Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, diagnosis, gejala klinis, diagnosa banding, perjalanan penyakit, dan terapi gangguan intelektual atau retardasi mental. Gangguan ini ditandai dengan keterbelakangan perkembangan mental dan adaptif yang timbul sebelum usia 18 tahun. Penyebabnya meliputi faktor genetik, kelainan kromosom, faktor pranatal dan perinatal. Terdapat berbagai
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, diagnosis, gejala klinis, diagnosa banding, perjalanan penyakit, dan terapi gangguan intelektual atau retardasi mental. Gangguan ini ditandai dengan keterbelakangan perkembangan mental dan adaptif yang timbul sebelum usia 18 tahun. Penyebabnya meliputi faktor genetik, kelainan kromosom, faktor pranatal dan perinatal. Terdapat berbagai
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, diagnosis, gejala klinis, diagnosa banding, perjalanan penyakit, dan terapi gangguan intelektual atau retardasi mental. Gangguan ini ditandai dengan keterbelakangan perkembangan mental dan adaptif yang timbul sebelum usia 18 tahun. Penyebabnya meliputi faktor genetik, kelainan kromosom, faktor pranatal dan perinatal. Terdapat berbagai
suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yg terutama ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Definisi Menurut DSM IV : IQ rata-rata 70 atau kurang. * Terdapat defisit atau gangguan fungsi adaptif pada minimal 2 area : komunikasi, perawatan diri sendiri, hidup berkeluarga, kemampuan sosial/interpersonal, kemampuan bermasyarakat, kemampuan akademik fungsional dan pekerjaan. * Timbul sebelum umur 18 tahun.
Epidemiologi Insidensi +1 % dari populasi Insidensi tertinggi : pada usia sekolah, puncaknya 10 sd 14 thn 1,5 kali lebih sering pada laki2 dibanding wanita
ETIOLOGI Kelainan kromosom Faktor genetik lain Faktor pranatal Faktor perinatal
Etiologi : Kelainan kromosom Sidroma Down : kelainan jumlah kromosom, penyebab tersering RM Fragile X syndrome (Sindrm X rapuh) : disebabkan karena mutasi kromosom X, yaitu Xq27.3 Sindroma Prader Willi : akibat penghilangan kecil pada kromosom 15 Cri-du-cat syndrome (cat cry syndrm) : akibat kehilangan bagian kromosom 5 Kelainan kromosom lain mis : Angelman syndrome
Etiologi : Faktor genetik lain Fenilketonuria (FKU) : tdk mampu mengubah fenilalanin menjadi paratirosin karena tidak ada/tidak aktifnya enzim fenilalanin hidroksilase Rett syndrome : sindroma retardasi mental dominan terkait X yg degeneratif dan hanya mengenai wanita Neurofibromatosis Sklerosis tuberosis Lesch-Nyhan syndrome Adrenoleukodistrofi Penyakit urin sirup maple Gangguan defisiensi enzim lain, mis :Homosistinuria, tirosinosis, galaktosemia dll. Etiologi : Faktor Pranatal Rubela Penyakit inklusi sitomegalik Sifilis Toxoplasmosis Herpes simpleks HIV/ AIDS Syndrom Alkohol janin Pemaparan zat, misal : heroin, diazepam, phenobarbital Penyulit kehamilan, misal : plasenta previa, prolaps tali pusat yg menyebabkan anoksia, malnutrisi selama kehanilan
Etiologi : Faktor Perinatal Gangguan yang di dapat pada masa anak2 : infeksi (mis : campak), trauma kepala, masalah lain (mis : kerusakan otak akibat henti jantung selama anastesia), asfiksia karena nyaris tenggelam, tumor intrakranial, dll Faktor lingkungan & sosiokultural klasifikasi Menurut PPDGJ III : - F70 Retardasi Mental Ringan - F71 Retardasi Mental Sedang - F72 Retardasi Mental Berat - F73 Retardasi Mental Sangat Berat - F78 Retardasi Mental lainnya - F79 Retardasi Mental YTT cont klasifikasi PPDGJ Karakter keempat dpt digunakan untk menentukan luasnya hendaya perilaku yg menyertai : F7 x .0 : tdk ada/trdpt hendaya perilaku minimal F7 x .1 : trdpt hendaya perilaku yg bermakna & memerlukan perhatian & terapi F7 x .8 : Hendaya perilaku lainnya F7 x .9 : Tanpa penyebutan dr hendaya perilaku Klasifikasi klasifikasi lain berdasarkan disfungsi kognitif yang diukur melalui I.Q : 1. Borderline intellectual functioning: IQ greater than 70. 2. Mild MR (85% of cases): IQ 50-55 to 70. 3. Moderate MR (10%): IQ 35-40 to 50-55. 4. Severe MR: (3.5%): IQ 20-25 to 35-40. 5. Profound MR (1.5%): IQ below 20-25. 6. Unspecified MR: Severity undetermined. Diagnosis Kriteria diagnosis : 1. Terdapat kendala perilaku adaptif sosial (kemampuan untuk mandiri). 2. Gejala timbul pada umur < 18 th. 3. Fungsi intelektual kurang dari normal (IQ < 70).
Gambaran klinis RM Ringan : lambat belajar berbahasa tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari- hari, mengadakan percakapan dan dapat diwawancarai. Dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri (makan,mandi,berpakaian,bab,bak) Dapat mencapai kemampuan praktis & keterampilan rumah tangga walaupun tingkat perkembangannya agak lambat Kesulitan biasanya dijumpai dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, banyak yg mempnyai masalah khusus dalam membaca & menulis PPDGJ III : I.Q = 50 sd 69 Cont. Gambaran klinis RM sedang : Lambat dalam mengembangkan pemahaman & penggunaan bahasa, keterampilan merawat diri & keterampilan motorik juga terlambat, sebagian dari mereka membutuhkan pengawasan seumur hidup, kemajuan dalam pekerjaan sekolah terbatas,tetapi sebagian dari mereka dapat belajar kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk membaca, menulis & berhitung. PPDGJ III : I.Q = 35 sd 49 Cont. Gambaran klinis : RM Berat : - kemampuan berbicara terbatas - hendaya motorik yang mencolok dan defisit lain yang menyertainya - PPDGJ III : I.Q =20 sd 34 Gejala klinis RM sangat Berat kemampuan untuk memahami dan mematuhi permintaan/ instruksi sangat terbatas. Sebagian besar tidak dapat bergerak/ sangat terbatas gerakannya, inkontinensia, hanya mampu mengadakan komunikasi non verbal yg belum sempurna Hanya sedikit sekali kemampuan untuk mengurus diri, kebutuhan dasar dan selalu membutuhkan pengawasan PPDGJ III : I.Q = < 20
Diagnosa Banding Anak2 yang kurang stimulus/ stimulus yang diberikan tidak adekuat Kecacatan sensorik, misal: ketulian, kebutaan Defisit bicara dan serebral palsy Kegagalan membaca (aleksia), kegagalan berkomunikasi (afasia), Penyakit yang kronis & mencacatkan dalam bentuk apapun dapat menekan fungsi anak dalam semua bidang Perjalanan penyakit & prognosis Gangguan intelektual dasar tidak dapat membaik, meskipun tingkat adaptasi orang yang terkena dapat didorong secara positif dengan lingkungan yang mendukung. umumnya orang dengan RM ringan dan sedang memiliki fleksibilitas terbesar dalam hal beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan Prognosis : semakin banyak komorbiditas, semakin buruk prognosisnya Terapi Pencegahan primer : konseling keluarga dan genetik dalam keluarga yang memiliki riwayat RM pelayanan medis pra & post natal yang sesuai untuk ibu2 & anak2 dengan tingkat sosioekonomi rendah, yang bertujuan untuk menekan komplikasi medis & psikososial Cont. Terapi Pencegahan sekunder dan tersier : jika suatu gangguan yang disertai dg RM telah dikenali, gangguan tersebut harus diobati untuk mempersingkat perjalanan penyakit (penceghn sekunder) dan untuk menekan sekuele atau kecacatan yg terjadi setelahnya ( penceghn tersier). Pencegahan tersebut antara lain : - Pendidikan untk anak - Terapi perilaku, kognitif dan psikodinamika - Pendidikan keluarga - Intervensi farmakologis Cont. Terapi Intervensi farmakologis - digunakan untuk menekan sindrom perilaku yang sering menyertai RM, antara lain : Agresi & prilaku melukai diri sendiri : garam lithium, antagonis narkotik (mis naltrexone), carbamazepine, valproic acid Gerakan motorik stereotipik : haloperidol, chlorpromazine Perilaku kemarahan eksplosif : penghambat seperti propanolol & buspirone Gangguan defisit atensi / hiperaktivitas : methylphenidate
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita