230210130037 Kurva Disosiasi Oksigen Sifat penting darah dalam transport oksigen adalah ikatan yang reversibel oksigen denganHb: Hb + O2 HbO2 Pada konsentrasi tinggi Hb berkombinasi dengan O2 Oksihemoglobin (HbO2) dengan reaksi bergeser ke kanan Kurva disosiasi oksigen pada ikan berhubungan dengan aktivitasnya. Pada ikan yang aktif dan berenang cepat, seperti misalnya ikan tuna, dan biasanya hidup di air yang kaya oksigen, kurva disosiasinya lebih kekanan dibandingkan ikan- ikan lain. Afinitas oksigen yang rendah tersebut diperlukan untuk pelepasan oksigen ke jaringan pada aktivitas metabolik tinggi Sebaliknya, pada ikan yang bergerak lamban dan berada di dasar perairan yang kandungan oksigennya rendah biasanya toleran terhadap kekurangan oksigen. Afinitas oksigen hemoglobin ikan semacam ini tinggi, kurva disosiasinya di kiri. Karena ikan ini hidup di perairan yang miskin oksigen dan laju metaboliknya rendah, maka kebutuhan untuk pengambilan oksigen lebih penting daripada kebutuhan untuk melepaskan oksigen ke jaringan. Efek Bohr Efek Bohr pertama kali dijabarkan oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Bohr. Beliau menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi proton dan/atau CO 2 akan menurunkan daya serap hemoglobin terhadap oksigen. Peningkatan rasio plasma CO 2 juga akan menurunkan pH darah oleh karena sifat antagonis antara proton dan karbondioksida. Pergeseran kurva ke sebelah kanan berarti suatu pengurangan dalam afinitas dari hemoglobin untuk oksigen. Efek fasilitas transport oksigen seperti hemoglobin membungkus oksigen di dalam paru-paru, tetapi kemudian melepaskan ke jaringan- jaringan yang paling membutuhkan oksigen. Hal ini menyebabkan pH jaringan menurun dan juga meningkatkan oksigen terlarut dari hemoglobin, memperbolehkan jaringan tersebut memperoleh oksigen yang cukup sesuai kebutuhannya. Kurva disosiasi bergeser ke kanan ketika karbon dioksida atau konsentrasi ion hydrogen meningkat. Jika CO 2 masuk kedalam darah, Hb melepaskan O 2 dalam jumlah yang lebih besar dari jika tidak adanya efek CO 2 pada ikatan HbO. Jadi Bohr effect memfasilitasi peningkatan pelepasan O 2
pada jaringan. CO 2 menurunkan afinitas Hb terhadap O 2, karena pengikatan CO 2 secara langsung pada kelompok amino terminal pada molekul Hb mengurangi ikatan HbO
Efek Root Efek Root didefinisikan sebagai penurunan kadar oksiden dalam darah, pada saat pH darah menurun. Efek Root hanya dapat ditemukan pada ikan teleost (kecuali Amia calva) dan pada tingkatan Hb. Efek Root ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari efek Bohr. Dasar lengkap mengenai efek Root masih belum terpecahkan. Secara pisiologi, implikasi mengenai transportasi gas pada efek Root sangat berbeda dibandingkan dengan efek Bohr. Hal ini dikarenakan angka kecepatan O 2 dari Hb ke mata dan sirip. Dengan demikian, karakteristik Hb dan bentuk sistem laju dalam ikan teleost membentuk perkalian O 2 yang tidak ada bandingnya di kerajaan bintang dan mampu membagkitkan tekanan darah hampir 20 kali dibandingkan dalam arteri darah.