You are on page 1of 34

Fisiologi saluran pencernaan (lapar

dan ingesti makanan


Kelompok 3
ICHA, ANI, IKA, DIAN

LAPAR

Rasa lapar didefinisikan sebagai suatu keinginan intrinsik


seseorang untuk mendapatkan jumlah makanan tertentu untuk
dikonsumsi.

Sedangkan nafsu makan didefinisikan sebagai preferensi


seseorang terhadap jenis makanan tertentu yang ingin dikonsumsi.

Mekanisme rasa lapar dan nafsu makan adalah suatu sistem


regulator otomatis yang penting dalam usaha tubuh untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi intrinsiknya (Guyton dan Hall, 2006).

Fisiologi
Nafsu makan dan rasa lapar muncul
sebagai akibat perangsangan beberapa
area di hipotalamus yang menimbulkan
rasa lapar dan keinginan untuk mencari
dan mendapatkan makanan.

Nukleus ventromedial pada hipotalamus berperan


sebagai pusat rasa kenyang. Pusat ini dipercaya
berfungsi memberi sinyal kepuasan nutrisional yang
akan menghambat pusat nafsu makan.
Stimulasi elektrik pada daerah ini akan menyebabkan
rasa kenyang dan puas, yang dengan keberadaan
makanan pun akan menyebabkan seseorang coba
menolak makanan tersebut (aphagia). Sedangkan
kerusakan pada daerah ini menyebabkan makan
secara berlebihan dan terus menerus sehingga
menyebabkan keadaan obesitas yang sangat ekstrim.

Jumlah makanan yang dapat diterima tubuh diatur


oleh nukleus paraventrikuler, dorsomedial, dan
arkuatus hipotalamus.
Lesi pada daerah paraventrikuler akan menyebabkan
pola makan yang meningkat secara eksesif,
sedangkan lesi pada daerah dorsomedial akan
menekan perilaku makan.
Nukleus arkuatus sendiri adalah lokasi berkumpulnya
hormon-hormon dari saluran gastrointestinal dan
jaringan lemak yang kemudian akan mengatur jumlah
makanan yang dimakan dan juga penggunaan energi
(Guyton dan Hall, 2006).

Pusat rasa lapar dan kenyang pada hipotalamus


tersebut dipadati oleh reseptor untuk neurotransmitter
dan hormon yang mempengaruhi perilaku makan.
Hormon dan neurotransmitter tersebut terbagi atas
substansi orexigenik yang menstimulasi nafsu makan
dan anorexigenik yang menghambat nafsu makan.

Faktor-faktor yang mengatur jumlah


asupan makanan
1.

Pengaturan jangka pendek,


terutama mencegah perilaku makan yang berlebihan di setiap waktu
makan.
Pengisian saluran cerna menghambat perilaku makan.
Bila saluran cerna teregang, terutama lambung dan duodenum, sinyal
inhibisi yang teregang akan dihantarkan terutama melalui nervus
vagusuntuk menekan pusat makan,sehingga nafsu makan berkurang.
Faktor hormonal saluran cerna menghambat perilaku makan
Kolesistokinin terutama dilepaskan sebagai respon terhadap lemak yang
masuk ke duodenum dan memiliki efek langsung ke pusat makan untuk
mengurangi perilaku makan lebih lanjut.

Ghrelin, suatu hormone gastrointestinal


meningkatkan perilaku makan.
Kadar Ghrelin meningkat di saat puasa, meningkat sesaat
sebelum makan, dan menurun drastic setelah makan yang
mengisyaratkan bahwa hormone ini mungkin berperan
untuk meningkatkan nafsu makan
Reseptor mulut mengukur jumlah asupan makanan
Berkaitan dengan perilaku makan, seperti mengunyah,
salivasi, menelan, dan mengecap yang akan mengukur
jumlah makanan yang masuk, dan ketika sejumlah makan
telah masuk, maka pusat makan dihipotalamus akan
dihambat.

2.

Pengaturan jangka panjang

Berperan untuk mempertahankan energy yang disimpan di tubuh dalam jumlah normal.
Efek kadar glukosa, as.amino, dan lipid dalam darah terhadap rasa lapar dan perilaku
makan.
Penurunan kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan suatu
perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar dan perilaku makan, teori
lipostatik dan teori aminostatik.
Peningkatan kadar glukosa darah akan meningkatkan kecepatan bangkitan neuron
glukoreseptor di pusat kenyangdi nucleus ventro medial dan paraventrikulat hipotalamus.
Peningkatan kadar gula juga secara bersamaan menurunkan bangkitan neuron
glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral.

Pengaturan suhu dan asupan


makan
Saat udara dingin, kecendrungan untuk makan akan meningkat.
Sinyal umpan balik dari jaringan adipose mengatur asupan makanan.

Kenapa bisa rasa lapar ?


Lapar dapat terjadi karena adanya
stimulasi dari suatu faktor lapar, yang
akan mengirimkan impuls tersebut ke
pusat lapar di otak, yakni hipotalamus
bagian lateral, tepatnya di nucleus bed
pada otak tengah yang berikatan serat
pallidohypothalamus. Otak inilah yang
akan menimbulkan rasa lapar pada
manusia.

Setelah tubuh mendapat cukup nutrisi


yang ditentukan oleh berbagai faktor,
maka akan mengirim impuls ke pusat
kenyang yakni di nucleus ventromedial di
hipotalamus. Kemudian tubuh akan
merasa puas akan makan, sehingga kita
akan berhenti makan.

Sinyal yang menuju hipotalamus


dapat berupa sinyal neural,
hormon, dan metabolit.
Informasi dari organ viseral,
seperti distensi abdomen, akan
dihantarkan
melalui
nervus
vagus ke sistem saraf pusat.
Sinyal hormonal seperti leptin,
insulin, dan beberapa peptida
usus seperti peptida YY dan
kolesistokinin akan menekan
nafsu
makan
(senyawa
anorexigenic),

sedangkan kortisol dan peptida


usus ghrelin akan merangsang
nafsu
makan
(senyawa
orexigenic).

INGESTI MAKANAN/
(fisiologi pencernaan)

Pengertian Ingesti & Digesti


Ingesti adalah pemasukan makanan ke dalam
tubuh melalui mulut.
Digesti adalah pengubahan makanan menjadi
molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim, terdapat di lambung.

Fisiologi Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan
nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke
dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan
molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan
dan O2 untuk menghasilkan energi. Makanan harus dicerna
agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap
dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
didistribusikan ke dalam sel.

Pencernaan yaitu proses pengubahan


makanan menjadi unsur-unsur yang
siap diserap untuk dipergunakan.

Sistem pencernaan merupakan saluran


dengan panjang 9 m yang berjalan
mulai dari mulut ,esofagus, lambung,
usus dan anus
berfungsi
Menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi
Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah
Membuang bagian makanan yang tidak
dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.

1.
2.
3.

Macam Pencernaan Makanan


Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan
makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi
molekul yang berukuran kecil.

Proses Pencernaan Makanan


Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan
berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa
makanan hasil pencernaan. Empat proses penting dalam
saluran pencernaan, yaitu:
1. Ingesti => masuknya makanan ke dalam saluran pencernaan.
Bolus = makanan yg masuk dlm mulut
Kimus = makanan yg sdh mengalami proses di lambung.
Michel = makananan yg telah bercampur dgn getah
empedu dan pankreas di intestin.
2. Sekresi => pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu
proses ingesti Yaitu oleh enzim

3. Digesti =>Penghancuran bolus secara


mekanik dan kemis menjadi bentuk yg
siap diabsorbsi oleh villi intestin.
4. Absorbsi => Penyerapan oleh villi-villi
intestinal dan masuk ke dalam sirkulasi

Proses pada Saluran Cerna

Pencernaan Makanan

Mastikasi
Gigi : insisifus, molar, geraham
Lidah : membolak balik dan mencampur makanan
Reflek mengunyah
Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak melukai lidah atau
organ lunak lainnya
Mengunyah bersifat penting untuk pencernaan semua
makanan, terutama buah dan sayuran mentah karena zatzat ini mempunyai membran selulosa yang mudah dicerna.
Membran ini melingkupi bagian-bagian zat nutrisi sehingga
harus diuraikan sebelum makanan dicerna.
Mengunyah makanan hingga menjadi partikel-partikel
dengan konsistensi sangat halus akan mencegah ekskoriasi
traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan
pengosongan makanan dari lambung ke dalam usus halus
kemudian ke segmen usus berikutnya

Deglutisi
Menelan :
Merupakan proses yang kompleks
Tahap:
Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara
sadar di dorong ke belakang rongga mulut
Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong
dari faring ke lambung

Pengaturan reflek menelan


Dimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.

Fungsi motorik lambung


1. Menyimpan sejumlah besar
makanan sampai makanan dapat
diproses di dalam lambung,
duodenum dan traktus intestinal
bawah
2. Pencampuran makanan dengan
sekresi dari lambung sampai
membentuk suatu campuran
setengah cair (kimus)
3. Pengosongan kimus dengan lambat
oleh lambung ke dalam usus halus
pada kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan absorpsi yang
tepat oleh usus halus.

Fungsi penyimpanan lambung


Fungsi penyimpanan lambung
Reflek vasovagal mengurangi tonus di dinding otot
korpus lambung yg akan menambah ruang sehingga
makanan lebih banyak bisa masuk
Penonjolan lambung kearah luar secara progresif
memungkinkan volumenya jadi bertambah
Volume : 0,8 - 1,5 liter
Makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan
pembukaan esofagus
Makanan yang paling akhir terletak di paling dekat
dengan dinding luar lambung

Pencampuran dan propulsi


makanan

getah pencernaan dari lambung disekresikan oleh kelenjar gastrik, yang


berada pada hampir seluruh dinding korpus lambung.
Sekresi ini terjadi dengan segera saat berkontak dengan makanan yg
disimpan yg terletak berhadapan dgn permukaan mukosa lambung.
Selama lambung berisi makanan, gelombang konstriktor mulai timbul
dibagian tengah sampai ke bagian yg lbh atas dr dinding lambung dan
bergerak ke arah atrium. (satu kali setiap 15 -20 detik)
Gelombang ini timbul dr irama listrik dasar dinding lambung, terdiri dr
gel.pendek listrik yg terjadi secara spontan pd dinding lambung.
Gelombang konstriktor berjalan dari korpus lambung ke dalam atrium,
gel.tersebut menjadi lbh kuat, dan menimbulkan cincin konstriktor yang
digerakkan oleh potensial aksi peristaltik yg kuat.
Cincin konstriktor yg memainkan peran penting dalam mencampur isi
lambung. Gerakan Cincin konstriktor digabung dgn kerja memeras dgn
arah terbalik (retropulsi) mekanisme pencampuran dlm lambung

Pengosongan lambung

Kotntraksi peristaltik atrium yg kuat selama pengosongan lambung- pompa


pilorus.
Pada umumnya kontraksi ritmis lambung bersifat lemah (pencampuran
makanan dan sekresi lambung). Akan tetapi selama 20% dr seluruh waktu
ketika makanan berada dlm lambung, kontraksi otot menjadi kuat, bermula
pd bag.tengah sampai bag.kaudal lambung
Kontraksi ini sangat ketat seperti kontraksi cincin sehingga dapat
menyebabkan pengosongan lambung.
Bila tonus otot pilorus normal, setiap gelombang peristaltik yg kuat akan
mendorong beberapa ml kimus ke dlm duodenum.
Jadi, gel.peristaltik selain menyebabkan pencampuran di dlm lambung, jg
menyediakan kerja pemompaan yg disebut pompa pilorus

Peranan pilorus dalam mengontrol pengosongan lambung


Pembukaan bagian distal lambung adalah pilorus
Otot sirkular pilorus disebut sfingter pilorus
Walaupun terdapat kontraksi tonik sfingter pilorus yg normal, pilorus
biasanya cukup terbuka bagi air dan cairan lain untuk dikosongkan dr
lambung ke dlm duodenum dgn mudah.
Derajat konstriksi pilorus ditingkatkan atau diturunkan di bawah pengaruh
sinyal refleks sarag dan hormonal dr lambung dan duodenum

Pergerakan usus halus


Gerak usus halus :
Kontraksi segmentasi : memungkinkan terjadinya perpindahan
makanan ditengah lumen ke tepi lumen usus
Kontraksi pendorong : makan bergerak ke arah distal
Peran katup ileosaekal
Mencegah fekal balik ke usus halus
Biasanya katub dapat menahan tekanan balik setidaknya
sebesar 50-60 cm air

Gerakan kolon

Fungsi utama kolon:


1. Absorbsi air dan elektrolit dr kimus untuk membentuk feses yg padat
2. Penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan
Pergerakan normal kolon sangat lambat, pergerakannya serupa dgn usus
halus dibagi menjadi gerakan mencampur dan gerakan mendorong.
Dibutuhkan waktu 8-15 jam untuk menggerakkan kimus dari katup ileosekal
ke kolon, sementara kimusnya sendiri menjadi feses dengan karakteristik
lumpur setengah padat bukan lagi setengah cair.

Defekasi
Rektum
Defekasi
Reflek defekasi : dimulai adanya regangan didinding
rektum oleh masa feses
Dorongan masa feses ke rektum timbul keingan
defekasi
Bila keadaan telah memungkinkan spinter ani akan
relaksasi defekasi

BHHYE!!

You might also like