You are on page 1of 9

Azzima

Rahmil
I.
(1207101130045)
Dian
Eriyanda
S.
(1207101130007)
M.
Rizal
Syafrawy
(1207101130064)
Rifda
Aidil
Fira
(1207101130048)
Sri
Wardani
(1207101130012)
Yuliana
(1207101130003)

Eksistensial
Humanistik

Kelompok 3

Eksistensial Humanistik

Istilah

psikologi

humanistik

(Humanistic

Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli


psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja
sama

di

bawah

kepemimpinan

Abraham

Maslowdalam mencari alternatif dari dua teori


yang

sangat

berpengaruh

atas

pemikiran

intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang


dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme.
Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai
kekuatan ketiga (a third force).
Rifda Aidil fira

Cont

Eksistensialisme adalah hal yang berada dalam dunia (beingin-the-world) dan menyadari penuh akan keberadaannya
(Koeswara, 1986 : 113).

Eksistensialisme
manusia

menolak

semata-mata

paham

sebagai

yang

hasil

menempatkan

bawaan

ataupun

lingkungan

Teori eksistensial-humanistik menekankan renungan filosofi


tentang apa artinya menjadi manusia

eksistensial berpijak pada premis bahwa manusia tidak bisa


lari dari kebebasan dan bahwa kebebasan dan tanggung
jawab berkaitan
Rifda Aidil fira

Konsep-Konsep Humanistik

Psikologi eksistensial humanistik berfokus pada


kondisi manusia.

konsep-konsep utama dari pendekatan


eksistensial yang membentuk landasan bagi
praktek terapeutik :

1.

Kesadaran Diri

2.

Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan

3.

Penciptaan makna
Dian Eriyanda

Analisa Kasus Dengan Pendekatan


Eksistensial-humanistik

Konselor dengan orientasi eksistensial berfokus dengan


pandangan

bahwa

Stan

memiliki

kemampuan

untuk

meningkatkan kesadaran diri dan memutuskan sendiri arah


masa depan hidupnya

Pendekatan ini menekankan pentingnya pemahaman terapis


akan

dunianya

Stan,

terutama

dengan

membentuk

hubungan yang otentik sebagai sarana untuk tingkat yang


lebih lengkap dari pemahaman diri.

Konselor tidak melihat kecemasan Stan sebagai sesuatu


yang negatif, tetapi sebagai bagian penting dari hidup yang
penuh dengan ketidakpastian dan kebebasan

Rizal

Teknik dan Prosedur Terapeutik


Pendekatan

eksisitensial-humanistik

tidak

memiliki teknik teknik yang ditentukan secara


ketat.

Prosedur-prosedur

terapeutik

dapat

dipungut dari beberapa pendekatan terapi


lainnya seperti metode-metode yang berasal
dari terapi Gestalt dan Analisis Transaksional
sering digunakan dan sejumlah prinsip dan
prosedur

psikoanalisis

bisa

diintegrasikan

kedalam pendekatan eksistenial-humanistik.

Azima

Tujuan-Tujuan Terapeutik

klien mengalami keberadaannya secara otentik.

Tiga karakteristik keberadaan otentik :


1.

Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang.

2.

Memilih

bagaimana

hidup

pada

saat

sekarang
3.

Memikul tanggung jawab untuk memilih

Meluaskan kesadaran diri klien.

membantu klien agar mampu menghadapi


kecemasan
Yuliana

Fungsi dan Peran Terapis

Terapis

yang

berorentasi

eksistensial-humanistik

akan

mendekati stan dengan pandangan bahwa dia memiliki


kesanggupan

untuk

memperluas

kesadarannya

dan

memutuskan sendiri arah kehidupan masa depannya. Terapis


akan meminta stan menyadari bahwa ia tidak perlu menjadi
korban pengondisian masa lampau, tetapi ia bisa menjadi
arsitek dalam merancang ulang kehidupannya. Stan bisa
membebaskan diri dari kekuatan-kekuatan deterministik dan
menerima tanggung jawab yang datang dengan kebebasan
mengarahkan hidupnya sendiri (dalam Corey, 2005).

Sri

Kesimpulan

Rifda

You might also like