Professional Documents
Culture Documents
1. Infeksi Jamur
a. Candidiasis
Oral candidiasis infeksi pada
mulut atau tenggorokan yang
disebabkan oleh jamur (C.albicans)
meskipun dapat juga disebabkan
oleh C. glabrata dan C. tropicalis.
Candidisiasis sering ditemukan pada
penderita infeksi HIV.
Klinis
Pseudomembranous Candidiasis
Ditandai dengan plak berwarna putih
atau kuning yang bisa dikerok,
Terletak dimana saja di dalam rongga
mulut, tetapi lebih sering terjadi pada
mukosa buccal, lidah, dan pada palatum.
Keluhan subyektif dari
pseudomembranous candidiasis adalah
xerostomia dan sensasi terbakar.
Erythema candidiasis
Memiliki ciri-ciri sebagai
daerah kemerahan,
datar,
ukuran bervariasi,
bisa dengan plak putih maupun tidak,
dapat dikerok,
biasanya terletak pada dorsum lidah
dan palatum.
Angular chelitis
Biasanya muncul berwarna
kemerahan,
ulserasi, dan berfisur-fisur,
bisa unilateral maupun bilateral pada
sudut bibir,
dapat tumbuh solitair maupun
dengan jamur jenis lain.
2. Infeksi Virus
a. Herpes Labialis
Herpes labialis adalah lesi pada bibir
yang bersifat kambuhan,
dikarenakan reaktivasi dari Herpes
Simplex Virus 1 (HSV-1). Herpes
labialis merupakan bentuk dari
infeksi herpes rekuren.
Klinis
Gejala seperti sensasi terbakar, nyeri
ringan, dan gatal-gatal.
Gejala ini mengawali erupsi, pada
umumnya rasa nyeri berlangsung
pada 2 hari pertama.
Ekstraoral: Kadang lesi terinfeksi oleh
Staphylococcus atau Streptococcus,
yang kemudian mengakibatkan
impetigo.
Klinis
3. Infeksi Bakteri
a. Penyakit periodontal
Penyebab gingivitis salah satunya adalah
turunnya sistem imun pada penderita
HIV sehingga bakteri lebih mudah
menginfeksi mukosa rongga mulut.
Penyakit berkembang cepat dan parah
dari gingiva ke jaringan periodontium
masuk ke dalam jaringan lunak sehingga
dapat menyebabkan cancrum oris dan
noma.
Klinis
Gingivitis
Erythema dan pembesaran gingiva
merupakan tanda-tanda gejala klinis
dari gingivitis terjadi pembesaran
gingiva diantara interdental papil
dengan margin gingival.
Terkadang timbul abses pada gusi pada
papil interdental
Adanya perdarahan ketika probing dan
gosok gigi, ini menjadi tanda utama.
4. Lesi Neoplastik
a. Sarkoma Kaposi
Sarkoma kaposi merupakan keganasan akibat
proliferasi multisentrik dari sel endotel. Sarkoma
kaposi disebabkan oleh Human Herpes Virus tipe
8 (HHV-8).
Kejadian sarkoma kaposi lebih rendah pada
penderita AIDS tanpa transmisi seks sebab
kejadian sarkoma kaposi berhubungan dengan
transmisi seksual.
Biasanya sarkoma kaposi ditemukan intraoral
yaitu di palatum, gingiva, dan dorsum lidah,
bersifat soliter atau bergabung dengan lesi
lainnya.
Klinis
Gambaran klinis dari sarkoma kaposi adalah,
pada intraoral berupa makula berwarna merah,
biru,ungu, atau kadang-kadang berwarna coklat
atau hitam, yang kemudian membesar menjadi
sebuah nodula atau ulser.
Hingga 95% lesi ini terjadi di palatum, 23% di
gingiva, dan lainnya terdapat di lidah atau
mukosa buccal.
Pada ekstraoral, sarkoma kaposi biasanya
menyebar luas pada kulit, gastrointestinal, dan
tractus respiratorius 5,7.