You are on page 1of 20

Maryam Sofiah 260120130017

Rifna Wibisana 260120130503


Cost of Illness Evaluation /COI
Metode analisis untuk memperkirakan
biaya yang disebabkan oleh suatu
penyakit pada suatu populasi
Metode ini dapat mengidentifikasi
biaya total yang timbul akibat penyakit
atau biaya terapi namun tidak
membandingkan kemanjuran/efficacy
dari terapi atau penggunaan obat yang
satu dengan yang lain
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penelitian COI adalah Untuk mengidentifikasi dan mengukur semua biaya
penyakit
Pengetahuan tentang costs of an illness dapat membantu para pembuat
kebijakan (policy makers) untuk menentukan penyakit mana yang perlu ditangani
terlebih dahulu
Selain itu, studi ini dapat menunjukkan penyembuhan penyakit mana yang akan
berguna dalam mengurangi beban penyakit.
Untuk pengusaha, mereka dapat menunjukkan mana penyakit yang memiliki efek
sangat besar pada biaya, dll
Contoh studi cost-of-illness yang digunakan oleh
penentu kebijakan (policy makers):
Sebagai respon dari kongres the National
Institutes of Health (NIH) yang mengeluarkan
2000 laporan terbaru cost of illness untuk
macam-macam penyakit state smoking cost of
ilness yang diperkirakan oleh Miller et al.
digunakan dalam gugatan negara terhadap
industri tembakau untuk memulihkan kerugian
pengobatan medis
Selain penggunaannya oleh organisasi
pemerintah, studi cost-of-illness sering dikutip
dalam studi penyakit yang berusaha
menyoroti pentingnya mempelajari penyakit
tertentu.
Contoh: sebuah studi tentang bagaimana
obesitas menyebabkan diabetes dan berbagai
penelitian lain mengutip sebuah studi cost-of-
illness American Diabetes Association (2002)
untuk menggambarkan besarnya beban
terkait dengan diabetes.
Cost
Direct cost: mengukur biaya
yang digunakan untuk
mengobati penyakit tertentu
Biaya medis, ex: rawat inap
rumah sakit, dokter, obat-
obatan
Biaya non medis, ex: biaya
transportasi ke penyedia
layanan kesehatan
Indirect cost: mengukur
biaya yang hilang akibat
penyakit tertentu
Biaya tidak langsung, ex:
biaya yang hilang akibat
ketidakhadiran kerja
Intangible cost, ex: rasa
sakit, ketidaknyamanan
Sulit diukur secara kuantitatif
dan tidak mungkin
mengukur dalam hal
ekonomi atau keuangan
Ada dua pendekatan untuk
melakukan analisis COI
pendekatan berbasis
prevalensi: seberapa sering
suatu penyakit atau kondisi
terjadi pada sekelompok orang.
pendekatan berbasis kejadian:
jumlah kasus penyakit dimulai,
atau kematian terjadi, selama
suatu periode tertentu pada
populasi tertentu
Contoh jurnal
Latar Belakang:
DM merupakan beban yang perlu diperhitungkan dalam
hal kematian (mortality), kesakitan (morbidity), maupun
biaya (cost) di masyarakat.
Biaya terkait diabetes diperkirakan meningkat disebabkan
oleh adanya peningkatan prevalensi penyakit.
Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan biaya
perawatan kesehatan pada pasien DM tipe 1 dan tipe 2 di
Norway pada tahun 2005
Metode:
Pengumpulan data on inpatient hospital services,
outpatient clinic visits, servis dokter, obat-obatan,
peralatan medis, nutrition guidance (bimbingan
gizi), fisioterapi, akupuntur, terapi kaki dan biaya
tidak langsung (indirect cost) diambil dari national
register dan dilakukan survey pada 584 pasien
dengan diabetes.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan
Prevalensi

Hasil:
Inpatient hospital services
(2005):
Data diambil dari
Norwegian Patient
Register (NPR)
Sebanyak 8900 pasien
rawat inap dengan
diagnosis utama diabetes
total biaya perkiraan
21 juta (65% DM tipe 1
dan 27% DM tipe 2).
Sebagai tambahan ada
sebanyak 53.000 pasien
rawat inap dengan
diabetes sebagai diagnosis
kedua perhitungan
biaya 242 juta.
Hasil:
Outpatient clinic
visits:
Data diambil dari
The Norwegian
Labour and Welfare
Administration
(NLWA)
Biaya yang
berkaitan dengan
kunjungan klinik
rawat jalan di
rumah sakit adalah
sebesar 7.9 juta
Hasil:
Jasa dokter :
Biaya layanan dokter 14.4 juta termasuk kunjungan rumah untuk
hipoglikemia. Biaya yang berkaitan dengan spesialis latihan privat
(private practicing specialists) sebesar 2,5 juta.
Hasil:
Obat-obatan:
Biaya obat hipoglikemik untuk terapi diabetes adalah
49.6 juta (17% dari total biaya) dimana 35.1 juta
(70%) merepresentasikan insulin dan analog, dan
sisanya obat oral penurun glukosa.
Dalam kelompok insulin, biaya intermediate acting
insulin adalah 15 juta dan fast acting insulin adalah
12.5 juta. Pada kelompok obat penurun glukosa, biaya
sulfonamid adalah 6.2 juta dan biguanide 4.7 juta.
Untuk obat antihipertensi pada diabetes tipe 1 dan
tipe 2 estimasi biaya masing-masing adalah 1.2 juta
dan 13 juta, sementara untuk obat penurun
kolesterol adalah 2.4 dan 28,3
Hasil:
Peralatan medis:
Pengeluaran pada peralatan
medis diabetes adalah
sebesar 40 juta.
Komponen terbesar adalah
tes glukosa sebesar 32
juta (80% dari total). Lanset
untuk pengambilan sampel
darah menyumbang sekitar
5.3 biaya (13% dari total)
Hasil:
Biaya lain:
Berdasarkan survei
pasien biaya fisioterapi
menyumbang 18.8
juta, terapi kaki 20.8
juta, akupunktur 5,7
juta dan bimbingan gizi
0.9 juta.
Hasil:
Biaya tidak langsung :
Biaya yang berkaitan dengan
cuti sakit 16.7 juta dimana
diabetes tipe 2 menyumbang
85%.
Jumlah biaya yang terkait
dengan time limited disability
support dan disability pension
sebesar 48.2 juta.
Biaya basic and supplemental
benefits adalah 5,3 juta.
Hasil:
Total biaya
Total biaya 293.000.000 dengan
rawat inap diabetes sebagai
diagnosa sekunder tidak dihitung
dan 535.000.000 ketika
dimasukkan.
Komponen terbesar adalah obat-
obatan sebesar 95.000.000 (32%
dari total).
Terbesar kedua adalah disability
pensions 48.000.000 (16%).
Perangkat medis memberikan
kontribusi 40.000.000 (14%) dan
administrasi rumah sakit
21.000.000 (7%).
Kesimpulan: Diabetes memberikan beban
yang perlu diperhitungkan di masyarakat
dalam hal biaya pelayanan kesehatan dan
terkait kehilangan produktifitas (productivity
losses).

You might also like