Dokumen tersebut membahas dasar terapi antidot untuk keracunan, yang bertujuan untuk membatasi penyebaran racun dan meningkatkan penghilangan efek racun dari tubuh. Terapi antidot dapat dilakukan dengan tiga strategi: menggeser fase absorpsi atau distribusi ke arah kanan, menggeser fase eliminasi ke arah kiri, atau meningkatkan nilai ambang toksik racun. Metode khusus meliputi pembentukan kompleks atau men
Dokumen tersebut membahas dasar terapi antidot untuk keracunan, yang bertujuan untuk membatasi penyebaran racun dan meningkatkan penghilangan efek racun dari tubuh. Terapi antidot dapat dilakukan dengan tiga strategi: menggeser fase absorpsi atau distribusi ke arah kanan, menggeser fase eliminasi ke arah kiri, atau meningkatkan nilai ambang toksik racun. Metode khusus meliputi pembentukan kompleks atau men
Dokumen tersebut membahas dasar terapi antidot untuk keracunan, yang bertujuan untuk membatasi penyebaran racun dan meningkatkan penghilangan efek racun dari tubuh. Terapi antidot dapat dilakukan dengan tiga strategi: menggeser fase absorpsi atau distribusi ke arah kanan, menggeser fase eliminasi ke arah kiri, atau meningkatkan nilai ambang toksik racun. Metode khusus meliputi pembentukan kompleks atau men
ATAU TEMAN ANDA MENGALAMI KERACUNAN??? PENDAHULUAN Keracunan bukanlah peristiwa yang istimewa Berbagai gejala keracunan dan pengakhiran aksi racun dapat berlangsung cepat atau lambat Keberadaan racun di dalam tubuh ditentukan oleh waktu dan keefektifan translokasi acun (ADME) Penanganan keracunan harus dilakukan dengan cepat dan tepat CEPAT Diperlukan untuk mengatasi dan mengurangi berbagai gejala yang mungkin memperburuk kondisi si penderita Membatasi penyebaran dan meningkatkan pengakhiran aksi racun TEPAT Berkaitan dengan pemilihan strategi terapi SRATEGI TERAPI di ambil berdasarkan 1. Pengetahuan dan informasi yang ada atas jenis racun 2. Saat pemejanan 3. Kemungkinan luas penyebaran racun 4. Berbagai faktor instrinsik racun maupun faktor instrinsik si penderita LANDASAN UTAMA DALAM TOKSIKOLOGI KLINIK .. threat the patient, not the poison.. Memperbaiki kondisi si penderita Membatasi penyebaran racun di dalam tubuh dan meningkatkan pengakhiran aksi racun Flanagan and Jones, 2001 TERAPI ANTIDOT Adalah : Suatu tatacara yang secara khusus ditujukan untuk membatasi intensitas efek toksik zat kimia atau untuk menyembuhan si penderita dari efek toksik yang ditimbulkanya, sehingga mencegah bahaya selanjutnya. TUJUAN TERAPI Membatasi penyebaran racun di dalam tubuh dan meningkatkan pengakhiran aksi racun didalam tubuh SASARAN TERAPI Penurunan atau penghilangan efek toksik ASAS UMUM TERAPI ANTIDOT Tindakan pertama dalam penanganan kasus keracunan akut zat kimia adalah TERAPI SUPORTIF, yakni memelihara fungsi vital seperti : Pernafasan buatan mekanis untuk memelihara oksigenasi Pemeliharaan sirkulasi darah, keseimbangan elektrolit Pemeliharaan fungsi ginjal Oksigenasi Pernafasan buatan secara mekanik Terapi cairan Pemeriksaan TTV TERAPI SUPPORTIF STRATEGI TERAPI ANTIDOT K.TM Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Terapi antidot ditujukan : Untuk menghindari kadar senyawa toksik berada di daerah warna merah (intensitas efek toksik) Berdasarkan kurva kadar racun di dalam darah, maka ada 3 tatacara (strategi terapi) yang mungkin mampu melaksanakan tujuan terapi antidot 1. Menggeser kemiringan (slope) fase absorbsi atau distribusi ke arah kanan Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Pergeseran kurva fase absorbsi kearah kanan ini akan memperlambat absorbsi racun sehingga dapat mempercepat penurunan intensitas efek racun. Untuk melakukan hal ini dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu : a. Metode tidak khas : 1. Emetika (apomorfin, sirup ipeka) 2. Pemuntahan mekanis (menaruh jari pada kerongkongan bagian atas) 3. Penetralan kimia (penetralan asam basa) 4. Penyerapan (arang aktif) b. Metode khas : Pembentukan komplek yang kurang toksik Zat Besi Besi Perak nitrat Nikotina Fluorida Antidot Sodium bikarbonat Deferokasamine Sodium klorida Potasium permanganat Kalsium laktat Produk ferrokarbonat Besi khelat Perak klorida Produk oksidasi Kalsium flourida Pergeseran kurva fase distribusi ke kanan (penyebaran racun diperlambat) Metode tidak khas 1. Penjerat ion dengan cara merubah pH darah (perbaikan keseimbangan asam- basa) 2. Penggantian tempat ikatan racun (infusi albumin) Metode khas pembentukan produk yang kurang toksik dengan cara hambatan bersaing metabolisme Zat Sianida sianida Metanol Fluoroasetat heparin Antidot Methemoglobin Tiosulfat Etanol Asetat atau monoasetin protamin Produk Sianomethemoglobin Tiosianat Hambatan bersaing Penggantian bersaing Pembentukan kompleks 2. Menggeser kemiringan fase eliminasi ke arah kiri Akan mempercepat eliminasi racun (metabolisme dan eksresi dipercepat) Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Metode tidak khas 1. Hemodialisis 2. Dialisis peritoneal 3. Pertukaran transfusi 4. Penyesuaian pH dan diuresis (membasakan air kencing untuk asam organik dan mengasamkan air kencing untuk basa organik lemah) Metode khas meningkatkan eksresi atau pembentukan produk kurang toksik dengan cara pembentukan khelasi atau kompleksasi Zat Ion bromida Strontium Timah, nikel,kobalt, kupri Merkuri, arsenat, emas, kupri Toksin botulinus Fosfat organik Antidot Ion klorida kalsium EDTA BAL (dimerkaprol) d- penisilamina Antitoksik botulisme pralidoksim Produk Peningkatan eksresi ginjal Peningkatan eksresi ginjal khelasi khelasi Kompleksasi Reaktifasi enzim nukleofil 3. Penaikkan nilai ambang toksik Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Kadar Kadar Toksik Kadar letal/kematian waktu Akan mempercepat penurunan intensitas toksik racun, karena ambang toksik tersebut lebih sulit tercapai Metode tidak khas 1. Pernafasan buatan mekanis untuk memelihara oksigenasi darah 2. Pemeliharaan sirkulasi darah 3. Pemeliharaan kesetimbangan elektrolit 4. Pemeliharaan fungsi ginjal Metode khas penggunaan antagonis farmakologi atau jalur pengganti Zat Dikumarol, warfarin Insektisida organofosfat 5-fluorourasil Antidot Vitamin k Atropin Timidina Produk Antagonisme Antagonisme Jalur pengganti Reference Flanagan, RJ., and Jones, AL., 2001, Antidotes , Taylor & Francis, London Hoffman, RS., Nelson LS., Howland, MA., Lewin, NA., Flomenbaum, NE., Gloldfranks, LR., 2007, Manual of Toxicologic Emergencies, McGraw-Hill, New York. SEKIAN DAN TERIMA KASIH