PENDIDIKAN Manajemen Mutu dalam Pemberdayaan Pendidikan Oleh : Ida Triatninsih
Adapun permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Konsep dasar manajemen mutu
terpadu dalam pendidikan Paradigma TQM dalam manajemen pendidikan Kepemimpinan Untuk Mutu Pendidikan Pemberdayaan Guru Kelompok Kerja Untuk Meraih Mutu Alat dan Teknik Perbaikan Mutu
A.
Konsep dasar manajemen mutu
terpadu dalam pendidikan.
Manajemen mutu terpadu merupakan
suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para pelanggan.
Keuntungan yang dicapai dengan menerapkan
manajemen mutu terpadu dalam pendidikan di antaranya adalah: 1. Memperkuat organisasi sekolah dan memberikan peta jalan atau arah bagi perusahaan 2. Menolong kita untuk bekerja sebagai teman dalam kelompok kerja, bukan sebagai musuh 3. Mengupayakan suatu program yang akan mengusahakan bukan hanya penanganan satu aspek saja dari pendidikan, tetapi menjadi pendekatan yang holistik dan menyebabkan semua unsur sekolah mengubah cara yang mengarahkan drinya 4. Mengarahkan para orang tua dan pelajar untuk memberikan saran untuk memajukan keadaan sekolah 5. Mengarahkan dan mengendalikan pengaruh segala sesuatu yang kita lakukan dan cara kita mengendalikan
TQM memperkenalkan pengembangan
proses produk dan pelayanan sebuah organisasi secara sistematik dan bekesinambungan. Pendekatan tersebut ini berusaha untuk melibatkan semua pihak terkait, dan memastikan bahwa pengalaman dan ide - ide mereka yang memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu.
Dunia pendidikan harus menyambut baik
dan menerapkan TQM dalam pendidikan sebagai bagian dari keinginan pencapaian mutu baik oleh internal customer maupun external customer. Di mana mutu sebagai subjek yang diacu dan dikontrol. Hal ini tentu dapat ditempuh dengan menerapkan metodemetode pendekatan yang sesuai dalam TQM. Kita tidak menafikan bahwa memang mutu menjadi acuan, hanya bagaimana mencapainya maka diperlukan TQE. Faktor rekayasa dan faktor motivasi juga harus diperhatikan.
Pemimpin dalam pendidikan adalah
semua orang yang bertanggung jawab dalam proses perbaikan yang berada pada semua level kelembagaan pendidikan. Para pemimpin pendidikan harus memiliki komitmen terhadap perbaikan mutu dalam fungsi utamanya. Oleh karena itu, fungsi dari kepemimpinan pendidikan haruslah tertuju pada mutu belajar serta semua staf lain yang mendukungnya.
Menurut Sallis (1993), ada beberapa peranan
utama pemimpin pendidikan dalam mengembangkan kultur (budaya) mutu, di antaranya adalah: 1. Memiliki visi yang jelas mengenai mutu terpadu bagi organisasinya 2. Memiliki komitmen yang jelas terhadap perbaikan mutu 3. Menjamin bahwa kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan pekerjaan organisasi 4. Menjamin bahwa kejelasan struktur organisasi menegaskan tanggung jawab dan memberikan pendelegasian yang cocok dan maksimal 5. Membangun kelompok kerja aktif 6. Membangun mekanisme yang sesuai untuk memantau dan mengevaluasi
Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinan
pendidikan, perlu melakukan beberapa hal penting dalam rangka pemberdayaan guru. Halhal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: Melibatkan guru dan semua staf dalam aktivitas penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ilmiah dan prinsip pengawasan mutu dengan statistik Meminta pendapat dan aspirasi mereka tentang sesuatu dan bagaimana sebuah proyek ditangani, jangan menggurui mereka Memahami keinginan untuk perbaikan yang berarti bagi guru tidak cocok dengan pendekatan top down terhadap manajemen Memberikan otonomi dan keberanian mengambil resiko Membangun tim kerja, proses manajemen, pelayanan pelanggan, kmunikasi dan kepemimpian
Kerja sama tim dalam menangani suatu
proyek perbaikan atau pengembangan mutu pendidikan merupakan salah satu dari pemberdayaan pegawai dan kelompok kerjanya, dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar beberapa langkah yang harus dilalui dalam membentuk tim kerja perbaikan mutu adalah 1) 2) 3) 4)
Pembentukan tim Penggugahan Penetapan norma atau tata kerja Melakukan kegiatan.
Alat-alat dan teknik mutu berarti mengenali
penyelesaian masalah secara kreatif. Beberapa alat yang dapat digunakan dalam perbaikan mutu pendidikan adalah: Gugah pikiran (brainstorming) : Jaringan kerja kemiripan (affinity network) Diagram tulang ikan (fishbone diagram or ishikawa) Analisis keadaan lapangan (force-field analysis) Pendiagraman (process charting) Diagram arus (flowcharts) Analisis pareto (pareto analysis) Pengukuran kinerja (benchmarking) Pemetaan arah karier (career path-maping)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional