You are on page 1of 36

PENGERTIAN

Haid perdarahan rahim sekali


sebulan,
disertai pelepasan
lapisan dalamnya.
Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 2 hari
- Lama haid 3 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari

FISIOLOGI HAID
Hormon Reproduksi
Hypothalamic Releasing - Hormone : GnRH
Pelepasan GnRH Neropinefrin ( sekresi )
Dopamin ( sekresi )
GnRH Sekresi FSH & LH
Gonadotropins : LH & FSH
Merupakan hormon glikoprotein, menyerupai TSH & hCG
LH Ovulasi
memicu korpus luteum sintesis progesteron
FSH pematangan folikel sintesis estrogen

Androgen
Hormon Steroid Testoteron & Dihydrotestoteron
Estrogen
Untuk maturasi saluran reproduksi (vagina, uterus & tuba)
Perkembangan stromal dan duktal payudara
Pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan
produksi sekresi vagina dan mukus serviks.
Progesteron
Perobahan sekretorik pada endometrial lining
Hormon lain
Inhibin (glikoprotein) mengatur sekresi dan produksi FSH

GAMBAR 1 : Hormon Reproduksi & Target


Organ

Perubahan Siklik Endometrium pada Siklus


Menstruasi
Endometrium perubahan histologis dan
sitologis menstruasi
Respon terhadap siklus hormonal ovarium.
Morfologi Basal (1/3 bawah) regenerasi
endometrium
Fungsional (2/3 atas)
implantasi blastokis
Fungsional proliferasi, sekresi dan
degenerasi.

1. Fase Proliferatif (Follicular, estrogenic)


Sel epitel stratum basale migrasi
melapisi stroma
Disertai regenerasi dari pembuluh darah &
sel stroma
Peningkatan ketebalan
Endomatrium mitosis epitel, glandula &
stroma
Arteri spiralis regenerasi stratum
fungsional stroma
Dipengaruhi estrogen

2. Fase Sekretori (Luteal, Progestasional)


Saat ovulasi & pembentukan korpus luteum
menstruasi
Dipengaruhi progesteron
Glandula berkelok-kelok; lumen dilatasi, sakulasi
berisi glikogen
Ketebalan endometrium 5 mm
Arteri spiralis elongasi dan konvolusi
Hari ke 21 siklus menstruasi

3. Fase Menstruasi (Menses)


Spasme arteri spiralis suplai darah
Nekrotik ruptur pembuluh darah perifer
3-4 hari seluruh lapisan fungsionalis
nekrosis dan lepas.

Mekanisme Haid
Estrogen dan Progesteron pertumbuhan
endometrium
Estrogen endometrium menebal (fase
proliferasi)
Progesteron pembuluh darah & kelenjar
(fase sekresi).
Estrogen & progesteron pertumbuhan
endometrium
terhenti

pelepasan
dan
perdarahan endometrium

GAMBAR 2 : Siklus Menstruasi

Faktor Enzim
Fase proliferasi Penyimpanan enzim hidrolitik
pembentukan glikogen &
asam-asam mukopolisakarida.

Pertengahan fase luteal sintesis

mukopolisakarida
terhenti

Faktor vaskuler
Mulai proliferasi vaskularisasi
Faktor Prostaglandin

PATOLOGI HAID

Gangguan haid dan siklusnya digolongkan dalam :


Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
perdarahan :
Hipermenorea atau menoragia
Hipomenorea
Kelainan siklus
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Perdarahan di luar haid Metroragia
Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
mastodinia
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea

HIPERMENOREA
(MENORAGIA)

perdarahan haid yang lebih


banyak dari normal atau lebih lama
dari normal (> 8 hari).
Etiologinya kelainan kondisi uterus
(mioma, polip endometrium,
gangguan pelepasan endometrium
pada waktu haid.
Terapi hipermenorea pada mioma
uteri tergantung dari penanganan
mioma uterinya, sedang diagnosis
dan terapi polip endometrium serta
gangguan pelepasan endometrium
terdiri atas kerokan.

HIPOMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih
pendek dan/ atau lebih kurang dari
biasa.
Etiologi bisa terletak pada kostitusi
penderita, pada uterus, pada
gangguan endokrin, dan lainnya.
Tidak mengganggu fertilitas.

POLIMENOREA
Siklus haid lebih pendek dari
biasanya (kurang dari 21 hari)
Perdarahan kurang lebih sama atau
lebih banyak dari haid biasanya.
Etiologinya oleh karena gangguan
hormonal, kongesti ovarium dan
sebagainya.

OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang, lebih dari 35
hari.
Jika siklus lebih dari 3 bln sdh disebut
amenorea.
Kesehatan dan fertilitas tidak
terganggu.
Siklus haidnya ovulatoar dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasanya.

AMENOREA
Keadaan dimana tidak adanya haid untuk
sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke
atas tidak dapat haid) dan skunder (penderita
pernah mendapat haid dan kemudian tidak
haid lagi).
Istilah kriptomenorea merupakan keadaan
dimana tidak tampak adanya haid karena
darah tidak keluar berhubung ada yang
menghalangi, seperti pada ginatresia
himenalis, penutupan kanalis servikalis, dan
lain-lain.

Sebab-sebab pada amenorea


primer dan skunder :
1. Gangguan organik pusat
2. Gangguan kejiwaan

syok emosional
psikosis
anoreksia nervosa
pseudosiesis

3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisis

sindrom amenorea-galaktorea
sindrom Stein-Leventhal
amenorea hipotalamik

4. Gangguan hipofisis

sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds


Tumor

5. Gangguan gonad

Kelainan kongenital
Menopause prematur
The intensive ovary
Penghentian fungsi ovarium karena operasi,radiasi, radang dan sebagainya
Tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-hilus, adrenal, arenoblastoma

6. Gangguan glandula suprarenalis

Sindrom adrenogenital
Sindrom crushing
Penyakit Addison

7. Gangguan glandula tiroidea

Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme


9. Gangguan pankreas
10.Gangguan uterus dan vagina
11.Penyakit-penyakit umum

Rencana Pemeriksaan

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tambahan :

1. Pemeriksaan foto rontgen thorak untuk TB


pulmonum, dari sella tursika untuk mengetahui
adanya perubahan dari sella tursika tersebut.
2. Pemeriksaan sitologi vagina
3. Tes toleransi glukosa
4. Pemeriksaan mata
5. Kerokan uterus
6. Pemeriksaan metabolisme basal (T3 dan T4)

Pemeriksaan yang memerlukan fasilitas khusus :


1. Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri,
aplasia uteri, disgenesis ovarium, tumor
ovarium, ovarium polikistik
2. Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui
apakah penderita secara genetik seorang wanita
3. Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel
guna mempelajari kromosom
4. Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH,
estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)

Penanggulangan Amenorea
1. Tidak selalu memerlukan terapi
2. Yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita
muda yang mengeluh tentang infertilitas
3. Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan,
perbaikan gizi, kehidupan dalam lingkungan
yang sehat dan tenang.
4. Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
5. Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
6. Pemberian kortikosteroid pada gangguan
glandula suprarenalis
7. Pemberian estrogen dan progesteron

Penyakit yang dapat disertai


amenorea
Kelainan Kejiwaan
1.
2.
3.

Psikosis
Anoreksia nervosa
Pseudosiesis

Gangguan Poros Hipotalamus-Hipofisis


1.
2.
3.

Sindrom amenorea galaktorea


Sindrom Stein-Leventhal
Sindrom Stein-Leventhal

Gangguan Hipofisis
1.

2.
3.

Insufisiensi hipofisis (Sindrom Sheehan


dan Penyakit Simmonds)
Tumor Hipofisis
Kelainan kongenital pada Hipofisis

Gangguan Gonad
1.
2.
3.
4.

5.

Disgenesis/ Agenesis ovarii


(Sindrom Turner)
Sindrom feminisasi Testikuler
Menopause prematur
Sindrom ovarium yang Tidak
Peka
(The insensitive ovary
syndrome)
Tumor-tumor ovarium

Gangguan Glandula suprarenalis


1.
Sindrom Adrenogenital
2.
Sindrom Crushing
3.
Penyakit Addison

Gangguan Uterus dan vagina


1.
Sindrom Asherman
2.
Endometritis tuberkulosa

GANGGUAN LAIN DALAM


HUBUNGAN DENGAN HAID
DISMENOREA
Dismenorea atau nyeri haid
merupakan suatu gejala yang paling
sering menyebabkan wanita-wanita
muda pergi konsultasi untuk
pengobatan ke dokter

Dismenorea primer
Dijumpai tanpa adanya kelainan pada
alat genitalia yang nyata. Rasa nyeri
timbul tidak lama sebelumnya atau
bersama-sama dengan permulaan
haid dan berlangsung untuk beberapa
jam, walaupun pada beberapa kasus
dapat berlangsung beberapa hari.

Etiologi :
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Faktor kejiwaan
Faktor konstitusi, seperti anemia, penyakit
menahun.
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor endokrin
Kejang biasanya terjadi karena kontraksi usus yang
berlebihan. Hormon estrogen merangsang
kontraktillitas uterus, sedang hormon progesteron
mencegah kontraktilitas. Prostaglandin F2 juga
menyebabkan kontraksi otot-otot polos yang
dihasilkan dalam fase sekresi.
Faktor alergi

Penanganan
1.
2.
3.
4.

Penerangan dan nasehat


Pemberian obat analgetik
Terapi hormonal
Terapi dengan obat nonsteroid
antiprostaglandin
5. Dilatasi kanalis servikalis

PREMENSTRUAL TENSION
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya
mulai satu minggu sampai beberapa hari
sebelum datangnya haid, dan
menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang kadang berlangsung
terus sampai haid berhenti. Mungkin
disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium,
penambahan berat badan, dan kadang
kadang edema.

VICARIOUS MENSTRUATION

Terjadi perdarahan ekstrragenital


dengan interval periodik yang sesuai
dengan siklus haid. Tempat
perdarahan yang sering dijumpai
ialah mukosa hidung berupa
epistaksis.

MITTLSCHERZ DAN
PERDARAHAN OVULASI
Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kira-kira
sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi. Lamanya mungkin beberapa jam, tetapi
pada beberapa kasus sampai 2-3 hari
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya
peristiwa dan bahwa nyeri tidak mengejang, tidak
menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah

MASTALGIA
Gejalanya adalah rasa nyeri dan pembesaran
mamma sebelum haid. Ini karena peningkatan
relatif kadar estrogen. Terapi biasanya terdiri dari
pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia
keras perlu diberikan metiltestosteron 5 mg
sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam
dosis kecil dapat membantu pengurangan
penderitaan.

You might also like