You are on page 1of 30

Dr.

Elsye Souvriyanti, SpA


Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Ikterus neonatorum
- Pewarnaan kuning pada sklera, kulit
dan mukosa yang disebabkan oleh
penumpukan bilirubin
-Terlihat pada kulit bila kadar >5 mg/dl
-Terlihat pada >50% neonatus
- Pada bayi prematur > bayi cukup bulan

Metabolisme bilirubin
HemoglobinGlobinHe
meBilirubin indirek
1 gram HB 34 mg
bilirubin
Bil.ind terikat albumin
diangkut ke hati
Diambil oleh ligandin
masuk kehati
Dikonyugasi oleh enzim
glucoronil transferase
bilirubin direk

Metabolisme bilirubin
Bilirubin direk (empedu) disalurkan melalui duktus
biliaris ke usus
Di dalam usus oleh bakteriasterkobilin
dikeluarkan dengan sisa makanan sebagai feses
Sebagian diuraikan oleh enzim B-glucoronidase
Bilirubin indirek diserap kembali ke darah
terikat albumin hati (sirkulasi enterohepatik)

Ikterus yang cenderung menjadi


patologis
Terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
Peningkatan bilirubin 5 mg/dL setiap 24 jam
Disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah, deff. G6PD, atau
sepsis)
Ikterus yg disertai dengan :
- berat lahir <2000 gr
- masa gestasi < 36 mg
- asfiksia, hipoksia, sindrom gawat napas
- infeksi
- trauma lahir pd kepala
- hipoglikemia, hiperkarbia
- hiperosmolaritas darah
Menetap setelah usia >8 hr (NCB) atau >14 hr (NKB)

Sifat dan bahaya


hiperbilirubinemia
Bilirubin indirek mudah larut dalam lemak bila
kadar tinggi, tidak terikat albumin, sawar darah
otak rusak melalui sawar darah otak
terikat sel otak KERN IKTERUS
Bilirubin direk larut dalam air.
Bila ada atresia atau obstruksi duktus biliaris
ber tumpuk di dalam hati merusak sel hati
sirosis hepatis

Penilaian klinis ikterus


Daerah tubuh
Muka
Dada/punggung
Perut dan paha
Tangan dan kaki
Telapal tangan/kaki

Kadar bilirubin mg/dl


4 -8
5 -12
8 -16
11-18
>15

Mengapa terjadi ikterus pada


neonatus

Peningkatan bilirubin karena hemolisis


Tidak cukup albumin sebagai pengangkut
Kurang ligandin untuk mengambil ke hati
Kurang konyugasi di dalam hati
Ekskresi yang tidak cukup
Meningkat sirkulasi entero-hepatik

Ikterus fisiologik
Timbul setelah 24 jam
Kadar tertinggi pada hari ke 5 pada NCB;
pada hari ke 7 pada NKB
Kadar bilirubin total < 15 mg/dl
Hilang dalam 14 hari
Hilang tanpa perlu pengobatan

Ikterus patologik

Timbul dalam 24 jam pertama


Kenaikan kadar bilirubin > 5 mg / dl / hari
Bilirubin total >15 mg / dl
Bilirubin direk > 2 mg / dl
Ikterus berlangsung lebih dari 14 hari
Warna feses dempul dan urin kuning tua

Penyebab ikterus
Timbul dalam 24 jam pertama
* Penyakit hemolitik pada BBL:
Inkompatibilitas Rh,ABO
* Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri
* Defisiensi enzim G6PD

penyebab ikterus
Timbul antara 24-72 jam
* Fisiologik
* Sepsis
* Polisitemia
* Perdarahan tertutup
* Perdarahan intraventrikular
* Peningkatan sirkulasi entero-hepatik

penyebab ikterus
Timbul setelah 72 jam
* Sepsis
* Hematoma sefal
* Hepatitis neonatal
* Atresia biliaris
* Breastmilk jaundice
* Kelainan metabolik

Gejala dan tanda klinis


Gejala utama : kuning di kulit, sklera, dan mukosa
Dapat disertai gejala:
- dehidrasi
- pucat, berkaitan dg anemia hemolitik
- trauma lahir, contoh sefal hematoma
- pletorik
- letargi
- petekie
- mikrosefali, korioretinitis
- hepatomegali
- omfalitis, hipotiroidisme
- feses dempul, urin coklat tua, pikirkan ikterus obstruktif

Pendekatan bayi dengan ikterus


Perlu diketahui
* Berat lahir
* Masa gestasi
* Usia dalam jam
* Apakah ikterus fisiologik atau patologik
* Bila ikterus adalah fisiologik dan keadaan bayi
baik hanya perlu diobservasi
* Bila ikterus berat periksa kemungkinan telah
terjadi kernikterus

Pemeriksaan untuk ikterus patologik


Riwayat kehamilan dan persalinan
* Riwayat keluarga adanya penyakit hati
* Adanya riwayat inkompatilitas darah
* Penyakit ibu selama hamil
* Trauma lahir, asfiksia,
* Penundaan pengikatan tali pusat
* Penundaan makanan per os, pengeluaran
mekoneum
* Pemberian ASI

pem.ikterus patologik
Pemeriksaan fisik
* Prematuritas
* KMK : polisitemia
* Trauma lahir
* Pucat : hemolisis
* Petekhie
* Hepatosplenomegali Iso-imunisasi, sepsis

pem.ikterus patologik
Pemeriksaan laboratorium
* Bilirubin serum total dan direk
* Darah tepi lengkap dan gambaran apusan
darah tepi
* Golongan darah dan Rhesus ibu dan bayi
* Uji Coombs
* Kadar enzim G6PD
* Skrining sepsis
* Fungsi hati dan tiroid untuk ikterus lanjut

Tatalaksana ikterus neonatorum


Tujuan :
Mencegah keracunan oleh bilirubin
Cara
1. Pencegahan hiperbilirubinemia
- Pemberian makan dini
- Hidrasi adekuat
2. Penurunan kadar bilirubin
- Terapi sinar
- Transfusi tukar

Terapi Sinar
Prinsip :
Bilirubin oleh cahaya dengan gelombang
450-460 nanometer photoisomer
yang larut dalam air
Perlengkapan
- lampu neon 6-8 buah
- tempat tidur atau inkubator
- alat penutup mata

Indikasi terapi sinar


Pertimbangkan terapi sinar pada:
- NCB-SMK sehat : bil.tot 12 mg/dl
- NKB sehat
: bil tot > 10 mg/dl

indikasi terapi sinar


Kadar bil
mg/dl

Berat lahir

Usia

5-9bila hemolisis

semua

< 24 jam

10-14

< 2500 g
> 2500 g
(observasi)
> 2500 g

>24

15-19

>48 jam

Terapi sinar
Letakkan bayi dalam keadaan telanjang
dibawah lampu dengan jarak 45 cm
Tutup mata
Setiap 2 jam bayi disusui
Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui
Ukur suhu setiap 4 jam
Timbang bayi setiap hari
Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam
Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl

Efek samping terapi sinar

Meningkatkan kehilangan cairan insensibel


Defekasi encer
Warna kemerahan pada kulit
Bronze baby syndrome
Hipertermia

Transfusi tukar
Indikasi :
kadar bil
10-14 mg/dl
15- 19
>20

Berat lahir
<2500 g
semua
semua

Usia
<24 jam
<48 jam
0 - >72 jam

Transfusi tukar
Pilihan darah untuk transfusi tukar
Inkompatilitas ABO
darah golongan O + dalam plasma AB
Isoimunisasi Rhesus
darah gol O atau
darah golongan bayi yang Rhesus
negatif
Untuk lain
darah golongan bayi

Hiperbilirubinemia indirek yang


memanjang

Sindrom Crigler Najjar


Breastmilk jaundice
Hipothiroidism
Stenosis pilorus
Hemolisis yang berlangsung terus
Malaria

Hiperbilirubinemia direk yang


memanjang

Hepatitis neonatal idiopatik


Inspissated bile syndrome
Infeksi
Malformasi- atresia biliaris, kista kholedokus
Penyakit metabolisme- galaktosemia
Nutrisi parenteral total yang lama

Komplikasi
Ensefalopati
Kern ikterus
- toksisitas bilirubin pd otak
- diagnosis post mortem
- nekrosis neuron di basal ganglia,
hipokampus, talamus, serebellum
- bilirubin > 25 mg/dl

You might also like