You are on page 1of 23

DEFINISI

Menurut PPDGJ III/ ICD 10 :


suatu keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap, yg terutama
ditandai oleh adanya hendaya keterampilan
selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia yaitu kemampuan kognitif,
bahasa, motorik dan sosial.
Definisi
Menurut DSM IV :
IQ rata-rata 70 atau kurang.
* Terdapat defisit atau gangguan fungsi
adaptif pada minimal 2 area : komunikasi,
perawatan diri sendiri, hidup berkeluarga,
kemampuan sosial/interpersonal,
kemampuan bermasyarakat, kemampuan
akademik fungsional dan pekerjaan.
* Timbul sebelum umur 18 tahun.

Epidemiologi
Insidensi +1 % dari populasi
Insidensi tertinggi : pada usia sekolah, puncaknya
10 sd 14 thn
1,5 kali lebih sering pada laki2 dibanding wanita

ETIOLOGI
Kelainan kromosom
Faktor genetik lain
Faktor pranatal
Faktor perinatal


Etiologi : Kelainan kromosom
Sidroma Down : kelainan jumlah kromosom,
penyebab tersering RM
Fragile X syndrome (Sindrm X rapuh) : disebabkan
karena mutasi kromosom X, yaitu Xq27.3
Sindroma Prader Willi : akibat penghilangan kecil
pada kromosom 15
Cri-du-cat syndrome (cat cry syndrm) : akibat
kehilangan bagian kromosom 5
Kelainan kromosom lain mis : Angelman syndrome

Etiologi : Faktor genetik lain
Fenilketonuria (FKU) : tdk mampu mengubah fenilalanin menjadi
paratirosin karena tidak ada/tidak aktifnya enzim fenilalanin
hidroksilase
Rett syndrome : sindroma retardasi mental dominan terkait X yg
degeneratif dan hanya mengenai wanita
Neurofibromatosis
Sklerosis tuberosis
Lesch-Nyhan syndrome
Adrenoleukodistrofi
Penyakit urin sirup maple
Gangguan defisiensi enzim lain, mis :Homosistinuria, tirosinosis,
galaktosemia dll.
Etiologi : Faktor Pranatal
Rubela
Penyakit inklusi sitomegalik
Sifilis
Toxoplasmosis
Herpes simpleks
HIV/ AIDS
Syndrom Alkohol janin
Pemaparan zat, misal : heroin, diazepam, phenobarbital
Penyulit kehamilan, misal : plasenta previa, prolaps tali pusat yg
menyebabkan anoksia, malnutrisi selama kehanilan

Etiologi : Faktor Perinatal
Gangguan yang di dapat pada masa anak2 :
infeksi (mis : campak), trauma kepala, masalah lain
(mis : kerusakan otak akibat henti jantung selama
anastesia), asfiksia karena nyaris tenggelam, tumor
intrakranial, dll
Faktor lingkungan & sosiokultural
klasifikasi
Menurut PPDGJ III :
- F70 Retardasi Mental Ringan
- F71 Retardasi Mental Sedang
- F72 Retardasi Mental Berat
- F73 Retardasi Mental Sangat Berat
- F78 Retardasi Mental lainnya
- F79 Retardasi Mental YTT
cont klasifikasi PPDGJ
Karakter keempat dpt digunakan untk
menentukan luasnya hendaya perilaku yg
menyertai :
F7
x
.0 : tdk ada/trdpt hendaya perilaku minimal
F7
x
.1 : trdpt hendaya perilaku yg bermakna &
memerlukan perhatian & terapi
F7
x
.8 : Hendaya perilaku lainnya
F7
x
.9 : Tanpa penyebutan dr hendaya perilaku
Klasifikasi
klasifikasi lain berdasarkan disfungsi kognitif yang
diukur melalui I.Q :
1. Borderline intellectual functioning: IQ greater than
70.
2. Mild MR (85% of cases): IQ 50-55 to 70.
3. Moderate MR (10%): IQ 35-40 to 50-55.
4. Severe MR: (3.5%): IQ 20-25 to 35-40.
5. Profound MR (1.5%): IQ below 20-25.
6. Unspecified MR: Severity undetermined.
Diagnosis
Kriteria diagnosis :
1. Terdapat kendala perilaku adaptif
sosial (kemampuan untuk mandiri).
2. Gejala timbul pada umur < 18 th.
3. Fungsi intelektual kurang dari
normal (IQ < 70).

Gambaran klinis
RM Ringan :
lambat belajar berbahasa tetapi sebagian besar dapat
mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-
hari, mengadakan percakapan dan dapat diwawancarai.
Dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri
(makan,mandi,berpakaian,bab,bak)
Dapat mencapai kemampuan praktis & keterampilan rumah
tangga walaupun tingkat perkembangannya agak lambat
Kesulitan biasanya dijumpai dalam pekerjaan sekolah yang
bersifat akademik, banyak yg mempnyai masalah khusus
dalam membaca & menulis
PPDGJ III : I.Q = 50 sd 69
Cont. Gambaran klinis
RM sedang :
Lambat dalam mengembangkan pemahaman &
penggunaan bahasa, keterampilan merawat diri &
keterampilan motorik juga terlambat, sebagian dari
mereka membutuhkan pengawasan seumur hidup,
kemajuan dalam pekerjaan sekolah terbatas,tetapi
sebagian dari mereka dapat belajar kemampuan
dasar yang dibutuhkan untuk membaca, menulis &
berhitung.
PPDGJ III : I.Q = 35 sd 49
Cont. Gambaran klinis :
RM Berat :
- kemampuan berbicara terbatas
- hendaya motorik yang mencolok dan defisit
lain yang menyertainya
- PPDGJ III : I.Q =20 sd 34
Gejala klinis
RM sangat Berat
kemampuan untuk memahami dan mematuhi permintaan/
instruksi sangat terbatas.
Sebagian besar tidak dapat bergerak/ sangat terbatas
gerakannya, inkontinensia, hanya mampu mengadakan
komunikasi non verbal yg belum sempurna
Hanya sedikit sekali kemampuan untuk mengurus diri,
kebutuhan dasar dan selalu membutuhkan pengawasan
PPDGJ III : I.Q = < 20

Diagnosa Banding
Anak2 yang kurang stimulus/ stimulus yang diberikan
tidak adekuat
Kecacatan sensorik, misal: ketulian, kebutaan
Defisit bicara dan serebral palsy
Kegagalan membaca (aleksia), kegagalan
berkomunikasi (afasia),
Penyakit yang kronis & mencacatkan dalam bentuk
apapun dapat menekan fungsi anak dalam semua
bidang
Perjalanan penyakit & prognosis
Gangguan intelektual dasar tidak dapat membaik,
meskipun tingkat adaptasi orang yang terkena dapat
didorong secara positif dengan lingkungan yang
mendukung.
umumnya orang dengan RM ringan dan sedang
memiliki fleksibilitas terbesar dalam hal beradaptasi
terhadap berbagai kondisi lingkungan
Prognosis : semakin banyak komorbiditas, semakin
buruk prognosisnya
Terapi
Pencegahan primer :
konseling keluarga dan genetik dalam keluarga yang
memiliki riwayat RM
pelayanan medis pra & post natal yang sesuai untuk
ibu2 & anak2 dengan tingkat sosioekonomi rendah,
yang bertujuan untuk menekan komplikasi medis &
psikososial
Cont. Terapi
Pencegahan sekunder dan tersier :
jika suatu gangguan yang disertai dg RM telah dikenali,
gangguan tersebut harus diobati untuk mempersingkat
perjalanan penyakit (penceghn sekunder) dan untuk
menekan sekuele atau kecacatan yg terjadi setelahnya (
penceghn tersier).
Pencegahan tersebut antara lain :
- Pendidikan untk anak
- Terapi perilaku, kognitif dan psikodinamika
- Pendidikan keluarga
- Intervensi farmakologis
Cont. Terapi
Intervensi farmakologis - digunakan untuk menekan
sindrom perilaku yang sering menyertai RM, antara lain :
Agresi & prilaku melukai diri sendiri : garam lithium,
antagonis narkotik (mis naltrexone), carbamazepine,
valproic acid
Gerakan motorik stereotipik : haloperidol,
chlorpromazine
Perilaku kemarahan eksplosif : penghambat seperti
propanolol & buspirone
Gangguan defisit atensi / hiperaktivitas :
methylphenidate

You might also like