Professional Documents
Culture Documents
Muthiah Muchlis
10542 0207 10
Pembimbing :
dr. Jimmy Gunardi Tanzil Sp.PD
Anatomi
Etiologi
Lower Gastrointestinal Bleeding in Adults
Percentage of
Patients
Diverticular disease
Diverticulosis/diverticulitis of colon
Ulcerative colitis
Hemorrhoids
Anal fissure
Fistula-in-ano
Neoplasia
60%
13%
11%
9%
Coagulopathy
4%
3%
1. Diverticular Disease
2. Angiodisplasia
Angiodisplasia, yang juga disebut sebagai
malformasi arteriovenosa, adalah distensi atau
dilatasi dari pembuluh darah kecil pada submukosa
saluran pencernaan.
Angiodisplasia tampak jelas pada kolonoskopi
berwarna merah, lesi rata dengan diameter sekitar
2 sampai 10 mm.
Penyakit ini sering dihubungkan dengan usia lanjut
dll yang masih idiopatik.
Tidak seperti pendarahan divertikular,
angiodisplasia cenderung menyebabkan
pendarahan dengan episode lambat tetapi berulang.
3. IBD
4. Benign Anorectal
Disease
Seperti : Hemoroid,
fissura ani, fistula
anorektal.
Faktor resiko :
mengedan pd BAB yg
besar dan sulit, terlalu
lama duduk dijamban,
peningkatan tekanan
intra abdomen (tumor,
hamil), konstipasidiare kronik, lifestyle
dll.
5. Neoplasma kolon
6. Penyakit Vaskular
Penyakit vaskular mesenterika adalah suatu keadaan
insufisiensi vaskuler mesenterika yang terjadi karena aliran
darah ke satu atau lebih organ gastrointestinal berkurang
untuk mempertahankan kebutuhan nutrisinya. 17
Iskemia kolon adalah salah satu contohnya, dengan ulserasi
dan kerapuhan mukosa dapat juga menyebabkan
perdarahan akut, yang sering kali muncul pada sakit perut
akut dan sepsis. Iskemia mesenterika akut dapat didahului
dengan sebuah episode hematochezia yang muncul dengan
sakit perut yang parah, penyakit pembuluh darah yang
sudah ada sebelumnya, risiko emboli arteri, atau
hiperkoagulabilitas. Meskipun pendarahan merupakan unsur
dalam pengelolaan klinis pasien ini, namun jarang kontrol
perdarahan menjadi fokus utama dari terapinya. Sebaliknya
pemulihan perfusi visceral adalah tujuan terapi utama. 3,4
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Tambahan : Radiologi ( Foto
Polos-Kontras, endoskopi-kolonoskopi,
Scintigraphy angiografi, radiologi nuklir)
Terapi
Prognosis
Identifikasi letak pendarahan adalah langkah awal yang
paling penting dalam pengobatan. Setelah letak
perdarahan terlokalisir, pilihan pengobatan dibuat secara
langsung dan kuratif. Meskipun metode diagnostik untuk
menentukan letak perdarahan yang tepat telah sangat
meningkat dalam 3 dekade terakhir, 10-20% dari pasien
dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah tidak
dapat dibuktikan sumber pendarahannya. Oleh karena
itu, masalah yang kompleks ini membutuhkan evaluasi
yang sistematis dan teratur untuk mengurangi
persentase kasus perdarahan saluran cerna yang tidak
terdiagnosis dan tidak terobati.3,14
DAFTAR PUSTAKA
Nguyen TC, Frizelle AF. Diverticulosis Disease of the Colon. In: E book Maingots abdominal surgery 11 th ed. Zinner MJ, Ashley SW (editor). New
York : McGraw Hill. 2007. Chapter 32
Senagore AC. Perspective On IBD. In : E book Maingots abdominal surgery 11 th ed. Zinner MJ, Ashley SW (editor). New York : McGraw Hill. 2007.
Chapter 35A
Barbara LB, Douglas JT. Acute Gastrointestinal Hemorrhage. In: Sabiston textbook of surgery 17 ed. Pennsylvania .Courtney MT et al, (editor).
Elsevier Saunders; 2004. p. 1256-1261
Gavin F. Chico. Lower Gastrointestinal Bleeding. Emedicine. 2009. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/188478 Accessed in :
November 4th, 2014.
Abdullah M. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah (Hematokesia). Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 293-7.
Irfan A. Penanganan Kasus Kegawatdaruratan dalam Penyakit Lambung dan Pencernaan. National Cardivascular Center Harapan Kita. 2007.
Available from : http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=192&Itemid=31 Accessed in : November 4 th 2014.
Snell Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisis 6; alih bahasa Liliana Sugiharto. Jakarta. EGC : 2006.
Evelyn Pearce. Saluran Pencernaan dan Pencernaan Makanan. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia 2006;188-195.
Lauralee Sherwood. Sistem Pencernaan. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC 2001; hal : 541.
Lavakoli A, Ashley SW, Zinner MJ. Small Intestine. In : E book Schwartzs principles of Surgery 8 ed. Brunicardi FC (editor). New York : Mc Graw
Hill. 2004.
Akil HM. Penyakit Divertikular. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 364-7.
Bullard Dun KM, Rottenberg D. Colon, Rectum, and anus. In : E book Schwartzs principles of Surgery 8 ed. Brunicardi FC (editor). New York : Mc
Graw Hill. 2004.
Haile T. Debas. Small and Large Intestine In: Gastrointestinal Surgery Pathophysiology and Management. New York: Springer-Verlag; 2004. Pg
262
Atit R. Gastrointestinal Bleeding, Lower: Imaging. Emedicine. 2009. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/417858 Accessed in
: November 4 th, 2014.
Djojoningrat B. Inflamatory Bowel Disease. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 384-8.
Abdullah M. Tumor Kolorektal. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 373-8.
Rasyad SB. Penyakit Vaskular Mesenterika. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 398-0.
Gunawan GS, Nafriadi RS, Elisabeth. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 2007.