Professional Documents
Culture Documents
Penggolongan pestisida
menurut jasad sasaran
Insektisida, racun serangga (insekta)
Fungisida, racun cendawan / jamur
Herbisida, racun gulma / tumbuhan
pengganggu
Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina)
Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus
dsb.)
Nematisida, racun nematoda, dst.
Formulasi Pestisida
pada umumnya adalah dalam bentuk:
1. Untuk Penyemprotan (sprays) dan pencelupan
(dipping)
1.1. Emulsifiable / emulsible concentrates (EC)
1.2. Water miscible liquids (S)
1.2a. Water soluble concentrates (WSC)
1.2b. Soluble concentrates (SC)
1.3. Wettable powder (WP)
1.4. Flowable suspension (F)
1.5. Water soluble powders (SP)
1.6. Ultra Low Volume Concentrates (ULV)
2. Dalam bentuk Dusts (D)
BEBERAPA CONTOH
INSEKTISIDA
1. Organoklorin (OK)
2. Organofosfat (OF)
3. Karbamat (KB)
Pakcoy
Kec. : Cicendo,
Kota : Bandung
0,28802
Cabai
merah
1,59125
Cabai
keriting
0,67074
Buncis
Sawi putih
Cabai rawit
Tomat
0,53708
Bayam
0,00166
Sawi hijau
0,56279
Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur
0,08738
0,58066
Komoditas
Asal Contoh
Pir sandong
Kelurahan Mulyaraya,
Kec. Kawaluyaan, Kota
Bandung
0,08956
Pir yali
Kel.
Cicendo,
Cicendo,
Bandung
0,00195
Apel merah
Jeruk murkot
Semangka
Strawberi
Manggis
Kec.
Kota
0,00312
Tidak terdeteksi dengan
Batas Penetapan (BP) 0,001
0,01537
Desa Cibodas, Kamp.
Cibeuying, Kec.
Lembang
0,15419
Parameter
Satuan
Standar Nasional /
BMR
Hasil
Pemeriksaan
mg/kg
Tidak
terdeteksi
Residu Deltamterin
Kadar Air
11,7
Kadar Lemak
1,01
Kadar kalori
Kkal
210,7872
Kadar Protein
0,0395
Kadar Karbohidrat
50,3848
Kadar Serat
1,914
Kadar Abu
1,11
10
mg/kg
9,38
11
mg/kg
241,53
12
mg/kg
32,06
13
mg/kg
31,54
14
mg/kg
Maks. 40,0
13,04
15
mg/kg
Maks. 1,0
13,9958
Parameter
Satuan
Standar Nasional /
BMR
Hasil
Pemeriksaan
mg/kg
0,05
0,08688
Residu Imidakloprid
Kadar Air
12,17
Kadar Lemak
0,9
Kadar Protein
8,3323
Kadar Karbohidrat
55,7603
Kadar Serat
2,01
Kadar Abu
0,51
mg/kg
0,78
10
mg/kg
2,47
11
mg/kg
166,33
12
mg/kg
0,00
13
mg/kg
15,79
14
mg/kg
Maks. 40,0
5,08
mg/kg
Maks. 1,0
15,53
Organoklorin
DDT
Heptaklor
Endrin
Toksafen
Aldrin
Dieldrin
Klordan
BHC
3-10
7-12
4-8
10
1-4
1-7
2-4
2
Organofosfat
Difonat
Klorfenvinfos
Karbofenotion
0,2
0,2
0,5
Karbamat
Karbofuran
0,05-1
PENJERAPAN
PENYERAtPAN
SISTEM ALIRAN
Tubuh, air, darah, getah
tanaman, udara
80.000x
85.000x
500x
265x
Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran
pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan
organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang
berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila
kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan
tugasnya sehingga syaraf terus-menerus mengirimkan perintah
kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut
senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan .
Toksikologi Pestisida
Organoklorin
Gejala
1. Muskarinik
2. nikotinik
Pegal-pegal, lemah
Tremor
Paralysis
Dyspnea
Tachicardia
LD50 (mg/Kg)
146
12
100
56
27
1375
36
10
3
274
2,5
1
LD 50 (mg/Kg) Pestisida
Pestisida
Kijang Piaraan
Kambing
Organoklorin
Endrin
Dieldrin
Toksafen
75-100
139-240
25-50
100-200
>160
Organofosfat
Demeton
Paration
Monokrotofos
Dimetoat
Klorpirifos
Fenitrotion
33
38
>200
727
13
42
35
>500
-
Karbamat
Aminokarb
Metomil
Meksakarbat
Profoxur
Karbaril
11
16
25
225
300
22
>800
-
Larva Nyamuk
(LC50,24 jam)
Organoklorin
DDT
Heptaklor
Endrin
Toksafen
Aldrin
Dieldrin
Tiodan
BHC
70
5,4
15
7,9
27
2-21
2-131
3-18
Organofosfat
Abate
Bayteks
Klontion
Diazinon
Dibrom
Dikorvos
1,6
4,2
25
83
75
980-3.404
-
Pengobatan
Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan
terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan
terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan
kematian.
Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala
penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan.
Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits
erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh
dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera
timbul.
Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v.
dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan
memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor
muskarinik.
Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum
keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan
tersedia sebagai garam chlorin.