PENGERTIAN Dalam istilah lama : tumor marker atau petanda tumor adalah substansi yang dihasilkan oleh sel kanker atau sel jinak yang dapat dideteksi dalam darah atau cairan tubuh lain sebagai respons terhadap adanya keganasan.
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian petanda tumor ini mencakup pula berbagai substansi molekuler yang terdapat pada permukaan sel maupun intraseluler yang dikenal sebagai biomarker keganasan. Dapat dibedakan : 1. petanda ganas serologik (ekstraseluler) 2. petanda ganas seluler 3. petanda ganas molekuler.
Pembahasan disini dibatasi pada petanda ganas seluler. Penggolongan Petanda Tumor berdasarkan Jenisnya Antigen onkofetal : misalnya Carcinoembryonic antigen (CEA), Alpha-fetoprotein (AFP), Cancer antigen 125 (CA 125) , Ca 19-9, CA 15-3, Prostate- specific antigen (PSA), Tissue polypeptide antigen (TPA).
Steroid receptors : Estrogen dan progestero receptors (ER dan PR), Androgen receptors, corticosteroid receptors dll
Persyaratan petanda tumor yang ideal: sensitif (peka, dapat mendeteksi kanker yang kecil), spesifik (khas, dapat membedakan kanker yang satu dari kanker lain dan kelainan bukan kanker), kuantitatif (dapat diukur dan dinyatakan dengan angka), ekonomis, aman, tepat guna, relevan dan penting untuk pengobatan .
Hingga saat ini belum ada petanda tumor yang memenuhi persyaratan tersebut (sensitivitas 100%, spesifisitas 100%).
Karena spesifisitas dan sensitivitasnya rendah, sebagian besar petanda ganas ekstraseluler tidak dapat digunakan untuk skrining penderita yang asimptomatik dan sangat sedikit yang dapat digunakan untuk diagnosis. Manfaat Petanda Tumor Pemeriksaan petanda tumor merupakan bagian dari penatalaksanaan kanker.
Pemeriksaan petanda tumor tidak dapat dipakai untuk skrining pada pasien asimptomatis, kecuali pada kelompok risiko tinggi, misalnya AFP pada penderita sirosis hati, PSA pada laki2 usia lebih dari 50 tahun dengan adenoma prostate
Manfaat utama :
Menilai efektivitas terapi
Memantau perjalanan penyakit Misalnya pada pasien pasca operasi tumor kolorektal pengukuran CEA merupakan cara monitoring yang lebih sensitif daripada endoskopi, CT scan ataupun ultrasonografi.
Untuk identifikasi adanya metastasis atau menilai kekambuhan sebelum gejala klinik manifest.
Identifikasi residual tumor
Kadar petanda tumor yang tidak menurun secara adekuat setelah operasi menunjukkan kemungkinan pengangkatan tumor yang tidak komplit atau adanya tumor yang multipel.
Deteksi dini tumor-tumor tertentu Mis. pengukuran AFP untuk deteksi dini karsinoma hepatoseluler primer pada pasien sirosis hepatis, PSA untuk deteksi karsinoma prostate pada pasien dengan adenoma prostate.
Menentukan prognosis pada tumor-tumor tertentu, misalnya pada mieloma multipel dimana prognosis akan menentukan pemilihan terapi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi petanda tumor Invivo Produksi, ekskresi, katabolisme dan suplai darah ke tumor. Gagal ginjal, gangguan fungsi hati terutama kolestasis dapat meningkatkan kadar petanda tumor. Iatrogenik. PSA nilainya meningkat setelah tindakan-tindakan seperti digital rectal examination (DRE), sistoskopi, biopsi prostat, kateterisasi urin, infark prostat Sebaiknya pemeriksaan PSA dilakukan sebelum tindakan-tindakan tersebut diatas. Merokok. Meningkatkan CEA 10-20 ng/ml In Vitro Pemisahan serum. Penundaan lebih dari 60 menit dapat meningkatkan kadar NSE Hemolisis dan ikterus. Kadar NSE meningkat pada serum yang hemolisis. Kadar PSA meningkat pada serum yang ikterik Kontak sampel dengan kulit : meningkatkan kadar SCC (Squamous cell carcinoma antigen) Kontaminasi sampel dengan saliva terutama meningkatkan SCC, CA 19-9, sedikit CEA Interaksi obat : PSA akan meningkat palsu akibat konsentrasi tinggi purin, indole, analog guanidine (misalnya isosorbid dinitrate), vitamin C
Waktu pemeriksaan petanda tumor Sebelum terapi pertama (operasi, kemoterapi, terapi hormon atau radioterapi)
Setelah operasi Dianjurkan 2-10 hari setelah terapi,setiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, selanjutnya tiap 6 bulan selama 3 tahun berikutnya. Petanda tumor juga perlu diperiksa bila akan dilakukan perubahan terapi.
Bila ada dugaan kekambuhan atau metastasis
Saat penentuan kembali stadium penyakit (restaging)
2-4minggu setelah peningkatan bermakna petanda tumor Cara pemeriksaan petanda tumor Petanda tumor ekstraseluler digunakan serum Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara : Radioimmunoassay (RIA) Enzyme-linked Immunosorbent Assay ( ELISA), Immunonephelometric assay (INA) Immunoturbidimetric Assay (ITA) Immunochemilunescence Assay (ICA). ER dan PR : cara imunohistokimia dari biopsi jaringan (PA)
Interpretasi Hasil - 1 Sebagian petanda ganas serologik juga diproduksi sel jinak : selain nilai rujukan perlu suatu decision value yang dapat membedakan kanker dari lesi jinak.
Decision value yang optimal dipilih dengan menggunakan kurva ROC ( receiver operating characteristic), yang menggambarkan sensitivitas, spesifisitas petanda tumor atau menunjukkan positif benar atau positif palsu . Interpretasi Hasil - 2 Pedoman dalam pemantauan kinetik petanda ganas : kadar harus turun bila terjadi regresi meningkat bila kanker menjadi progresif dan menetap pada keadaan stabil. Masa paruh masing2 petanda tumor memperhitungkan berapa lama kadar suatu petanda tumor akan menurun setelah terapi yang berhasil. Tabel 1. BEBERAPA PETANDA TUMOR UTAMA (2,3,4) Petanda tumor Nilai Rujukan Indikasi utama Peningkatan tidak Spesifik/Indikasi lain/ kombinasi dgn petanda lain CEA < 3 ng/ml Kolorectal, gaster, tiroid, Esofagus, payudara, bronkhuspankreas, paru Meningkat : merokok ( 7-10ng/mL) , alkohol AFP < 15 ng/ml Hati, tumor sel germinal Peny. Hati & empedu, kelainan Janin, kehamilan . PSA <3,7 ng/ml Prostat Meningkat : Iatrogenik, kelainan prostat jinak CA 15-3 <28 U/ml Payudara Kombinasi dengan CEA CA 19-9 <37 U/ml Pankreas, sal empedu Pilihan ke-2 pd kolon-rektum CA 12-5 <35 U/ml Ovarium Kehamilan, peny kandungan NSE <12,5 ng/ml Paru, neuroblastoma Kombinasi dgn CEA pada paru HCG <5 U/ml (laki2) ChorioCa, tumor sel germinal, molahidatifom Kehamilan, kista ovarium, endometriosis Kalsitonin <100pg/ml Paru, tiroid CA 72-4 <3 U/ml Lambung, ovarium Komb dgn CEA pada lambung Pilihan ke-2 pada ovarium Beta-2 mikro globulin 1.2-2.5 mg/l Mieloma multipel, limfoma non Hodgkins SCC < 2.5 ng/ml Paru, THT CYFRA 21-1 < 3,3 ng/ml Paru (NSCLC), kandung kemih Meningkat : peny hati lanjut, gagal ginjal, kontaminasi saliva Tiroglobulin <60 ng/ml Tiroid Penyakit tiroid jinak TPA <80 U/ml Kandung kemih Meningkat : lambung,ovarium, bronkhus, hati, paru, ginjal PSA Monitoring perjalanan penyakit & respons terapi Ca prostat PSA : organ spesific tapi tidak tumor spesifik - karena meningkat juga pada : - Hipertopi prostat - Inflamasi prostat - Tindakan : DRE, sistoskopi, endoskopi, biopsi prostat, kateterisasi urin Kelemahan PSA tidak dapat membedakan kelainan jinak dengan Ca prostat, terutama pada penderita dengan nilai PSA pada grey area ( mis. 4-10 ng/mL) 3 bentuk PSA : bebas, terikat ke alfa1- antikimotripsin dan terikat ke alfa2- makroglobulin. Untuk meningkatkan kemampuan diagnosis : Rasio Free PSA thdp total PSA rasio F/T PSA Penelitian : rasio F/T PSA < pada pasien dengan Ca prostat dibandingkan dengan pasien prostat tidak ganas. Tabel 2. INDIKASI PENGUKURAN PETANDA TUMOR (3) PETANDA TUMOR SKRINING DIAGNOSIS PEMANTAUAN PROGNOSIS CEA Kelompok Risiko tinggi C-cell carcinoma Kolon, payudara, paru, C- cell ca Kolon AFP Risiko tinggi Hepatoma, germ cells Hepatoma, germ cell Germ cell CA 19-9 Pankreas Pankreas, duktus biliaris CA 72-4 Lambung, ovarium CA 125 Ovarium CA 15-3 Payudara NSE Paru (small cells) Small cell, neuroblastoma SCC Kanker serviks, kanker THT, esofagus CYFRA 21-1 Paru (non small cell), kandung kemih HCG Risiko tinggi Germ cell trophoblastic tumor Germ cell trophoblstic tumor Germ cell trophoblastic tumor PSA Laki-laki usia >50 tahun Prostat Prostat TPA Kandung kemih Calsitonin Risiko tinggi C-cell C-cell C-cell Beta-2 - microglobulin Mieloma multipel Petanda tumor pada Ca paru (update) Negara industri : Ca paru paling banyak ter D/ & penyebab utama kematian akibat kanker Survival : - tipe histologis & stadium tumor Sub tipe : 1. Small cell lung cancer (SCLC) Rapid growth, agresif, sensitif kemoterapi dan radioterapi 2. Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) 3 tipe (adenoca, squamous cell ca, large cells lung ca). Terapi : surgery. Radioterapi ( paliatif), kemoterapi (debatable)
Petanda tumor paru utama yang sering digunakan mendukung diagnosis Tiga petanda utama : NSCLC : SCC, CYFRA 21-1, CEA SCLC : ProGRP (Progastrin Releasing peptide), NSE dan CEA / CYFRA 21-1
CEA & CYFRA 21-1 lebih sensitif pada NSCLC dp SCLC False positif : - renal failure : ProGRP meningkat ( kreatinin masuk panel pemeriksaan petanda tumor). - NSE meningkat pada keganasan lain : pankreas, gaster
Contoh kasus :
Wanita, 37 thn, perokok. Klinis : asma. Masuk RS karena peningkatan petanda tumor pada cek rutin.
Marker Hasil Nilai Normal SCC 33 ng/mL < 2 ProGRP 8 pg/mL <50 NSE 14 ng/mL < 25 CYFRA 21-1 1.2 ng/mL <3.3 CEA 39 ng/mL < 5 CA 125 373 U/mL < 35 CA 19-9 135 U/mL < 37 Kreatinin 1 mg/dL < 1.3 DIAGNOSIS : NSCLC ( Squamous lung cancer) Keterangan : CEA ,SCC meningkat jelas squamous lung Ca Petanda SCLC (ProGRP & NSE) : negatif pd NSCLC Petanda yg sering meningkat pd lung Ca : * CEA & CA 125 : pd NSCLC (adeno Ca) * SCC : pada squamous tumors * CA 125 & CA 19-9 tinggi menunjang lung Ca Biomarker Ca ovarium Insiden cukup rendah ( 45/100.000 wanita menopause ) , mortalitas cukup tinggi ( 75%). CA 125 : - Kurang sensitif pada stadium awal, kurang spesifik pd wanita premenopause - Meningkat pd penyakit jinak ginekologis dan non ginekologis - Pd Kemoterapi : meramalkan respons terapi dan deteksi dini kekambuhan Skrining : bila CA 125 meningkat lanjut USG
Human epididymis (HE) 4
Glikoprotein dengan BM 11 kDa Ekspresi HE4 pd Ca ovarium tinggi, sedang pd jar normal rendah . Ekspresi tinggi pd jar normal : trakhea, kel liur. Meningkat pd > 50% Ca ovarium dan tidak meningkat pd peny. jinak ginekologis Komb CA 125 dan HE4 : sensitifitas paling tinggi dibanding komb dgn marker lain