You are on page 1of 18

kelompok 4. kasus 2 MO.

EMG
Seorang wanita 48 tahun, mengeluh bengkak pada kedua
tungkai kaki hingga ke mata kakinya sehingga ia tidak lagi dapat
memakai sepatunya. Ia menyadari hal ini sejak 2-3 bulan yang
lalu. Seorang temannya memberinya lasix yang katanya sedikit
menolong, tapi sekarang obat itu sudah habis. Berat badannya
bertambah hingga kira-kira 10 kg dalam waktu 2-3 bulan terakhir.
Sebelum ini dia mengeluh sering kencing dan mudah lelah serta
mengantuk. Seorang temannya mengatakan mungkin ia
menderita kencing manis dan memberinya tablet yang katanya
harus diminum setiap pagi sebelum makan. Ia memang
merasakan lebih enak. Ia tidak pernah pergi lagi ke dokter.
Pada matanya tampak edema periorbital dan edema yang
bersifat pitting pada tangan, kaki, dan kedua tungkainya. Ia
merasa kebal pada kaki hingga pertengahan betisnya. Pada
pemeriksaan urin didapatkan glukosa +2, protein +3, leukosit 0-
2/LPB, eritrosit 0-1/LPB.
Identitas Pasien
Nama -
Umur 48 tahun
Jenis kelamin perempuan
Suku / bangsa / ras Asia
Alamat -
Pendidikan -
Agama -
Status pernikahan -

1.bengkak pada kedua tungkai hingga ke mata kakinya

Datang dengan keluhan :
-utama : oedem tungkai bilateral
-tambahan : pertambahan berat badan secara
cepat
-sebelumnya : sering kencing + mudah lelah
dan mengantuk gejala klasik DM

Dalam kondisi :
Pernah mengkonsumsi 2 jenis obat, yakni
lasix + tablet diminum setiap pagi sebelum
makan dan merasa membaik setelah
mengkonsumsi keduanya.

DM tipe II dengan
komplikasi nefropati
diabetikum dan
neuropati diabetikum
Keluhan klasik:
- Poliuri
-Mudah lelah
- Mengantuk
Pem. Fisik :
- Edema periorbital
- Edema generalisata pitting
- Paraesthesia tungkai bawah
Pem. Lab :
- Glukosuria
- Proteinuria
Diabetes Mellitus tipe 1
Decompensatio cordis
Renal diabetes
-pasien berusia 48 tahun

- dibutuhkan > 3 bulan sampai
didapatkan proteinuria (timbul
keluhan oedem)
Untuk menyingkirkan DD/ DM tipe I dianjurkan pemeriksaan penunjang C-peptide
Dengan gejala dan keluhan yang sama dengan DM tipe 2 (gejala klasik + glukosuria),
yang membedakan :
Untuk menyingkirkan DD/ Decompensatio cordis dianjurkan untuk anamnesis lebih
lanjut, pem. fisik (mencari 1 kriteria mayor + 2 minor atau lebih), dan foto thorax
Defek reabsorbsi pada ginjal ginjal tidak
mampu mereabsorbsi glukosa GLUKOSURIA
Kadar gula darah normal

Untuk menyingkirkan DD/ Renal Diabetik dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
glukosa darah
Untuk menegakkan
diagnosis pasti DM tipe 1,
Gold Standard harus
terpenuhi dan DD telah
disingkirkan, untuk itu
kami merencanakan
pemeriksaan lanjutan
berupa :
Gold standard DM ( GDS >200; GDP 126
mg/dl)
Menyingkirkan Renal Diabetik
Gula darah
Menentukan tipe DM
C-peptide
Menyingkirkan
Decompensatio Cordis
Foto thorax
Mengetahui seberapa jauh
komplikasi terjadi
Fungsi ginjal
Makroangiopati
Lipid darah
Kami juga merencanakan pemeriksaan oftalmologi pada pasien ini
kemungkinan retinopati diabetik.

5 tahap progresivitas retinopati diabetik :

1.Dilatasi venula retina dan formasi mikroaneurisma pada kapiler retina
2.Peningkatan permeabilitas vaskular
3.Oklusi vaskular dan iskemi retina
4.Proliferasi dari pembuluh darah di bagian permukaan retina
5.Perdarahan dan kontraksi dari proliferasi fibrovaskular dan vitreous
DM (GDS > 200 mg/dl ; GDP 126 mg/dl)
DM tipe 2 C-peptide 0.5-2.0 ng/mL
Nefropati Diabetik proteinuria menetap (>300 mg/24 jam)
dalam 3-5 bulan + hipertensi
Neuropati Diabetik tidak terlalu spesifik (riwayat DM +
manifestasi klinis yang bervariasi kesemutan,kebas,dll)
INTERVENSI FARMAKOLOGIS. Insulin (Short Acting Insulin /
Rapid Acting Insulin). OAD (Glikuidon). ACE Inhibitor (Captopril).
Pada pasien ini diberikan juga Vitamin B1, B6, B12 dosis tinggi /
Mecobalamin untuk perbaiki neuropati perifer.
TERAPI GIZI MEDIS. Diet diabet sesuai BB-TB. (apabila
ureum-kreatinin tinggi maka diberikan diet rendah protein 0.8 gram/kgBB per hari)
LATIHAN JASMANI. CRIPE. (Untuk pasien ini belum boleh,
karena oedem belum teratasi)
EDUKASI. Pasien & keluarga. (perjalanan penyakit, pengendalian
& pemantauan, cegah dan kenali penyulit & resikonya, penjelasan tatalaksana)
Ad sannationam : ad malam
Ad functionam : ad malam
Ad vitam : dubia ad bonam


Thank You :)

You might also like