You are on page 1of 20

DRAINASE TAMBANG

Program Studi S-1 Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik
Universitas Palangka Raya

DOSEN PENGAJAR :
FAHRUL INDRAJAYA, S.T

PENIRISAN TAMBANG

Penanganan masalah air dalam suatu tambang


terbuka dapat dibedakan menjadi :
Mine drainage yang merupakan upaya untuk
mencegah masuk mengalirnya air ke tempat
pengaliran. Hal ini umumnya dilakukan untuk
penanganan air tanah dan air yang berasal dari
sumber air permukaan (sungai, danau, dan lainlain).
Mine dewatering yang merupakan upaya untuk
mengeluarkan air yang telah masuk ke tempat
penggalian, terutama untuk penanganan air hujan.

Air Permukaan
Sumber utama air permukaan pada suatu
tambang terbuka adalah air hujan. Curah
hujan yang relatif tinggi pada tambang di
Indonesia berakibat pentingnya penanganan
air hujan yang baik agar produktivitas
tambang tidak menurun.
Untuk menghitung jumlah air/limpasan
permukaan dari suatu daerah dapat
digunakan rumus rasional yaitu ;

Q = 0,278 C.I.A
Dimana ; Q = debit air (m3/s)
C = koefisien limpasan
I = intensitas hujan (mm/h)
A = luas daerah (km2).

Beberapa asumsi dalam penggunaan


rumus ini adalah ;
Frekuensi hujan = frekuensi limpasan.
Hujan terdistribusi secara merata di seluruh
daerah.
Debit maksimal merupakan fungsi intensitas
hujan dan tercapai pada akhir waktu
konsentrasi.

Koefisien limpasan dipengaruhi oleh faktorfaktor tutupan tanah kemiringan, intensitas


dan lamanya hujan. Koefisien ini
merupakan
suatu
konstanta
yang
menggambarkan
proses
infiltrasi,
penguapan, retention, dan intersepsi pada
daerah tersebut. Beberapa harga C dapat
dilihat pada tabel berikut :

Beberapa Harga Koefisien Limpasan

Kemiringan

Tutupan

Koefisien
Limpasan
0,2
0,3
0,4

<3%

Sawah, rawa
Hutan, perkebunan
Perumahan dengan kebun

3 % - 15
%

Hutan, perkebunan
Perumahan
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
penimbunan

0,4
0,5
0,6
0,7

> 15 %

Hutan
Perumahan, kebun
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
tambang

0,6
0,7
0,8
0,9

Dalam merancang bentuk dan dimensi saluran


air, perlu dilakukan analisis sehingga saluran air
tersebut memenuhi hal-hal sebagai berikut;
Dapat mengalirkan debit air yang direncanakan.
Kecepatan air sedemikian sehingga tidak terjadi
pengendapan/sedimentasi.
Kecepatan air sedemikian sehingga tidak
merusak saluran.
Kemudahan dalam penggalian.

Bentuk panampang saluran air umumnya


dipilih berdasarkan debit air, tipe material
pembentuk saluran serte kemudahan
dalam pembuatannya. Saluran air dengan
penampang segi empat atau segi tiga
umumnya untuk debit kecil, sedangkan
penampang trapesium untuk debit yang
besar. Perhitungan kapasitas pengaliran
sutau saluran air dilakukan dengan rumus
Manning;

Q = 1/n.R2/3.S1/2.A
Q = (A5/3.S1/2)/(np2/3)
Dimana :
Q = debit
R = jari-jari hidrolik = A/P
S = gradien
A = luas penampang basah
p = keliling basah
n = koefisien kekasaran Manning, yang menunjukkan
kekasaran dinding saluran

Beberapa Harga n

Tipe Dinding Saluran


Semen
Beton
Bata
Besi
Tanah
Gravel
Tanah yang ditanami

n
0,010 0,014
0,011 0,016
0,012 0,020
0,013 0,017
0,020 0,030
0,022 0,035
0,025 0,040

Dimensi penampang yang paling efisien, yaitu dapat


mengalirkan debit yang maksimum untuk suatu luas
penampang basah tertentu, diperoleh jika P minimum.
Dimensi penampang yang paling efisien untuk beberapa
bentuk penampang saluran air adalah sebagai berikut :

1) Penampang segi tiga


Sudut tengah = 90o z = 1
A = h2
P = 2h2
R = H / 22
2) Penampang segi empat
B = 2h
A = 2h2
P = 4h
R = .h
3) Penampang trapesium
= 60o z = 1/3
B
= 2[z2 + 1 z]h
A
= [b + zh]h
R
= h/z

Sumuran
Sumuran berfungsi sebagai penampung air sebelum
dipompa keluar tambang. Dengan demikian, dimensi
sumuran ini sangat tergantung dari jumlah air yang
masuk serta keluar dari sumuran.
Jumlah air yang masuk ke dalam sumuran merupakan
jumlah air yang dialirkan oleh saluran-saluran, jumlah
limpasan permukaan yang langsung mengalir ke
sumuran dan curah hujan yang jatuh di sumuran.
Sedangkan jumlah air yang keluar dapat dianggap
sebagai kapasitas pompa, karena penguapan dianggap
tidak terlalu berarti.
Dengan demikian optimasi antara input (masukan) dan
output (keluaran), maka dapat ditentukan dimensi
sumuran.

Beberapa metoda yang dikenal adalah ;


Lubang penirisan horizontal, keuntungan cara ini adalah;
Relatif dapat dengan cepat dan mudah dibuat
Penirisan berdasarkan gravitasi sehingga tidakl memerlukan
pompa
Fleksibel terhadap perubahan struktur geologi
Sedangkan kerugian dengan cara ini adalah; pengaruhnya
sangat terbatas dan tidak dapat dibuat pada saat pekerjaan
pengalian.
Sumur Penirisan Vertikal, keuntungan cara ini adalah;
Dapat dibuat sebelum penggalian dimulai
Instalasinya tidak mengganggu kegiatan produksi
Pre-mining drainage akan mengurangi biaya peledakan dan
pengangkutan
air yang dipompa dapat dimanfaatkan.

Sedangkan kerugian cara ini adalah ;


Modal awal untuk peralatan
Jika terjadi kemacetan akan meningkatkan tekanan air
tanah.
Galeri Penirisan
Sistem penirisan ini merupakan upaya untuk mencegah
mengalirnya air tanah ke dalam tambang dengan cara
membuat sumur-sumur penirisan yang berfungsi sebagai
dinding penahan. Keuntungan cara ini adalah;
Potensi penirisannya besar
Lebih terpercaya untuk suatu jangka panjang
Dapat mengambil informasi tentang karakteristik batuan
Sedangkan kerugian utama cara ini adalah mahalnya biaya
pembuatan instalasi.

Drainage Trench
Drainage trench dapat dibedakan dalam slope trench
dan horizontal trench

Sistem Galeri Penirisan

Drainage Trenches

You might also like