You are on page 1of 54

Myoma Uteri

Oleh : Rizky Arbiandari


08700232
Pembimbing : dr. Jusuf
Nawir,Sp.OG

Myoma Uteri
Definisi
Merupakan neoplasma jinak yang
berasal dari sel otot polos pada dinding
uterus yang mengandung banyak
kolagen ekstra seluler dan elastin.

Pembahasan
Identitas

pasien
Riwayat penyakit
Pemeriksaan umum
Diagnosa kerja & diagnosa banding
Usulan pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Assesment
Planning
Lembar Monitoring
Lampiran

Data Pasien
Nama

: Ny. SR
Umur
: 48 tahun
Alamat
: Jl. Majapahit Penarip
Kecamata Pralon Kota
Mojokerto
Pekerjaan
: Cleanning service
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Tanggal MRS : 11- 07- 2013
Tanggal KRS : 20-07-2013

Anamnesa
Anamnesis

dilakukan secara
autoanamnesis pada tanggal 11- 072013 dan data sekunder

Keluhan Utama
Perdarahan

perut

pervaginam disertai nyeri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien

mengalami perdarahan
pervaginam kurang lebih 3 minggu
disertai nyeri perut, mens tertatur setiap
bulan, tiap hari ganti pembalut 10x
disertai nyeri perut

Riwayat Penyakit Dahulu


Diabetes
Asma

Melitus ( tidak pernah periksa)

(-)
Hipertensi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak

ada keluarga yang sakit seperti ini


Diabetes Melitus (-)
Hipertensi (-)
Asma (-)

Riwayat Obat
Pasien

mengonsumsi sangobion tiap


menstruasi sehari 3x

Riwayat Pekerjaan,dll

Riwayat sosial : pasien seorang ibu rumah tangga,bekerja


sebagai
cleanning service

Riwayat menstruasi :
Menarche usia 14 tahun
Menstruasi teratur setiap bulan
Lama menstruasi 5-7 hari
Tidak nyeri menstruasi
Riwayat Pernikahan: Menikah 1x
Riwayat KB : Pil KB

Pemeriksaan Fisik
Keadaan

gizi : cukup
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan umum
GCS

Tanda vital
Tensi
Nadi
Suhu
Pernapasan

: sedang
: 4-5-6

: 130/90 mmHg
: 108 x/menit
: 38,5C
: 20x/menit

Pemeriksaan Fisik
Kepala leher
Anemia / ikterus / sianosis / dyspnea : +/-/-/Thorax :
Inspeksi
: bentuk dada simetris,pergerakan simetris
Palpasi
: pergerakan simetris,nyeri (-)
Perkusi
: sonor
Auskultasi : paru
:rhonki(-),wheezing(-),
jantung
: S1/S2 tunggal
Abdomen

Supel, Hepar-Lien-Ginjal tak teraba, nyeri tekan suprapubis (+)


Meterorismus (-) Bising usus (+) normal

Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Akral dingin (+)
Odema (-)
Kulit
Turgor kulit N
Hasil USG
Mioma uteri

Diagnosa Kerja
Menometroragia+

gravis

myoma uteri+anemia

Diagnosa Penyulit
Diabetes

Melitus
Hipertensi
Batu kandung kemih

Diagnosa Banding
Tumor

Solid Ovarium
Adenomiosis
Tumor solid rongga pelvic
Kehamilan
Miosarkoma

Usulan pemeriksaan
DL
UL
FOTO
EKG

THORAX

Hasil Pemeriksaan

Monitoring Hari Ke 0
Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri perut,
keluar darah
pervaginam (+),
ganti pembalut
10x tiap hari

Keadaan umum: Menometroraghia terapi ginekologist:


lemah,
+ Diabetes
Infus RL 20 kolf
Tensi:160/90,
melitus
Injeksi transamine
3x 1g
Nadi: 90x/menit,
Suhu: 36,7C,
Injeksi ketorolac 3x
30
Hb : 10,9gr/dl,
GDA : 543gr/dl
Terapi internist:
RC insulin 4x4 IU
Abdomen : nyeri
IV
tekan (+)
Dosis maintenance
Inspeksi
3x10 IU IV
Inspekulo: terlihat
Cek GDA ulang
darah bercampur
Hasil GDA 495gr/dl
lendir

ASSESMENT
Menometroragia+

myoma uteri+anemia
gravis+ Diabetes Melitus(Hiperglikemi)

Planning
Infus

RL 20 tpm
Cek DL
RCI Insulin
Pro laparotomi

Monitoring Hari Ke I
Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri perut supra


simfisis (+),
BAB(-) sejak 4
hari yang lalu,
flatus(-), Sesak
napas(+)

KU: lemah,
Menometroragia
Tensi: 140/80,
+ Diabetus
Nadi:100x/menit, Melitus
Suhu: 36,7,RR:
44x/menit,
meteorismus (+),
Fluxus (+)
sedikit, pasien
diberi O2, posisi
pasien setengah
duduk

Terapi
Ginecologist
Alinamin 3x1
Ranitidine 2x1
Dulcolax supp II
Terapi Internist:
Injeksi Insulin 6
IU IV
Injeksi Insulin 6
IU IV
Cek GDA
Hasil GDA: 357
gr/dl

Monitoring Hari ke II
Subject

Objective

Assesment Planning

Pasien mengeluh
tidak bisa buang air
besar, sesak (+)

Keadaan Umum:
lemah, tensi :
150/80; Suhu :
36,7; Nadi : 120;
RR: 44x/ menit;
Meteorismus (+);
Fluxus (+) sedikit

Menometroragia +
Diabetus Melitus

Terapi Ginekologist:
Injeksi Transamin
3x1
Injeksi Alinamin 3x1
Injeksi Ranitidine
2x1
Pro: USG Abdomen
Terapi Internist:
Diet DM
Injeksi Insulin 3x15
Lantus 2amp IV SC
Metformin 3x500mg

Monitoring hari Ke III


Subject

Objective

Assesment Planning

Pasien
dipindahkan dari
ruang gayatri ke
ruang kertawijaya
untuk di
observasi GDA,
sesak (+)

Keadaan Umum:
lemah, Tensi:
140/70; Suhu:
36,7; Nadi:80;
RR: 44x/menit

Menometroraghia Terapi
+ Diabetes
Ginecologist :
melitus
Injeksi Transamin
3x1
Injeksi Alinamin
3x1
Injeksi Ranitidine
2x1
Terapi Internist:
Metformin 3x500
Cek GDA, hasil:
174

Monitoring Hari Ke IV
Subject

Objective

Assesment Planning

Sesak(+), Keluar
darah
pervaginam (-)

Keadaan Umum:
Cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 120x/
menit; RR:
32x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Hasil USG:
Myoma Uteri

Myoma Uteri+
Diabetes Melitus

Terapi
Gyneologist
Pro Laparotomy
Terapi Internist:
Injeksi Insulin 15
IU SC

Ultrasonografi

Monitoring Hari Ke V
Subject

Objective

Pasien mengeluh Keadaan Umum:


masih sesak
Cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 120x/
menit; RR:
32x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);

Assesment Planning
Myoma Uteri+
Diabetes Melitus

Terapi
Gyneologist:
Pro Laparotomy
Terapi Internist:
Diet DM B1 2001
Kal
Injeksi Insulin 15
IU SC

Monitoring Hari Ke VI
Subject

Objective

Assesment Planning

Pasien mengeluh
masih sesak
tetapi sesak
mulai berkurang

Keadaan Umum:
Cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 120x/
menit; RR:
32x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);

Myoma Uteri+
Diabetes Melitus

Terapi Gyneologist:
Infus PZ
Injeksi Ranitidine 2x1
Pro Laparotomy
Terapi Internist:
Diet DM B1 2001 Kal
Injeksi Insulin 15 IU
SC
Injeksi Lantus1x20 IV
SC
GDA Pagi 05.00:
98gr/dl
GDA pagi 10.30:
83gr/dl
Injeksi Cefotaxim
Pasien dibawa ke OK

Monitoring Hari Ke VI ( Jam 17.00)


Subject

Objective

Assesment Planning

Pasien datang
dari instalasi
bedah sentral

Keadaan Umum:
cukup; Tensi:
90/80; Suhu:
36,5; Nadi: 120x/
menit; RR:
32x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Anemis (+), Hb
6,6gr/dl

Post Laparotomy
Hari ke 0

Infus PZ: RL :
2:1/ 24 jam
Transfusi WB 2
bag
Injeksi Cefotaxim
3x1
Injeksi alinamin
3x1
Injeksi ketorolac
3x1
Injeksi ranitidine
3x1
Metronidazol
flash 3x1

Monitoring Hari Ke VII


Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri luka post


op (+), Flatus (+)

Keadaan Umum:
cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 96x/
menit; RR:
30x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Anemis (-)

post op
laparotomy hari
ke I

Infus PZ: RL :
2:1/ 24 jam
Injeksi Cefotaxim
3x1
Injeksi alinamin
3x1
Injeksi ketrolac
3x1
Injeksi ranitidine
3x1
Metronidazol
flash 3x1

Monitoring Hari Ke VIII


Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri luka post


op (+)

Keadaan Umum:
cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 96x/
menit; RR:
30x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Anemis (-)

post op
laparotomy hari
ke II

Infus PZ: RL :
2:1/ 24 jam
Injeksi Cefotaxim
3x1
Injeksi alinamin
3x1
Injeksi ketrolac
3x1
Injeksi ranitidine
3x1
Metronidazol
flash 3x1Cek
GDA : 66gr/dl

Monitoring Hari Ke IX
Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri luka post


op (+), Flatus (+)

Keadaan Umum:
cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 96x/
menit; RR:
30x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Anemis (-)

post op
laparotomy hari
ke III

Infus PZ: RL :
2:1/ 24 jam
InjeksiCefotaxim
3x1
Injeksi alinamin
3x1
Injeksi ketrolac
3x1
Injeksi ranitidine
3x1
Metronidazol
flash 3x1
Cek GDA : 184
gr/dl

Monitoring Hari Ke X
Subject

Objective

Assesment Planning

Nyeri luka post


op (+), Kembung
(+)

Keadaan Umum:
cukup; Tensi:
130/80; Suhu:
36,5; Nadi: 96x/
menit; RR:
30x/menit;Febris
(-); Fluksus(-);
Anemis (-),
mobilitas(+)

post op
laparotomy hari
ke IV

Minum obat oral


Metformin

Laporan Laparotomi
Laparotomi dilakukan pada hari Rabu
tanggal 17 Juli 2013
Metode laparotomi: laparotomi SVH +
BSO

Hasil Laoratorium Patologi Anatomi

Hysterectomis Animation

Lampiran
MIOMA UTERI
Merupakan neoplasma jinak yang
berasal dari sel otot polos pada dinding
uterus yang mengandung banyak
kolagen ekstra seluler dan elastin.
Terbanyak pada usia 35 45 thn
Mioma uteri mempunyai pseudokapsul.

Myomas Animation

Etiologi
Penyebabnya belum diketahui. Hal-hal yang
berkaitan dengan tumbuhnya mioma uteri
adalah sebagai berikut :
Setiap mioma berasal dari satu sel neoplastik
Keturunan
Estrogen berpengaruh pada pertumbuhan
mioma.
Progesteron meningkatkan aktivitas mitosis
mioma pada wanita muda
Progesterone menghambat apoptosis pada
tumor

Patologi
mioma

uteri biasanya multiple,


tersendiri, dan berbentuk bulat maupun
berbentuk irregular
pseudokapsulnya tampak jelas
membatasi dengan miometrium
sehingga dapat dengan mudah
dipisahkan dengan jaringan sekitarnya.

MENURUT LETAKNYA
Myoma

submukosum
Myoma Intra mural
Myoma Subserosum
Myoma Intraligamenter
Myoma cervica

MYOMA

Gejala
35-50 % tidak memberikan keluhan
Jika ada keluhan :
Perdarahan uterus abnormal
Rasa nyeri
Perut membesar karena tumor
Tanda-tanda penekanan
Infertilitas dan abortus spontan

DIAGNOSIS
Pemeriksaan

bimanual

USG
Histerosalphingografi
Histereskopi
Laparoskopi

Mioma Uteri Dalam Kehamilan


Mioma

uteri dapat mempengaruhi


kehamilan seperti :
Infertilitas
Resiko

terjadinya abortus bertambah


karena distorsi rongga uterus
Letak janin
Menghalangi kemajuan persalinan karena
letaknya pada serviks uteri

Menyebabkan

inersia maupun atonia uteri


sehingga menyebabkan perdarahan pasca
persalinan karena adanya gangguan
mekanik dalam fungsi miometrium
Menyebabkan placenta sukar lepas dari
dasarnya
Mengganggu proses involusi dalam nifas

Kehamilan dapat menimbulkan perubahan


pada mioma uteri :
Tumor

membesar terutama pada bulanbulan pertama karena pengaruh


estrogen yang kadarnya meningkat

Komplikasi
Torsi
Degenerasi
Infeksi
Nekrosis
Infertilitas

Ganas

PENATALAKSANAAN
Myoma

uteri yang tidak menimbulkan


keluhan, biasanya tidak memerlukan
tindakan khusus. Pilihan tindakan
tergantung dari keluhan penderita, umur,
rencana reproduksi, kesehatan secara
umum, ukuran dan lokasi tumor.

Tindakan Bedah
1.

Myomektomi
2. Hysterektomi
3. Myolisis
4. Embolisasi

Medikamentosa
55

% tdk memerlukan terapi


Pengobatan dengan GnRH
Levinorgester

releasing intra uterine


device(Mirena), memperbaiki keluhan
menometroragi.

Thank You

You might also like