You are on page 1of 13

1. M.

Imrom
2. Rofi Sekar
3. Nur hanifa
4. Nur Arifa
5. Rika Triwulan
6. Widya Wati

HIPERTIROID PADA
KEHAMILAN
Anatomi dan Fisiologi
Tiroid
Anatomi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terdiri
dari lobus kanan dan kiri
dimana kedua lobus
tersebut dihubungkan
oleh istmus. Kelenjar ini
terdapat pada bagian
inferior trakea dan
beratnya diperkirakan 6-
20 gram. Lobus kanan
bisasanya lebih besar
dan lebih vascular
dibandingkan lobus kiri.
Fisiologi Tiroid
Kelenjar tiroid memelihara tingkat
metabolisme dari sebagian besar sel dalam
tubuh dengan menghasilkan dua hormon
tiroid di dalam sel folikelnya, yaitu
triiodothyronin (T3) dan tetraiodohyronin
(T4) atau tirosin. Iodin (I2) memilki berat
atom sebesar 127 dan berat molekulnya
254.
Hipertiroid Dalam
Kehamilan
Defenisi
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah
suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan
oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin
dari lodium, maka lodium radiaktif dalam
dosis kecil dapat digunakan untuk
mengobatinya (mengurangi intensitas
fungsinya).

Fisiologi Tiroid Dalam
Kehamilan

Hormon tiroid tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
disintesis di dalam folikel tiroid. Tiroid-stimulating
hormone (TSH) merangsang sintesis dan pelepasan
T3 dan T4, yang sebelumnya didahului dengan
pengambilan iodide yang penting untuk sintesis
hormon tiroid. Walaupun T4 disintesis dalam jumlah
yang lebih besar, namun di jaringan perifer T4
dikonversi menjadi T3 yang lebih poten melalui
proses deiodinasi. Selama kehamilan normal kadar
tiroid binding globulin (TBG) dalam sirkulasi
meningkat dan juga akhirnya T3 dan T4 ikut
meningkat. (Girling, Joanna. 2008)

ETIOLOGI
1. Penyakit Graves
2. Gestational Transient Thyrotoxicosis
(GTT )
3. Mola hidatidosa
4. Multinoduler goiter
5. Adenoma toksik
6. Tiroiditis subakut
7. Hyperthroidism iatrogenic
8. TSH - producing pituitary tumor
9. Struma ovary
Patofisiologi
Hipertiroid yang tak terkontrol, terutama pada
pertengahan masa hamil, dapat memicu beberapa
komplikasi. Komplikasi maternal di antaranya
keguguran, infeksi, preeklamsia, persalinan preterm,
gagal jantung kongesti, badai tiroid, dan lepasnya
plasenta. Komplikasi fetus dan neonatus di antaranya
prematur, kecil untuk masa kehamilan, kematian janin
dalam rahim, dan goiter pada fetus atau neonatus dan
atau tirotoksikosis. Pengobatan yang belebihan juga
dapat menyebabkan hipotiroid iatrogenik pada fetus.
(Inoue, Miho, et al. 2009, Marx, Helen, et al. 2008, Rull,
Gurvinder. 2010, Williams Obstetrics 23
rd
. 2010)

Gejala Klinis
Wanita yang memiliki riwayat keluarga
dengan kelainan tiroid atau penyakit autoimun
memiliki resiko yang lebih tinggi mengidap
penyakit hipertiroid. Gejala yang sering timbul
biasa adalah intoleransi terhadap panas,
berkeringat lebih banyak, takikardi, dada berdebar,
mudah lelah namun sulit untuk tidur, gangguan
saluran cerna, berat badan menurun meskipun
asupan makan cukup, mudah tersinggung, merasa
cemas dan gelisah.
Penatalaksanaan
Hipertiroid yang ringan (peningkatan
kadar hormon tiroid dengan gejala minimal)
sebaiknya diawasi sesering mungkin tanpa
terapi sepanjang ibu dan bayi dalam
keadaan baik. Pada hipertiroid yang berat,
membutuhkan terapi, obat anti-tiroid adalah
pilihan terapi, dengan PTU sebagai pilihan
pertama.
Komplikasi
1. Pada ibu
Payah Jantung
Krisis Tiroid
2. Pada Janin
Bayi Prematur
Hipertiroidisme pada Janin

You might also like