
4. Stabil
5. Tidak tergantung PH
6. Dapat bercampur dengan banyak obat
7. Secara terapi netral
8. Memiliki daya sebar yang baik/ mudah
dioleskan
9. Memiliki kandungan mikrobakteri yang kecil
(10 2/g ) dan tidak ada enterobakteri
pseudemonas aeruginosa dan s.aureus




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Bahan Dasar
Bahan dasar suppositoria yang umum
digunakan adalah lemak coklat, gelatin
tergliserinasi, minyak nabati
terhidrogenasi, campuran polietilen
glikol berbagai bobot molekul dan ester
asam lemak polietilen glikol
Bahan dasar yang digunakan harus dapat
larut dalam air atau meleleh pada suhu
tubuh. Bahan dasar yang sering
digunakan adalah lemak coklat (Oleum
cacao), polietilenglikol atau lemak
tengkawang (Oleum Shoreae) atau
Gelatin




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pembuatan suppositoria secara
umum dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Bahan dasar yang digunakan harus meleleh
pada suhu tubuh atau larut dalam cairan
yang ada di rektum.
2. Obat harus larut dalam bahan dasar dan
bila perlu dipanaskan. Bila sukar larut, obat
harus diserbukkan terlebih dahulu sampai
halus.
3. Setelah campuran obat dan bahan dasarnya
meleleh atau mencair, campuran itu
dituangkan ke dalam cetakan supositoria
dan didinginkan. Cetakan ini dibuat dari
besi yang dilapisi nikel dan logam lain; ada
juga terbuat dari plastik




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
NILAI TUKAR
Pada pembuatan suppositoria menggunakan
cetakan, volume suppositoria harus tetap,
tetapi bobotnya beragam tergantung pada
jumlah dan bobot jenis yang dapat diabaikan,
misalnya ekstrak belladonnae, garam alkaloid,
dll
Nilai tukar dimaksudkan unuk mengetahui
bobot lemak coklat yang mempunyai volume
sama dengan 1 g obat
Dalam praktek, nilai tukar obat adalah 0,7;
kecuali untuk garam bismut dan zink oksida
Untuk larutan, nilai tukarnya dianggap satu




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PERHITUNGAN NILAI
TUKAR
Contoh soal :
berapa gram lemak coklat yang diperlukan untuk
membuat 15 suppositoria dengan bobot 3 gram
yang mengandung 0,5 g per suppositoria, jika
diketahui nilai tukar lemak coklat untuk aminofilin
= 0,86?
Perhitungan
Aminofilin yang diperlukan = 0,5 g x 15 = 7,5 g
Bobot 15 suppositoria = 3 g x 15 = 45 g
Nilai tukar aminofilin = 7,5 g x 0,86 = 6,45 g
Lemak coklat yang diperlukan = 45 g 6,45 g =
38,55 g




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Teknologi Pembuatan
Menurut teknik pembuatannya
dapat dibedakan menjadi :
cara penuangan (cara lebur) dan
cara pencetakan.
Yang terpenting dalam pembuatan
suppositoria adalah teknologi
pembuatannya sekaligus
pengemasannya yang optimal.
Kadang-kadang supositoria juga
ditambahkan dengan bahan
pewarna




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Cara Penuangan
Cara ini yang paling sering digunakan.
Setelah masa melebur dan disatukan
dengan bahan obat, dituang ke dalam
cetakannya.
Hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan suppositoria untuk menjamin
pembekuan obat dengan cepat dan proses
sedimentasi bahan obat tidak terjadi
antara lain :
Suhu pemanasan tidak naik terlalu tinggi
Memiliki viskositas setinggi mungkin dengan
suhunya, hanya sedikit di atas titik bekunya
Menggunakan pemanasan yang sangat hati-
hati, misalnya dengan penyinar infra merah
Masa diaduk secara intensif dan kontinyu





>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Alat Pencetak



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Cara Pencetakan
Pada cara pencetakan, parutan basis
suppositoria dicampurkan dengan bahan
obat yang diserbuk halus,
Kemudian diisikan dalam sebuah
pencetak suppositoria (misal pencetak
suppositoria universal) dan dengan
sebuah torak yang digerakkan ke
dalam melalui sebuah kincir, ditekan
ke dalam cetakan melalui lubang kecil.
Dengan bantuan alat khusus,
suppositoria kemudian didorong keluar.



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Pada pembuatan suppositoria dengan
cara penuangan dan cara pencetakan
terdapat perbedaan antara lain
suppositoria pencetakan tidak memiliki
homogenitas yang optimal, tidak seperti
hasil yang diperoleh dari suppositoria
penuangan.
Kekompakan bahan obat juga lebih
rendah. Untuk bahan obat yang
berbentuk cair cara pencetakan kurang
cocok digunakan.




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
METODE PEMBUATAN
SUPPOSITORIA
Dengan tangan
pembuatan dengan tangan hanya dapat
dikerjakan untuk suppositoria yang
menggunakan bahan dasar oleum kakao
berskala kecil, dan jika bahan obat tidak
tahan terhadap pemanasan.
Metode ini kurang cocok untuk iklim panas
Dengan mencetak hasil leburan
Cetakan harus dibasahi lebih dahulu dengan
parafin cair bagi yang memakai bahan
dasar gliserin-gelatin, tetapi untuk oleum
kakao dan PEG tidak dibasahin karena akan
mengerut pada proses pendinginan dan
mudah dilepas dari cetakan




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
OVULA
Ovula adalah sediaan padat, umumnya
berbentuk telur, mudah melembek dan
meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut
dan digunakan sebagai obat luar khusus
untuk vagina
Bahan dasar ovula harus dapat larut
dalam air atau meleleh pada suhu tubuh
Sebagai bahan dasar dapat digunakan
lemak coklat atau campuran PEG dalam
berbagai perbandingan
Bobot ovula adalah 3 6 g, umumnya 5 g
Ovula disimpan dalam wadah tertutup baik
dan disimpan di tempat sejuk




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PENGEMASAN SUPPOSITORIA
Dikemas sedemikian rupa sehingga tiap
suppositoria terpisah, tidak mudah
hancur atau meleleh
Biasanya dimasukkan dalam wadah dari
aluminium foil atau strip plastik
sebanyak 6 sampai 12 buah, untuk
kemudian dikemas dalam dus
Harus disimpan dalam wadah tertutup
baik di tempat sejuk




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
PEMERIKSAAN MUTU SUPPOSITORIA
Setelah dicetak, dilakukan pemeriksaan sbb:
Penetapan kadar zat aktifnya, disesuaikan
dengan yang tertera pada etiketnya
Uji terhadap titik leburnya, terutama jika
menggunakan bahan dasar oleum kakao
Uji kerapuhan, untuk menghindari
kerapuhan selama pengangkutan
Uji waktu hancur, untuk PEG 1000 15
menit, sedangkan untuk oleum kakao dingin
3 menit
Uji homogenitas




>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Gambar Suppositoria



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>



>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Created by:
klp 2
Farmasi A 2012

Terima Kasih
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

You might also like