You are on page 1of 12

Manajemen Konflik

Kelompok
Lewirson Talebong

D621 11 257

Muhammad Haryadi Panggato


273

D621 11

Esmar Sulea Datu Lalong D621 11 274

Definisi Konflik
Killman dan
Thomas
Kondisi
terjadinya
ketidakcocokan
antar nilai atau
tujuan-tujuan
yang ingin
dicapai

Kusnadi dan
Bambang
Wahyudi
Segala bentuk
interaksi yang
bersifat oposisi
atau suatu
interaksi yang
bersifat
antafonistis

Jones
Kontribusi
terhadap
peningkatan
efektivitas
organisasi

Sumber Konflik
Konflik yang berkaitan dengan
tujuan yang hendak dicapai

Faktor
Manusia

Approach-Approach Conflict
Approach-Avoidance Conflict
Avoidance-Avoidance Conflict

Faktor
Organisasi

Konflik yang berkaitan dengan


peran dan ambigius

Kesadaran akan terjadinya konflik


peran
kondisi dan situasi bila muncul
konflik yang bisa membuat
tekanan-tekanan dalam
pekerjaan
Memiliki kemampuan untuk
mentolelir stress
Memperkuat sikap/sifat pribadi
lebih tahan dalam menghadapi
konflik yang muncul dalam
organisasi
3

Jenis Konflik
Posisi Seseorang dalam
Struktur Organisasi

Konflik
Konflik
Konflik
Konflik

Vertikal
Horizontal
Garis-staf
Peranan

Pihak yang Terlibat di


Dalamnya
Konflik dari dalam diri
individu
Konflik antar individu
Konflik antara individu
dengan kelompok
Konflik antar kelompok
dalam organisasi yang
sama
Konflik antar organisasi

Segi Fungsi

Konflik fungsional
Konflik disfungsional

Definisi Manajemen
Konflik
Manajemen konflik sangat
terkait dengan visi, strategi dan
sistem nilai/kultur organisasi
manajemen konflik yang
diterapkan akan terkait erat
dengan ketiga hal tersebut.

Manajemen konflik bersifat


proaktif dan menekankan pada
usaha pencegahan.

Sistem manajemen konflik


harus bersifat menyeluruh
(corporate wide) dan mengingat
semua jajaran dalam organisasi

Semua rencana tindakan dan


program-program dalam sistem
manajemen konflik juga akan
bersifat pencegahan dan bila
perlu penanganan

Tujuan Manajemen
Konflik
Mencegah gangguan
kepada anggota
organisasi

Memahami orang lain


dan menghormati
keberagaman

Menimbulkan iklim
orgnisasi konflik dan
lingkungan kerja yang
tidak menyenangkan:
takut, moral, rendah,
sikap saling curiga

Meningkatkan
kreativitas

Meningkatkan
keputusan melalui
pertimbangan
berdasarkan
pemikiran berbagai
informasi dan sudut
pandang

Mengarahkan pada
sabotase bagipihak
yang kalah dalam
konflik

Mengurangi loyalitas
dan komitmen
organisasi

Menciptakan prosedur
dan mekanisme
penyelesaian konflik

Meningkatkan biaya
pengadilan karena
tuntutan karyawan
yang mengajukan
konflik ke pengadilan

Tergantung proses
produksi dan operasi

Memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan
melalui peran serta,
pemahaman
bersama, dan kerja
sama

Meningkatkan
tejadinya pemogokan

Teori Gaya Manajemen


Konflik
Teori Thomas
Teori Grid

dan Kilmann

Teori Rahim

Konfrontasi

Memaksa

Kompro
mi
Menarik Diri

Mengakomodas
i
7

Teori Gaya Manajemen


Teori Thomas dan
Teori Grid Kilmann
Konflik

Teori
Rahim

Kolaborasi

Kompetisi

Kompro
mi
Menghindar

Mengakomodas
i
8

Teori Gaya Manajemen


Konflik
Teori Thomas
Teori Grid

dan Kilmann

Teori Rahim

Integrasi

Dominasi
Kompro
mi
Menghindar

Menurut
9

Metode Manajemen
Konflik
Metode Simulasi Konflik

Memasukkan dan menempatkan orang luar kedalam kelompok


Menyusun kembali organisasi
Menawarkan bonus, membayar insentif dan penghargaan untuk pendorong
persaingan
Memilih manajer-manajer yang tepat
Memberikan perlakuan yang berbeda dengan biasanya.

Metode Pengurangan
Konflik

Mengadakan kontak sosial yang menyenangkan antara kelompok-kelompok


dengan makan bersama atau liburan bersama.
Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang lebih biasa
dierima kedua kelompok.
Mempersatukan kedua kelompok yang berkonflik untuk menghadapi musuh atau
ancaman yang sama.

Metode Penyelesaian
Konflik

Dominasi dan penekanan


Kompromi
Pemecahan masalah integratif
10

10

Dampak
Konflik
Dampak Positif
Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan
Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif
Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat
Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress
bahkan produktivitas kerja semakin meningkat
Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan
potensinya

Dampak Negatif

Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada


waktu jam-jam kerja berlangsung
Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang
dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab
Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya
Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh
teguran dari atasan
Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor
turn-over

11

11

Terima Kasih

Universitas Mad

You might also like