You are on page 1of 21

REFERAT

PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH

Muthiah Muchlis
10542 0207 10
Pembimbing :
dr. Jimmy Gunardi Tanzil Sp.PD

STATE INTERNA RS TK. II PELAMONIA


DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014

Definisi dan Insidensi


Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower
gastrointestinal bleeding(LGIB) didefinisikan
sebagaiperdarahan yang berasal dari organ
traktus gastrointestinalis yang terletak distal
dari Ligamentum Treitz.5
Lebih dari 95% sampai 97% kasus, sumber
perdarahan berasal dari kolon, sedangkan 3
sampai 5% sisanya berasal dari usus halus.

Anatomi

Etiologi
Lower Gastrointestinal Bleeding in Adults

Percentage of
Patients

Diverticular disease

Diverticulosis/diverticulitis of small intestine

Diverticulosis/diverticulitis of colon

Inflammatory bowel disease

Crohn disease of small bowel, colon, or both

Ulcerative colitis

Noninfectious gastroenteritis and colitis

Benign anorectal diseases

Hemorrhoids

Anal fissure

Fistula-in-ano

Neoplasia

Malignant neoplasia of small intestine

Malignant neoplasia of colon, rectum, and anus

60%

13%

11%

9%

Coagulopathy

4%

Arteriovenous malformations (AVMs)

3%

1. Diverticular Disease

Kelainan dimana terjadi herniasi mukosa/submukosa dan


hanya dilapisi oleh tunika serosa pada lokasi dinding kolon
yang lemah.

Prevalensi : menurut umur ditemukan bahwa


semakin tua usia semakin tinggi kejadian.
Penelitian di RSP Makassar ditemukan 25 pasien
(2,85%) dengan perbandingan laki-laki dan
perempuan 5:3
Etiologi : Kurang makanan berserat
Patomekanisme : Segmentasi kolon, penurunan
tekanan mekanik kolon (orang tua)
Klinis : nyeri perut kiri bawah, demam,
leukositosis, tinja disertai darah segar.

2. Angiodisplasia
Angiodisplasia, yang juga disebut sebagai
malformasi arteriovenosa, adalah distensi atau
dilatasi dari pembuluh darah kecil pada submukosa
saluran pencernaan.
Angiodisplasia tampak jelas pada kolonoskopi
berwarna merah, lesi rata dengan diameter sekitar
2 sampai 10 mm.
Penyakit ini sering dihubungkan dengan usia lanjut
dll yang masih idiopatik.
Tidak seperti pendarahan divertikular,
angiodisplasia cenderung menyebabkan
pendarahan dengan episode lambat tetapi berulang.

3. IBD

Penyakit inflamasi yang melibatkan saluran


cerna dengan penyebab yang masih

IBD cenderung meningkat pada usia 20-30 tahun


dan tidak ada perbedaan antara lelaki dan
perempuan. Lebih banyak pada gol. Sosial ekonomi
tinggi, bukan perokok, pemakai kontrasepsi oral dan
diet rendah serat.
Klinis : diare kronik yang disertai atau tanpa darah
dan nyeri perut.
Patogenesis : Infeksi, toksin, produk bakteri ataupun
diet intralumen yang terjadi pada individu rentan
dan dipengaruhi oleh faktor genetik, defek imun,
lingkungan sehingga terjadi kaskade inflamasi.

4. Benign Anorectal
Disease
Seperti : Hemoroid,
fissura ani, fistula
anorektal.
Faktor resiko :
mengedan pd BAB yg
besar dan sulit, terlalu
lama duduk dijamban,
peningkatan tekanan
intra abdomen (tumor,
hamil), konstipasidiare kronik, lifestyle
dll.

Prevalensi pada 11%


kasus LGIB.
Hemorrhoid
merupakan pelebaran
dan inflamasi
pembuluh darah vena
di daerah anus yang
berasal dari plexus
hemorrhoidalis.

5. Neoplasma kolon

Prevalensi : Merupakan urutan ke-4 didunia.


Laki-laki lebih banyak dibanding perempuan
dan meningkat tajam diatas umur 50 tahun.
Klinis : perubahan pola BAB, perdarahan
peranus, anemia, penurunan BB, dll.

6. Penyakit Vaskular
Penyakit vaskular mesenterika adalah suatu keadaan
insufisiensi vaskuler mesenterika yang terjadi karena aliran
darah ke satu atau lebih organ gastrointestinal berkurang
untuk mempertahankan kebutuhan nutrisinya. 17
Iskemia kolon adalah salah satu contohnya, dengan ulserasi
dan kerapuhan mukosa dapat juga menyebabkan
perdarahan akut, yang sering kali muncul pada sakit perut
akut dan sepsis. Iskemia mesenterika akut dapat didahului
dengan sebuah episode hematochezia yang muncul dengan
sakit perut yang parah, penyakit pembuluh darah yang
sudah ada sebelumnya, risiko emboli arteri, atau
hiperkoagulabilitas. Meskipun pendarahan merupakan unsur
dalam pengelolaan klinis pasien ini, namun jarang kontrol
perdarahan menjadi fokus utama dari terapinya. Sebaliknya
pemulihan perfusi visceral adalah tujuan terapi utama. 3,4

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Tambahan : Radiologi ( Foto
Polos-Kontras, endoskopi-kolonoskopi,
Scintigraphy angiografi, radiologi nuklir)

Terapi

1. Terapi konservatif : Salisilat, Antibiotik,


Kortikosteroid, obat hemostatik
2. Endoskopi : Thermal heater probe,
elektrokoagulasi, dan sclerotherapy
3. Angiographic Therapeutic
4. Pembedahan

Prognosis
Identifikasi letak pendarahan adalah langkah awal yang
paling penting dalam pengobatan. Setelah letak
perdarahan terlokalisir, pilihan pengobatan dibuat secara
langsung dan kuratif. Meskipun metode diagnostik untuk
menentukan letak perdarahan yang tepat telah sangat
meningkat dalam 3 dekade terakhir, 10-20% dari pasien
dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah tidak
dapat dibuktikan sumber pendarahannya. Oleh karena
itu, masalah yang kompleks ini membutuhkan evaluasi
yang sistematis dan teratur untuk mengurangi
persentase kasus perdarahan saluran cerna yang tidak
terdiagnosis dan tidak terobati.3,14

DAFTAR PUSTAKA
Nguyen TC, Frizelle AF. Diverticulosis Disease of the Colon. In: E book Maingots abdominal surgery 11 th ed. Zinner MJ, Ashley SW (editor). New
York : McGraw Hill. 2007. Chapter 32
Senagore AC. Perspective On IBD. In : E book Maingots abdominal surgery 11 th ed. Zinner MJ, Ashley SW (editor). New York : McGraw Hill. 2007.
Chapter 35A
Barbara LB, Douglas JT. Acute Gastrointestinal Hemorrhage. In: Sabiston textbook of surgery 17 ed. Pennsylvania .Courtney MT et al, (editor).
Elsevier Saunders; 2004. p. 1256-1261
Gavin F. Chico. Lower Gastrointestinal Bleeding. Emedicine. 2009. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/188478 Accessed in :
November 4th, 2014.
Abdullah M. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah (Hematokesia). Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 293-7.
Irfan A. Penanganan Kasus Kegawatdaruratan dalam Penyakit Lambung dan Pencernaan. National Cardivascular Center Harapan Kita. 2007.
Available from : http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=192&Itemid=31 Accessed in : November 4 th 2014.
Snell Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisis 6; alih bahasa Liliana Sugiharto. Jakarta. EGC : 2006.
Evelyn Pearce. Saluran Pencernaan dan Pencernaan Makanan. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia 2006;188-195.
Lauralee Sherwood. Sistem Pencernaan. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC 2001; hal : 541.
Lavakoli A, Ashley SW, Zinner MJ. Small Intestine. In : E book Schwartzs principles of Surgery 8 ed. Brunicardi FC (editor). New York : Mc Graw
Hill. 2004.
Akil HM. Penyakit Divertikular. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 364-7.
Bullard Dun KM, Rottenberg D. Colon, Rectum, and anus. In : E book Schwartzs principles of Surgery 8 ed. Brunicardi FC (editor). New York : Mc
Graw Hill. 2004.
Haile T. Debas. Small and Large Intestine In: Gastrointestinal Surgery Pathophysiology and Management. New York: Springer-Verlag; 2004. Pg
262
Atit R. Gastrointestinal Bleeding, Lower: Imaging. Emedicine. 2009. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/417858 Accessed in
: November 4 th, 2014.
Djojoningrat B. Inflamatory Bowel Disease. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 384-8.
Abdullah M. Tumor Kolorektal. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 373-8.
Rasyad SB. Penyakit Vaskular Mesenterika. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (editor). Jakarta.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2007. Hal : 398-0.
Gunawan GS, Nafriadi RS, Elisabeth. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 2007.

You might also like