You are on page 1of 13

H IP ER S EN S ITIFITA S

Oleh : Pernandes Frans Putra (2012610133)

Pengertian
Hipersentifitas adalah suatu respon antigenik yang berlebihan yang

terjadi pada individu yang sebelumnya telah mengalami suatu


sensitisasi dengan antigen
Paparan kedua suatu Ag dapat menimbulkan respon imun sekunder

yang berlebihan .

Berdasarkan mekanisme reaksi imunologik yang


terjadi, Gell dan Coomb membagi reaksi
hipersensitifitas menjadi 4 golongan, yaitu:
Tipe
2. Tipe
3. Tipe
4. Tipe
1.

I (reaksi anafilaktik)
II (reaksi sitotoksik)
III (reaksi kompleks imun)
IV (reaksi tipe lambat)

H ipersensitifi
tas Tipe I(ReaksiAnafi
laktik)
Terjadi dalam waktu cepat (2-30 menit) setelah paparan kedua.
Reaksi dapat terjadi bila:
Jumlah Ag yg masuk cukup banyak
Status imunologik humoral/seluler meningkat

Faktor penting reaksi anafilaktik adalah IgE.


Umumnya reaksi anafilaktik bersifat sistemik sehingga

menyebabkan syok dan depresi pernafasan yg dpt berakibat


fatal.
Reaksi anafilaktik juga dapat bersifat reaksi lokal termasuk

reaksi alergi seperti asma dan kemerahan pada kulit.

M ekanism e reaksitipe I

Sel mast dan basofil mempunyai sekitar 500.000 situs tempat menempelnya
IgE. Apabila IgE yang melekat pada sel mastosit terpapar dengan alergen
yang spesifik, maka akan diikat oleh IgE sedemikian sehingga alergen
tersebut membentuk jembatan atau crosslinking di antara kedua molekul IgE
>> degranulasi sel mastosit dan basofil. Lepasnya mediator kimiawi:
histamin, heparin, eosinophil cemotactic factor, leukotrin, prostaglandin.
Akibatnya:
Vasodilatasi
Peningkatan permeabilitas vaskular
Penyempitan saluran bronkus
Edema pada mukosa
Hipersekresi lendir

H ipersensitifi
tas Tipe II(ReaksiSitotoksik)
Umumnya terjadi akibat aktifasi sitem komplemen setelah mendapat
rangsangan kompleks antigen-antibodi Kompleks antigen-antibodi pada
permukaan sel sasaran akan dihancurkan komplemen, makrofag, limfosit Tsitotoksik dan sel NK.
Beberapa contoh reaksi hipersensitivitas II:
Reaksi yang terjadi pada transfusi darah
Apabila golongan darah tidak sesuai pada saat transfusi, misalnya gol. B di
transfusikan pada gol. A, maka antigen yg terdapat pd permukaan sel darah gol
B akan bereaksi dengan anti-B pada serum penerima.
Reaksi ini akan mengaktifasi komplemen, sehingga menyebabkan hemolisis sel
darah merah donor ketika masuk ke dalam tubuh penerima donor.
Reaksi penolakan jaringan transplantasi
Terjadi apabila penerima sebelumnya pernah terpapar antigen jaringan
transplantasi tersebut atau karena sistem imun mengenali jaringan transplantasi
tersebut sebagai nonself.

Anemia hemolitik akibat obat


Molekul obat dapat berfungsi sebagai hapten, karena molekulnya terlalu kecil untuk
bersifat sebagai antigenik. Tetapi apabila obat dapat menempel pada sel trombosit
maka kompleks ini akan bersifat sebagai antigen yang dapat merangsang
pembentukan antibodi

Contohnya :
obat sedormid dapat mengikat sel trombosit, merangsang antibodi
dan mengaktifkan komplemen sehingga dapat melisiskan
trombosit dan menyebabkan trombositopenik pupura
Kloramfenikol dapat mengikat sel darah putih menyebabkan
agranulositosis
Fenasetin, kina, sulfonamid, klorpromazin dapat mengikat sel
darah merah dan meyebabkan anemia hemolitik

Reaksi hemolitik pada bayi baru lahir akibat faktor

rhesus
Penyakit yang berhubungan dengan reaksi hemolitik akibat faktor rhesus disebut
hemolytic disease of the newborn (HDNB). Terjadi apabila wanita dengan Rhmenikah dengan pria Rh+, maka kemungkinan 50% bayinya akan Rh+ . Jika
bayi yang dilahirkan mempunyai Rh+, maka ibu yang Rh- akan terpapar
antigen Rh pada waktu melahirkan bayinya melalui darah plasenta. Sebagian sel
darah merah bayi masuk ke sirkulasi darah ibu. Di dalam tubuh ibunya akan
terbentuk antibodi terhadap Rh+ (IgG). Pada kehamilan berikutnya, jika janin
Rh+ maka pada saat dilahirkan , antibodi terhadap Rh+ akan masuk ke dalam
janin dan merusak sel darah merah janin. Pada saat dalam kandungan, sirkulasi
ibunya dapat menetralkan racun dan produk disintegrasi darah janin. Pada saat
dilahirkan darah janin tdk lagi mendapatkan perlindungan >> anemia berat dan
jaundice. HDNB dapat dicegah dengan imunisasi pasif yang mengandung antiRh pada ibu Rh- , diharapkan jika antibodi Rh dan darah janin Rh+ memasuki
darah ibu tidak memproduksi anti-Rh. Jika HDNB tdk dapat dicegah, maka
dilakukan transfusi darah untuk menyelamatkan bayi

H ipersensitifi
tas Tipe III(Reaksikom pleks im un)
Reaksi yang melibatkan antibodi terhadap antigen yang larut dan
bersirkulasi dalam serum. Berbeda dengan reaksi hipersentifitas II
yang ditujukan kepada antigen yang berada pada sel atau permukaan
sel. Kompleks antigen dan antibodi tersebut mengendap pada
jaringan tertentu. Pembentkan kompleks ini akan mengakibatkan
inflamasi. Apabila kompleks tersebut mengendap, maka terjadi
aktifasi komplemen, Aktifasi komplemen tersebut tidak hanya
menghancurkan kompleks antigen-antibodi, tetapi juga merusak
jaringan di sekitarnya.

Contoh:

Glomerulonefritis

H ipersensitifi
tas Tipe IV (Reaksitipe lam bat)
Reaksi hipersensitifitas tipe IV atau tipe lambat merupakan reaksi yang
melibatkan respon imun selular khususnya oleh sel T. Reaksi ini terjadi
akibat paparan antigen asing, khususnya pada jaringan tubuh yang
ditangkap oleh sel fagosit yaitu makrofag yang kemudian disajika ke
pada sel T dengan determinan antigenik

Perbedaan reaksihipersensitifi
tas tipe I,II,III&
IV
Karakteristi
k

Reaksi tipe
I

Reaksi tipe
II

Reaksi tipe
III

Reaksi tipe
IV

Jenis antibodi

IgE

IgG, IgM

IgG, IgM

Tidak ada

Jenis antigen

Eksogen

Permukaan
sel

Antigen larut

organ dan
jaringan

Waktu respon 15-30 menit

Menit-jam

3-8 jam

48-72 jam

Keadaan fisik

Kemerahan,
panas dan
bengkak

Lisis dan
nekrosis

Eritema,
nekrosis,
edema

eritema, dan
indurasi

Diperantarai
oleh

Antibodi

Antibodi

Antibodi

Sel T

Histologi

Sel basofil
dan eosinofil

Antibodi dan
komplemen

Komplemen
dan neutrofil

Monosit dan
limfosit

Contoh
reaksi

Alergi,
Erythroblasto
asma,demam sis fetalis,
goodpasture
s nephritis

SLE, farmers
lung disease

Tes
tuberkulin
poison ivy,
granuloma

Terim a Kasih

You might also like