You are on page 1of 43

BIOLOGI

SMA N 1 CIBEBER
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman yang ditunjukkan dengan
adanya variasi makhluk hidup yang
meliputi bentuk, penampilan, jumlah,serta
ciri lain
Keanekaragaman
Menurut World Wide Fund for Nature (WWF):
kekayaan hidup di bumi, mencakup jutaan tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, materi genetika yang
dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya
menjadi suatu lingkungan hidup. Keanekaragaman
ditunjukkan, antara lain oleh variasi bentuk,ukuran,
jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk
hidup.
Keseragaman
Ciri yang sama yang terdapat dalam satu spesies.
Suatu sifat yang tampak (fenotip) merupakan ekspresi
dari sifat yang tidak tampak (genotip) yang dikandung
oleh gen dan seringkali sifat tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan tempat hidupnya.

F

=

G

+ L
(Fenotip) (Genotip) (Lingkugan)



Keanekaragaman Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat
didalam kromosom.
Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh
variasi bentuk dan fungsi gen.
Adanya variasi genetika dapat dengan mudah diamati
melalui adanya perbedaan warna tubuh pada ikan,
burung dara, atau ayam yang sejenis. Pada spesies
kucing terdapat variasi seperti kucing anggora berbulu
panjang, kucing siam, dan kucing bainese


Keanekaragaman Spesies
Mencakup jenis-jenis makhluk hidup
Kini dunia memiliki kira-kira 33,5 juta spesies
tumbuhan dan hewan, 30 juta spesies adalah serangga.
yang sudah teridentifikasi sekitar 800.000 spesies
(Dida Hamidah, M.Si : 2003).
Ciri makhluk berbeda jenisnya, yaitu jika mereka
dikawinkan, tidak ada keturunan yang terbentuk, atau
jika keturunan terbentuk, seluruh keturunan mandul.

Panda Kantong semar
kucing
Orang utan
Keanekaragman Ekosistem
Keanekaragaman pada tingkat ekosistem terjadi
akibat interaksi yang kompleks antara komponen
biotik dengan abiotik.
Dengan beraneka ragamnya kondisi lingkungan
dan keanekaragaman hayati, terbentuklah
keanekaragaman ekosistem.
Tiap-tiap ekosistem memiliki keanekaragaman
makhluk hidup tertentu pula. Misalnya, ekosistem
padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem
hutan hujan tropik, dan ekosistem air laut. Tiap-
tiap ekosistem memiliki ciri fisik, kimiawi, dan
biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat
di dalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora
dan fauna yang terdapat di dalam ekosistem yang
lain.


Ekosistem air laut
Ekosistem gurun
Ekosistem rawa
Ekosistem hutan
Ekosistem air tawar
1. Apa yang dilaksud dengan keanekaragaman
hayati
2. Sebutkan faktor penyebab keanekaragaman
hayati
3. Sebutkan contoh-contoh tentang:
A. Keanekaragaman gen
B. Keanekaragaman spesies
C. Keanekaragaman ekosistem
4. Peranan dan manfaat tumbuhan dan hewan
yang dahulu merupakan spesies-spesies liar,
tetapi sekarang dibudidayakan.

Keunikan keanekaragaman hayati Indonesia
ditandai oleh :
Adanya fauna bertipe Oriental, Australis dan
peralihan
Memiliki tumbuhan tipe Melanesia
Memiliki hewan dan tumbuhan yang endemik
Memiliki hewan dan tumbuhan yang langka

Flora indo-malaya meliputi tumbuhan yang hidup di india, Vietnam,
Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut
sebagai kelompok flora malesiana.
Hutan hujan tropik di malesiana didominasi oleh pohon dari famili
Dipterocarpeceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji
bersayap. Biasanya, Dpterocarpaceae merupakan tumbuhan
tertinggi dan membentuk kanopi hutan
Hutan di Indonesia dan hutan-hutan di daerah flora malesiana
memiliki kurang lebih 248.000 spesies tumbuhan tinggi. Jumlah ini
kira-kira setengah dari seluruh spesies tumbuhan di bumi

Indonesia Memiliki Tumbuhan Tipe Indo-Malaya
yang Arealnya Paling Luas
Indonesia terletak di kawasan tropik dengan iklim
yang stabil
Letak geografis Indonesia
Merupakan negara kepulauan
Oleh Alfred Russel Wallace, fauna
Indonesia yang dipisahkan oleh garis
wallace dan weber dibedakan atas 3
tipe :
1. tipe oriental (asiatic)
2. tipe peralihan
3. tipe australis
1. Mamalia berukuran besar.Misalnya : gajah
Sumatra (Elephas maximus sumatrensis),
banteng (Bos sondaicus), harimau sumatra
(Panthera tigris sondaicus)
2. Banyak jenis primata.Misalnya : orang utan
sumatra (Pongo pygmaeus obelii), orang utan
Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), kera
(Macaca fascicularis)
3. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak
beragam.Misalnya : burung Rangkong (Rhinoplax
vigil), murai (Myophoneus sp)
4. Mencakup fauna di wilayah pulau: Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Bali (bagian barat)




1. Mamalia berukuran lebih Kecil.
2. Memiliki mamalia berkantong. Misalnya walabi
kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi semak
(Thylogale bruijni), kanguru pohon
(Dendrolagus ursinus)
3. Warna bulu burung lebih menarik dan
beragam.Misalnya burung cendrawasih
(Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius
casuarius)
4. Mencakup fauna di wilayah: Papua, dan
Kepulauan Aru (bagian timur)


1. Pada daerah peralihan atau transisi Oriental-
Australis (Sulawesi dan Nusa Tenggara)
terdapat hewan-hewan dengan ciri khas
tersendiri. Misalnya : komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau Komodo (NTT), babi
rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus
depressicornis), dan burung maleo
(Macrocephalon maleo) di Sulawesi
2. Mencakup fauna di wilayah: Sulawesi dan
Kepulauan Nusa Tengggra (bagian tengah)
Hewan Endemik:
1. komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau
Komodo
2. Badak bercula satu
(Rhinoceros sondaicus) di
Ujung Kulon-Banten
3. Babi rusa
4. Musang Sulawesi
5. Tarsius

Tumbuhan Endemik :
1. Bunga Raflesia
(Rafflesia arnoldii) di
hutan-hutan
Bengkulu, Sumatera
Barat an Jambi.
2. Rafflesia borneensis
di Kalimantan
3. Matoa (Pometia
pinnata)
4. Ratu slur permata
hijau (Strongylodon
macrobotrys)
Hewan Langka :
1. Badak Sumatra
(Dicerorhinus
sumatrensis)
2. Harimau sumatra
(Panthera tgris sumatrae)
3. Tapir (Tapirus indicus)
4. komodo (Varanus
komodoensis)


Tumbuhan Langka :
1. Matoa (Pometia pinnata)
2. Gandaria (Bouea
macrophylle)
3. Badali (Raermachera
gigantea)
4. Sawo kecik (Manilkara
kauki)
5. Bendo (Artrocarpus
elasticus)
Penghasil SDA Hayati
@ Sumber kayu ; sumber karbohirat dan protein;
@ Sumber obat-obatan dan kosmetika
@ Sumber plasma nutfah (sumber gen)
@ Sumber perikanan
Sebagai sarana pengembangan Ilmu pengetahuan,
pendidikan, rekreasi dan wisata
Manfaat dari aspek sosial dan budaya masyarakat


1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi
pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup
Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu
habitat menjadi lebih kecil lagi
2. Eksploitasi secara berlebihan
3. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan
4. Perubahan Iklim Global

5. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies)
Introduksi spesies adalah suatu upaya
mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah
yang telah memiliki spesies lokal.
Misal : di Indonesia, penggunaan padi unggul
telah menyebabkan punahnya padi tradisional
6. Degradasi habitat
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat
karena polusi, miisalnya hujan asam,
eutrofikasi, efekrumah kaca.
MELALUI KONSERVASI
Beberapa bentuk konservasi :
1. Cagar alam yaitu kawasan suaka alam yang memiliki
tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga
perlu dilindungi. Contoh cagar alam : Cagar Alam
Hutan Pinus janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah
Anai di Sumbar
2. Suaka margasatwa yaitu kawasan suaka alam yang
memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan
keunikan jenis satwa (hewan) yang untuk
kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya.
3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam
yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan
sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan
rekreasi alam.
4. Taman Wisata Alam yaitu kawasan apelestarian alam
dengan tujuan untuk kepentingan pariwisata dan
rekreasi alam.
5. Taman buru yaitu kawasan yang didalamnya terdapat
potensi satwa buru yang diperuntukkan untuk
rekreasi berburu. Contoh : Taman Buru Pulau Pini di
Sumut, taman Buru Semidang Bukit kelabu di
bengkulu
6. Kebun raya: Kebun raya Bogor dan Kebun raya
Cibodas
MELALUI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan perundangan ini bertujuan untuk melindungi
beberapa jenis hewan yang terdapat di Indonesia

MELALUI KEPPRES
Misalnya Keppres no 4 tahun 1993 yang telah
menetapkan beberapa tumbuhan dan hewan asli
Indonesia sebagai tumbuhan dan hewan nasional.
Tumbuhan dan hewan asli Indonesia itu
yaitu :
1. Rafflesia arnoldii, sebagai bunga langka
2. Melati, sebagai bunga bangsa
3. Elang jawa, sebagai satwa udara nasional
4. Ikan solera merah, sebagi satwa air nasional
Pelestarian secara in situ, yaitu melindungi sumber
hayati di tempat aslinya. Hal ini dilakukan
sehubungan dengan keberadaan organisme yang
memerlukan habitat khusus, dan akan
membahayakan kehidupan organisme tersebut jika
dipindahkan ke tempat lainnya, contoh: cagar alam,
hutan lindung, suaka margasatwa, taman laut.
Pelestarian secara ex situ, merupakan bentuk
perlindungan kenanekaragaman hayati Indonesia
dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan ke
tempat lainnya yang cocok bagi kehidupannya,
contoh: kebun raya, hutan nasional, hutan produksi,
kebun binatang, Tabulampot (tanaman budi daya
dalam pot).
Pengertian
Pengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan
kesamaan-kesamaan (similarity) yang ada, dalam hal
ini adalah karakter yang diobservasi

Alam semesta dihuni oleh beragam makhluk hidup.
Agar lebih mudah mengenali beragam makhluk
hidup, kita perlu melakukan klasifikasi makhluk
hidup
Klasifikasi pertama kali diperkenalkan oleh Karl von
Linne, lebih dikenal dengan Carolus Linnaeus
Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
klasifikasi makhluk hidup adalah Taksonomi

Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan antarjenis sehingga mudah dikenal.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-
cirinya.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup.
Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya.
Dengan klasifi kasi tersebut akan mempermudah kita
dalam mempelajari berbagai jenis makhluk hidup
yang ada di dunia ini.
Memudahkan langkah-langkah pelestarian
keanekaragaman hayati.
Mengetahui hubungan kekerabatan spesies satu
dengan yang lain.
Identifikasi
Klasifikasi
Nomenklatur
Aristoteles (384 322 SM)
mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua
kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan
dikelompokkan menjadi herba, semak, dan pohon.
Sedangkan hewan digolongkan menjadi hewan
berdarah dan tidak berdarah
JohnRay (1627 1708)
merintis pengelompokkan makhluk hidup menjadi
kelompok-kelompok kecil dan memperkenalkan
konsep tentang spesies

Carolus Linnaeus (1707 1778)
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan struktur ke dalam takson-takson dan
memperkenalkan sistem tata nama makhluk hidup
yang dikenal dengan binomial nomenklatur

Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi
makhluk hidup disebut takson. Pengelompokan ke
dalam takson-takson didasarkan atas banyaknya
persamaan dan perbedaan ciri morfologi, fisiologi, dan
anatominya
Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat
hubungan kekerabatannya dan makin sedikit
persamaannya, makin jauh kekerabatannya
Kingdom / Regnum
Filum atau Divisio
Kelas
Ordo / bangsa
Famili / suku
Genus / marga
Spesies / jenis
Persamaan ciri
semakin sedikit
Jumlah semakin
banyak
Makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan ciri,
dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang
fertil (subur), dimasukkan ke dalam suatu kelompok
(takson) yang disebut spesies atau jenis
Beberapa spesies atau jenis yang berkerabat dekat dapat
dikelompokkan ke dalam takson famili atau suku
Famili yang berkerabat dekat membentuk ordo atau
bangsa.
Ordo-ordo yang berkerabat dekat dikelompokkan ke
dalam satu kelas
Kelas-kelas yang berkerabat dikelompokkan ke dalam
suatu filum untuk hewan, pada tumbuhan disebut divisi
Semua filum dan atau divisi yang berkerabat membentuk
kingdom atau kerajaan.
Sistem artifisial atau buatan, menggunakan ciri-ciri
atau sifatsifat yang sesuai dengan kehendak manusia
atau sifat yang lain. Misalnya tumbuhan
diklasifikasikan berdasarkan habitus atau perawakan
menjadi pohon, perdu, semak, terna, dan memanjat.
Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles dan
Carolus Linnaeus
Sistem alami , dirintis oleh Michael Adams dan Jean
Baptiste de Lamarck yang menghendaki agar
kelompok atau takson dibentuk secara alami yaitu
menggunakan dasar persamaan dan perbedaan
morfologi secara alami atau sewajarnya. Contoh,
hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki,
hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu,
bersisik,
Sistem Filogenetik, muncul setelah dikemukakan teori
evolusi oleh Charles Darwin pada tahun 1859 yang
menyusun takson berdasarkan sifat morfologi,
anatomi, fisiologinya, dan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antara takson yang satu dengan yang
lainnya serta mengacu pada hubungan evolusioner
nenek moyang dan keturunannya.

Nama ilmiah berguna sebagai alat komunikasi ilmiah
di tingkat internasional
Berbagai jenis makhluk hidup memiliki sebutan atau
nama yang bermacam-macam sesuai dengan daerah
tempat organisme tersebut ditemukan (nama lokal)
Nama ilmiah adalah nama latin atau nama yang
dilatinkan untuk menyebut suatu spesies
Carolus Linnaeus mengusulkan sistem tata nama
yang diakui secara internasional yaitu sistem binomial
nomenklatur (tata nama biner)

Kaidah penulisan nama ilmiah:
Nama spesies terdiri dari 2 kata
Kata awal menunjukkan nama genus dan kata akhir
menunjukkan nama spesies
Kata awal diawali dengan huruf kapital, kata kedua
tidak
Jika tulisan di tik maka dicetak miring, jika tulisan
ditulis dengan tangan maka di beri garis bawah
terpisah
Menggunakan bahasa latin atau bahasa yang
dilatinkan

You might also like