Protursi / penonjolan isi rongga abdomen melalui lokus minoris resistensieae yaitu annulus inguinalis abdominalis/lateralis/ internus dan mengikuti jalannya spermatic cord dan dapat melalui annulus inguinalis eksternus sampai scrotum.
Klasifikasi Menurut sifatnya : reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernia keluar membentuk tonjolan bila berdiri,mengedan atau menagis dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk. Tidak ada tanda tanda obstruksi usus. irreponibel bila isi kantong hernia tidak bisa dimasukkan kedalam rongga abdomen. Tidak disertai tanda obstruksi usus atau rasa nyeri.
Inkarserata Bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia dimana gejala hernia disertai tanda-tanda obstruksi usus. Strangulata bila sudah disertai gangguan vaskularisasi isi hernia Embriologi Pada usia kehamilan + bulan ke 3 processus vaginalis timbul sebagai penonjolan peritoneum kedalam dinding ventral abdomen. Pada janin laki-laki pool bawah testis terletak dekat protrusi peritoneum ini pada level cincin inguinal interna. Kantung tersebut evaginasi melalui cincin dan testis memulai fase descensus mengikuti jalannya gubernaculum kearah skrotum. Antara bulan ke-7 dan ke-9 testis mencapai skrotum mendorong vaginal sac sehingga menyelaputi testis. Vaginal sac normal terputus hubungan dengan rongga peritoneal /obliterasi pada saat atau segera setelah lahir dimana processus vaginalis diantara level cincin inguinal dan skrotum berubah menjadi fibrous cord yang di bagian distal melekat ke vaginal sac yang menyelaputi bag anterior epididimis dan testis. Kegagalan obliterasi baik parsial maupun komplit dapat menjadi predisposisi terjadinya hernia inguinal indirek Bagian Hernia 1. Kantung hernia : Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. 2. Isi hernia : organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus. 3. Pintu hernia : locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia. 4. Leher hernia/cincin hernia : Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia. 5. Locus minoris resistence (LMR) : Merupakan defek/bagian yang lemah dari dinding rongga.
Anamnesa Benjolan yang hilang timbul pada lipat paha atau di skrotum Benjolan timbul bila berdiri,mengedan atau menagis dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk. Biasanya asimptomatis, kecuali bila terdapat inkarserata akan disertai gangguan pasase usus berupa perut kembung atau muntah- muntah. Pemeriksaan Fisik asimetri atau massa di inguinal. Kadang pada saat pemeriksaan tidak didapatkan massa sehingga harus dicari penebalan struktur cord atau silk sign yang merupakan gesekan dinding kantung satu sama lain yang terasa seperti gesekan dua lapis sutra. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara jari telunjuk pemeriksa diletakkan diatas daerah cord pada os pubis dan meggerak-gerakkan ke kiri-kanan. Pada anak besar bisa disuruh berdiri atau loncat- loncat untuk memprovokasi timbulnya massa hernia.
Herniotomi Pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya Kantong henira djahit ikat seinggi mungkin lalu dipoong Pada inkarserata tindakan konservatif terlebih dahulu dengan posisi anak trendelenburg, pemberian sedativa dekompresi NGT reduksi manual sehingga operasi ditunda sampai reaksi odem karena inkarserata hilang. Bila reduksi manual gagal dilakukan herniotomy emergency Hernioplasty Tujuan : mencegah residif Tindakan memperkecil annulus inguinalis inernus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis komplikasi Inkarserata Gangguan obstruksi usus Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa Strangulasi Gangguan vaskularisasi Gangguan pasase usus distensi abdomen Muntah hijau Klinis Suhu meningkat Leukositosis Nyeri hebat dan menetap akibat rangsangan peritoneal TERIMAKASIH