You are on page 1of 56

KEGANASAN KULIT

Dr. JDP Wisnubroto SpB(K)Onk


Seksi Onkologi Bedah
Lab/SMF Ilmu Bedah
FK UB/ RSU dr Saiful Anwar M a l a n g
KULIAH SEMESTER VIII 2008-2009
PENDAHULUAN
Keganasan kulit sering dijumpai diantara
seluruh keganasan yang ada.
Keganasan kulit Non Melanoma
umumnya dapat disembuhkan dan jarang
mengalami metastasis dan jarang
menimbulkan kematian.
Malignant Melanoma sering
menimbulkan metastasis dan akhirnya
menyebabkan kematian
Diperkirakan didapatkan 900.000
1.200.000 kasus baru pertahun di
Amerika Serikat.

SKIN CANCER
Skin cancer
Non Melanoma
Malignant Melanoma
Non
Melanoma
SQUAMUS CELL CARSINOMA
BASAL CELL CARSINOMA
INTRA EPITHELIAL Ca (BOWENS DISS)
KERATOACANTHOMA
MARKEL CELL Ca
MYCOSIS FUNGOIDES
KAPOSIS SARKOMA
CUTANEUS METASTASIS
NON MELANOMA SKIN CANCER
ETIOLOGI
SUN DAMAGE
GENETIC
CHEMICAL EXPOSURE
IMMUNOSUPPRESSION
CHRONIC IRRITAION / INFLAMMATION
SUN DAMAGE
Chronic exposure UV light ( 290-320 nm)
Berkurangnya lapisan ozone
Menyebabkan terjadinya kerusakan DNA di
epidermis.
Terjadi perubahan immun respon terhadap
tumor.
Cumulative exposure in advancing age
RESIKO TINGGI KANKER KULIT
GENETIK
beberapa sindroma dapat menyebabkan :
Xeroderma pigmentosum defect DNA repair
Basal sel nevus sindrom BCC
Albinisme melanin exposure UV
Epidermodysplasia verruciformis SCC


PENDERITA KELAINAN PRE KANKER
xeroderma pigmentosum,
keratosis senilis,
compund nevus,
multiple dysplatic nevi
CHEMICAL
Arsenicum SCC
Jelaga batu bara Scrotal skin cancer
Perokok SCC bibir dan rongga mulut


IMMUNOSUPPRESSION
Penderita transplantasi yang menggunakan
obat-obat immunosuppresive
AIDS
Papiloma virus dan Oncovirus

CHRONIC IRRITAION
Luka bakar Marjolin Ulcer SCC
Ulkus kronis : fistula osteomyelitis chronis
Syphilis
Lupus
Granulomas


KULIT PUTIH


KARSINOMA SEL SQUAMOSA
Sinonim :
Karsinoma epidermoid
Karsinoma plano selulare


Kanker kulit skuamosa adalah kanker
kulit yang berasal dari sel keratosid
dermis.
KRETERIA DIAGNOSIS :

Insidens tertinggi pada usia 50 70
tahun
Paling sering pada kulit berwarna di
daerah tropik
Laki-laki > wanita
Dapat timbul dari kulit normal atau dari
lesi prakanker,

Pada kulit putih : diduga
rangsangan sinar ultraviolet
kasinogen kimia : Coal tar, arsen,
hidrokarbon polisiklik.
Pada kulit berwarna : predisposisi
Trauma
ulkus kronik,
jaringan parut.

Predileksi : kulit yang terpapar sinar
matahari, membrana mukosa,
lokasi terbanyak:
orang kulit putih :
wajah,
ekstremitas atas,

kulit berwarna :
ekstremitas bawah badan,
dapat pada bibir bawah,
dorsum manus.
DIAGNOSIS
Tumor :
terdapat lesi di kulit terutama pada kulit yang
terpapar sinar matahari atau trauma.
bentuk plaque, nodus, papel, tumor atau ulkus,
mudah berdarah, konsistensi padat, tumbuh ada
yang eksofitik, endofitik, infiltratif, progresif
dengan cepat.
dapat timbul de novo atau dari lesi pra kanker
yang telah lama ada.
Nodus regional :
ada pembesaran kelenjar limfe regional,
single atau multiple,
mobile atau melekat.


Metastasis :
mungkin ada tanda-tanda metastasis jauh, seperi
pada paru, hati, dsb.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiology:
X-foto paru,
X-foto tulang di daerah lesi,
CT-Scan,
MRI (atas indikasi)
Patologi:
a) biopsi: < 2 cm dilakukan biopsi eksisional,
> 2 cm dilakukan biopsi insisional
b) pemeriksaan specimen :
tumor primer:
besar tumor,
jenis histologi,
derajat diferensiasi sel,
luas dan dalamnya infilterasi,
radikalitas operasi.
.

Nodus regional:
jumlah kelenjar yang ditemukan dan
yang positif,
infasi tumor ke kapsul atau ekstranodal,
tinggi level metastasis







Pelaporan histopatologis yang
diharapkan
Sub tipe
Grading
Bebas tumor
Stadium I / II dan III (dengan T4 N0 M0)
dilakukan eksisi luas dengan batas sayatan 1
cm dan rekonstruksi kalau perlu.
Stadium III (dengan any T N1 M0) dilakukan
eksisi luas dan diseksi limfonodi.
Stadium IV diberikan terapi paliatif.
BASALIOMA

Sinonim :
Basal cell carcinoma,
Ulcus rodent

Basalioma adalah kanker kulit yang
berasal dari sel basal kulit.
KRITERIA DIAGNOSIS :

Sering diatas 40 than
Laki-laki > wanita
Faktor predisposisi:
Jenis kulit terang (tipe I & II) dan albino yang rentan
terhadap paparan sinar matahari yg lama.
Paparan sinar X untuk terapi acne pada wajah
Sindrome nevus basal (autosomal dominan)
Intoksikasi arsen yang kronik
LE kronik
Ulkus kronik dan fistula.
Distribusi lesi : soliter, multiple (jarang)
Lokasi berbahaya adalah Canthus
lateralis, medialis dan lipatan nasobial.
Dapat pula pada pipi, dahi, hidung, leher,
Jarang pada lengan, tangan,tungkai, kaki,
kulit kepala
Lesi kulit :
Tipe : papul, nodul, translusen, seperti
mutiara, ulkus (sering ditutupi krusta) dengan
tepi menggulung (ulkus roden).
Warna : merah jambu atau merah,
telangiektasi dapat dijumpai (dengan bantuan
loupe). Jenis pigmented : dapat berwarna
coklat sampai biru atau hitam.
Palpasi : keras, padat dan kistik.
Bentuk : bulat, oval, tengah melekuk
(umbilicated)
Nodus : hampir tidak pernah mengadakan
metastasis regional.
Metastasis : hampir tidak pernah
mengadakan metastasis jauh.

1. Jenis Nodulo ulseratif (paling sering)
Lesi : mula-mula papul / nodul, diameter < 2
cm, tepi meninggi, permukaan mengkilat,
sering ada telangiektasi, kadang dengan
skuama halus dan krusta tipis. Warna seperti
mutiara kadang translusen keabu-abuan atau
kekuningan. Tumbuh lambat, bagian tengah
timbul cekungan ulserasi (ulkus rodens).

2.Jenis berpigmen
Gambaran sama dengan nodulo ulseratif
hanya berwarna coklat / hitam bintik-bintik
atau homogen.

3. Jenis morphea like atau fibrosing (agak
jarang)
Lesi : bentuk plakat, warna kekuningan, tepi
tidak jelas, kadang tepi meninggi. Pada
permukaan tampak beberapa folikel rambut
yang mencekung (gambaran klinik, seperti
sikatrik), kadang tertutup krusta yang melekat
erat (jarang ulserasi).


4. Jenis superficial
Lokasi : badan, leher, kepala.
Lesi : bercak kemerahan dengan skuama
halus, tepi meninggi seperti kawat.
Dapat meluas secara lambat, ulserasi
(-). Biasanya multiple.

5. Jenis fibroepitelial
Lokasi : punggung.
Lesi : soliter, nodul keras, sering bertangkai
pendek.
Permukaan halus, sedikit kemerahan
(mirip fibroma).
6. Sindroma karsinoma sel basal nevoid
(sindroma Gorlin Galzt).
Autosomal dominan
Sindroma terdiri dari :
a. Kelainan kulit :
- Ca sel basal multiple jenis nevoid
- Cekungan (pits) pada telapak tangan dan
kaki.
- Milia, lipoma, fibroma.
b. Kelainan tulang :
- Kista pada rahang
- Kelainan tulang iga dan tulang belakang
(scoliosis, spinabifida)
- di mesenterium
c. Kelainan system saraf :
- Perubahan neurologik (EEG abnormal,
cerebeller meduloblastoma)
- Retardasi mental
d. Kelainan mata : katarak, buta kongenital.
e. Lain-lain :
- Kalsifikasi falk serebri
- Fibroma ovari dengan kalsifikasi
- Kista limfotik
7. a. Jenis linier and generalized follikuler
basal cell nevi(jarang).
- Sejak lahir.
- Lesi : jenis linier : berupa nodul + komedo dan
kista epidermal tersusun seperti garis dan
unilateral.
Lesi tetap dengan bertambah usia.
b.Jenis Generalized follikuler :
ada kerontokan rambut akibat kerusakan folikel
rambut karena pertumbuhan tumor.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium: darah, urine, SGOT/ SGPT, BUN, kreatinin.
2. Radiology: X-foto paru, X-foto tulang di daerah lesi, CT-
Scan, MRI.
3. Patologi:
a) biopsi: apa jenis histologi dan bagaimana
derajat diferensiasi sel.
Bila lebih dari 2 cm dilakukan incisional biopsy, kurang
dari 2 cm dilakukan eksisional biopsy dengan safety
margin 0,5-1 cm.
b) pemeriksaan spesimen operasi:
Tumor primer: besar tumor, jenis histologi,
derajat diferensiasi sel, luas dan dalamnya
infiltrasi, radikalitas operasi.
TERAPI
Eksisi luas dengan safety margin 0,5 - 1 cm.
Pelaporan histopatologis yang diharapkan :
- Jenis
- Sub tipe
- Bebas tumor / tidak
Radioterapi : diberikan bila upaya untuk
mencapai radikalitas secara bedah tak
tercapai.
Recurrent :
- Operabel : Eksisi luas ulang
- Inoperabel : Radioterapi
ADENOKARSINOMA.
Adenokarsinoma kulit, kanker yang
berasal dari sel adneksa kulit.
- Tumor: di kulit atau subkutan yang
melekat dengan kulit, konsistensi
padat.
- Nodus: mungkin ada pembesaran
kelenjar limfe regional.
- Metastasis: mungkin terdapat
tanda-tanda metastasis jauh.
KANKER MERKEL
Berasal dari sel neuroendokrin kulit.

DERMATOFIBROSARKOMA PROTUBERANS

- Tumor: di kulit tumbuh menonjol di atas
kulit, dengan kulit diatasnya berwarna
kecoklatan seperti keloid, konsistensi padat
keras.
- Nodus: jarang terdapat pembesaran
kelenjar limfe regional.
- Metastasis: mungkin ada tanda-tanda
metastasis jauh.
LESI-LESI PRA KANKER

Actinic Keratosis
Kerato Acantoma
Bowens Disease
Erythroplasia of Queyrat
Xeroderma Pigmentosum
MELANOMA MALIGNA
Melanoma maligna ialah kanker kulit
yang berasal dari sel melanosit di kulit.
1-3 % dari seluruh keganasan
25 40 % berasal dari nevus pigmentosus
( junctional nevus ), Hutchinsons melanotic
frekle , giant pigmented nevus, blue nevus
Pada semua usia, banyak pada usia 35 55
tahun
Laki-laki = wanita
Sangat ganas
Biasa terjadi metastasis luas dalam waktu
singkat melalui aliran limfe & darah ke alat-alat
dalam
DIAGNOSIS
Keluhan :
Andeng andeng yang cepat membesar,
timbul progresif,gatal, mudah berdarah,
timbul luka.
PEMERIKSAAN FISIK
Tumor di kulit berwarna kehitaman,
coklat,bentuk nodul, plaque, bisa disertai luka.
Lesi bersifat :
A : Asimetri
B : Border / tepi tak teratur
C : Color / Warna kegelapan
D : Diameter, umumnya > 6 mm
E : Evolution, permukaan yang
meninggi
JENIS
1. Lentigo melanoma maligna (LMM)
Lesi: makula coklat seperti kehitaman,
beberapa cm, tepi irreguler, pada
permukaan dijumpai bercak- bercak
warna gelap (warna biru) tersebar tidak
teratur, dapat menjadi nodul biru
kehitaman invasive agak hiperkeratonik
2. Superfisial spreading melanoma (SSM)
Lokasi: wanita; tungkai bawah; laki- laki:
badan dan leher.
Lesi: plak archiformis berukuran 0,5 3 cm
tepi meninggi, irreguler, dapat mencapai 2
cm dalam 1 than nodul biru kehitaman
pada permukaan terdapat campuran
bermacam- macam warna seperti coklat,
abu- abu, biru, hitam, sering kebmerahan.
3. Nodular Malignant Melanoma (NMM)
Lokasi: laki- laki: punggung, dapat pada
setiap lokasi.
Lesi: Nodul bentuk setengah bola
(dome shaped ) atau polipoid dan
eksofitik, warna coklat kemerahan atau
biru sampai kehitaman dapat
mengalami ulserasi perdarahan, timbul
lesi satelit.
4. Acral Lentigenous Melanoma (ALM)
Lokasi: letak kaki, tumit, telapak tangan,
dasar kuku, ibu jari tangan.
Lesi: macula, warna bervariasi, pada
permukaan timbul papul, nodul, ulserasi,
kadang- kadang lesi tidak mengandung
pigmen.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium: darah, urine, SGOT/ SGPT, BUN, kreatinin.
2. Radiologi:
- Rutin: X-foto paru
- Atas indikasi : X-foto tulang di daerah lesi, USG abdomen,
CT-Scan, MRI.
3. Sitologi: FNA, inprint sitologi.
4. Patologi:
a) biopsi: apa jenis histologi dan bagaimana derajat
diferensiasi sel.
b) pemeriksaan specimen operasi:
1. tumor primer: besar tumor, jenis histologi, derajat
diferensiasi sel, luas dan dalamnya infilterasi, radikalitas
operasi.
2. Nodus regional: jumlah kelenjar yang ditemukan dan yang
positif, infasi tumor ke kapsul atau ekstranodal, tinggi
level metastasis.
5. Biopsi: prinsip harus komplit. Dilakukan biopsi
terbuka oleh karena dibutuhkan informasi mengenai
kedalaman tumor. Biopsi tergantung pada
anatomical sitenya.

1. a. bila diameter lebih dari 2 cm.
b. bila secara anatomi sulit (terutama didaerah
wajah dilakukan insisional biopsi
2. bila kurang dari 2 cm dilakukan eksisi
tumor dengan safety margin 1 cm
(diagnostik dan terapi).
Specimen dikirimkan dengan mapping
dan diberi tanda batas- batas sayatan.
Klasifikasi Clark ( sesuai lapisan kulit )
Tingkat I : Sel melanoma terletak diatas
membrana basalis epidermis
(insitu)
Tingkat II : Invasi sel melanoma sampai
lapisan papilaris dermis
Tingkat III : Invasi sel melanoma sampai
dengan perbatasan antara
lapisan papilaris dan retikularis
dermis.
Tingkat IV : Invasi sel melanoma sampai
lapisan retikularis dermis
Tingkat V : Invasi sel melanoma sampai
jaringan subkutan
Klasifikasi Breslow (sesuai kedalaman )
Golongan I : kedalaman (ketebalan)
tumor < 0,76 mm
Golongan II : kedalaman (ketebalan)
tumor 0,76 mm 1,5 mm
Golongan III : kedalaman (ketebalan)
tumor > 1,5 mm
TERAPI
Primer:
tindakan wide eksisi dengan safety margin sesuai
criteria ketebalan, dan dilakukan rekonstruksi.
Sampai dengan ketebalan 0,76 mm, safety
margin 1 cm
Antara 0,76 mm 1,5 mm safety margin 1,5 cm
Ketebalan > 1,5 mm safety margin 2 cm
Bila hasil biopsi safety margin tidak sesuai
dengan ketebalan Breslow, harus dilakukan re-
eksisi secepatnya sampai dasar (fascia).
Regional:
pada limfonodi secara histopatologis
positif, dilakukan diseksi limfonodi :
Di daerah inguinal: deep (atas indikasi: ulkus,
multiple limfonodi)
Di daerah aksiler: hingga level II
Di daerah leher: RND
Adjuvant terapi : pada stadium III dapat berupa
imunoterapi, radioterapi, dan kemoterapi
Intransit: kombinasi treatment.
Recurrent :
Dilakukan reevaluasi
Lokal : Eksisi luas ulang
Regional:
Bila sebelumnya belum dilakukan diseksi, dilakukan
diseksi + adjuvant.
Bila sudah pernah diseksi, dilakukan radiasi.
Metastasis: diberikan paliatif treatment

You might also like