Professional Documents
Culture Documents
Sheilla Giusti
0961050097
CAP
HAP
HCAP
Etiologi
Hasil penelitian 44 85% Community Acquired
Pneumonia disebabkan oleh bakteri dan virus,
dan 25 40% diantaranya disebabkan lebih
dari satu patogen
Etiologi
1. Bayi baru lahir ( neonatus 2 bulan )
Streptococcus grup B, E.Coli, dan kuman Gram negatif lain,
Listeria monocytogenes, Chlamydia trachomatis
2. Usia 2 12 bulan
3. Usia 1 5 tahun
Streptococcus pneumonia, H. influenza,Streptococcus group A,
S. Aureus, Chlamydia pneumonia
Hepatisasi Merah
Aspirasi
edema
proliferasi
Konsolidasi
Penyebaran
kuman ke jaringan
sekitarnya
Hepatisasi Kelabu
Deposisi fibrin
>>
Fibrin dan
leukosit di
alveoli
Fagositosis
yang cepat
Resolusi
Jumlah makrofag
meningkat di
alveoli
Sel
berdegenerasi
Kuman dan
debris
menghilang
Fibrin menipis
Manifestasi Klinis
Gejala Infeksi Umum
Demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan
nafsu makan, keluhan gastrointestinal, seperti mual,
muntah, atau diare, kadang kadang ditemukan
gejala infeksi ekstrapulmoner
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
tanda klinis seperti pekak perkusi, suara napas
melemah, dan ronki.
Pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda
pneumonia lebih beragam dan tidak selalu
jelas terlihat. Pada perkusi dan auskultasi pada
umumnya tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Penunjang
Lab
Darah Lengkap
CRP
Secara klinis CRP digunakan sebagai alat diagnostic untuk
membedakan antara faktor infeksi dan noninfeksi, infeksi virus dan
bakteri, atau infeksi bakteri superfisialis dan profunda
Uji Serologis
untuk deteksi infeksi bakteri atipik seperti Mikoplasma dan
Klamidia, serta beberapa virus seperti RSV, Sitomegalo, campak,
Parainfluenza 1,2,3, Influenza A dan B, dan adeno, peningkatan
antibody IgM dan IgG dapat mengkonfirmasi
Pemeriksaan Penunjang
Mikrobiologis
Spesimen berasal dari usap tenggorok,
secret nasofaring, bilasan bronkus, darah,
pungsi pleura atau aspirasi paru.
Specimen yang memenuhi syarat adalah
sputum yang mengandung lebih dari 25
leukosit dan kurang dari 40 sel epitel/lapangan
pada pemeriksaan mikroskopis dengan
pembesaran kecil
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen Thoraks
Infiltrat interstital
Peningkatan corakan bronkovaskular
Infiltrat alveolar
Konsolidasi paru dengan air bronchogram
Bronkopneumonia
Gambaran difus merata pada kedua paru
DIAGNOSIS
Usia
Bukan Pneumonia
Pneumonia Berat
Pneumonia Sangat
Berat
Napas cepat/
retraksi yang berat
Tidak mau
minum/disusui, letargi,
deam, hipotermia,
bradipnea atau napas
ireguler
Anak usia
2 bln 5 thn
Retraksi
Sesak napas
Harus dirawat +
antibiotik
Tidak dapat
minum/makan, kejang,
letargis, malnutrisi
Tatalaksana
Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap
adalah pengobatan kausal dengan antibiotik yang
sesuai, serta tindakan suportif. Pengobatan
suportif meliputi pemberian cairan intravena
yang sesuai, terapi oksigen, koreksi terhadap
gangguan keseimbangan asam basa, elektrolit ,
dan gula darah. Untuk nyeri dan demam dapat
diberikan analgetik / antipiretik.
1.
2.
Bayi
Saturasi O2 92%, sianosis
R
A
W
A
T
Anak
Saturasi O2 < 92%, sianosis
RR > 50x / menit
Distress napas
Grunting
I
N
A
P
Rawat
Jalan
Rawat Inap
Amoksisilin 25 mg
/ kgBB
Kloramfenikol ( 15
mg/kgBB setiap 6
jam)
Kotrimoksazol 4
mg/kgBB
Seftriakson
intravena (
50mg/kgBB setiap
12 jam )
TMP 20mg/kgBB
Kriteria Pulang
Gejala dan tanda pneumonia hilang
Asupa per oral adekuat
Pemberian antibiotik dapat diteruskan di
rumah ( per oral )
Keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol
Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan di rumah