RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou-Manado 6/2/2014 1 Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) Viral arthroborne disease yang paling sering 50 100 juta kasus DD per tahun 250 500 ribu kasus DBD per tahun Indonesia: Semua propinsi: WABAH Wabah terakhir: 1996 1997 Awal 2003: wabah di beberapa propinsi RSHS: Januari pertengahan Febuari 2001: 112 DBD / DD 27 DSS Januari Juli 2003 : 1600 Angka Kematian : 0 kewaspadaan masyarakat terapi > dini 6/2/2014 2 Manifestasi Klinik Infeksi virus dengue: Asimptomatik Undifferentiated fever / viral syndrome / non specific febrile illness DD: Tanpa perdarahan Dengan perdarahan DBD: Tanpa perdarahan Dengan perdarahan Infeksi virus Dengue 6/2/2014 3 Infeksi Virus Dengue Asimtomatik Demam Dengue (DD) Viral Syndrome Tanpa perdarahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Simtomatik Dengan perdarahan Tanpa syok Dengan syok (DSS) 6/2/2014 4 PATOFISIOLOGI
6/2/2014 5 Demam Dengue Masa inkubasi: 3 14 hari Panas tinggi mendadak, sakit kepala, sakit retroorbital Nyeri sendi, tulang punggung (backborne fever) Lemah, malaise Flushing: muka, leher Fotofobi, hiperestesi, sakit menelan, batuk Ruam primer: makulopapular, toraks, lipat sendi, segera hilang Perdarahan: petekiae, epistaksis, gusi, saluran cerna, hematuri mikroskopis, menorrhagi Hepatomegali: kadang-kadang 6/2/2014 6 Demam Dengue Demam + gejala bisa: Menghilang hari ke-3 atau 4 sembuh Berkurang hari ke-3 atau 4 lalu timbul lagi setelah 1 3 hari saddle back appearance Total lama demam 5 7 hari Ruam sekunder: Setelah hari ke-4, tersering hari ke-6 atau 7 Makulopapular/ptekiae/purpurik/campuran Konfluen, biasanya kaki dan tangan Kadang-kadang gatal Leukopeni, trombositopeni sering ditemukan 6/2/2014 7 I VI V VII VIII III II IV 36 o C 39 o C 40 o C 38 o C 37 o C Ruam primer Ruam sekunder Pola Panas pada DF 6/2/2014 8 Demam Berdarah Dengue (DBD) Suhu mendadak tinggi Gejala mirip DD Fase awal: petekiae, ekstremitas/muka/aksila / palatum mole Hepatomegali: lebih sering pada DSS, Anak Thailand 95%, Indonesia 50 60% Batuk, pilek bisa ada, bila tidak ada: dugaan > kuat Beda dengan DD: Kebocoran plasma Ht meningkat > 20% dibanding nilai normal Ht menurun > 20% setelah terapi cairan Efusi pleura Asites Hipoproteinemi 6/2/2014 9 Demam Berdarah Dengue Laboratorium: Unik: trombosit turun (< 100.000/l) disusul / bersamaan dengan Ht naik Leukopeni terutama fase akhir demam Masa kritis: Peralihan fase demam Trombosit turun, Ht naik Hari ke-3 8 6/2/2014 10 Kriteria Kasus DBD (WHO, 1997) Demam: akut, 2 7 hari, pada umumnya bifasik Manifestasi perdarahan Trombositopeni < 100.000 / l Bukti kebocoran plasma Peningkatan Ht > 20% dari nilai rata-rata Penurunan Ht > 20% setelah terapi cairan Efusi pleura, asites, hipoproteinemi DSS di (+): Nadi cepat, kecil Tekanan nadi 20 mmHg Gelisah, kulit dingin, lembab 6/2/2014 11 Masalah: Beda DB dengan DD: Dengan pemeriksaan Ht Sulit untuk menentukan pada fase dini Rawat ? Infus? Pemeriksaan Ht: Nilai normal belum ada Tersedia dalam 24 jam ? Bisa tepat waktu ? 6/2/2014 12 Diagnosis: Klinis: kriteria WHO Laboratorium: Isolasi virus Deteksi Ag Serologi: HI NT CFT Mac Elisa Dot Blot 6/2/2014 13 Pengelolaan: DD: Istirahat Antipiretik: asetaminofen Banyak minum IVFD: bila muntah DBD: Antipiretik Banyak minum Antikonvulsan bila kejang IVFD: Jumlah: rumatan + cairan pengganti Jenis: Kristaloid: RL, RA, D5/RL, D5/RA Koloid: Albumin, Dekstran, HAES 6/2/2014 14 Jumlah cairan: Rumatan: Halliday & Segar BB (kg) :Jumlah cairan / 24 jam 10 kg I : 100 cc/kgBB 10 20 kg : 1000 + 50 cc/kgBB untuk kebutuhan diatas 10 kg >20 kg : 1500 + 25 cc/kgBB untuk kebutuhan diatas 20 kg Jumlah Cairan: - Kehilangan cairan: 5-8%, setiap 1% = 10 cc/kgBB - Contoh: BB 10 kg - Rumatan = 1000 cc - Kehilangan cairan = 10 x 5 x 10 cc = 500 cc - Jumlah: 1500 cc/24jam Catatan: I. Mula-mula dihitung untuk 24 jam kebocoran plasma berlangsung terus Monitoring Ht, klinis Kebutuhan cairan disesuaikan II. Bila ada gangguan fungsi hati: RA lebih dipilih 6/2/2014 15
VITAL SIGN AND Ht STABLE Adequate diuresis Discontinue iv th. after 24 48 h 5% fluid deficit Initiate iv therapy: 5% glucose in NaCl 0,9% (6-7 ml/kg/k/h) IMPROVEMENT Haematocrit falls, pulse rate and blood pressure stable, urine output rises IMPROVEMENT Reduce iv therapy (5 ml/kg/k/h) Reduce iv therapy (3 ml/kg/k/h) FURTHER IMPROVEMENT iv colloid th. Ht RISES (or distress) VITAL SIGN OR Haematocrit worsen IMPROVEMENT IMPROVEMENT NO IMPROVEMENT NO IMPROVEMENT Ht or pulse rate rises, pulse pressure falls below 20 mmHg (2,7kPa), urine output falls Increase iv therapy (10 ml/kg/k/h) Ht FALL S Blood transfusion Increase iv therapy (15 ml/kg/k/h) UNSTABLE VITAL SIGN Urine output falls, signs of shock Establish central venous access and urinary catheter, administer rapid fluid bolus 6/2/2014 16
Ulang bolus Kristaloid 3 ml/kg/jam Infus hentikan (tidak lebih 48 jam) BOLUS 10 ml/kgBB/10 menit + Koloid 20 ml/kgBB/10 menit - Pasang CVP - Koreksi gangguan asam, basa dan elektrolit - Nilai: o Fungsi kontraktilitas miokardium o Irama jantung - Darah atau PRC: o Hb < 10 g% o Perdarahan masif o Perdarahan internal Tetap baik. Pertahankan dalam 12 24 jam Kristaloid 5 ml/kg/jam Tetap stabil 6 12 jam SYOK Timbang BB, Resusitasi ABC, Akses vena, contoh darah, Kateter urin, Pipa orogastrik, Rawat PICU, Bolus kristaloid 10 30 ml/kgBB/10 menit SYOK TERATASI * Kritaloid 10 ml/kgBB/jam
Pantau tanda vital, diuresis, Hb, Ht
TIDAK TERATASI TIDAK TERATASI
TERATASI
*
6/2/2014 17 Terapi: O2, timbang BB, akses vena, ukur output urin Resusitasi cairan: 10 30 cc/kgBB dalam waktu 20 30, bisa diulang 2 3 x Jenis Cairan: Kristaloid: setelah 20 30 hanya 25% yang bertahan dalam intravaskuler Kadar Hb > 10 g%, albumin > 2 g% Koloid: Albumin, dekstran, HES, pentastarch, FFP Lebih lama bertahan, mahal 6/2/2014 18 6/2/2014 19